Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita
memaknainya.
Ruku'
Lalu ruku', dimana ketika ruku' ini beliau mengucapkan
bermacam-macam dzikir dan do'a. Kadangkala beliau
mengucapkan yang ini dan kadangkala mengucapkan yang itu :
1. Subhaana, rabbiyal, 'adzhiimi.
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
---> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali.
(Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad Daaruquthni,
Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani)
---> kadangkala juga beliau membacanya berulang-ulang lebih
banyak dari tiga kali, dan sesekali beliau
berlebihan dalam mengulanginya ketika shalat lail (malam),
sehingga lama ruku'nya hampir mendekati
lama berdirinya.
2. Subbuuhun, qudduus, rabbul malaaikati, warruuh.
(Maha Suci Engkau ya Allaah, Pemberi berkah, Tuhan malaikat, dan
ruh) --> Riwayat Muslim
3. Allaahumma, laka raka'at, wa aamantu, wa laka aslamtu, (Yaa
Allaah, kepadaMu, kuserahkan ruku'ku, kepadaMu aku beriman,
kepadaMu aku Islam (menyerahkan diri).
anta rabbiiy, khasa'a laka sam'iiy, wa bashariy, wa mukhyii,
wa'adzhomii, wa fii riwaayah
(Engkau Tuhanku, KepadaMulah pendengaran, penglihatan, otak,
tulang, dan syarafku tunduk)
wa mastaqallat bihi, qadamii, lillaah, rabbil 'aalamiin.
(Dan apa yang dibawa kakiku, kuserahkan, kepada Allah, Tuhan
semesta alam)
(HR. Ad-Dharuquthni)
Memperpanjang Ruku'
Diriwayatkan bahwa :
"Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam, menjadikan ruku'nya,
dan bangkitnya dari ruku', sujudnya, dan duduknya di antara dua
sujud hampir sama lamanya."
(Hadits Shahih Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
I'tidal
Rasululullaah Sallaahu 'alayhi wa sallaam mengangkat
punggungnya dari ruku' sambil mengucapkan,
"Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang
yang memujiNya".
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)
Maka ketika kita i'tidal atau bangkit dari ruku, sambil mengangkat
kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, maka kita
mengucapkan :
Sami'allaahu, li, man, hamida, hu
(Mudah-mudahan mendengar Allah, kepada, sesiapa yang, memuji,
Nya)
"Sesungguhnya imam itu dijadikan hanya untuk diikuti. Oleh karena
itu, apabila ia mengucapkan "sami'allaahu liman hamidah",
maka ucapkanlah "rabbanaa lakal hamdu", niscaya Allah
memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah
berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah
berfirman melalui lisan NabiNya saw., "Mudah-mudahan Allah
mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya".
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu
Daud)
Maka mari kita baca :
Rabbanaa, lakal, hamdu
(Yaa Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)
Kadangkala lafadzh diatas beliau tambahkan seperti :
mil assamaawaati, wa mil al ardhi, wa mil a maa shikta, min shai in,
ba'du
(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau
kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)
Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dan Abu 'Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita
mengucapkan do'a-do'a sujud seperti yang telah dicontohkan
Rasulullaah SAW.
1. Subhaana, rabbiyal, a'laa
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur)
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau
mengulang-ulanginya lebih daripada itu.
2. Subhaana, rabbiyal, a'laa, wa, bihamdi, hi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)
3. Subbuuhun, qudduusun, rabbul malaaikati, warruuh
(Maha Suci, Pemberi Berkat, Tuhan malaikat, dan ruh)