09
Evaluasi Diklat
3. MATERI POKOK :
1. Perencanaan Diklat
2. Evaluasi Diklat
4. DISKRIPSI SINGKAT
Modul Perencanaan SDM yang kesembilan ini meliputi penjelasan tentang,
Perencanaan Diklat dan Evaluasi Diklat dengan baik dan benar.
Seperti diketahui, bisnis dapat dibagi atas dua industri, yaitu industri manufaktur dan
industri jasa, serta kombinasi di antara keduanya. Sementara itu, bisnis di bidang
jasa banyak ragamnya, di antaranya adalah bisnis jasa pendidikan dan pelatihan.
Bisnis ini makin lama makin menjamur, sesuai dengan kebutuhan untuk
meningkatkan kualitas SDM. Jenisnyapun bermacam-macam, mulai dari universitas,
institut, sampai ke lembaga-lembaga pelatihan baik yang dikelola secara independen
maupun yang berada di bawah suatu korporasi. Oleh sebab itu, konsep evaluasi
pada bisnis pendidikan perlu dipaparkan, khususnya dalam hal proses belajar-
mengajar.
Psikomotor (Psychomotor)
Afektif (Affective)
Kognitif (Cognitive)
Untuk menguraikan ketiga tahapan tersebut, dapat dilihat pada contoh kasus
mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi program studi Manajemen.
Dalam tahapan afektif ini, taksonomi Bloom memberikan lima langkah seperti
tabel di bawah ini.
Penjelasan
Tahap Menerima. Sebelum mahasiswa menerima inovasi, dia harus hati-
hati untuk bertindak lebih lanjut, apakah inovasi itu dapat dipraktikkan
atau tidak. Hal ini dapat dimengerti karena pengambilan keputusan untuk
melaksanakan adopsi-inovasi, akan menghadapi risiko yang ditimbulkan
oleh pengambilan keputusan tersebut.
Tahap Merespons. Selain ilmu yang telah dikuasai, ia juga telah
menerima adanya inovasi, maka pada tahap ini ia mau merespons inovasi
tersebut secara positif, misalnya karena ia sudah merasa senang atau
tertarik melakukan adopsi-inovasi tersebut.
Penjelasan
Menguasai Keahlian. Untuk dapat melaksanakan suatu inovasi, bukan
saja ilmu pengetahuan atau informasi dari inovasi saja yang diperlukan,
tetapi juga ia harus terampil mengerjakannya. Agar terampil, ia dapat saja
dilatih berulang-ulang.
Memanipulasi Keahlian. Dengan dilatih secara berulang-ulang, tidak
hanya keterampilan yang didapat, tetapi juga hendaknya mahasiswa
dapat memanipulasi tindakan yang ia lakukan berdasarkan petunjuk yang
Dalam praktik, barangkali sulit memisahkan dengan jelas tiga proses (kognitif,
afektif, dan psikomotor) seperti yang dijelaskan di atas. Hal ini karena
kadang-kadang orang itu tidak rasional dalam membuat keputusan. Ada
orang yang sekali melihat lantas langsung melaksanakan, tetapi ada juga
orang yang memerlukan waktu relatif lama sebelum ia melaksanakan apa
yang dilihat tersebut. Dalam kaitannya dengan evaluasi, baik dalam tahapan
kognitif, afektif dan psikomotor, masing-masing hendaknya dapat diukur
walaupun memang tidak mudah.
Berikut ini adalah dua tabel yang berisi beberapa kata (dalam bahasa Inggris)
sebagai kata kerja (Tabel 1) dan beberapa kata (juga dalam bahasa Inggris)
berupa kata benda yang merupakan apa saja yang harus dilakukan dan apa
saja yang dihasilkan dalam proses kognitif.