Tentang Serikat Buruh
Tentang Serikat Buruh
adanya. Tidak mungkin para buruh mau mencuri dimana segala resiko-
resiko akan berhadapan dengannya, ketika kehidupan buruh dan
keluarganya sejahtera. Namun persoalannya adalah apakah cara itu
“tepat” ataukah “tidak tepat”. Apakah untuk hidup sejahtera setiap buruh
harus mencuri?
Pilihan lain, yaitu mencari “sampingan” pendapatan diluar pabrik atau
perusahaan tempatnya bekerja. Bentuknya pun bermacam-macam. Ada
yang membuka warung kecil-kecilan, berdagang keliling, jadi tukang ojek,
dll. Semua itu dilakukannya diluar jam kerjanya. Akibatnya, lagi-lagi buruh
dipaksa untuk bekerja ekstra keras agar dapat menambal pendapatannya
yang serba kekurangan. Sialnya, tambahan itu dicarinya diluar tempat
kerjanya.
Ada pula pilihan alternatif, yaitu dengan “berjudi”. Mimpi mudah nan
murah untuk menambah pendapatan, tetapi cara yang sangat cepat
untuk menjadi lebih “kere”.
Semua itu adalah gambaran yang sangat gamblang atas penderitaan
hidup klas buruh hari ini. Cermin atas upaya klas buruh melawan terhadap
penindasan dan kesewenang-wenangan yang diterimanya, sekaligus
mencari jalan keluar di tengah-tengah hidup yang semakin menghimpit
namun pendapatannya malah defisit. Seluruh perlawanan dan upaya
untuk mencari jalan keluar itu senantiasa menemui jalan buntu. Ibarat
“opium”, cara itu hanya dapat menenangkan dalam skala yang sangat
jangka pendek, namun keesokan harinya kehidupan nyata kembali ke
sedia kala, tertindas dan menderita. Cerita yang berulang bertahun-tahun
bahkan beratus tahun lamanya.
Sudah waktunya klas buruh memakai cara lain yang lebih menjanjikan.
Mengambil pelajaran atas pengalaman perlawanan dan upayanya untuk
mencari jalan keluar selama ini. Bersatu adalah pilihan pertama yang
harus diambil. Suatu persamaan nasib, persamaan derita dan persamaan
tujuan. Namun bersatu tak hanya sekedar seperti “kumpul bersama”.
Dibutuhkan lebih daripada itu.
Tahun 1905, suatu rentang waktu lampau yang cukup panjang,
merupakan titik awalnya. Serikat Buruh pertama berdiri di negeri ini.
Babak baru dimulai. Metode baru telah diperlihatkan untuk menggantikan
metode lama yang telah usang dan tak dapat menjawab persoalan
sepenuhnya. Perlawanan individual menjadi perlawanan bersama,
spontanitas menjadi terencana, dan perjuangan pun mulai ditempa untuk
menyelesaikan persoalan setahap demi setahap. Namun tak ada yang
datang secara otomatis, semuanya tetap butuh perjuangan. Terlebih hari
ini. Butuh ekstra keras untuk mendirikan Serikat Buruh yang sejatinya
ditujukan bagi kepentingan klas buruh, ditengah pukulan bertubi-tubi
yang muaranya adalah bagaimana untuk menghancurkan Serikat Buruh.
Tetapi, karena Serikat Buruh adalah syarat pertama agar klas buruh
dapat memperjuangkan dan mempertahankan berbagai hak serta
kepentingannya, maka tak ada pilihan lain bagi klas buruh. Serikat Buruh
bukanlah semata-mata pilihan, namun kebutuhan dan keharusan! ###