Bahan Untuk Ulasan Penglihatan
Bahan Untuk Ulasan Penglihatan
PENDAHULUAN
faktor motivasi dari dalam diri (intrinsic) dan faktor pengaruh dari lingkungan
secara menyeluruh, sehingga diperlukan suatu konsep yang matang dalam perencanaan
serta pengorganisasian yang mantap dalam tata laksananya. Memberikan layanan dalam
pendidikan, terutama pendidikan bagi anak berkebutuhan pendidikan khusus juga harus
tata laksananya selalu berorientasi akademik dan berorientasi sosial, sehingga para
layanan yang komprehensif menyangkut aspek potensi dan aspek kehidupan. Layanan
berorientasi akademik dan berorientasi sosial merupakan program layanan yang terpadu
sehingga tunanetra dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan yaitu; learn to
know or learn to learn, learn to do, learn to be him self and learn to life together
artinya belajar ingin tahu atau belajar untuk belajar, belajar untuk berbuat, belajar untuk
menjadi diri sendiri, belajar untuk hidup bersama. Pelayanan pendidikan yang dilakukan
pengetahuan yang dominan teoritis dapat diperkaya melalui orientasi dan kegiatan
mobilitas dengan pembelajaran siswa di luar lingkungan sekolah yang berorientasi sosial
(Purwaka, 2005:127).
Salah satu lembaga sosial yang menangani cacat netra ini adalah Yayasan Karya
Murni yang didirikan oleh Kongregasi Suster Santo Yosef (KSSY). Yayasan Karya
Murni membuka pendidikan formal yang dimulai dari tingkat TK sampai jenjang SLTP
dimana pendidikan yang diberikan sama materinya dengan sekolah umum lainnya seperti
sebagainya.
Pendidikan seni adalah salah satu pendidikan yang mudah untuk diajarkan dan
dikembangkan khususnya seni musik dan suara. Pendidikan seni ini dapat diperoleh siswa
sejak duduk di bangku TK sampai ke jenjang SLTP 1. Adapun pelajaran yang diberikan
dalam pendidikan kesenian ialah pengetahuan lagu-lagu, baik yang bersifat nasional,
internasional maupun yang bersifat kedaerahan, pengenalan notasi yang dalam hal ini
adalah notasi braille, pengenalan alat-alat musik seperti rekorder, harmonika, gitar,
organ, keyboard dan sebagainya. Pendidikan kesenian tidak hanya diperoleh secara
formal di sekolah tapi juga diadakan secara nonformal (di luar sekolah) sebagai
pemenuhan kegiatan ekstrakurikuler seperti praktek memainkan berbagai alat musik yang
tertera di atas. Dan juga adanya latihan bernyanyi secara berkelompok dalam bentuk
paduan suara. Semua pembelajaran ini dilakukan secara khusus dan dengan metode yang
khusus pula.
1
Yayasan Karya Murni membuka pendidikan formal untuk tunanetra dari jenjang TK sampai
dengan SLTP, untuk tingkat selanjutnya berintegrasi dengan Pendidikan Umum
diterima dan lebih mudah untuk dipelajari karena tidak terlalu banyak menggunakan
indera yang penting bagi penyandang cacat netra karena pendengaran merupakan syarat
Seperti dalam hal bernyanyi, tunanetra dapat dengan mudah mengetahui banyak
syair-syair lagu dan melodinya hanya dengan fokus pada pemanfaatan indera
pendengaran yang bersumber dari berbagai media seperti: radio, televisi, kaset dan acara
Adanya potensi yang merata dalam hal bernyanyi bagi para tunanetra di Yayasan
Karya Murni mendorong para pembina yang ada di lembaga ini untuk menggali dan
suara ini dilakukan dengan cara dipilih langsung oleh pembina dan ada juga berdasarkan
atas keinginan pribadi. Kegiatan latihan paduan suara dilakukan dua kali dalam satu
minggu, yang mana dalam setiap pertemuan membutuhkan waktu selama lebih kurang
dua jam.
diperlukan sikap profesionalisme seorang pelatih. Oleh karena itu sebelum kegiatan
latihan dilaksanakan terlebih dahulu pelatih melakukan persiapan yang maksimal baik
dalam memberi materi latihan dan juga dalam memahami aspek psikologi anak tunanetra.
Pelatih harus bersikap ramah agar tidak menimbulkan adanya jarak antara pelatih dengan
Secara umum materi yang diajarkan pelatih relatif sama dengan paduan suara
yang digunakan pelatih dalam melatih. Misalnya dalam mengucapkan vocal ‘a’, jika
pelatih menjelaskan bahwa ukuran mulut yang tepat adalah dengan meletakkan 3 jari
sehingga anak tunanetra dapat mengetahui dengan benar bagaimana bentuk atau posisi
jari serta jari apa saja yang digunakan. Sedangkan untuk hal-hal yang tidak dapat
diperagakan pelatih hanya memberi penjelasan berupa ilustrasi. Salah satu contohnya
yaitu suara yang keras dan mempunyai kekuatan atau power dapat diketahui dengan
membandingkan antara suara terompet pada kapal laut dengan suara klik sound pada
sepeda motor, dalam hal ini terompet pada kapal laut merupakan suara yang memiliki
dimana anak tunanetra terlihat agak kaku. Namun pelatih dapat mengatasinya dengan
mengajarkan gerakan-gerakan sederhana seperti membuat gerakan pada tangan dan kaki.
Dengan gerakan tersebut dapat menimbulkan reaksi pada tubuh yang yang mempengaruhi
ekspresi wajah pada saat bernyanyi. Untuk mempelajari lagu pelatih menggunakan dua
sistem yaitu sistem lisan dan sistem tulisan. Sistem lisan digunakan pada saat belajar nada
dari lagu yang sedang dipelajari, dimana pelatih terlebih dahulu mencontohkannya
kemudian diikuti dan dan dihafal oleh anggota paduan suara, proses ini dilakukan
berulang-ulang sampai anggota paduan suara dapat menguasai lagu tersebut. Sedangkan
sistem tulisan digunakan pada teks atau lirik lagu dimana lirik lagu ditulis dengan
menggunakan huruf braille yang dibaca dengan meraba. Untuk mempermudah proses
belajar lagu pelatih juga memberi gambaran secara umum atau bentuk dari lagu yang
akan dipelajari yaitu dengan memutar rekaman lagu yang sudah ada ataupun juga dengan
mencontohkannya pada alat musik. Jenis nyanyian yang biasa dipelajari merupakan lagu-
lambatnya dalam proses belajar lagu tersebut, karena hal ini akan menimbulkan rasa
Melatih kepercayaan diri serta kesadaran untuk bertanggung jawab pada saat
bernyanyi sangat dibutuhkan dalam kelompok paduan suara. Dalam kelompok paduan
suara ini pelatih biasanya mengadakan uji coba kemampuan dari setiap anggota
berdasarkan apa yang telah dipelajari. Disamping itu pelatih juga sering mengadakan
latihan bersama dengan kelompok paduan suara yang umum dan juga ikut menghadiri
Paduan suara Karya Murni memiliki perbedaan yang signifikan dengan paduan
suara yang umum, dimana dalam paduan suara ini peranan seorang dirigen sama sekali
tidak diperlukan. Peranan seorang dirigen secara langsung tergantung pada kebiasaan
bernyanyi pada saat latihan misalnya untuk memberikan aba-aba tergantung pada musik
atau bunyi-bunyi lainnya seperti ketukan, hitungan, dsb. Untuk mengetahui dinamika
sebuah lagu pelatih memberi batasan-batasan pada setiap lirik lagu yang akan
dinyanyikan artinya : dinamika lagu lebih sering disesuaikan dengan lirik lagu tersebut.
Dengan adanya proses latihan yang demikian maka paduan suara tunanetra Karya
Murni ini telah mampu tampil di berbagai acara baik oleh lembaga pemerintah maupun
Desember 2001 mengadakan mini konser di aula Karya Murni, Maret 2003 di aula
Nommensen P. Siantar, dan dalam rangka memperingati ulang tahun Karya Murni yang
ke-50, Juni 2003 mengadakan sebuah konser di Tiara Convention Hall Medan. Paduan
suara Karya Murni juga telah mengikuti beberapa Festival Paduan suara Umum di
Kotamadya Medan, antara lain : April 2004 Festival Paduan suara dan Vocal Group
dan peringkat I untuk Vocal Group Mei 2004 paduan suara antar gereja se-kotamadya
Lebih jauh lagi paduan suara ini telah berhasil membuat rekaman dalam bentuk
kaset pita dan CD yang telah beredar ke masyarakat. Sesuai dengan perkembangan dan
kemajuan yang diperoleh paduan suara Karya Murni masih tetap menjaga
menambah pengetahuan lagu-lagu yang biasanya dinyanyikan baik dalam acara kebaktian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas penulis tertarik
untuk melakukan penelitian terhadap paduan suara tunanetra Karya Murni dan
Dari latar belakang yang dikemukakan ada beberapa permasalahan yang menarik
1. Bagaimana metode dan teknik yang digunakan oleh pelatih di dalam membangun
kelompok paduan suara Karya Murni dan bagaimana teknik belajar lagu. Apakah
1.3.1. Tujuan
Berdasarkan pada latar belakang dan pokok permasalahan di atas, maka tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana metode dan teknik yang digunakan pelatih dalam
Paduan Suara tunanetra Karya Murni sejak latihan sampai pada penampilan.
1.3.2. Manfaat
3) Untuk menambah referensi atau tulisan yang membahas tentang anak luar biasa.
1.4.1. Konsep
3. Ling gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa,
yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (KBBI, 2002 : 588).
Sedangkan (Mardalis, 2003 : 46 ) konsep adalah satu kesatuan pengertian tentang sesuatu
hal atau persoalan yang perlu dirumuskan. Penulis akan menguraikan beberapa konsep
dari tulisan yang ada mengenai hal-hal yang berkaitan dengan judul tulisan ini.
(KBBI, 2002 : 899). Untuk mencapai suatu tujuan yang bernilai, diperlukan suatu usaha,
baik dalam penggunaan waktu yang efektif maupun kerja keras yang maksimal, baik
di bidang sains maupun dalam ilmu sosial seperti di dalam pendidikan luar biasa
dibutuhkan suatu proses dengan pelayanan dan pelatihan yang bersifat kontiniu dengan
menggunakan metode khusus serta menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung.
hidup belajar (KBBI, 2002 : 17). Dengan demikian, pembelajaran merupakan suatu
proses yang bertalian sangat erat dengan belajar. Bertitik tolak dari pengertian di atas
maka pembelajaran merupakan hal atau cara yang sangat penting dalam mengembangkan
pembelajaran umumnya mencakup dua hal penting yaitu, perkembangan metode belajar
dan sikap belajar. Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (KBBI,
yang dapat mengalihkan cara berpikir atau tingkah laku dari ketidaktahuan menjadi tahu
Bernyanyi adalah mengeluarkan suara bernada, berlagu (dengan lirik atau tidak)
(KBBI, 2002 : 810). Pada dasarnya bernyanyi bersama dapat dibagi menjadi dua yaitu ;
a) Bernyanyi bersama secara teratur dan terencana, pada waktu dan tempat tertentu
b) Bernyanyi bersama secara spontan misalnya sore hari di muka rumah, ini tidak
Kelompok adalah kumpulan tentang orang, binatang dsb (KBBI, 2002 : 534).
Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang hidupnya memiliki
hubungan saling ketergantungan antara satu individu dengan individu lainnya. Dalam
tersebut maka manuasia biasanya membentuk suatu kelompok yang didasari oleh
Paduan suara berasal dari kata suara yang terpadu yang terdiri dari paduan suara
besar atau kecil. Dengan demikian paduan suara adalah bernyanyi secara serentak,
terpadu dengan keselarasan volume yang baik dan terkontrol, mengikuti keselarasan
komposer (Harahap, 2005 : 1). Selanjutnya Harahap menjelaskan bahwa paduan suara
• Paduan suara campuran (Chourus/choir) : anggotanya terdiri dari wanita dan pria
dewasa.
saja.
baik mereka itu laki-laki semua, wanita semua atau gabungan dari keduanya.
digolongkan pada jenis paduan suara campuran. Secara harafiah tunanetra berasal dari
a. Tuna (Tuno: Jawa) yang berarti rugi yang kemudian diidentikkan dengan rusak,
Namun demikian kata tunanetra adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang
berarti adanya kerugian yang disebabkan oleh kerusakan atau terganggunya organ mata
Rogow dalam bukunya yang berjudul Helping the Visual Impaired child with
developmental Problems (1988 : 33) dan Masson dalam bukunya yang berjudul Visual
Impairment : Access to Education for Children and Young people (1997 : XV) memberi
Dalam istilah tersebut digambarkan tentang jenis ketunanetraan yang meliputi buta
(Blind) dan kurang penglihatan (Low Vision). Buta digunakan untuk mendeskripsikan
kurang penglihatan untuk menyebut anak yang sebagian besar belajarnya mengutamakan
metode penglihatan.
mana yayasan ini mendirikan sekolah dan asrama khusus untuk anak luar biasa yaitu
tunanetra dan tunarungu. Yayasan ini didirikan oleh sekelompok biarawati yang
Dalam tulisan ini penulis secara khusus akan membahas cacat netra. Mereka
dibesarkan, diasuh, dididik, diberdayakan bukan karena mereka dipandang sebagai orang
yang mesti dikasihani. Karya Murni mempunyai keyakinan dasar bahwa sebagai ciptaan
mereka adalah citra atau gambaran Tuhan Allah yang sederajat dengan orang lain.
Mereka mempunyai hak untuk mewujudkan jati diri mereka, tapi proses itu dilakukan
Jl.Karya Wisata Kecamatan Medan Johor Medan adalah tempat dimana lokasi
Yayasan Tunanetra Karya Murni berada. Pada tahun 1964 Yayasan Tunanetra Karya
Murni berada di Jl. Hayam Wuruk No.11 Medan. Kemudian pada tahun 1980 Yayasan ini
1.4.2. Teori
mengenai suatu peristiwa (kejadian) dan azas-azas, hukum-hukum umum yang menjadi
dasar sesuatu kesenian atau ilmu pengetahuan secara pendapat cara-cara dan aturan-
Menurut Adjie (2006) musik adalah kesenian yang bersumber dari bunyi. Musik
dibangun oleh 4 unsur, nada atau bunyi yang teratur, amplitude kuat lemahnya bunyi
yang bahasa musiknya disebut “dinamik”. Unsur waktu yang terdiri atas panjang
pendeknya bunyi (hitungan panjang pendeknya / ketukan nada serta timbre atau warna
musik vokal, dan apabila lewat alat-alat musik disebut dengan instrumentalis.
Salah satu bentuk musik vokal adalah paduan suara. Seperti pada penjelasan
konsep di atas, Harahap mengatakan Paduan suara adalah bernyanyi secara serentak,
terpadu dengan keselarasan harmoni dan juga memberikan interprestasi yang sedekat-
dekatnya pada kemauan komposer. Ada beberapa hakikat penting yang diperlukan untuk
meningkatkan profesionalisme di dalam belajar musik, dimana dalam penelitian ini secara
khusus membahas musik vokal yaitu paduan suara. Hakikat tersebut dijelaskan sebagai
berikut :
1. Hakikat kecerdasan
kegiatan musik dengan memiliki kepekaan akan unsur-unsur yang terkait yaitu kepekaan
melodi, ritme, harmoni, bentuk, dinamik, irama dan ekspresi disertai pemahaman,
pengetahuan dan keterampilan yang mendukung. Sesuai dengan teori belajar dari : Bloom
yang diajar.
Davis dan Werthor (hakikat pelatihan) dapat disimpulkan bahwa model sebagai sebuah
prosedur yang dalam hal ini adalah prosedur pembelajaran yang menggambarkan
3. Hakikat Motivasi
Melalui pendapat dari Sherif, Gagne, Shield, Bredemeir dan Gredler : dihasilkan
sebuah rangkuman tentang hakikat motivasi yang berbunyi sebagai berikut ; motivasi
merupakan suatu dorongan yang timbul karena adanya rangsangan dari dalam maupun
dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan suatu tindakan. Dalam
rangka meningkatkan profesionalisme para anggota paduan suara Karya Murni melalui
pembelajaran perlu adanya usaha dalam membangun motivasi agar memiliki semangat
Menurut Meriam dalam bukunya yang berjudul The Antropology of musik 145-
musik dengan proses meniru merupakan suatu belajar musik yang tidak melibatkan
pengajar, materi pelajaran dan tempat belajar yang formal. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa proses belajar semacam ini adalah proses belajar musik yang paling
sederhana karena hanya melibatkan musik sebagai sumber bunyi. Dalam hal ini
seorang pelajar musik akan mendengarkan dan mengamati musik yang dimainkan oleh
pelaku musik yang kemudian ditiru berdasarkan rasa musik yang dimiliki oleh pelajar
itu. Dalam proses belajar musik ini pelaku musik yang ditiru sangat beragam seperti :
meniru musisi yang digemari, meniru orang yang terdekat dan yang lebih tua misalnya
b. Guidence (bimbingan), terdiri dari leading (pengarahan) yang mana guru memberi
deskriptif dengan tujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan
suatu gejala frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala lain dalam
masyarakyat. Dalam hal ini mungkin sudah ada hipotesa, mungkin juga belum tergantung
29), penelitian ini juga dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang maksudnya ialah
yang ada dalam kehidupan manusia atas pola-pola (Bogdan, 1975 : 4-5).
mana penulis adalah menjadi bagian dari objek yang diteliti yaitu Paduan suara Tunanetra
Karya Murni.
metode lapangan sebaliknya mempunyai cakupan yang lebih luas meliputi dasar-dasar
teoritis yang menjadi acuan bagi teknik penelitian lapangan. Teknik menunjukkan
pemecahan masalah, pengumpulan data hari demi hari, sedangkan mencakup teknik-
teknik dan juga berbagai pemecahan masalah sebagai bingkai kerja dalam penelitian
berkaitan dengan Yayasan Karya Murni maupun tunanetra. Tujuan dari pengumpulan dari
referensi ini untuk mencari informasi yang lengkap dan akurat tentang konsep, teori dan
1.5.2. Wawancara
informan di mana wawancara ini teknik tanya jawab yang sangat penting dalam sebuah
penelitian.
terdiri dari suatu pertanyaan yang telah direncanakan dan disusun oleh peneliti.
wawancara berencana. Hal ini dapat disebabkan keterbatasan penelitian tentang topik
wawancara atau bisa disebabkan oleh situasi dan kondisi saat melakukan wawancara serta
topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan dan situasi wawancara.
Kerja laboratorium ini pada dasarnya dikerjakan dalam beberapa tahap kerja.
Pertama mencatat semua data tentang paduan suara Karya Murni. Kedua, membuat
transkripsi dari beberapa sampel lagu yang dipelajari oleh Paduan suara Karya Murni.
Dalam hal ini transkripsi yang dilakukan adalah mengubah notasi balok dari partitur yang
biasa digunakan ke dalam bentuk susunan notasi braille yang mana notasi ini merupakan
huruf timbul yang dapat diraba yang biasa digunakan oleh anak tunanetra.
Lokasi penelitian penulis adalah di Panti Asuhan Karya Murni Jl.Karya Wisata
Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Medan. Adapun alasan memilih lokasi
ini :