1
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dan ruang lingkup antropologi.
2. Mengetahui tujuan dan kegunaan antropologi.
3. Mengetahui hubungan antropologi dengan ilmu sosial lainnya.
4. Mengetahui konsep- konsep antropologi.
2
BAB II ISI
Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti manusia,
dam logos berarti ilmu. Dengan demikian secara harfiah anthropologi berarti ilmu tentang
manusia. Secara umum anthropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian
atau pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik,
masyarakat, dan kebudayaannya.
Secara khusus, ilmu anthropologi terbagi ke dalam lima sub ilmu yang
mempelajari :
3
Koentjaraningrat (1981:224) membuat bagan pembagian dalam ilmu antropoloi
sebagai berikut : Paleoantropologi
Antropologi Fisik
Etnolinguistik
Antropologi social
1. Antropologi Fisik
a. Paleoantropologi
Merupakan ilmu tentang asal-usul atau soal terjadinya evolusi makhluk hidup
manusia dengan mempergunakan bahan penelitian melalui sisa-sisa tubuh yang telah
membatu, atau fosil-fosil manusia dari zaman ke zaman yang tersimpan dalam lapisan
bumi dan didapat dengan berbagai penggalian.
b. Antropologi Biologis
4
tubuhnya, baik lahir (fenotipik), seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks
tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi badan dan bentuk tubuh
maupun sifat bagian dalam (genotipik), seperti golongan darah dan sebagainya.
Manusia dimuka bumi ini terdapat beberapa golongan berdasarkan persamaan
mengenai beberapa ciri tubuh. Pengelompokkan seperti itu dalam ilmu antropologi
disebut ras
2. Antropologi Budaya
a. Antropologi prehistori
5
b. Etnolinguistik atau Antropologi Linguistik
Suatu ilmu yang berkaitan dengan ilmu antropologi dengan berbagai metode
analisis kebudayaan yang berupa daftar kata-kata, pelukisan tentang ciri dan tata
bahasa dari beratus-ratus bahasa suku bangsa yang tersebar di berbagai tempat di
muka bumi ini. Dari bahan ini telah berkembang ke berbagai macam metode analisis
kebudayaan, serta berbagai metode untuk menganalisis dan mencatat bahasa-bahasa
yang tidak mengenal tulisan. Semua bahan dan metode tersebut sekarang telah
terolah, juga ilmu linguistic umum. Walaupun demikian, ilmu etnolinguistik di
berbagai pusat ilmiah di dunia masih tetap berkaitan erat dengan ilmu antropologi,
bahkan merupakan bagian dari ilmu antropologi.
c. Etnologi
ORIENTASI
6
b. Aliran Khususan Sejarah
1. Terlalu premature untuk memformulasi hukum universal menguasai semua
kebudayaan manusia sedunia.
2. Kebudayaan manusia sangat kompleks keragamannya.
c. Aliran Difusi
1. Kebanyakan dari aspek kebudayaan dikembangkan di Mesir dan kemudian
menyebar ke seluruh dunia melalui kontak orang luar dengan orang Mesir.
2. Ciri khas kebudayaan yang terdapat dalam suatu wilayah kebudayaan (culture
area) bersumber dari suatu pusat kebudayaan.
d. Aliran Fungsionalisme
1. Semua unsur kebudayaan berkembang untuk memuaskan kebutuhan individu
2. Fungsi dari unsur kebudayaan adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar yang
kemudian memunculkan kebutuhan sekunder.
e. Aliran Fungsionalisme Struktural
1. Semua unsur kebudayaan berkembang untuk mempertahankan struktur sosial
masyarakat
2. Fungsi struktur sosial masyarakat adalah seluruh jaringan dari hubungan –
hubungan sosial.
f. Aliran Pendekatan Psikologis
1. Ahli antropologi budaya tertarik pada penelitian tentang hubungan antara
kebudayaan dengan kepribadian. Focus studinya mengenai pengalaman masa
kanak- kanak mempengaruhi perilaku masa dewasa.
2. Kebiasaaan mengasuh anak merupakan aspek kebudayaan yang penting.
Lingkungan kebudayaan kanak- kanak merupakan masa pembentukan
kepribadian masa dewasa yang khas dalam suatu masyarakat.
3. Jika pada masa kanak- kanak cenderung menjalani latihan yang sama oleh para
warga masyarakat, maka orang dewasa pada masyarakat itu memiliki unsure
kepribadian yang sama.
7
4. Ciri kepribadian yang berbeda- beda pada suatu bangsa di dunia bersumber
pada cara pengasuhan pada masa kanak- kanaknya.
5. Faktor determinan dari pola pengasuhan anak menjadi penyebab beberapa
pola kebudayaan.
g. Aliran Evolusi Baru
1. Perkembangan kebudayaan didorong oleh kadar energy yang tersedia baik,
tingkat pertambahan maupun cara penggunaannya.
2. Penguasaan suatu teknologi yang lebih maju memberi manusia energy yang
lebih banyak untuk menghasilkan perkembangan dan perubahan kebudayaan
manusia.
h. Aliran Strukturalisme
1. Kebudayaan manusia merupakan perwujudan lahiriyah (surface representation)
dari pikiran manusia
2. Kebudayaan merupakan cara berpikir manusia memandang hal yang ada di dunia
sekitarnya dan cara mereka menggolongkan hal itu.
i. Aliran Ethnoscience
1. Pada umumnya manusia berperilaku menurut aturan yang disadari atau tak
disadari telah diserapnya.
2. Pengungkapan aturan yang mendasari perilaku kebudayaan untuk menjelaskan hal
yang dilakukan oleh manusia dan alasan mengapa ia berperilaku demikian.
j. Aliran Ekologi
1. Variasi aspek kebudayaan dipengaruhi atau dibatasi oleh adaptasi masyarakat
terhadap lingkungannya.
2. Lingkungan fisik dan sosial berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan.
Sebagai ilmu tentang umat manusia, antropologi melalui pendekatan dan metode
ilmiah berusaha menyusun sejumlah generalisasi yang bermakna tentang manusia dan
perilakunya. Kedua bidang besar dari antropologi adalah antropologi fisik dan budaya.
8
Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organism biologis yang
tekanannya pada upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan mempelajari variasi-
variasi biologis dalam species manusia. Sedangkan antropologi budaya berusaha
mempelajari manusia berdasarkan kebudayaannya. Dimana kebudayaan dapat merupakan
peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Selain itu, antropologi bermaksud mempelajari umat manusia secara objektif, paling
tidak mendekati objektif da sistematis. Seorang ahli antropologis dituntut harus mampu
menggunakan metode-metode yang mungkin juga digunakan oleh para ilmuwan lain
dengan mengembangkan hipotesis atau penjelasan yang dianggap benar, menggunakan
data lain untuk mengujinya, dan akhirnya menemukan suatu teori, yaitu suatu system
hipotesis yang telah teruji. Sedangkan data yang digunakan ahli antropologi dapat berupa
data dari sutu masyarakat atau studi komparatif di antara sejumlah besar masyarakat.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia terutama dari sudut hubungan
antar manusia dan proses- proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat.
Dalam antropologi budaya mempelajari gambaran tentang perilaku manusia dan konteks
sosial budayanya.
9
internal, seperti motivasi, minat, sikap, konsep diri dan lain- lain. Sedangkan dalam
antropologi khususnya antropologi budaya lebih bersifat faktor eksternal yaitu lingkungan
fisik, lingkungan keluarga dan lingkungan sosial dalam arti luas. Kedua unsur itu salung
berinterkai satu sama lain yang menghasilkan suatu kebudayaan melalui proses belajar.
Denagn demikian keduanya memerlukan interaksi yang intens untuk memahami pola- pola
budaya masyarakat terntentu secara bijak.
Diantara berbagai macam bentuk hidup di bumi yang berupa flora dan fauna itu,
terdapat sefatnya yang beraneka ragam di muka bumi ini. Disinilah antropologi berusaha
menyalami keanekaragaman manusia jika dilihat dari ras, etnis maupun budayanya.
Begitupun sebaliknya seorang sarjana antropologi sangat memerlukan ilmu geografi karena
tidak sedikit masalah- masalah manusia baik fisik maupun kebudayaannya tidak lepas dari
pengaruh lingkungan alamnya.
Kekuatan, proses dan hukum – hukum ekonomi yang berlaku dalam aktivitas
kehidupan ekonominya sangat dipengaruhi system kemasyarakatan, cara berpikir,
10
pandangan dan sikap hidup dari warga masyarakat. Seorang ahli ekonomi yang akan
membangun perekonomiannya itu tentu akan memerlukan bahan komparatif mengenai
misalnya sikap terhadap kerja, sikap terhadap kekayaan, system gotong royong dan
sebagainya yang menyangkut bahan komparatif tentang berbagai unsur dari system
kemasyarakatan. Untuk pengumpulan keterangan komparatif tersebut ilmu antropolgi
memiliki manfaat yang tinggi bagi seorang ekonom.
Penting halnya jika seorang ahli ilmu politik harus meneliti ataupun menganalisis
kekuatan- kekuatan politik di Negara- Negara yang sedang berkembang agar dapat
memahami latar belakang dan adat istiadat dari suatu suku bangsa tertentu maka metode
analisis antropologi menjadi penting bagi seorang ahli ilmu politik untuk mendapat
pengertian tentang tingkah laku dari partai politik yang ditelitinya.
2. Evolusi
11
3. Daerah budaya (Culture area)
4. Enkulturasi
Konsep enkulturasi, memiliki hakikat bahwa setiap orang sejak kecil sampai tua
melakukan proses pembelajaran kebudayaan, mengingat manusia sebagai makhluk yang
dianugerhi kemampan untuk berpikir, dn bernalar sangat memungkinkan untuk setiap
waktu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya.
5. Difusi
6. Aklturasi
7. Etnosentrisme
12
Etnosentrisme yaitu, pemikiran yang enganap bahwa kebudayaan dirinya adalah
superior(Lebih baik dan lebih segalanya) daripada semua budaya yang lain. Etnosentrisme
merupakan penghambat ketiga dalam keterampilan komunikasi intercultural setelah
kecemasan dan pengumpamaan persamaan sebagai perbedaan.
8. Tradisi
Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercayaan yang telah menjadi bagian
dari suatu budaya yang telah lama dikenal segingga menjadi adat istiadat dan kepercayaan
secara turun temurun.
10. Stereotik
Istilah yng berasal dari bahasa Yunani yaitu stereos yang berarti solid dan tupos
yang berarti citra atau kesan. Suatu stereotik mulanya adalah sesuatu rencana cetakan yang
begitu terbentuk sulit diubah. Lippman (1922) mengemukakan bahwa stereotik merupakan
fungsi penting dari penyederhanaan kognitif yang berguna untuk mengelola realitas
ekonomi dimana tanpa penyederhanaan maka realitas tersebut menjadi sangat kompleks
11. Kekerabatan
13
pondasi keluarga namun bila keluarga secara universal bersifat bilateral-ikatan ibu dan ayah-
kebanyakan masyarakat lebih menyukai satu sisi dalam keluarga untuk tujuan- tujuan public
sebab fungsi utama keturunan adalah untuk meregulasi transmisi dan kepemilikan dan hak
masyarakat dari generasi ke generasi.
12. Magis
Merupakan ilmu pseudo dan slaah satu khayalan yang paling merusak yang
pernah menggerogoti manusia. Magis juga merupakan penerapan yang salah pada dunia
materiil dari hukum pikiran dengan maksud untuk mendukung system palsu dari hukum
alam.
13. Tabu
Istilah tabu berasal dari polinesia yang berarti terlarang. Secara spesifik apa yang
dikatakan terlarang adalah persentuhan antara hal- hal duniawi dengan hal yang keramat,
termasuk yang suci dan yang cemar (mayat)
14. Perkawinan
14
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti manusia,
dam logos berarti ilmu. Dengan demikian secara harfiah anthropologi berarti ilmu tentang
manusia. Secara umum anthropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian
atau pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik,
masyarakat, dan kebudayaannya.
Sebagai ilmu tentang umat manusia, antropologi melalui pendekatan dan metode
ilmiah berusaha menyusun sejumlah generalisasi yang bermakna tentang manusia dan
perilakunya. Kedua bidang besar dari antropologi adalah antropologi fisik dan budaya.
Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organism biologis yang
tekanannya pada upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan mempelajari variasi-
variasi biologis dalam species manusia. Sedangkan antropologi budaya berusaha
mempelajari manusia berdasarkan kebudayaannya. Dimana kebudayaan dapat merupakan
peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Di antara ilmu-ilmu social, dan alamiah, antropologi memiliki kedudukan, tujuan,
manfaat yang unik karena bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan penjelasan-
penjelasan tentang perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis
manusia dan perilakunya di semua masyarakat, konsep antropologi dan hubungannya
dengan ilmu lain.
15