Anda di halaman 1dari 2

2.

MASA BERCOCOK TANAM (food Producing) dan berternak


a) Kehidupan Sosial
☼ Kehidupan bercocok tanamnya dikenal dengan berhuma, yaitu teknik bercocok
tanam dengan cara membersihkan hutan dan menanaminya. Setelah tanah tidak
subur maka mereka akan berpindah ke tempat lain yang masih subur dan
melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Hal ini dilakukan secara berulang-
ulang. Pada perkembangannya mulai menetapkan kehidupan bercocok tanam
pada tanah-tanah persawahan
☼ Telah tinggal menetap di suatu tempat, mereka tinggal di sekitar huma tersebut,
dengan cara bercocok tanam dan memelihara hewan-hewan jenis tertentu. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka telah hidup menetap Hal ini juga menunjukkan
bahwa manusia telah dapat menguasai alam lingkungan.
☼ Dengan hidup menetap, merupakan titik awal dan perkembangan kehidupan
manusia untuk mencapai kemajuan. Dengan hidup menetap, akal pikiran
manusia mulai berkembang dan mengerti akan perubahan-perubahan hidup
yang terjadi.
☼ Jumlah anggota kelompoknya semakin besar sehingga membuat kelompok-
kelompok perkampungan, meskipun mereka masih sering berpindah-pindah
tempat tinggal.
☼ Populasi penduduk meningkat. Usia rata-rata manusia masa ini 35 tahun.
☼ Muncul kegiatan kehidupan perkampungan, oleh karena itu di buat peraturan,
untuk menjaga ketertiban kehidupan masyarakat.
☼ Diangkat seorang pemimpin yang berwibawa, kuat, dan disegani untuk mengatur
para anggotanya.
☼ Mereka hidup bergotong royong, sehingga mereka saling melengkapi, saling
membantu, dan saling berinteraksi dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.

b) Kehidupan Ekonomi
☺ Mereka telah mengenal sistem barter, dimana terjadi pertukaran barang dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sistem barter merupakan langkah
awal bagi munculnya sistem perdagangan/ sistem ekonomi dalam masyarakat.
☺ Hubungan antar anggota masyarakat semakin erat baik itu di lingkungan daerah
tersebut maupun di luar daerah
☺ Sistem perdagangan semakin berkembang seiring dengan semakin
berkembangnya kehidupan masyarakat.
☺ Untuk memperlancar diperlukan suatu tempat khusus bagi pertemuan antara
pedagang dan pembeli yang pada perkembangannya disebut dengan pasar.
Melalui pasar masyarakat dapat memenuhi sebuah kebutuhan hidupnya.

c) Kehidupan Budaya
♫ Kebudayaan semakin berkembang pesat, manusia telah dapat mengembangkan
dirinya untuk menciptakan kebudayaan yang lebih baik
♫ Peninggalan kebudayaan manusia pada masa bercocok tanam semakin banyak dan
beragam, baik yang terbuat dari tanah liat, batu maupun tulang
♫ Hasil kebudayaan pada masa bercocok tanam:
Beliung Persegi, Kapak Lonjong, Mata panah, Gerabah, Perhiasan, Bangunan
Megalitikum seperti menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden berundak,
waruga, arca.

d) Kepercayaan
♣ Pada masa ini kepercayaan masyarakat semakin bertambah, bahkan masyarakat
juga mempunyai konsep tentang apa yang terjadi dengan seseorang yang telah
meninggal
♣ Inti kepercayaannya, yaitu penghormatan dan pemujaan kepada roh nenek
moyang sebagai suatu kepercayaan yang berkembang di seluruh dunia.
♣ Di Indonesia, kepercayaan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang terlihat
melalui peninggalan berupa tugu-tugu batu/ bangunan megalitikum yang
letaknya di puncak bukit, di lereng gunung/ tempat yang lebih tinggi dari daratan
sekitarnya. Hal ini muncul dari anggapan masyarakat bahwa roh-roh tersebut
berada pada suatu tempat yang lebih tinggi. Terdapat peninggalan yang
berhubungan dengan kepercayaan, yaitu terdapat kebudayaan batu besar seperti
menhir, dolmen, sarkofagus, waruga, arca, serta punden berundak
♣ Kepercayaan masyarakat pada masa ini diwujudkan dalam berbagai upacara
tradisi Megalitikum/upacara-upacara keagamaan, persembahan kepada dewa
dan upacara penguburan mayat yang dibekali dengan benda milik pribadi ke
kuburnya.
♣ Terdapat kepala suku yang memiliki kekuasaan dan tanggungjawab penuh
terhadap kelompok sukunya. Seorang kepala suku dapat mengatur dan
melindungi kelompok sukunya dari segala bentuk ancaman seperti, ancaman dari
binatang buas, ancaman dari kelompok lainnya, ancaman dari wabah penyakit.
Roh nenek moyang selau mengawasi kelompok masyarakatnya. Kepala suku
berhak mengambil keputusan apapun.
♣ Wujud kepercayaan pada masa ini tampak dengan telah dihasilkan bangunan
megalit, seperti menhir, dolmen, keranda, kubur batu, dll. Adanya bangunan
megalit menunjukkan bahwa pemujaan roh nenek moyang mempunyai tempat
penting dalam kehidupan rohani pada masa itu. Pada masa itu telah ada pula
upacara yang berkaitan erat dengan kepercayaan atau agama.

e) Teknologi
Pada masa bercocok tanam, kebudayaan orang-orang purba mengalami
perkembangan yang luar biasa. Pada masa ini terjadi revolusi secara besar-besaran
dalam peradaban manusia yaitu dari kehidupan food gathering menjadi food
producing. Sehingga terjadi perubahan yang sangat mendalam dan meluas dalam
seluruh penghidupan umat manusia.

Anda mungkin juga menyukai