Anda di halaman 1dari 15
Implikasi pembangunan yang telah dilaksanakan, menyebabkan aktivitas penduduk tumbuh pesat, terutama dalam pemanfaatan sumber daya alam yang menghasilkan limbah. Limbah yang dihasilkan oleh berbagai aklivitas berbagai sektor pembangunan, masuk ke lingkungan dan secara langsung memberikan beban kepada lingkungan ‘Ada tiga jenis limbah yang merupakan hasil buangan setiap aktivitas manusia, baik secara sendiri-sendiri maupun secara berkelompok yaitu : 1) limbah udara/gas; 2) limbah cair; dan 3) limbah padat. l4 PENCEMARAN UDARA l4.1, Pencemaran Udara dari Industri Pengolahan Status Dari data yang terkumpul, total beban pencemaran dari berbagai kegiatan industri pengolahan untuk beberapa parameter dap dilihat pada Tabel 1 Tabel 1 Boban pencemaran Udara Menurut Industri Pengolahan dan Parameter Pencemaran 30, NO. HG, co anny No. | _enisindustri | Debutonth | rowin | ton | tonite | tontn | Ton/th 7_[inat Makanan Sesame [007 [ 090 [000 0.00 Os 2-—[nd minuman, "320,00 [0,00 [0,90 [000 0,00 0.00 3] Ind kayu olahan dan 0.00} 0.00} 67,35 | 0.00, 0,00 0.00 gabus [nd kor oo ooo 90 | —o.90 30, 30, 3 ine kimia daar 79n0.65 | 3787.40 | 24.00 | 3526.25 0,00-| 69485 67, | ind mineral nonogam | —166'598,25 [0.00 [0.00 [0.00 0,00-| 105.00, 7 [na semen kapur dan 311.18 | 000 | 0.90 | 0.00 0.00 0.00 sips [ina agar Sasa sees | usr | aos | ae | aw oie 1.498.452.13 srea.49 4 He ‘2e2.07087 $4091.92 5 co 1178.091.62 296.627.14 & co 961.486.468,21 4.705 829.02 ‘Sumber Data : Bapedalsa Prop. Dal | Jawa Timur 1999 Pencemaran udara sumber tidak bergerak jenis konsumsi bahan bakar_menunjukkan bahwa kontribusi pencemaran CO, memiliki potensi yang terbesar, selanjutnya diikuti oleh SO;. Pengendalian parameter ini sangat tergantung pada kemampuan teknologi yang efektif yaitu dengan pemasangan scrubber untuk menangkap jenis-jenis gas yang terbuang. Tekanan Penggunaan bahan bakar untuk menggerakkan tenaga pembangkit, tungku industri dan tungku domestik di Jawa Timur mengunakan berbagai jenis bahan bakar antara lain minyak bumi, batu bara, gas alamielpiji dan kayu bakar. 1.1.3, Pencemaran Udara Komsumsi Bahan Bakar dari Sumber Bergerak Data di atas menunjukan bahwa parameter CO memberikan kontribusi terbesar dari Pencemaran udara sumber pembuangan limbah padat. Tekanan Kontribusi beban pencemaran udara dari sumber pembuang limbah padat di Jawa Timur berasal dari pembuangan incenerator (incenerator industrikomersial) dan pembakaran terbuka dari sampah kota, Respon Upaya penurunan beban pencemaran udara dari berbagai sumber, Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat | Jawa Timur telah menetapkan berbagai kebijakan, program kegiatan serta kerjasama dengan organisasi pemuda (Bravo Kawula Muda), kerjasama internasional dengan pemerintah Australia melalui Pollution Control! Implementation Project (PCI) - East Java Province, Pemerintah Jerman (GTZ), Jepang (JKA, NEDO, KETT), ‘Adapun kebijakan Pemerintah Daerah Tk.I Jawa Timur yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut 4. Pelaksanaan Program Langit Biru Pelaksanaan Program Langit Biru untuk penurunan beban pencemaran udara dari industri pengolahan, industri peleburan baja dan logam, industri semen, pabrik gula. ) telah menbantu peralatan penangkap gas freon pada bengkel-bengkel AC. Untuk menurunkan pencemaran dari gas freon dengan menangkap gas freon dari AC yang diperbaiki dengan bengkel-bengkel AC, sedangkan gas freon tersebul lepas ke admosfir dan dapat digunakan kembali sebagaimana halnya pengisian AC. 3. Pemasyarakatan pemakaian bahan bakar gas (BBG) yang diarahkan untuk kendaraan umum (Taxi), dimana sampai saat ini di Jawa Timur terdapat kurang lebih 200 unit taxi yang menggunakan BBG. 4, Menetapkan pengujian asap kendaraan bermotor roda 4 (umum/niaga) yang dilakukan DLLAJR Jawa Timur dalam rangka mengendalikan emisi gas buang kenderaan bermotor sehingga membatasi kenderaan yang tidak layak jalan. Il. PENCEMARAN AIR Status Pencemaran air di Propinsi Jawa Timur dapat digambarkan sebagai berikut 1. Limbah cair berasal dari limbah domestik yaitu 86,50 % atau sebesar 1,836.105,69 ribu m3/tahun, sedangkan yang terkecil adalah dari rumah sakit yaitu 0,00003 % atau sebesar 790 m3/tahun. Mewajibkan setiap industri/kegiatan lainnya untuk membangun instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan ketentuan kualitas buangannya sesuai standard baku mutu bah telah ditetapkan Pemda. Untuk Program Kali Bersin (PROKASIH) tahun 2005 yaitu meningkatkan kualitas sungai melalui penurunan beban pencemaran air, meningkatkan kualitas air sungai dengan program konservasi kegiatan pengelolaan kebersinan sungai yang melintas perkotaan di dalamnya tercakup penertiban dan pengelolaan sempadan sungai dengan tujuan untuk melestarikan kualitas air Penerapan Produksi Bersih Kegiatan ini mengembangkan pengendalian pencemaran pada sumber limbah pada proses produksi melalui substitusi bahan baku pengganti dan bahan baku penolong yang memiliki kandungan pencemaran rendah serta meningkatkan kemampuan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dengan menfokuskan prinsip daur ulang dalam upaya penghematan sumberdaya alam baik air maupun energi Pengembangan Kawasan Industri Mengkonsentrasi kegiatan industri dalam satu kawasan untuk mengefektifkan sistem pengendalian pencemaran air melalui pengolahan limbah terpusat. Hal_ ini dimaksudkan untuk memberikan keringanan dalam biaya pengolahan secara ‘ekonomi serta memudahkan sistem pengawasan. Kawasan industri di Jawa Timur antara lain Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Pasuruan Industrial Estate Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh _Kanwil Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur menunjukkan bahwa total beban pencemaran limbah padat industri sebesar 15.265.980,13 ton/tahun. Kontribusi terbesar didominasi oleh industri agro sebesar 7.828.458,19 tonvtahun. Untuk jenis industri pengolahan kulit sebesar 2.237.959,48 ton/tahun. Sedangkan untuk pencemaran limbah padat logam besi dan baja sebesar 5.130.354,62 ton/tahun Tabel : 11.1.1. Beban limbah Padat dari industri Pengolahan. Saban No | Industri Pengotahan ea Tras aa 7828.458,59 Z| Tekst T1674 3] Kai 25795946 | Pup. 6.710,00 | Kimia 769.063,70 3 [ Kiang mina 0.00 7 [indus ban. 76.45 ‘| Logam besi dan bala ETBOS54 82 ‘S| Cogam non best 225.08 10 Elektropiaing 172.88 11 | Pembangat Enetar 206.5 Total 75765 900,13, ‘Simber data Kanwil Dep Penndustan dan perdagangan Prop Dati! Jatin 1959, lll1, 2, Beban Pencemaran Limbah Padat Non Industri. Pengolahan sampah padat industri pengolahan dikategorikan dalam 2 golongan vyaitu: a. Golongan limbah padat yang memiliki kandungan bahan berbahaya dan beracun. Limbah ini sesuai dengan karakteristik dan ketentuan yang berlaku (PP No.19 Tahun 1993), maka di Jawa Timur telah disiapkan Pusat Pengolahan Industri Limbah B3 di Kecamatan Cerme Kabupaten Gersik. Pusat Pengolahan Limbah ini menampung dan mengolah limbah padat atau lumpur dari berbagai sumber di Wilayah Jawa Timur dan sekitarnya dengan penyediaan lahan lebih kurang 100 Ha. Saat ini pelaksanaannya masih dalam tahap penjajakan dengan investor dari AS. Saat ini penanganan limbah B3 yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, pengolahannya dilakukan sendiri-sendiri dengan ketentuan bahwa perusahaan harus mempunyai lahan sebagai tempat pembuangan dan limbah B3 tersebut tidak boleh meresap ke dalam tanah. b. Limbah padat non 83 diarahkan pada pemanfaatan kembali sebagai produk sampingan dari kegiatan industri atau sebagai substitusi bahan baku dari suatu produk dan bagi limbah yang organic dikembangkan sebagai daur ulang melalui proses kontrol landfill dan pembakaran (incenerator) . Sampah yang memiliki nilai ekonomi antara lain kertas bekas, botol, kaca dan alat-alat elektronik diupayakan untuk dijadikan substitusi dalam suatu produk dalam rangka efisiensi sumber daya alam. IV. SUMBER DAYA ALAM VIA. Potensi Sumber Daya Lahan Status Jawa Timur dengan luas 4.704.217,32 Ha hampir 2/3 wilayahnya merupakan Pegunungan yang berbukit-bukit dan sisanya merupakan dataran rendah dan pesisir. 5 _| Huan Wieata 297.80 092 | Taman Nasional T7599 Fo | ——T305 7 [Taman Fan Raya 25,000,00) 785 Total 7348.517,10 | 100.00] ‘Sanibar Rann Rehutanan Tawa Ti Tabel 1V.2a menunjukan pengelolaan hutan di Jawa Timur dilakukan oleh beberapa instansi dilingkungan Departemen Kehutanan Jawa Timur. ‘Tabel IV.2a. INSTANSI PENGELOLA HUTAN We Pengelola Huta Tuas Thal 1 [Param Partafani Unit I mengetola Flutan Produk BO TERSD lula Lindy 315 500,00 Mangrove, 1792095 7 | Bala: Konsorvasi Sumber Daya Alan Jawa Timur dan (agar Aan Toso Suaka Marga Sava 78.008.60 Fitan Wisata 23750 Tahura Sur 25000 00 3_[ Bata: Taman Nasional Weru Baia 55 687.60, “4 [Bala Tamar Nasional romo Tengger Semana 30.276.90 Usaha pelestarian hutan di Jawa Timur secara lestari untuk dapat memenuhi fungsinya telah dilakukan usaha sebagai berikut a. Preventif - Untuk mencegah kerusakan hutan yang disebabkan ulah manusia pemerintah daerah telah melaksanakan kegiatan pendekatan kepada masyarakat sekitar hutan dengan melaksanakan Program Perhutanan Sosial, Program Pembinaan Masyarakat Desa disekitar hutan, memberikan pembinaan penyuluhan kepada masyarakat serta melibatkannya dalam berbagai —kegiatan_kehutanan (penanaman, penebangan, penjarangan) - Untuk mencegah kerusakan hutan yang disebabkan faktor selain manusia telah dilakukan kegiatan melalui penggembalaan ternak dengan penyediaan lahan pengembalaan, penyediaan/pengembangan pakan ternak di dalam dan di luar kawasan hutan. Selain itu juga mengadakan pencegahan terjadinya kebakaran hutan secara penjalaran/perembetan. b. Represif Upaya yang dilaksanakan untuk mencegah kerusakan hutan secara represif melalui kegiatan - Pembentukan Satgasdamkar (Satuan Tugas Pemadam Kebakaran di setiap KPH); - Penambahan jumlah/kemampuan personil PolhutJagawana melalui pelatihan- pelatihan: - Mengaktifkan operasi jagawana di daerah yang rawan pencurian kayu: - Menambah pos-pos pemeriksaan hasil hutan serta sarana penunjang lainya; Dari data di atas menunjukkan bahwa total cadangan air di Jawa Timur 152.451,484 jula M® (table IV.3.1). Yang termanfaatkan oleh berbagai kegiatan sebesar 28.507,026 (Mi (18,70 %) dan tersisa sebesar 123.944,458 M' Dengan demikian masih cukup banyak cadangan air yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan Pertanian, industri maupun rumah tangga dan diperlukan pembangunan dam, waduk untuk menampung air hujan agar tidak sia-sia mengalir ke laut. Pada umumnya kualitas air sungai di ruas-ruas sungai PROKASIH pada DPS Brantas menunjukkan peningkatan kualitas pada setiap titk pantaunya dillhat dari parameter BOD, COD dan DO, walaupun di beberapa tik pantau mengalami penurunan pada waktu tertentu. Hal ini disebabkan antara lain karena musim kemarau dan ada beberapa industri yang belum mampu mengelola limbahnya dengan baik Tekanan Jumlah penduduk terus meningkat dan pertumbuhan industri di berbagai_sektor Pembangunan termasuk sektor pertanian telah menyebabkan air semakin langka baik jumlah maupun kualitasnya. Penurunan kualitas air terjadi sebagai akibat tercemarnya berbagal sumber air yang terkontaminasi oleh berbagai polutan dan menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Status Luas areal pertambangan di Propinsi Jawa Timur tahun ke tahun terus meningkat Berdasarkan data geologi regional, potensi bahan galian golongan C yang telah diketahui cadangannya di Jawa Timur lebih Kurang 24 jenis dengan jumlah cadangan total sebesar 16.029.164.504 ton (lable IV.4.1). Produksi mineral tahun 1999 sebesar 290.963.600 ton Cadangan dan produksi mineral di Jawa Timur dapat dilihat pada tabel berikut Tabel IV.6.1. Cadangan dan Produksi Mineral di Jawa Timur ‘Gadangan pada Produkst No. Jenis Mineral ‘awal tahun (1000 ton) (©1000 ton) 7998 1989 7 Panga 9715 370.443 | 5,059,490 | 6 167.807 2—| Dolor 987.590.403| 38,600 30,382 3 | Pasir ware. 155 90.647 | 18.520 Toa.ai2 | Warmer 148.472,219 | —B.667. 960. 342 987 3] Kalai 51,653,202 2.190 ‘3757 [Andes Bo1.045 008 | 12,570 350,097 | Dior 8,100,000, 7 2] sinw Tuas.si7269 | —2a91510 | —a700301 8 [Tanah ang 1.546 768,175 [782,750 36486.

Anda mungkin juga menyukai