Anda di halaman 1dari 2

Tema : APAKAH setiap doa akan 

dijawab?
Ayat : Yesaya 59: 1-2
Tempat : SIB Tambulion
 Sumber : Pdt. Bigman Sirait

Reformata.com - APAKAH setiap doa akan  dijawab? Jawabannya mungkin berbeza bagi
setiap orang. Tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa, sikap hati kita sudah
merupakan jawaban atas doa kita. Artinya, sikap hati yang buruk maka jawaban hati buruk.
Sebaliknya sikap hati yang benar maka jawabannya pun pasti benar. Kalau begitu bagaimana
jawaban-jawaban atas doa kita? Dalam  Yesaya 59: 1-2 dikatakan bahwa “sesungguhnya
tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pende-ngaran-Nya
tidak kurang tajam untuk mendengar...” Allah mengerti dan tahu semua, tetapi tidak mau
mendengarkan doa karena kejahatan yang dilakukan oleh manusia, yang hidup dalam
gelimang dosa. Kita mau datang kepada Tuhan tetapi tidak mengampuni orang yang berdosa
kepada kita, bagaimana Tuhan mau memperhatikan doa kita? Karena itu, ketika kita berdoa
kita perlu mengakui dulu dosa-dosa kita. Sebelum berdoa kita perlu membereskan sikap
hidup kita, periksa baik-baik. Bagaimana kita berdoa kalau dosa-dosa kita tidak mau kita
akui? Tuhan pasti tutup telinga, sehingga tidak ada dialog dengan tuhan kecuali monolog,
iaitu pernyataan Saudara dalam doa. Kalau kita berdoa dengan benar kita pasti mengalami
perubahan. Tetapi ingat, kita tidak akan pernah berubah meskipun  selalu menaikkan doa, jika
kita masih lagi hidup di dalam gelimang dosa dan tidak mau mengakuinya di hadapan Bapa
kita. Kita selalu menaikkan doa tetapi dalam kejahatan yang kita lakukan. Kita tidak pernah
mau membereskan persoalan dosa kita dengan Tuhan. Kita memang SANGAT
MENGHARAP supaya Tuhan jawab doa kita. TAPI, Kita tidak mau melihat seperti apa
maunya Tuhan. Kita kecewa sama Tuhan, kalau Tuhan tidak mengabulkan permintaan kita.
Tetapi kita tidak pernah mau bertaya apakah kita juga mau melakukan kehendak-Nya?
Apakah doa akan dijawab? Yang pertama TIDAK! Ada dua sebab knp Tuhan
tidak menjawab doamu; Pertama, Tuhan tidak akan mendengarkan doamu karena kejahatan
dan dosa-dosamu. Maka kau perlu mengakui dosa-dosamu supaya ada dialog dengan Tuhan.
Kalau tidak, doamu cuma monolog, tidak tahu siapa yang mendengarnya. Sebab kedua
adalah, karena kau meminta untuk kepuasan dirimu.. Kau sudah minta ini dan itu kepada
Tuhan berulang-ulang, tetapi tidak dikabulkan kerna Kau meminta bukan untuk kemuliaan
Tuhan. Dalam hal seperti ini kita harus hati-hati sekali, itu sebab kita jangan membuka
peluang dalam doa kita jika hanya untuk memuaskan diri kita sendiri (baca Yakobus 4: 3
Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah
berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa
nafsumu). Jadi jangan pikir, sekali berdoa pasti dijawab Tuhan, kalau tidak dijawab kau
ngambek. Anda boleh ngambek dan tinggalkan Tuhan, silakan. Kemuliaan Tuhan tidak
berkurang. Kalau DIA mau mencintai kita, itu  luar biasa sekali. Itu kerelaan yang hebat,
kasih yang sangat dahsyat. Jadi hati-hati di dalam doa. jangan pikir kalau Saudara punya
peranan penting di sana. Tuhan yang penting. Belajarlah dari DIA, senangkanlah hati-Nya,
karena DIA adalah puncak doa.
Yang kedua TUNGGU! , kita sudah berdoa tetapi Tuhan bilang “tunggu”. Bisa saja
Tuhan menjawab langsung saat itu juga. Tapi Tuhan menyuruh kita menunggu sebagai proses
pembentukan kita. Bagaimana kita ini ketika diuji Tuhan, adakah kita LULUS atau GAGAL?
Berapa lama perlu kita tunggu?? Itu terserah Tuhan. Tetapi satu hal yang perlu kita ketahui
adalah halangan apa pun yang ada, itu dalam kuasa Tuhan. Halangan itu Tuhan izinkan
sehingga jawaban atas doa kita diberikan tepat pada waktunya. Dengan menunggu, iman kita
makin teruji dan makin kukuh. Bahkan dalam bersikap terhadap jawaban-jawaban Tuhan kita
mesti matang dan dewasa. Jangan kekanak-kanakan, jangan memaksakan kehendak kepada
Tuhan. Tuhan tahu apa yang Anda pinta, bahkan sebelum kita minta pun Tuhan sudah
mengerti. Jadi, jangan jadikan Tuhan seperti tidak mengerti apa-apa. Jadi kita mesti
BERSABAR!.
Kita mestinya belajar untuk mengiyakan apa yang Tuhan rencanakan. lalu berkata,
“Ya Tuhan tolong mampukan kami”. Dengan berserah seperti ini dalam hidup yang penuh
krisis  pun kita berjalan bersama Tuhan. Apa yang terjadi Tuhan tahu semuanya, kerana
Tuhan tidak pernah salah. Jika saat ini terjadi beragam aksi penganiayaan terhadap umat
Tuhan,  itu bukan karena Tuhan sedang diikat ataupun diancam oleh sesiapa. Tuhan mampu
mengendalikan semua. Oleh itu kita harus belajar, kenapa itu terjadi. Katakanlah kepada
Tuhan, “Tuhan Kau tahu mengapa ini terjadi, dan kami tidak tahu, tetapi beri kami
pengertian untuk menanggungnya supaya kami tidak salah di hadapan-Mu”. Begitu
mestinya doa kita, sehingga hidup kita menjadi hidup yang benar di hadapan-Nya.
Ada orang bertanya kepada saya satu situasi. Benarkah Tuhan itu wujud? Kalo
YA, kenapa Dia biarkan beribu-ribu orang meninggal setiap hari kerana pelbagai kecelakaan?
Kenapa Tuhan hanya diam? Kenapa Tuhan membiarkan penganiyayaan terus berlaluasa?
Adakah Tuhan tidak peduli kepada air mata setiap orang yang kesakitan? HAL INI TUHAN
IZINKAN KERANA DIA TIDAK MAHU KITA MENCINTAI DUNIA INI LEBIH
DARIPADA DIA YANG SUDAH MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA DAN SEGALA
ISINYA! Tuhan mahu kita tahu bahawa kehidupan dalam dunia ini tidak akan pernah aman
untuk kita hidup. Ada satu kesaksian daripada seorang hamba Tuhan yang telah mendapat
penglihatan dan bisikan dari Tuhan tentang hal syurga dan neraka.. hamba Tuhan ini katakan
melalui bisikan Tuhan bahawa, segala kesengsaraan dan kesakitan yang kita alami di dunia
ini sepanjang hidup kita belum dapat menandingi SIKSAAN KEKAL di Neraka untuk 30
minit saudara. Tuhan Mahu kita tahu bahawa MENCINTAI DUNIA hanya membawa kita
kepada KEHAMPAAN DAN KEHANCURAN! Tuhan Mahu Kita Tahu bahawa DIA
sudah menyediakan Tempat bagi kita, orang-orang yang percaya. Satu tempat yang
aman dan tenteram yang tidak pernah dibayangkan oleh keterbatasan kita.
Yang terakhir, jawaban doa adalah: YA!. Dalam Yakobus 5: 16 dikatakan doa
orang benar itu besar khasiatnya. Artinya, doa itu akan dijawab “ya”, dan diberikan
kepada kita apa yang kita minta karena dinaikkan dengan sikap hati yang benar dan meminta
yang benar. Kadang-kadang memang menjadi doa yang unik juga ketika kita bilang begini:
“bukan kehendakku tetapi kehendak-MU-lah yang jadi”.  Bila kita mendoakan yang sakit
supaya sembuh, itu kehendak kita atau kehendak Tuhan? Kita biasanya bilang itu kehendak
Tuhan. Rasul Paulus sakit. Duri dalam dagingnya tidak bisa dicabut, sampai Paulus bilang,
“Cukuplah kasih karunia-Mu”. Karena itulah yang dikatakan Tuhan kepadanya “Cukuplah
kasih karunia-KU bagimu”. Timotius sakit pencernaan, pasti sudah didoakan Paulus, tetapi
disuruh minum anggur. Artinya, di dalam doa yang benar harus dengan cara yang benar
konsep yang benar.    
Akhirnya kalau kita berdoa yang benar itu, dan dijawab oleh Tuhan, kita tidak perlu
besar kepala, dan lantas mengklaim diri pakar doa orang sakit. Kalau orang yang Anda
doakan sembuh dari sakitnya, itu anugerah Allah. Kata kuncinya: Bukan kehendakku,
kehendak-MU-lah yang jadi. Berarti yang jadi kehendak Tuhan kan? Jadi jangan klaim diri
Anda sebagai pakar doa orang sakit. Karena itu, mari kita berdoa dengan tepat dengan
benar supaya boleh menyenangkan hati Tuhan dan akhirnya kita mengerti bagaimana
DIA memuaskan hasrat hidupmu dan engkau boleh berkata dalam pengalaman
hidupmu, “Sungguh Tuhan hidup dalam hidupku”. Amen.v

 (Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P Tan)

Anda mungkin juga menyukai