“Umat Hindu menyebut Dewi Bulan Durga sebagai “Allah” bagi lafal
ibadah dalam bahasa Sankrit sejak jaman awal Hinduisme.” - referensi:
Kaaba adalah Kuil Hindu.
Muhammad juga memilih kuil Dewa Siva agama Hindu yakni Ka‟bah
(yang dibangun oleh Raja Vikramaditya bagi sang Dewa Bulan Siva)
sebagai tempat tersuci dan menuntut semua Muslim sholat dan
menyembah ke arahnya. Sebagai tambahan, dia memilih ibadah Hindu
naik haji sebagai bentuk ibadah termulia dan satu-satunya ibadah yang
dapat menghapus semua dosa. Dia memilih batu hitam (Hajar Aswad,
yang merupakan simbol lingga (atau alat kelamin), yang dibuat sebagai
bagian dari kuil Siva Ka‟bah oleh Raja Vikramaditya), sebagai batu
paling suci dalam Islam, untuk disentuh dan dicium oleh semua Muslim
yang naik haji.
Salah satu tradisi Hindu yang dipertahankan nabi besar kita dari
kebudayaan Hindu masa lalunya adalah konsep air suci di masa naik haji
gaya Hindu. Menurut tradisi Hindu, air Gangga itu tidak bisa dipisahkan
dari lambang Shiva yang berupa bulan sabit. Di mana ada lambang Shiva,
maka air suci juga harus ada. Sesuai dengan hal ini, terdapat mata air tak
jauh dari Ka‟bah. Airnya, yang disebut air Zam-Zam, dianggap suci
karena secara tradisional dianggap mewakili air sungai Gangga sejak
jaman sebelum Islam.
Muslim pelaku ibadah haji yang pergi ke Ka‟bah, menganggap air Zam-
Zam itu suci dan memasukkan sebagian air ke dalam botol untuk dibawa
pulang. Hal ini sama dengan yang dilakukan umat Hindu di sungai
Gangga kalau lagi melakukan ibadah keagamaan. Banyak kaum Muslim
yang membasahi kain kafan dengan air Zam-Zam, dan ini sama dengan
tradisi agama Hindu kuno yang membasahi jenazah dengan air Gangga
yang suci.
Hal lain yang diambil nabi islam ini dari Hinduisme adalah konsep
mengapus semua dosa melalui ziarah ke kuil-kuil Hindu di sungai Gangga
dan menyelam di air Gangga. Sang Nabi berkata Muslim dapat
menghapus semua dosa dengan berziarah ke Ka‟bah dan meminum air
suci Zam-Zam. Konsep naik haji ini merupakan win-win situation bagi
semua yang bersangkutan. Bayangkan saja, Dewa Shiva akan senang
melihat berjuta-juta umat datang, menyembah di kuilnya, mencium
lambang alat kelaminnya. Di lain pihak umat yang naik haji termasuk
para pembunuh, pedofil, pezinah, perampok dan pemerkosa semuanya
bakal senang karena dosa mereka seumur hidup dihapus begitu saja
hanya dengan berjalan tujuh kali mengelilingi Ka‟bah. Selain itu, para
pedagang lokal dan Mualim (pemimpin doa) juga turut bahagia karena
kebanjiran nafkah besar.