Anda di halaman 1dari 2

Manajemen Waktu

Kesibukan di profesi, organisasi maupun mengurusi rumah tangga seringkali membuat kita merasa
tidak punya waktu. Waktu dijadikan kambing hitam penyebab perubahan sikap/kebiasaan yang kita
lakukan. Benarkah begitu? waktu sudah jelas 24 jam sehari. Lalu mengapa bisa merasa kekurangan
waktu? Bagaimana seharusnya, kita yang mengendalikan waktu atau waktu yang mengendalikan kita?
Pengenalan tentang waktu dijelaskan di bawah semoga memberikan Pemahaman tentang waktu dan
selanjutnya diharapkan kita dapat menjadi pengendali waktu bukan sebaliknya. Apa sesungguhnya
waktu ? Waktu adalah interval antara awal dan akhir, dan manajemen waktu adalah upaya mengatur
waktu atau menggunakan waktu dengan baik agar semua pekerjaan terselesaikan sesuai yang
diharapkan.
Karakteristik waktu secara umum adalah:
1. Kecepatan waktu adalah konstan (tetap) yaitu satu hari terdiri dari 24 jam, satu jam 60
menit dan satu menit 60 detik, dimanapun berada perhitungannya akan sama.
2. Waktu terus berlalu dan maju, jika diwaktu lalu ada rentetan kejadian yang menyertainya
maka, sekarang hanya jadi kenangan, tak mungkin waktu lampau kembali, begitu juga waktu
akan datang tak mungkin jadi waktu kini. Waktu yang akan datang hanya rentetan harapan
yang kita rencanakan diwaktu kini. Waktu terus berlalu dan maju, hidup kitapun harus terus
berjalan dan maju.
3. Bisa dihitung, seperti telah dikatakan di atas, waktu dimanapun sesungguhnya dapat kita
hitung berapa hari, berapa jam, berapa menit dan berapa detik.
4. Memiliki keterbatasan, 1 hari hanya terdiri dari 24 jam, setelah pagi akan ada siang, setelah
siang akan ada malam dan setelah malam karena keterbatasa waktu itu sendiri akan kembali
jadi pagi dan begitu seterusnya.
5. Tidak pernah berhenti, waktu berjalan dan berputar terus tanpa henti seirama dengan
kehidupan.

Setelah kita memahami karakteristik waktu, ada baiknya mencoba menganalisa dan melihat faktor-
faktor yang jadi penyebab tersitanya waktu.
1. Tidak ada target yang jelas Hidup seharusnya sebuah rencana besar yang kita lakukan untuk
diri sendiri, tapi sayangnya seringkali lupa membuat suatu target di dalam kehidupan. Target
yang penulis maksud disini target tentang hal lain di luar umur, jodoh dan kematian, misal
menetapkan target karir untuk masa tua, membeli rumah, mobil dlsb. Dengan adanya target
maka hidup jadi terarah dan waktupun dapat diatur sebaik-baiknya.
2. Tak ada prioritas kerja
Banyak dari kita menganggap adanya prioritas kerja membuat kita merasa jadi robot dan tidak
enjoy menikmati hidup. Kita lupa bahwa usia produktif sangat terbatas, dengan menetapkan
prioritas di usia produktif untuk melaksanakan pekerjaan besar yang hasilnya akan dinikmati
saat usia tua.Tetapkanlah prioritas, kerjakanlah kegiatan ataupun pekerjaan besar yang
memiliki dampak panjang, pada usia produktif. Jangan sia-siakan masa mudamu.
3. Menunda pekerjaan
Kebiasaan menunda pekerjaan seringkali menyebabkan kehabisan waktu dan tenaga saat akan
mengerjakannya, sehingga bila dipaksakan melaksanakannya maka hasilnya bukanlah yang
terbaik karena dilakukan dengan sisa-sisa waktu dan tenaga.
4. Terlalu banyak melakukan pembicaraan yang tidak perlu
Asyik mengobrol melalui telpon ataupun secara langsung kerap membuat tak sadar telah
menghabiskan waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk kegiatan lebih bermanfaat.
Sosialisasi memang perlu, tapi hindarilah bergosip karena dampaknya luar biasa.
5. Ingin mengerjakan sesuatu dengan sempurna
Keinginan itu memang sesuatu yang wajar, tapi apabila karena ingin mengerjakannya secara
sempurna, lalu tidak pernah memperhatikan waktu ya berabe juga. Ukuran kesempurnaan buat
tiap orang berbeda, jika keinginan itu membuat kita mendapatkan julukan ""Mr Late"" karena
selalu menyelesaikan tugas terlambat , apakah kita suka? Jika keinginan mengerjakan sesuatu
dengan sempurna adalah kebiasaan dan sifat kita sementara kita punya batas waktu
mengerjakannya, maka buatlah perencanaan cermat sebelum melakukan pekerjaan tersebut.
Perencanaan dan target akan menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dibandingkan yang
tanpa perencanaan.
6. Kurangnya Pendelegasian tugas
Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua pekerjaan selesai dengan sempurna
seringkali membuat tersitanya waktu yang kita miliki. Perlu kiranya di ingat bahwa pekerjaan
yang dilakukan orang lain mungkin tidak sebaik jika di lakukan sendiri, akan tetapi jika
pekerjaan tersebut tidak yang utama kenapa tidak didelegasikan saja pada orang lain dengan
tetap diawasi. Hal itu dapat lebih meringankan pekerjaan, waktu yang ada dapat di gunakan
melakukan pekerjaan lain yang lebih berkualitas disamping dapat meningkatkan rasa percaya
diri, kebahagiaan dan rasa hormat dari orang yang kita kasih tugas.
7. Tidak dapat mengatakan ""tidak""
Ajakan teman atau saudara untuk jalan-jalan ataupun sekedar shopping seringkali membuat
sulit untuk mengatakan ""tidak"" dengan berbagai sebab.Tapi pernahkah kita menghitung
waktu yang digunakan untuk ngobrol atau shoppig? Penulis yakin waktu yang diperlukan
untuk itu lebih dari dua jam, coba bayangkan jika waktu tersebut dipergunakan mengerjakan
pekerjaan di rumah, berapa banyak pekerjaan yang dapat kita lakukan?
8. Menonton tayangan televisi
Banyaknya acara-acara menarik di televisi memancing timbulnya kebiasaan baru keasyikan
menonton TV menyita waktu dan membuat enggan melakukan pekerjaan apapun.
9. Penataan ruang kerja ataupun rumah yang kurang nyaman
Monoton itu mebosankan itu membuat enggan melakukan pekerjaan akibatnya sulit diperoleh
hasil kerja yang baik. Karena itu cobalah menata ulang ruang kerja atau rumah menimal satu
tahun sekali untuk memberikan suasana baru.
10. Bacaan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan
Rajin membaca itu memeng perlu dan dapat menambah wawasan kita, akan tetapi apabila kita
membaca bacaan yang tidak ada hubungan dengan pekerjaan waktu jam kerja, akibatnya
banyak waktu terbuang percuma. Bacalah bacaan tersebut menjelang tidur atau di waktu luang
di luar jam kerja.
11. Tamu-tamu
Kedatangan tamu yang tidak berhubungan dengan tugas dan pekerjaan seperti sahabat,
saudara dan sebagainya seringkali membuat waktu kerja kita banyak tersita.
12. Konflik
Konflik yang terjadi antar teman atau lingkungan membuat merasa tidak nyaman berada di
ruangan, ini membuat kita pergi ke ruangan lain hanya untuk menghindar. Pada waktu
menghindar pekerjaan yang sedang kita kerjakan terbengkalai dan lagi-lagi kita kehilangan
waktu.

Setelah kita mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tersitanya waktu yang kita miliki, maka
solusi yang harus dilakukan adalah mengatur waktu secara efektif dengan langkah-langkah seperti:
kenali faktor penyita waktu, tetapkan target pekerjaan, tetapkan urutan prioritas, lakukan pendelegasian
tugas, aturlah ruangan dan meja kerja, disiplin diri, evaluasi untuk melihat kemajuan yang telah
dicapai."

Anda mungkin juga menyukai