Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK

BERBASIS FRAMEWORK CODEIGNITER


PADA SMA NEGERI 2 PURWOREJO

Naskah Publikasi

disusun oleh
Cahyo Purnomo
09.22.1145

JURUSAN SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2010
Analysis and Design of Academic Information Systems Based Framework
CodeIgniter On SMA Negeri 2 Purworejo
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Framework
Codeigniter Pada SMA Negeri 2 Purworejo

Cahyo Purnomo
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The widespread use of Internet in all regions of the world, providing a wide impact
for the development of supporting infrastructure. In 1996, in 5262 Indonesia was the host,
it means to grow about 521% over the previous year. However, this growth is still small
when compared with Malaysia, namely in the same period reached 686%. Singapore's
growth is smaller, only 368% with the number of hosts that are far more, ie 38 376 units.
Year 1996, Malaysia has 8541 hosts, Hong Kong 24 133 hosts, Japan 496 427 hosts,
and hosts Australia 397 460. The rapid growth occurred in China, namely in the same
year has hosted 11 282 with 1003% growth.
In a company or organization, information is very important in decision making.
Information delivery methods is also one of the determinant of the quality of information,
because good information is accurate, rapid and recent (Up to date). To determine the
appropriate method, it must consider the quality of these methods, these methods Can
convey information as expected. Along with the development of existing technologies,
should be a good opportunity for companies, organizations and agencies to make it as a
medium to deliver information, promotion and marketing to reach consumers much more.
SMAN 2 Purworejo is one school in purworejo that in preparing the information is
still using manual methods. When SMAN 2 Purworejo so far is using a variety of
promotional brochures. The first goal of this research project, people can easily find out a
general picture about school, teachers or employees of the facility and SMAN 2
Purworejo more clearly, and various kinds of news about public schools because
previously difficult to find information. And with the new system, all information about
SMAN 2 Purworejo can be accessed anywhere and anytime, as long as there is internet
connection.

Keywords: information systems, academic information system, internet, organization

3
1. Pendahuluan
Metode penyampaian informasi juga merupakan salah satu penentu dari mutu
informasi, karena informasi yang baik adalah informasi yang akurat, cepat dan terbaru
(Up to date). Untuk menentukan metode yang tepat, maka harus dipertimbangkan
kualitas dari metode tersebut, mampukah metode tersebut menyampaikan informasi
sesuai yang diharapkan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada, mestinya
merupakan peluang yang baik bagi perusahaan, organisasi dan instansi untuk
menjadikannya sebagai media penyampaian informasi, promosi dan pemasaran dengan
jangkauan konsumen yang jauh lebih banyak.

SMAN 2 Purworejo merupakan salah satu sekolah negeri di purworejo yang dalam
penyajian informasinya masih menggunakan cara-cara yang manual. Diamana SMAN 2
Purworejo selama ini masih menggunakan promosi dengan berbagai brosur. Diharapkan
dengan adanya project penelitian ini, Masyarakat dan siswa dapat dengan mudah
mengetahui gambaran umum tentang sekolah, data siswa, fasilitas dan data guru, mata
pelajaran, nilai siswa, data kelas, jadwal pelajaran, jadwal guru mengajar, pengumuman,
agenda, polling, galeri atau karyawan SMAN 2 Purworejo dengan lebih jelas, dan
berbagai macam berita tentang sekolah karena sebelumnya masyarakat susah untuk
mengetahui informasinya.

4
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem
Dalam penyusunan laporan ini, akan menguraikan beberapa hal mengenai teori-
teori yang berhubungan dengan masalah dalam pembuatan website Sistem Informasi
Akademik SMAN 2 Purworejo, yang digunakan sebagai landasan teoritisnya.
2.2 Pengertian Sistem
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-
urutan operasi di dalam sistem dan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
1
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-
urutan operasi di dalam sistem.Procedure (procedure) didefinisikan oleh Richard F.
Neuschel sebagai berikut:
Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya
melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, untuk menjamin
penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.2
Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah di dalam
mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu sistem. maksud
dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau sasaran (objectives).
Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam
ruang linkup yang lebih kecil.
2.2 Siklus Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi
ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Robert N. Anthony dan John Dearen
menyebut keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan
istilah entropy.3
Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita

1.Jerry FitzGerald, Andra F.FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr..Fundamentals of System Analysis


(edisi kedua; New York; Koin Willey & Sons, 1981), hal. 5.
2 .Richard F. Neuschel, Management by System, (edisi kedua; New York: McGraw-Hill,
1960), hal. 10,dikutip oleh Cecil Gillespie, Accounting System, Procedures and Methods, (edisi
ketiga; New Jersey: Prentice-Hall, 1971), hal. 2.
3 .Robert N. Anthony, John Dearen, Management Control System, (edisi keempat; Illinois:
Richard D. Irwin, 1980), hal. 125-126.

5
banyak,sehingga hal ini perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk kemudian
menghasilkan Informasi yang diharapkan.
Data yang diproses menggunakan suatu model akan melalui suatu proses tertentu,
data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan
seterusnya membentuk suatu siklus. Adapun siklus informasi menurut John Burch adalah
sebagai berikut:

Gambar 2.1. Siklus informasi

2.3 Kualitas Informasi


Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dengan tiga hal yaitu:
1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya (timelines), berarti informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut harus mempunyai manfaat
untuk pemakainya.
2.4 Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan
biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa
informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk
beberapa kegunaan, sehinggan tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan
suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk
memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak
di dalam perusahaan.

6
3. Analisis
3.1Tinjauan Umum
3.1.1 Sejarah SMA Negeri 2 Purworejo
SMA Negeri 2 Purworejo berdiri pada tanggal 30 Juli 1980 dan dan diresmikan
oleh Menteri P & K RI, Dr. Daoed Yoesoef tanggal 2 Juni 1981. SMA ini beralamatkan
pada Jl. Mayjend . S. Parman Kutoarjo, dengan izin pendirian sekolah SK No.211/03/95
dan mempunyai Nomor Statistik Sekolah (NSS) 301030609016.
SMA yang mempunyai sejarah perubahan nama selama 4 kali ini sekarang
dipimpin oleh Drs. Mohammad Budiman dengan jabatan sebagai kepala sekolah. Pada
tahun pelajaran 2009/2010, SMA Negeri 2 Purworejo mempunyai total pegawai (Guru/
Karyawan) 82 orang dan 745 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas.
3.2 Analisis Sistem
Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian-bagian atau komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dari kebutuhan-kebutuhan yang dihadapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
3.2.1 Identifikasi Masalah
3.2.1.1 Mengidentifikasi masalah yang ada
Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk
dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak tercapai.
Tujuan dilakukan identifikasi masalah yaitu mendeteksi sistem apabila sistem saat ini
semakin berkurang manfaatnya. Permasalahan yang ada pada SMA Negeri 2 Purworejo
adalah bagaimana membuat sistem informasi akademik berbasis web yang berguna
untuk menginformasikan nilai dan informasi berita sekolah kepada sehingga dapat efektif
dan efisien. Kendala-kendala yang saat ini sedang dihadapi di SMA Negeri 2 Purworejo
antara lain:
1. Permasalahan yang muncul
Dalam penyampaian informasi nilai siswa dan informasi berita sekolah
terdapat beberapa masalah yang sering terjadi. Masalah-masalah yang dicakup
dalam laporan ini adalah beberapa masalah berdasarkan keadaan sebenarnya.

7
Adapun masalah-masalah tersebut sebagai berikut:
a) Informasi nilai siswa masih menggunakan cara manual dengan
membagikan hasil laporan setiap semester, sehingga siswa masih dalam
hal melihat nilai ulangan harian, tugas terdahulu yaitu harus menunggu
selama satu semester.
b) Pencarian data siswa yang kurang cepat, tepat dan akurat.
c) Kesulitan dalam menginformasikan berita sekolah.
2. Identifikasi penyebab masalah
Masalah tersebut timbul karena belum adanya program untuk mengolah
data nilai siswa dan informasi berita sekolah.
Beberapa masalah tersebut timbul karena beberapa faktor di antaranya
sebagai berikut:
1. Belum adanya program untuk mengolah informasi data nilai siswa.
2. Belum adanya program untuk menginformasikan berita sekolah.
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya analisis yang
digunakan untuk menganalisis masalah yaitu analisis PIECES.
3.2.2 Analisis Pieces
Untuk mengidentifikasi masalah, maka kita harus melakukan analisis terhadap
kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan.
Panduan ini dikenal dengan sebagai analysis PIECES (Performance, Information,
Economic, Control, Eficiency, Service), dengan analisis ini kita bisa mendapatkan
beberapa masalah dan akhirnya dapat memecahkan masalah utamanya.
3.2.3 Analisis kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan fungsional dan
kebutuhan non fungsional.
3.2.3.1 Kebutuhan Fungsional
1. Sistem dapat memberikan gambaran umum tentang kegiatan sekolah
1. Pengunjung dapat melihat berita sekolah
2. Pengunjung dapat melihat pengumuman
3. Pengunjung dapat melihat agenda
4. Pengunjung dapat melakukan pencarian
5. Pengunjung dapat melihat visi dan misi sekolah
2. Sistem dapat memberikan informasi nilai siswa
3. Sistem dapat memberikan informasi jadwal tiap-tiap kelas
4. Sistem dapat memberikan layanan download materi
5. Sistem dapat memberikan informasi profil guru dan siswa
Dari hasil analisis kebutuhan fungsional diatas, dibutuhkan suatu sistem informasi

8
yang bermanfaat bagi guru, siswa dan pengunjung yaitu sistem informasi akademik
berbasis website. Dimana informasi yang ada disajikan dapat diakses dengan
menggunakan media internet.

3.2.3.2 Kebutuhan Non Fungsional


1. Perangkat keras (Hardware)
Untuk merancang dan membuat sistem informasi akademik berbasis web
dibutuhkan perangkat keras agar program aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan
baik. Spesifikasi yang digunakan adalah computer PC dimana spesifikasinya sebagai
berikut:
Tabel 3.7 Spesifikasi Hardware

No SPESIFIKASI KEBUTUHAN

1 CPU 2,6 Ghz

2 Hard disk 80 GB

3 RAM 512GB - 1GB

4 VGA 128GB

5 MONITOR 15”

2. Perangkat lunak (Software)


Software atau perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung dan
merancang pembuatan sistem informasi akademik berbasis web harus sesuai dengan
kebutuhan. Perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8 Spesifikasi Software

No SOFTWARE KEBUTUHAN

1 Sistem Operasi Linux (distro Ubuntu 10.04)

2 Web Server Apache Web Server

3 Database Server MySQL Server 5.1.41

4 Web Browser Mozilla Firefox 3.6

5 Web Editor Netbeans 6.8 IDE

3. Perangkat Manusia (Brainware)


Sebagai pelaksana dari sistem yang diusulkan adalah:

9
1. Admin
Bertugas mengoperasikan sistem yang telah dibuat, meliputi proses
input, pengeditan, pemeliharaan data.
2. Teknisi
Teknisi diperlukan untuk memelihara perangkat keras dan
perangkat lunak yang mendukung aplikasi, merawat dari kerusakan
dan merawat perangkat lunak.

3.3 Perancangan Sistem


Perancangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem informasi akademik
adalah dengan UML (Unified Modelling Language). UML adalah bahasa standar yang
digunakan untuk menjelaskan dan menvisualisasikan artifak dari proses analisis dan
desain berorientasi obyek. UML memungkinkan developer melakukan permodelan
secara visual, yaitu penekanan pada penggambaran, bukan didominasi oleh narasi.
Permodelan visual membantu untuk menangkap struktur dan kelakuan dari obyek,
mempermudah penggambaran interaksi antara elemen dalam sistem, dan
mempertahankan konsistensi antara desain dan implementasi dalam pemrograman.

3.3.1 Use Case Diagram


Use Case adalah deskripsi sistem di kondisi sebenarnya dilihat dari perpektif
pengguna4. Biasanya menggambarkan interaksi antara sistem dengan user atau dengan
sistem lain. Dalam use case, pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
yang sedang dimodelkan biasanya disebut actor.
Include Relasi jenis ini memungkinkan suatu use case menggunakan fungsionalitas
yang dimiliki oleh use case lainnya5. Relasi ini menyatakan bahwa satu use case selalu
menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya.

Extend Relasi ini memungkinkan suatu use case secara opsional menggunakan
fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya. Relasi ini menyatakan bahwa
suatu use case tidak selalu menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case
lainnya.
3.3.2 Class Diagram
Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan
beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem atau perangkat lunak yang

4 Munawar. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta 2005. hal 63


5 Sholiq. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Yogyakarta 2006.Hal
72

10
akan dibuat. Class diagram memberi gambaran statis tentang sistem perangkat lunak
yang kompleks.
3.3.3 Sequence Diagram
Sequence Diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan
dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class,
operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh
masing-masing operasi. Pembuatan Sequence Diagram merupakan aktifitas yang paling
kritikal dari proses desain karena artifak inilah yang menjadi pedoman dalam proses
pemrograman nantinya dan berisi aliran kontrol dari program. Oleh karena itu berharga
untuk meluangkan waktu lebih lama di pembuatan sequence diagram ini untuk
menghasilkan sequence diagram yang didesain dengan baik.
Sequence diagram biasanya tersusun dari elemen Obyek, Interaction dan
Message. Interaction menghubungkan dua obyek dengan pesan tertentu. Diagram ini
menjelaskan aspek dinamis dari sistem yang sedang dibangun.

3.4 Perancangan Database


Perancangan database merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual
ke model basis data yang akan dipakai (model relasional, hirarkis atau jaringan). Pada
tahap ini perancangan database dimaksudkan untuk mendefinisikan isi atau struktur dari
tiap-tiap file yang telah diidentifikasikan pada desain secara umum. Teknik normalisasi
akan digunakan dalam perancangan database secara rinci ini agar diperoleh basis data
yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan
mudah dalam pemanipulasian data.

11
3.4.1 Relasi Antar Tabel

12
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Pengertian Implementasi
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya
sistem tersebut siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-
langkah berikut ini:
4.1.1 Rencana Implementasi
Rencana implementasi merupakan kegiatan awal dalam tahap implementasi
sistem. Recana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu
yang dibutuhkan selama tahap implementasi. Waktu yang diperlukan untuk melakukan
kegiatan implementasi juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk
jadwal waktu yang berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi.
4.1.2 Pelaksanaan Kegiatan implementasi
Proses pembuatan dari aplikasi yang akan diuji adalah langkah yang harus
dilakukan terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan implementasi. Langkah
pembuatan aplikasi tersebut dimulai dari pengetikan program hingga uji coba program
terhadap kesalahan-kesalahan yang mungikn terjadi sebelum memasuki implementasi
sistem. Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan dalam tahapan implementasi adalah
sebagai berikut:
1. Pemrograman dan Pengetesan Program
2. Pengetesan Sistem
3. Program Pendukung Aplikasi
4. Upload Sistem
5. Pemilihan dan Pelatihan Personil
6. Konversi Sistem
7. Operasi dan Pemeliharaan Sistem

13
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan dari
pembuatan laporan skripsi yang berjudul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
Akademik Berbasis Framework Codeigniter Pada SMA Negeri 2 Purworejo” secara
umum sebagai berikut :
1. Terciptanya sistem informasi akademik berbasis web pada SMAN 2
Purworejo.
2. Sistem informasi akademik berbasis web disajikan dengan akses
cepat dan mudah, sehingga pengguna merasa nyaman dan pada
akhirnya informasi yang dihasilkan akan jauh lebih baik.

Dengan mempertimbangkan hasil kesimpulan diatas, SMA Negeri 2 Purworejo


sebagai lembaga pendidikan mempunyai visi ”Membentuk manusia yang cerdas terampil
dan berbudi pekerti luhur” maka dengan adanya sistem yang baru ini, diharapkan SMA
Negeri 2 Purworejo akan lebih maju dan berkembang.
5.2 Saran
Berdasarkan analisis dan kesimpulan diatas, penelitian masih mengacu pada
nilai akademik. Untuk itu, bagi pengembang selanjutnya sistem informasi akademik
berbasis web ini tidak hanya sebagai informasi nilai, melainkan menjadi sebuah sistem
informasi akademik yang kompleks dengan ditambah fitur mengenai administrasi siswa.

14
DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto, H M. 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi, Yogyakarta:

Andi Offset

Eddy Purwanto dan Tim Sub Bag Jaringan Informasi IPTEK, Jakarta. 2010.

Pengantar World Wide Web: Informatika.

Ilmu kita. 2010. Pengertian HTML, http://ilmukita.com/pengertian-html/, diakses

tanggal 03 Mei 2010.

Harry Yunanto. 2010. Dasar-dasar pembuatan web dengan codeigniter,

http://www.iorme.net, diakses tanggal 10 Mei 2010.

Achmad Solichin, 2006. MySQL Dari Pemula Hingga Mahir, Jakarta.: Achmatim

Netbeans. 2010. Dasar-dasar netbeans, http://netbeans.org/index_id.html, diakses

tanggal 10 Mei 2010.

Apache. 2010. Pengertian web server Apache,

http://id.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Server, diakses tanggal 10

Mei 2010.

GIMP. 2010. Dasar-dasar GIMP, http://id.wikipedia.org/wiki/GIMP, diakses

tanggal 10 Mei 2010.

15

Anda mungkin juga menyukai