Anda di halaman 1dari 1

PENGGOLONGAN NARKOBA

bahaya ketergantungan, penggunaan dan peredaran Narkoba diatur dalam Undang-Undang,


yaitu Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1997 tentang Psikotropika. Penggolongan jenis-jenis Narkoba berikut didasarkan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

a. Narkotika
Penggolongan NarkobaPenggolongan NarkobaDitulis oleh : administrator , 28 Juli 2009Karena

Narkotika Golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh: heroin, kokain, ganja.

Narkotika Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: morfin, petidin,
turunan/garam dalam golongan tersebut.

Narkotika Golongan III


Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh: kodein, garam-garam narkotika dalam golongan tersebut.b. Psikotropika

Psikotropika Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh: MDMA, ekstasi, LSD, STP.

Psikotropika Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh: Amfetamin, fensiklidin, sekobartial.

Psikotropika Golongan III


Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/untuk tujuan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh: fenobarbital, flunitrazepam.

Psikotropika Golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
Contoh: diazepam, nitrazepam (BK, MG,DUM).c. Bahan Adiktif Lainnya

Yang sering disalahgunakan adalah :


- Alkohol,Yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras.
- Inhalansia / solven, Yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada berbagai
keperluan pabrik, kantor dan rumah tangga.
- Nikotin, Yang terdapat pada tembakau.
- Kafein, Pada kopi, minuman penambah energy dan obat sakit kepala tertentu.

Anda mungkin juga menyukai