Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran, pemberian


pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui pikiran, karakter serta kapasitas fisik dengan
menggunakan pranata-pranata agar tujuan yang ingin dicapai dapat dipenuhi. Pendidikan
dapat diperoleh melalui lembaga formal dan informal. Penyampaian kebudayaan melalui
lembaga informal tersebut dilakukan melalui enkulturasi semenjak kecil di dalam lingkungan
keluarganya. Dalam masyarakat yang sangat kompleks, terspesialisasi dan berubah cepat,
pendidikan memiliki fungsi yang sangat besar dalam memahami kebudayaan sebagai satu
keseluruhan.
Dengan makin cepatnya perubahan kebudayaan, maka makin banyak diperlukan
waktu untuk memahami kebudayaannya sendiri. Hal ini membuat kebudayaan di masa
depan tidak dapat diramalkan secara pasti, sehingga dalam mempelajari kebudayaan baru
diperlukan metode baru untuk mempelajarinya. Dalam hal ini pendidik dan antropolog
harus saling bekerja sama, dimana keduanya sama-sama memiliki peran yang penting dan
saling berhubungan. Pendidikan bersifat konservatif yang bertujuan mengekalkan hasil-hasil
prestasi kebudayaan, yang dilakukan oleh pemuda-pemudi sehinga dapat menyesuaikan diri
pada kejadian-kejadian yang dapat diantisipasikan di dalam dan diluar kebudayaan serta
merintis jalan untuk melakukan perubahan terhadap kebudayaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dan ruang lingkup antropologi?
2. Apa tujuan dan kegunaan antropologi?
3. Bagaimana hubungan antropologi dengan ilmu sosial lainnya?
4. Bagaimana konsep antropologi?

1
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dan ruang lingkup antropologi.
2. Mengetahui tujuan dan kegunaan antropologi.
3. Mengetahui hubungan antropologi dengan ilmu sosial lainnya.
4. Mengetahui konsep- konsep antropologi.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan juga sistematika
penulisan yang terdapat pada makalah ini.
Bab II terdiri dari isi yang membahas mengenai permasalahan yang ada pada
rumusan masalah, yaitu mengenai antropologi.
Bab III merupakan bab penutup dimana hanya terdapat kesimpulan dari apa yang
dibahas pada makalah ini.

2
BAB II ISI

2.1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI

Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti manusia,
dam logos berarti ilmu. Dengan demikian secara harfiah anthropologi berarti ilmu tentang
manusia. Secara umum anthropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian
atau pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik,
masyarakat, dan kebudayaannya.

Secara khusus, ilmu anthropologi terbagi ke dalam lima sub ilmu yang
mempelajari :

1. Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis


2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia
3. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaan
manusia
4. Masalah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang diucapkan di
seluruh dunia
5. Masalah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka
ragam suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia masa kini.

3
Koentjaraningrat (1981:224) membuat bagan pembagian dalam ilmu antropoloi
sebagai berikut : Paleoantropologi

Antropologi Fisik

Antropologi Antropologi Biologis

Antropologi Budaya Antropologi prehistori

Etnolinguistik

Etnologi Etnologi secara khusus

Antropologi social

1. Antropologi Fisik

Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak


perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam
berbagai jenis (spesies). Contoh : Para antropolog umumnya memiliki anggapan bahwa
nenek moyang manusia adalah sejenis kera dan monyet, karena memiliki kemiripan-
kemiripan tertentu.

a. Paleoantropologi

Merupakan ilmu tentang asal-usul atau soal terjadinya evolusi makhluk hidup
manusia dengan mempergunakan bahan penelitian melalui sisa-sisa tubuh yang telah
membatu, atau fosil-fosil manusia dari zaman ke zaman yang tersimpan dalam lapisan
bumi dan didapat dengan berbagai penggalian.

b. Antropologi Biologis

Merupakan bagian ilmu antropolgi yang mempelajari suatu pengertian tenteng


sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia jika dipandang dari sudut ciri-ciri

4
tubuhnya, baik lahir (fenotipik), seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks
tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi badan dan bentuk tubuh
maupun sifat bagian dalam (genotipik), seperti golongan darah dan sebagainya.
Manusia dimuka bumi ini terdapat beberapa golongan berdasarkan persamaan
mengenai beberapa ciri tubuh. Pengelompokkan seperti itu dalam ilmu antropologi
disebut ras

2. Antropologi Budaya

Antropologi udaya memfokuskanperhatiannya pada kebudayaan manusia


ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. Menurut Haviland (1999:12) caban
antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni antropologi
prehistori, etnolinguistik, dan etnologi. Untuk memahami pekerjaan para ahli
antropologi budaya, kita harus tahu tentang hakikat kebudayaan, menyangkut konsep
kebudayaan, dan karakteristiknya; bahasa dan komunikasi, menyangkut hakikat
bahasa dan bahasa dalam kerangka kebudayaan; serta kebudayaan dan kepribadian.

Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik social,bbentuk-


bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa, dimana makna diciptakan dan diuji
sebelum digunakan oleh masyarakat manusia (Burke, 2000:193)

a. Antropologi prehistori

Merupakan ilmu tentang perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan


manusia sejak sebelum manusia mengenal tulisan atau huruf. Dalam ilmu sejarah,
seluruh waktu dari perkembangan kebudayaan umat manusia mulai saat terjadinya
mmakhluk manusia, yaitu kira-kira 800.000 tahunyang lalu hingga sekarang, dibagi
menjadi dua bagian yakni masa sebelum mengenal tulisan atau huruf, dan masa
setelah manusia mengenal tulisan atau huruf. Subilmu prehistori ini sering disebut
ilmu arkeologi. Di sini ilmu arkeologi sebenarnya adalah sejarah kebudayaan dari
zaman prehistori

5
b. Etnolinguistik atau Antropologi Linguistik

Suatu ilmu yang berkaitan dengan ilmu antropologi dengan berbagai metode
analisis kebudayaan yang berupa daftar kata-kata, pelukisan tentang ciri dan tata
bahasa dari beratus-ratus bahasa suku bangsa yang tersebar di berbagai tempat di
muka bumi ini. Dari bahan ini telah berkembang ke berbagai macam metode analisis
kebudayaan, serta berbagai metode untuk menganalisis dan mencatat bahasa-bahasa
yang tidak mengenal tulisan. Semua bahan dan metode tersebut sekarang telah
terolah, juga ilmu linguistic umum. Walaupun demikian, ilmu etnolinguistik di
berbagai pusat ilmiah di dunia masih tetap berkaitan erat dengan ilmu antropologi,
bahkan merupakan bagian dari ilmu antropologi.

c. Etnologi

Merupakan bagian ilmu antropologi tentang asas-asas manusia, mempelajari


kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari bangsa-bangsa tertentu
yang tersebar di muka bumi pada masa sekarang.

ORIENTASI

1. Ahli antropologi budaya dalam mendekati suatu masalah berdasarkan pada


pandangan yang berbeda- beda. Sikap seorang ahli antropologi budaya terhadap
masalah tersebut berorientasikan pada suatu mashab/aliran tertentu. Orientasi
teoritis telah berkembang sejak timbul antropologi budaya sebagai disiplin ilmu
otonom dengan mengikuti urutan sejarah perkembangannya.
2. Mashab atau aliran antropologi budaya yang dapat dijelaskan
a. Aliran Evolusi Predeterminasi
1. Kebudayaan setiap masyarakat umumnya berkembang menurut cara yang
telah tertentu sifatnya dan dengan perkembangan yang seragam.
2. Kebudayaan manusia berkembang dari yang sederhana sampai menjadi
kompleks dengan melewati 3 tahapan utama evolusi yaitu tahap liar (savagery)
tahap biadab (babrarism)dan tahap peradaban (civilization)

6
b. Aliran Khususan Sejarah
1. Terlalu premature untuk memformulasi hukum universal menguasai semua
kebudayaan manusia sedunia.
2. Kebudayaan manusia sangat kompleks keragamannya.
c. Aliran Difusi
1. Kebanyakan dari aspek kebudayaan dikembangkan di Mesir dan kemudian
menyebar ke seluruh dunia melalui kontak orang luar dengan orang Mesir.
2. Ciri khas kebudayaan yang terdapat dalam suatu wilayah kebudayaan (culture
area) bersumber dari suatu pusat kebudayaan.
d. Aliran Fungsionalisme
1. Semua unsur kebudayaan berkembang untuk memuaskan kebutuhan individu
2. Fungsi dari unsur kebudayaan adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar yang
kemudian memunculkan kebutuhan sekunder.
e. Aliran Fungsionalisme Struktural
1. Semua unsur kebudayaan berkembang untuk mempertahankan struktur sosial
masyarakat
2. Fungsi struktur sosial masyarakat adalah seluruh jaringan dari hubungan –
hubungan sosial.
f. Aliran Pendekatan Psikologis
1. Ahli antropologi budaya tertarik pada penelitian tentang hubungan antara
kebudayaan dengan kepribadian. Focus studinya mengenai pengalaman masa
kanak- kanak mempengaruhi perilaku masa dewasa.
2. Kebiasaaan mengasuh anak merupakan aspek kebudayaan yang penting.
Lingkungan kebudayaan kanak- kanak merupakan masa pembentukan
kepribadian masa dewasa yang khas dalam suatu masyarakat.
3. Jika pada masa kanak- kanak cenderung menjalani latihan yang sama oleh para
warga masyarakat, maka orang dewasa pada masyarakat itu memiliki unsure
kepribadian yang sama.

7
4. Ciri kepribadian yang berbeda- beda pada suatu bangsa di dunia bersumber
pada cara pengasuhan pada masa kanak- kanaknya.
5. Faktor determinan dari pola pengasuhan anak menjadi penyebab beberapa
pola kebudayaan.
g. Aliran Evolusi Baru
1. Perkembangan kebudayaan didorong oleh kadar energy yang tersedia baik,
tingkat pertambahan maupun cara penggunaannya.
2. Penguasaan suatu teknologi yang lebih maju memberi manusia energy yang
lebih banyak untuk menghasilkan perkembangan dan perubahan kebudayaan
manusia.
h. Aliran Strukturalisme
1. Kebudayaan manusia merupakan perwujudan lahiriyah (surface representation)
dari pikiran manusia
2. Kebudayaan merupakan cara berpikir manusia memandang hal yang ada di dunia
sekitarnya dan cara mereka menggolongkan hal itu.
i. Aliran Ethnoscience
1. Pada umumnya manusia berperilaku menurut aturan yang disadari atau tak
disadari telah diserapnya.
2. Pengungkapan aturan yang mendasari perilaku kebudayaan untuk menjelaskan hal
yang dilakukan oleh manusia dan alasan mengapa ia berperilaku demikian.
j. Aliran Ekologi
1. Variasi aspek kebudayaan dipengaruhi atau dibatasi oleh adaptasi masyarakat
terhadap lingkungannya.
2. Lingkungan fisik dan sosial berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan.

2.2 TUJUAN DAN KEGUNAAN ANTROPOLOGI

Sebagai ilmu tentang umat manusia, antropologi melalui pendekatan dan metode
ilmiah berusaha menyusun sejumlah generalisasi yang bermakna tentang manusia dan
perilakunya. Kedua bidang besar dari antropologi adalah antropologi fisik dan budaya.

8
Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organism biologis yang
tekanannya pada upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan mempelajari variasi-
variasi biologis dalam species manusia. Sedangkan antropologi budaya berusaha
mempelajari manusia berdasarkan kebudayaannya. Dimana kebudayaan dapat merupakan
peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Di antara ilmu-ilmu social, dan alamiah, antropologi memiliki kedudukan, tujuan,


manfaat yang unik karena bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan penjelasan-
penjelasan tentang perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis
manusia dan perilakunya di semua masyarakat.

Selain itu, antropologi bermaksud mempelajari umat manusia secara objektif, paling
tidak mendekati objektif da sistematis. Seorang ahli antropologis dituntut harus mampu
menggunakan metode-metode yang mungkin juga digunakan oleh para ilmuwan lain
dengan mengembangkan hipotesis atau penjelasan yang dianggap benar, menggunakan
data lain untuk mengujinya, dan akhirnya menemukan suatu teori, yaitu suatu system
hipotesis yang telah teruji. Sedangkan data yang digunakan ahli antropologi dapat berupa
data dari sutu masyarakat atau studi komparatif di antara sejumlah besar masyarakat.

2.3 HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN ILMU- ILMU SOSIAL LAINNYA


1. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia terutama dari sudut hubungan
antar manusia dan proses- proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat.
Dalam antropologi budaya mempelajari gambaran tentang perilaku manusia dan konteks
sosial budayanya.

2. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi

Psikologi pada hakikatnya mempelajari perilaku manusia dan proses- proses


mentalnya. Psikologi pun membahas faktor- faktor penyebab perilaku manusia secara

9
internal, seperti motivasi, minat, sikap, konsep diri dan lain- lain. Sedangkan dalam
antropologi khususnya antropologi budaya lebih bersifat faktor eksternal yaitu lingkungan
fisik, lingkungan keluarga dan lingkungan sosial dalam arti luas. Kedua unsur itu salung
berinterkai satu sama lain yang menghasilkan suatu kebudayaan melalui proses belajar.
Denagn demikian keduanya memerlukan interaksi yang intens untuk memahami pola- pola
budaya masyarakat terntentu secara bijak.

3. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Sejarah

Lebih menyerupai hubungan ilmu arkeologi dengan antropologi. Antropologi


memberi bahan prehistori sebagai pangkal bagi tiap penulis sejarah dari tiap bangsa di
dunia. Selain itu banyak persoalan dalam historiografi dari sejarah suatu bangsa dapat
dipecahkan dengan metode antropologi. Konsep- konsep tentang kehdupan masyarakat
yang dikembangkan oleh antropologi dan ilmu- ilmu sosial lainnya akan memberi pengertian
banyak kepada seorang ahli sejarah untuk mengisi latar belakang dari peristiwa politik
dalam sejarah yang menjadi objek penelitiannya. Demikian juga sebaliknya bagi para ahli
antropologi jelas memerlukan sejarah terutama sekali sejarah dari suku- suku bangsa dalam
daerah yang didatanginya.

4. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Geografi

Diantara berbagai macam bentuk hidup di bumi yang berupa flora dan fauna itu,
terdapat sefatnya yang beraneka ragam di muka bumi ini. Disinilah antropologi berusaha
menyalami keanekaragaman manusia jika dilihat dari ras, etnis maupun budayanya.
Begitupun sebaliknya seorang sarjana antropologi sangat memerlukan ilmu geografi karena
tidak sedikit masalah- masalah manusia baik fisik maupun kebudayaannya tidak lepas dari
pengaruh lingkungan alamnya.

5. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Ekonomi

Kekuatan, proses dan hukum – hukum ekonomi yang berlaku dalam aktivitas
kehidupan ekonominya sangat dipengaruhi system kemasyarakatan, cara berpikir,

10
pandangan dan sikap hidup dari warga masyarakat. Seorang ahli ekonomi yang akan
membangun perekonomiannya itu tentu akan memerlukan bahan komparatif mengenai
misalnya sikap terhadap kerja, sikap terhadap kekayaan, system gotong royong dan
sebagainya yang menyangkut bahan komparatif tentang berbagai unsur dari system
kemasyarakatan. Untuk pengumpulan keterangan komparatif tersebut ilmu antropolgi
memiliki manfaat yang tinggi bagi seorang ekonom.

6. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Politik

Penting halnya jika seorang ahli ilmu politik harus meneliti ataupun menganalisis
kekuatan- kekuatan politik di Negara- Negara yang sedang berkembang agar dapat
memahami latar belakang dan adat istiadat dari suatu suku bangsa tertentu maka metode
analisis antropologi menjadi penting bagi seorang ahli ilmu politik untuk mendapat
pengertian tentang tingkah laku dari partai politik yang ditelitinya.

2.4 KONSEP-KONSEP ANTROPOLOGI


1. Kebudayaan

Secara umum pengertian kebudayaan mengacu kepada kumpulan pengetahuan


yang secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Makna itu, kontras
dengan pengertian kebudayaan sehari-hari yang hanya merujuk kepada bagian-bagian
tertentu warisan sosial, yakni tradisi sopan santun dan kesenian.

2. Evolusi

Konsep evolusi mengacu pada sebuah transformasi yang berlangsung secara


bertahap. Dalam pandangan antrpolog, istilah evolusi merupakan gagasan bahwa bentuk-
bentuk kehidupan berkembang dari suatu bentuk, ke bentuk lain melalui mata rantai
transformasi dan modifikasi yang tak pernah putus, pada umumnya diterima sebagai awal
landasan berpikir mereka.

11
3. Daerah budaya (Culture area)

Suatu daerah kebudayaan pada mulanya berkaitan dengan pertumbuhan


kebudayaan yang menyebabkan timbulnya unsur-unsur baru yang akan mendesak unsur
lama ke arah pinggir, sekeliling daerah pusat pertumbuhan tersebut. Oleh karena itu, jika
peneliti ingin memperoleh unsure budaya kuno, maka tempat untuk mendapatkannya
adalah daerah-daerah pinggir yang dikenal dengan maginal survival.

4. Enkulturasi

Konsep enkulturasi, memiliki hakikat bahwa setiap orang sejak kecil sampai tua
melakukan proses pembelajaran kebudayaan, mengingat manusia sebagai makhluk yang
dianugerhi kemampan untuk berpikir, dn bernalar sangat memungkinkan untuk setiap
waktu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya.

5. Difusi

Proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas, sehingga melewati


batas tempat dimana kebudayaan itu timbul. Dalam proses difusi ini erat kaitannya dengan
konsep inovasi.

6. Aklturasi

Akulturasi adalah proses pertukaran ataupun saling mempengaruhi dari sutu


kebudayaan asing yang berbeda sifatnya sehingga nsur-unsur asing tersebut, lambat laun
diakomodasikan dan diintregasikan ke dalam kebudayaan itu sendiri, tanpa kehilangan
kepribadiannya.

7. Etnosentrisme

12
Etnosentrisme yaitu, pemikiran yang enganap bahwa kebudayaan dirinya adalah
superior(Lebih baik dan lebih segalanya) daripada semua budaya yang lain. Etnosentrisme
merupakan penghambat ketiga dalam keterampilan komunikasi intercultural setelah
kecemasan dan pengumpamaan persamaan sebagai perbedaan.

8. Tradisi

Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercayaan yang telah menjadi bagian
dari suatu budaya yang telah lama dikenal segingga menjadi adat istiadat dan kepercayaan
secara turun temurun.

9. Ras dan etnik

Ras adalah sekelompok orang yang memiliki sejumlah ciri biologi


(fisik) tertentu atau suatu populasi yang memiliki suatu persamaan dalam sejumlah unsur
biologi atau fisik ras yang disebabkan oleh faktor hereditas atau keturunan. Sedangkan
kajian etnik lebih menekankan sebagai klompok sosial bagain dari ras yang memiliki ciri-ciri
budaya yang sifatnya unik.

10. Stereotik

Istilah yng berasal dari bahasa Yunani yaitu stereos yang berarti solid dan tupos
yang berarti citra atau kesan. Suatu stereotik mulanya adalah sesuatu rencana cetakan yang
begitu terbentuk sulit diubah. Lippman (1922) mengemukakan bahwa stereotik merupakan
fungsi penting dari penyederhanaan kognitif yang berguna untuk mengelola realitas
ekonomi dimana tanpa penyederhanaan maka realitas tersebut menjadi sangat kompleks

11. Kekerabatan

Istilah kekerabatan merupakan konsep inti dalam antropologi. Konsep


kekerabatan tersebut merujuk kepada tipologi klasifikasi kerabat menurut penduduk
berdasarkan aturan – aturan keturunan dan aturan perkawinan. Radcliffe-Brown
berpandangan bahwa system kekerabatan yang lebih luas dibangun dibangun diatas

13
pondasi keluarga namun bila keluarga secara universal bersifat bilateral-ikatan ibu dan ayah-
kebanyakan masyarakat lebih menyukai satu sisi dalam keluarga untuk tujuan- tujuan public
sebab fungsi utama keturunan adalah untuk meregulasi transmisi dan kepemilikan dan hak
masyarakat dari generasi ke generasi.

12. Magis

Merupakan ilmu pseudo dan slaah satu khayalan yang paling merusak yang
pernah menggerogoti manusia. Magis juga merupakan penerapan yang salah pada dunia
materiil dari hukum pikiran dengan maksud untuk mendukung system palsu dari hukum
alam.

13. Tabu

Istilah tabu berasal dari polinesia yang berarti terlarang. Secara spesifik apa yang
dikatakan terlarang adalah persentuhan antara hal- hal duniawi dengan hal yang keramat,
termasuk yang suci dan yang cemar (mayat)

14. Perkawinan

Secara umum konsep perkawinan tersebut mengacu pada proses formal


pemaduan hubungan dua individu yang berbeda jenis yang dilakukan secara ceremonial
simbolis dan makin dikarakterisasi oleh adanya kesederajatan, kerukunan dan kebersamaan
dalam memulai hidup baru dalam hidup berpasangan.

14
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti manusia,
dam logos berarti ilmu. Dengan demikian secara harfiah anthropologi berarti ilmu tentang
manusia. Secara umum anthropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian
atau pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik,
masyarakat, dan kebudayaannya.

Sebagai ilmu tentang umat manusia, antropologi melalui pendekatan dan metode
ilmiah berusaha menyusun sejumlah generalisasi yang bermakna tentang manusia dan
perilakunya. Kedua bidang besar dari antropologi adalah antropologi fisik dan budaya.
Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organism biologis yang
tekanannya pada upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan mempelajari variasi-
variasi biologis dalam species manusia. Sedangkan antropologi budaya berusaha
mempelajari manusia berdasarkan kebudayaannya. Dimana kebudayaan dapat merupakan
peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Di antara ilmu-ilmu social, dan alamiah, antropologi memiliki kedudukan, tujuan,
manfaat yang unik karena bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan penjelasan-
penjelasan tentang perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek biologis
manusia dan perilakunya di semua masyarakat, konsep antropologi dan hubungannya
dengan ilmu lain.

15

Anda mungkin juga menyukai