Ô
Pemeriksaan radiografi skull merupakan pemeriksaan radiografi yang relatif perlu
diperhatikan, selain karena anatomi dari skull yang kompleks serta bentuk wajah dan variasi
anatomis pada setiap orang berlainan immobilisasi maksimal juga sangat dibutuhkan untuk
mendapatkan gambar radiograf skull yang berkualitas. Secara garis besar pemeriksaan skull dpat
dipisahkan menjadi pemeriksaan a
a
.
Untuk pemeriksaan skull banyak memiliki variasi proyeksi yang digunakan, hal ini
bertujuan untuk mendapatkan spesialisasi dan karakter gambaran radiograf yang berbeda dari
masing-masing anatomi skull. Dan dalam kesempatan kali ini akan dibahas mengenai teknik
pemerikaan radografi skull dengan a a
!
Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana teknik pemeriksaan radiografi skull dengan menggunakan method a .
2. Bagaimana kriteria gambar yang dihasilkan melalui pemeriksaan skull dengan methode a .
"c #
Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini maka dapat disimpulkan tujuan
penulisan makalah ini menjadi dua yakni tujuan umum dan tujuan khusus.
" c # $ $
Mahasiswa dapat memahami teknik pemeriksaan radiografi skull terutama a methode.
cc'(
à
Skull atau tengkorak membentuk rangka kepala dan muka, termasuk pula mandibula, yaitu
tulang rahang bawah. Tengkorak terdiri atas ) *
$
+, dan ditambah lagi 2 atau lebih tulang-tulang rawan hidung yang menyempurnakan
bagian anteroinferior dari dinding-dinding lateralis dan septum hidung (nasal). Adapun
pembagiannya dapat di gambarkan sebagai berikut :
*, ! -
).
,- +
Tulang ± tulang yang berfungsi melindungi otak (gubah otak), terdiri dari :
Y 1 os. Frontal
Y 2 os. Parietal
Y 1 os. Occipital
Y 1 os. Ethmoid
Y 1 os. Sphenoid
Y 2 os. Temporal
Y
2 Os. Maleus
Y 2 Os. Inkus -->> os. telinga
Y 2 Os. Stapes
&
$ ). ,- )
Berfungsi memberi bentuk, struktur pada wajah serta menyokong tulang-tulang di dalam wajah,
XX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXX
XXXXX
Bersama-sama cranial membentuk lengkung mata (eye sockets), tediri dari :
Y 2 os. maxillary bones
Y 2 os. nasal
Y 2 os. lacrimal
Y 2 os. zygoma (malar)
Y 2 os. palatine
Y 2 os. inferior nasal conchae
Y 1 os. vomer
1 os. mandible
j $$
(-
/
Saat memposisikan kepala pasien, harus diperhatikan bentuk wajah dan variasi anatomis
untuk dapat menentukan bidang yang akan digunakan setepat mungkin disesuaikan
dengan posisi kaset. Telinga, hidung, dan dagu bukanlah patokan yang tepat. bagian tubuh
seperti mastoid tipos, dan orbital margin merupakan landmark yang tepatJ
Adapun beberapa garis anatomi yang digunakan sebagai landmark pemeriksaan radiografi skull
antara lain :
,Anterior Landmark
c $
(-
/
Ada lima posisi dasar yang umumnya digunakan dalam pemeriksaan radiografi skull,
yakni :
Y PA
Y PA Axial (Caldwell)
Y Lateral
Y AP Axial (c )
Y SMV (Submentovertical).
Ringkasan singkat mengenai proyeksi pemerikaan radiografi skull dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
c,Proyeksi Pemeriksaan Radiografi Skull (dalam bahasa Inggris)
//
Y? Melepaskan benda-benda logam yang dikenakan pasien di daerah yang akan diperiksa
seperti : perhiasan-perhiasan logam agar tidak merusak gambar radiografi.
Y? Mempersilahkan pasien untuk mengganti pakaian yang dikenakan dengan baju khusus
yang telah dipersiapkan sebelumnya.
,Persiapan Alat
Persiapan pada alat atau bahan yang akan digunakan pada saat pemeriksaan radiografi antara lain
:
""-
o? Pasien dalam keadaan supine/duduk tegak, pusatkan MSP tubuh ke garis tengah
grid.
o? Tempatkan lengan dalam posisi yang nyaman dan atur bahu untuk dibaringkan
o? Bila ini tidak memungkinkan, untuk menghasilkan proyeksi yang diinginkan pada
bagian oksipital asal oleh penyudutan CR Caudad dengan mengangkat kepala dan
mengaturnya dalam posisi horizontal. Stewart, merekomendasikan sudut 400.
Proyeksi oksipitofrontal ditemukan oleh Hass dapat digunakan dalam proyeksi
AP Axial pada pasien hypersthenic.
o? - ! ,
1
- 0 )c-3 +, tapi
memberikan hasil sebanding.
"&-',#
o? Atur pasien sehingga MSP tegak lurus dengan garis tengah kaset.
o? Fleksikan leher secukupnya, garis orbito meatal tegak lurus ke bidang film.
o? Bila pasien tidak dapat memfleksikan lehernya, aturlah aturlah sehingga garis
,&Posisi Pasien method a (supine)
,
`riteria gambar proyeksi AP Axial (a method)
"*
- (
Untuk petugas
o Atur jarak (min 1 m)
o @ (pelindung Pb)
o Waktu (s)
Untuk Pasien
o Faktor Eksposi (kV, mA, s)
o @ (apron)
o Batasi lapangan / area penyinaran
c
"%$1
`esimpulan yang dapat ditarik dari penulisan makalah ini antara lain :
i. Methode a pada pemeriksaan skull bertujuan untuk mendapatkan detail gambaran anatomi
daripada tulang oksipital dan foramen magnum. Di samping juga dorsum sellae, petrous bones,
dan juga os. Mastoids.
www.rtstudents.com. 1998, O
c By N.J.Oldnall; Tameside General Hospital