Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

TERHADAP ANAK DENGAN MORBILI


LAPORAN PENDAHULUAN

MORBILI

1. Definisi
Morbili adalah : penyakit infeksi virus yang ditandai oleh tiga stadium
yaitu stadium kataral , stadium erupsi dan stadium konvalensi.

2. Etiologi
Virus Morbili yang berasa dari sekret saliran pernapasan dan urin dari
oran yang terinfeksi.
Penyebaran infeksi melalui kontak mata langsung dengan droplet dari orang
terinfeksi.
Masa Inkubasi : 10 – 12 hari

3. Patofisiologi
Sebagai reaksi terhadap virus, maka terjadi eksudat yang strous dan
proliperasi mononucleus dan beberapa sel poli morponukleus di sekitar kapiler.
Kelainan ini terdapat pada kulit selaput lendir nasofaring dan konjungtiva.

Komplikasi
Otitis media
Pneumonia
Bronkiolitis
Ensafalitis
Laringitis obstruksi

4. Manifestasi
Stadium prodromal (catatrhal)
Demam, malaise, batuk, konjungtivitis, koriza, terdapat bercak koplik
berwarna putih kelabu sebesar ujung jarum. Dikelilingi oleh eritima terletak
di mukosa Bukalis berhadapan dengan molar bawah, timbul dua hari sebelum
munculnya rash.
Stadium Erupsi
Koriza dan batuk-batuk bertambah, terjadi eritema yang berbentuk mokula –
popula disertai meningkatnya suhu badan , mula-ula eritema munmcul di
belakang telinga di bagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian
belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan ringan di bawah kulit,
pembesaran kelenjar getah bening di sudut mandi bula dan di belakang leher.

Stadium Konvalensi
Erupsi berkurang dan meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua
(hiperpigmentasi) yang akan menghilang dengan sendirinya,
selanjutnya diikuti dengan gejala anorexia malaise, limpadenopati.

5. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan darah

6. Penatalaksanaan Terapeutik
Pemberian Vit A
Istirahat baring selama suhu tubuh meningkat pembeian antipiretik
Pemberian antibiotik pada anak-anak yang beresiko tinggi
Pemberian obat batuk dan sedativum.

7. Pengkajian
Biodata Klien
A. Nama Pasien :
Tanggal lahir :
Jenis Kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Alamat :

B. Nama Ayah :
Tanggal lahir :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :

C. Nama Ibu :
Tanggal lahir :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :
Hasil Pemeriksaan Fisik
- Tinggi Badan : KU :
- Berat Badan : Kesadaran :
- Lingkar Kepala :
- Lingkar Dada :
- Lingkar Perut :
- Lingkar Lengan atas :
- Suhu :
- Nadi :
- Pernafasan :

Riwayat Keperawatan
- Riwayat imunisasi
- Kontak dengan orang yang terinfeksi
Kaji tanda-tanda dmam, koriza, batuk, konjungtivitis, bercak kolpik, eritema
pada bagian belakang telinga, leher dan bagian belakang, tidak nafsu
maka, lemah, lesu.

8. Diagnosa Keperawatan
- Resiko penyebaran infeksi b/d organisme virulen
- Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d adanya batuk
- Gangguan integritas kulit dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat.
- Gangguan aktifitas diversiond berhubungan dengan isolasi dari kelompok
sebaya.

9. Perencanaan
- Perluasan infeksi tidak terjadi
- Anak menunjukkan tanda-tanda pola napas efektif
- Anak dapat mempertahankan integritas kulit
- Anak menunjukkan tanda-tanda terpenuhinya kebutuhan nutrisi
- Anak dapat melakukan aktifitas sesuai dengan usia dan tugas perkembangan
selama menjalani isolasi dari teman sebaya atau anggota keluarga.

10. Implementasi
Mencegah perluasan infeksi
- Tempatkan anak pada ruangan khusus
- Pertahankan isolasi yang ketat di rumah sakit
- Gunakan prosedur perlindungan infeksi jika melakukan kontak dengan
anak
- Mempertahankan istirahat selama periode prodnomal (kataral)
- Berikan antibiotik sesuai order.

Mempertahankan pola napas yang efektif


- Mengkaji ulang status pernapasan : irama, kedalaman suara
napas, penggunaan otot bantu pernapasan, bernapas melalui mulut.
- Mengkaji ulang tanda-tanda vital (denyut nadi, irama, frekuensi)
- Memberi posisi semi fowler / fowler
- Membantu klien untuk melakukan aktifitas sehari-hari sesuai dengan
kemampuannya.
- Menganjurkan anak untuk banyak minum
- Memberikan O2 sesuai indikasi
- Memberikan obat (Bronkodilator, Antikolinengin dan anti peradangan)

Mempertahankan integritas kulit


- Mempertahankan kuku anak tetap pendek, menjelaskan pada anak untuk
tidak menggaruh rash.
- Memberikan obat antipruritus topikal dan anastesi topikal
- Memberikan antihutamia sesuai order dan memonitor efek sampingnya.
- Memandikan klien dengan menggunakan sabun yang lembut
untuk mencegaha infeksi.
- Jika terdapat foto fobia, gunakan bola lampu yang tidak terlalu tenang di
kamar klien.
- Membersihkan bulu mata dengan air hangat untuk mengangkat sekret
/krusta, menjelaskan pada anak untuk tidak mengusap, mata.
- Memeriksa kornea mata terhadap kemungkina ulserasi.

Mempertahankan kebutuhan nutrisi


- Kaji ketidakmampuan anak untuk makan
- Ijinkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi
anak, rencanakan untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat napsu makan,
anak.
- Berikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk
meningkatkan kualitas intake nutrisi.
- Kolaborasi untuk pemberian nutrisi parenteral jika kebutuhan nutrisi
melalui oral tidak mencukupi kebutuhan gizi anak.
- Memakai indikator terpenuhinya kebutuhan nutrisi (BB, LLA,
membran mukosa).
- Menganjurkan pada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik
porsi kecil tapi sering.
- Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama dan
dengan skala yang sama
- Mempertahankan kebersihan mulut anak
- Menjelaskan pentingnya intake, nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan
penyakit.

Mempertahankan kebutuhan aktifitas sesuai dengan usia dan tugas


perkembangan.
- Memberikan aktifitas ringan yang sesuai dengan usia anak
(permainan, keterampilan tangan, menonton TV)
- Memberikan makanan yang terbaik / menarik untuk memberikan stimulusi
yang bervariasi bagi anak
- Melibatkan anak dalam mengatur jadwal harian dan memilih aktifitas
yang diinginkan.
- Mengijinkananak untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah selama
dai rumah sakit.
- Menganjurkan anak untuk berhubungan dengan teman melalui telepon
jika memungkinkan.

11. Perencanaan Pemulangan


Jelaskan therapi yang diberikan, dosis dan efek samping
Melakukan imunisasi jika belum lengkap dan sesuai dengan prosedur
Menekankan pentingnya kontrol ulang sesuai dengan jadwal.
Informasikan jika terdapat tanda-tanda terjadinya kekambuhan
DAFTAR PUSTAKA

Asuhan Keperawatan Anak Edisi I. Suradi S.Kp., Rita Yuliani, S.Kp.

Carpenito, Linda Jual. 1995. Buku Diagnosa Keperawatan Edisi 6 Jakarta. EGC.

Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid. Fakultas Kedokteran UI.


ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
DENGAN MORBILI

A. DATA DASAR
1. IDENTITAS KLIEN
a. Nama Pasien : An. G
Tanggal lahir : 1672001 (2 tahun 2 bulan)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : -
Alamat : Jl. WR. Soepratman TB Utama

2. DATA PENANGUNGG JAWAB


a. Nama Ayah : Maujulian
Tanggal lahir : 39 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Polri
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. WR. Soepratman TB Utama

b. Nama Ibu : Kusmawati


Tanggal lahir : 32 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wartawan LE.
Pendidikan : S1
Alamat : Jl. WR. Soepratman TB Utama

3. DATA MEDIK
Tgl Masuk Rumah Sakit : 30 – 09 – 2005 Jam 20.30 Wib
Tgl. Pengkajian : 30 – 09 – 2005 Jam 21.30 Wib
Ruang : Alamanda
No. Reg. : 13521 / 717268

4. SAUDARA KANDUNG :
Anak ke Nama Umur Pendidikan Keterangan
II Bintang 10 bl - Sdr Kandung
B. RIWAYAT KESEHATAN :
a. Riwayat kesehatan saat ini
1) Alasan masuk RS : Klien tubuhnya panas sudah 6 hari
2) Keluhan utama : Demam
3) RPS : Klien masuk RS dengan diantar keluarga pada tgl
30-09-2005 jam 20.30 Wib dengan keluhan
demam tinggi. Ibu klien mengatakan panas klien
sejak 6 hari yang lalu karena panas klien kurang
beraktifitas, panas klien berkurang bila di
kompres hangat dan panas kembali bila kompres
diberhentikan.
Saat dilakukan pengkajian :
- klien lemah
- ada bintik-bintik kemerahan di tubuhnya
- ibu klien mengatakan tidak nafsu makan
- klien batuk
- klien menggaruk badannya

b. Riwayat kesehatan masa lalu


- Ibu klien mengartakan sebelumnya klien belum pernah di rawat
di rumah sakit. Klien tidak punya riwayat kecelakaan, tidak pernah
alergi terhadap makana, menurut ibu klien bila klien sakit / demam
klien di bawa ke bidan dan biasanya tidak mengulang langsung
sembuh.

c. Riwayat Penyakit Keluarga


Menurut ibu klien dalam anggota keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit keturunan, seperti DM, jantung, HT, dan lain-lain
begitu juga dengan penyakit menular.

d. Riwayat Kehamilan
Menurut ibu klien ketika hamil ia rajin memeriksakan kehamilannya
di bidan dan dokter. Saat lahir klien di bantu oleh dokter dengan
persalinan normal lingkungan lahir pada usia kehamilan 38 mgg dengan
PB: 59 cm BB:3200 gr jenis kelamin ♂ Apgar 8/10
e. Riwayat Imunisasi
Menurut ibu klien, klien mendapat imk lengkap hanya imunisasi campak
yang tidak, karena ibunya lupa sehingga tidak imunisasi.

Genogram

Ket:
: Klien

: Laki-laki

: Perempuan
: Ikatan keluarga
: Garis keturunan
: Tinggal se rumah

f. Riwayat Tumbuh kembang fisik


1. Miring umur : 4 bulan
2. Tengkurap : 4 bulan
3. Merangkak : 6 bulan
4. Berdiri umur : 8 bulan
5. Bicara umur : 7 bulan (jelas 2 tahun)
6. Gigi pertama : 9 bulan
7. Jalan sendiri : 10 bulan
5. RIWAYAT KEBUTUHAN SEHARI-HARI
a. Kebutuhan O2
Napas lingkungan cepat agak sesak, ada pernapasan cup[ing
hidung ada tarikan dinding dada RR. 45 1x/M
b. Pola nutrisi
Klien biasa makan 3 x sehari dengan porsi sedang (pagi, siang, sore)
makanan pokok nasi, sayur, lauk pauk bergantian (ikan, telur, tempe,
dan lain-lain), buah-buahan, minum air putih 6 – 7 kali dan
minum susu 3 x perhari
c. Pola tidur
Ibu klien mengatakan anak tidak terlelap pada malam hari 8 jam /hari
dan tidur siang selama 2 jam biasanya klien tidur setelah main.
d. Pola Eliminasi
BAK 4 – 5 x/hari dan BAB 1x /hari, dengan kebiasaan harus di kamar
mandi.
e. Pola Aktifitas
Klien anak yang aktif, suka bermain dan beraktifitas dengan
teman sebayanya. Jenis permainan mobil-mobilan waktu pagi dan sore

6. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Hubungan interaksi dengan orangtua baik dengan saudara
kandung juga baik klien sangat menyayangi teman-temannya
Klien bicara lancar, dengan bahasa Indonesia
Ibu klien sangat sayang pada klien namun demikian ia tidak
pernah mengekang hany selalu di awasi
Menurut ibu klien, klien sering ikut sholat dengan ibunya dan
sudah diajari cara-cara berdo’a (mau makan dan lain-lain)

7. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pengukuran Pertumbuhan
1. Tinggi Badan = 85 cm
2. Berat Badan = 13 kg
3. Lingkar kepala = 48 cm
4. Lingkar dada = 49 cm
5. Lingkar perut = 47 cm
6. Lingkar lengan = 15 cm
b. Pengukuran Perkembangan
Ibu klien mengatakan waktu bayi klien miring usia 4 bulan
mengkurang 4 bulan, merangkak 6 bula, berdiri 8 bulan dan berjalan
sendiri 10 bulan serta dapat bicara umur 7 bulan.
c. Keadaan umum :
Kesadaran composmenthis tanda-tanda vital saat pengkajian
S = 38 oC
N= 150x/mnt
RR =45x/mnt
d. Sistem Penglihatan
Mata klien kanan dan kiri simetris, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, pergerakan bola mata baik.

e. Sistem Pendengaran
Telinga kanan kiri simetri, bersih tidak ada cairan yang keluar
dari dalamnya, terdapat bintik-bitnik kolpik merah, tidak ada
nyeri, pendengaran baik.
f. Sistem pernafasan
Saat pengkajian pernafasan klien cepat 45x/m sesekali batuk tapi tidak
ada sputum, suara napasa, bronco veskuler.
g. Sistem Kardiovaskuler
Nadi: 150x/mnt Kulit kemerahan, tidak ditemukan edema,
tidak sianosis, nadi apesol 150x/mnt irama teratur, nyeri dada
tidak ada, keluhan (-).
h. Sistem pencernaan
Klien tidak nafsu makan, klien makan roti tapi sering porsi
makan tidak dihabiskan, keadaan mulut bersih lemah tidak ada
distensi abdomen, ibu klien mengatakan klien makan sedikit, klien
makan 2 –
3 sendok bubur yang diberikan dan minum susu 3 – 4 gelas.
i. Sistem urogenital
Klien BAK saat ini 3 – 4 dengan volume + 50 cc tidak ada nyeri saat
BAK keadaan gentila bersih tampak bintik-bintik merah di sekitar
anus.
j. Sistem integumen
Kulit klien kelihatan ada bintik-bintik merah, turgor elastis,
rambut bersih distribusi tidak rontok, mukosa kering di lengan kiri
terpasang infus RL 9tts /mnt, klien tampak menggaruk dan
mengatakan gatal.
k. Sistem Muskuloskletal
Klien tidak mengalami kesulitan dalam bergerak, sendi-sendi tidak ada
kelainan, tidak ada fraktur, tidk lerdosis dan kliposis.
l. Pengobatan dan Terapi
Infus RL 9 tt/m
30/9/03
Standacillin 250 mg/6 jam
Standacillin 250 mg/6 jam
INH 120 mg 1x1
Ripempisin 200 mg/1
Pirotimind 206 mg 3x 1/10/03
Epexal 2 x ½ sendok teh
Infus RL 10 tt/m
Standa silin 250mg/6 jam
Epexal 2 x ½ sendok the
INH 120 mg 1x1
2/10/03
Repampicin 200 mg 1x1
Piroxtin 200 mg 2 x1

Perhitungan intake & Output cairan perhari


Intake
- Oral : + 750 cc
- Parateral : 864 cc
1614 cc
Output
- BAB : 125 cc
- BAK : 300 cc
- IWL : 195 cc
620 cc
m. Data Fokus
a) DS.
- Ibu klien mengatakan tubuh anaknya panas sejak 6 hari
yang lalu
- Ibu klien mengatakan makan klien sedikit 2 – 3 sdk bubur
- Ibu klien mengatakan klien sering menggaruk
a) DO
- Klien lemah
- Tampak bintik-bintik merah di tubuh klien
- T. 38 oC
- Sesekali klien batuk
- Klien hanya menghabiskan 2 – 3 sendok makan bubur
yang diberikan
- Klien menggaruk tubuhnya
ANALISA DATA

NO. DATA MASALAH ETIOLOGI

1. DS.
- Ibu klien mengatakan tubuh Hypertensi Proses infeksi
anaknya panas sejak 6 hari yang
lalu

DO.
o
- Suhu tubuh 38 C
- Badan klien panas
- Sesekali klien batuk

2. DS. Nutrisi kurang Intake yang


- Ibu klien mengatakan makan klien dari kebutuhan tidak adekuat
sedikit tubuh

DO.
- Klien lemah
- Klien hanya menghabiskan 2 – 3
sendok bubur yang diberikan

3. DS. Gangguan Adanya rash


- Ibu klien mengatakan klien sering integritas kulit
menggaruk
DO.
- Tampak bintik-bintik merah di
tubuh klien
- Klien sering menggarik tubuhnya
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Dx. Kep. Data

1. Dx. I Hypertensi b/d proses penyakit ditandai dengan


:
DS.
- Ibu klien mengatakan tubuh klien panas
sejak 6 hari yang lalu

DO.
- Badan klien panas
- Sesekali klien batuk
- Suhu tubuh klien 38 oC

2. Dx. II Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake


yang tidak adekuat ditandai dengan:
DS.
- Ibu klien mengatakan makan klien sedikit
DO.
- Klien lemah
- Klien hanya menghabiskan 2 – 3 sendok
bubur yang diberikan.

3. Dx. III Gangguan integritas kulit b/d adanya rash


ditandai dengan
DS.
- Ibu klien mengatakan klien sering
menggaruk
DO.
- Tampak bintik-bintik merah di tubuh klien
- Klien sering menggaruk tubuhnya
CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/
NO. CATATAN PERKEMBANGAN
Dx
TGL/JAM

1. Kamis Dx. I S : - Ibu klien mengatakan badan anaknya sudah


02-10-2005 tidak panas lagi
00
14. Wib O : - Badan klien tidak terasa panas
- Suhu 36,5 oC
A : Masalah teratasi
P: -
I: -
Jam 20.00 Wib
E: - Suhu tubuh klien sudah normal
- S: 36,5 oC

2. Kamis Dx. II S: - Ibu klien mengatakan klien makan


02-10-2005 sudah lumayan
14.00 Wib O : - Makan klien sudah banyak klien menghabiskan
½ porsi bubur yang disediakan, KU baik
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi 2
I : Menganjurkan klien untuk makan yang banyak
Jam 20.00 Wib
E: - Keadaan umum klien Baik
Nadi : 92x/m S:36,5 oC R: 28x/m
- Makan klien sudah bertambah
- Klien baru menghabiskan ¾ porsi bubur yang
disediakan.

3. Kamis Dx. III S: - Ibu klien mengatakan klien tidak menggaruk


02-10-2005 badannya lagi
00
14. Wib O : - Bintik kemerahan tidak ada lagi
A : Klien tidak menggaruk
P: -
I: -
Jam 20.00 Wib
E: - Klien tidak merasa gatal
- Klien tidak menggaruk
- Bintik kemerahan sudah hilang
RENCANA KEPERAWATAN

HARI/ TUJUAN KRITERIA INTERVENSI


NO. RASIONAL TINDAKAN IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL/JAM Dx. Kep. EVALUASI KEPERAWATAN

1. Selasa Dx. I Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor TTV setiap 6 - Untuk memantau Jam 21.30 Wib Tgl 01-10-03 7.30 Wib
30 -9- Hipertermi b/d proses keperawatan selama 3x24jam suhu jam perkembangan 1. Mengukur TTV klien S: -Ibu klien
infeksi ditandai dengan tubuh klien kembali normal - Untuk menurunkan panas (suhu
2005 2. Beri kompres hangat dengan hasil S: 37,5 oC N: mengatakan panas klien
21.00 Wib dengan kriteria hasil : 3. Anjurkan untuk tubuh) 150x/m, RR:45x/m sudah turun
DS: - S: 36,5 oC banyak minum - Merangsang berkeringat
- Ibu klien 2. Melakukan kompres hangat O: -S: 37,5 oC
- Tubuh klien tidak panas lagi 4. Berikan pakaian yang sehingga suhu tubuh menurun 3. Menganjurkan untuk diberi
mengatakan tubuh A: -Masalah klien
klien panas sejak tipis - Untuk mempercepat penurunan minum banyak belum teratasi
6 hari lalu 5. Kolaborasi pemberian suhu tubuh 4. Memakaikan pakaian yang
antibioti dan anti
P: -Lanjutkan intervensi
- Untuk menghmbat terjadinya
agak tipis : 1, 2, 3, 4 dan 5
DO: fenerik infeksi dan menurunkan panas
5. Memberikan suntikan
- Badan klien panas standacillin 250 mg lewat
sesekali klien batuk
- Suhu tubuh klien selang infus dan
38 oC memberikan parasetamol sy
1sm

2. Selasa Dx. II Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor keadaan - untuk mengetahui tingkat Jam 21.30 Wib Tgl 01-10-03 7.30 Wib
30 -9- Nutrisi kurang dari keperawatan selama 3x24jam suhu umum klien perkembangan klien 1. Memintor keadaan umum S: -Ibu klien
kebutuhan tubuh b/d tubuh klien kembali normal 2. Anjurkan makan biar - Untuk memenuhi kebutuhan
2005 klien mengatakan klien sudah
intake yang tidak dengan kriteria hasil : sedikit tapi sering nutrisi
21.00 Wib adekuat ditandai 2. Menganjurkan untuk makan mau makan
- Klien tidak lemah 3. Timbang klien tiap - Untuk mengetahui status nutrisi yang sering walau cuma O: - makan klien 5 – 7
dengan :
- Porsi klien dapat dihabiskan hari sedikit sendok bubur
DS: - Nafsu makan bertambah 3. Menimbang klien dengan A: - Masalah klien
- Ibu klien BB : 13 kg belum teratasi
mengatakan klien P: -Lanjutkan intervensi
makan sedikit
1, 2, 3
DO:
- Klien lemah
- Klien hanya
menghabiskan 2 –
3 sendok bubur
yang diberikan
HARI/ TUJUAN KRITERIA INTERVENSI
NO. TGL/JAM Dx. Kep. EVALUASI KEPERAWATAN RASIONAL TINDAKAN IMPLEMENTASI EVALUASI

3. Selasa Dx. I Setelah dilakukan asuhan 1. Pantau adanya bintik - Untuk mengetahui Jam 21.30 Wib Tgl 01-10-03 7.30 Wib
30 -9- Gangguan integrita keperawatan selama 3x24jam kemerahan perkembangan penyakit 1. Memantau adanya bercak S: -Ibu klien
kulit b/d adanya rash integritas kulit teratasi dengan 2. Pertahankan kuku - Untuk mencegah terjadi lecet
2005 kemerahan mengatakan klien
ditandai dengan: kriteria hasil : tetap pendek - Mencegah lingkungan
21.00 Wib DS: 2. Memeriksa kuku klien dan sering menggaruk
- Klien tidak merasa gatal 3. Jelaskan pada klien - Untuk mengurangi rasa gatal memootng bila sudah O: -Tampak bintik
- Ibu klien
mengatakan klien
- Klien tidak menggaruk untuk tidak panjang kemerahan dan klien
sering menggaruk - Bintik merah menghilang menggaruk tubuhnya 3. Menjelaskan pada anak menggaruk tubuhnya
4. Berik bedak talk untuk tidak menggaruk A: -masalah klien
DO: tubuhya belum teratasi
- Tampak bintik- 4. Memberi bedak talk pada
bintik merah
P: -Lanjutkan intervensi
tubuh klien. 1, 2, 3, 4
- Klien menggaruk
tubuhnya

Anda mungkin juga menyukai