Anda di halaman 1dari 10

Modul/Tatap Muka Ke.

09

Evaluasi Diklat

1. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :


Setelah selesai mempelajari modul perencanaan SDM yang kesembilan ini
mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang Evaluasi Diklat dengan
baik dan benar.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS :


Setelah selesai mempelajari modul SDM yang kesembilan ini mahasiswa dapat :
1. menjelaskan Perencanaan Diklat dengan baik dan benar
2. menjelaskan Evaluasi Diklat Karier dengan baik dan benar

3. MATERI POKOK :
1. Perencanaan Diklat
2. Evaluasi Diklat

4. DISKRIPSI SINGKAT
Modul Perencanaan SDM yang kesembilan ini meliputi penjelasan tentang,
Perencanaan Diklat dan Evaluasi Diklat dengan baik dan benar.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 1


09. KONSEP EVALUASI DIKLAT

Seperti diketahui, bisnis dapat dibagi atas dua industri, yaitu industri manufaktur dan
industri jasa, serta kombinasi di antara keduanya. Sementara itu, bisnis di bidang
jasa banyak ragamnya, di antaranya adalah bisnis jasa pendidikan dan pelatihan.
Bisnis ini makin lama makin menjamur, sesuai dengan kebutuhan untuk
meningkatkan kualitas SDM. Jenisnyapun bermacam-macam, mulai dari universitas,
institut, sampai ke lembaga-lembaga pelatihan baik yang dikelola secara independen
maupun yang berada di bawah suatu korporasi. Oleh sebab itu, konsep evaluasi
pada bisnis pendidikan perlu dipaparkan, khususnya dalam hal proses belajar-
mengajar.

09.1. PERENCANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)


Dalam perencanaan pendidikan, ada beberapa aspek utama yang perlu
mendapatkan perhatian, dua di antaranya adalah: tahapan tujuan pendidikan
dan apa saja yang perlu dilakukan dan dihasilkan dalam proses
pembelajaran. Paparannya disajikan berikut ini.

09.1.1Tahapan Tujuan Pendidikan


Sesuai dengan definisinya, salah satu komponen evaluasi adalah sesuatu
yang diharapkan yang akan dibandingkan dengan kenyataan. Sesuatu yang
diharapkan ini dapat berbentuk suatu rencana. Dalam mengevaluasi bisnis
pendidikan, program acara perkuliahan adalah salah satu yang harus
dievaluasi selain banyak aspek lainnya. Misalnya dalam perkuliahan di
perguruan tinggi, suatu rencana pendidikan dapat dijelaskan dengan sebuah
model. Model yang sering dipakai dan dianggap paling terkenal disebut
model CAP singkatan dari cognitive, affective, dan psychomotor. Model CAP
ini ditemukan oleh Benyamin Bloom tahun 1956, sehingga model ini sering
disebut dengan Taksonomi Benyamin Bloom. Taksonomi (taxonomy)
menurut kamus Webster diartikan sebagai science of classification.

Menurut taksonomi Bloom, tahapan seseorang hingga ia memiliki skill


terhadap pengetahuan tertentu, dimulai dari tahapan cognitive di mana pada
tahapan ini seseorang berproses untuk memiliki rasa yakin bahwa dirinya
mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya. Lalu, seseorang akan naik
ke tahap affective yaitu seseorang akan tertarik untuk melakukan adopsi-
inovasi. Terakhir, seseorang akan sampai pada tahap psychomotor di mana

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 2


ia benar-benar mempraktikkan pengetahuan yang baru itu, sehingga ia
memiliki skill yang baik. Inilah tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh
seseorang dari tahapan unskill sampai ke tahapan skill terhadap suatu
pengetahuan tertentu yang dikemukakan oleh Bloom. Taksonomi Bloom ini
sifatnya ideal, oleh karena itu, dapat saja ia disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang berbeda antara satu lembaga dan lembaga pendidikan
lainnya, misalnya kursus, pelatihan, program diploma, program sarjana ilmu
sosial, teknik, kedokteran, dan lainnya.

Psikomotor (Psychomotor)

Afektif (Affective)

Kognitif (Cognitive)

Untuk menguraikan ketiga tahapan tersebut, dapat dilihat pada contoh kasus
mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi program studi Manajemen.

1). Tahapan Kognitif


Menurut taksonomi Bloom, pada tahapan kognitif terdapat enam langkah
pencapaian atas hal-hal sebagai berikut:
Langkah Ke Tahap Pencapaian
1 Tahap Pengetahuan (Knowledge)
2 Tahap Komprehensif
3 Tahap Mampu Melakukan Aplikasi
4 Tahap Mampu Melakukan Analisis
5 Tahap Mampu Melakukan Sintesis
6 Tahap Mampu Melakukan Evaluasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 3


Penjelasan :
 Tahap Pengetahuan (Knowledge). Pada tahap ini, hendaknya peserta
ajar termasuk mahasiswa tahu dan mengerti serta mampu memberikan
arti, melakukan interpretasi, dan memberikan kesimpulan dari fenomena
yang dipelajari, misalnya mata kuliah Manajemen Pemasaran atau
Manajemen Keuangan.
 Tahap Komprehensif. Pada tahap ini, hendaknya peserta ajar
memahami secara komprehensif kaitan antara satu mata kuliah dengan
mata kuliah lain dalam program studi yang dia pilih, yang dalam hal ini
yaitu ilmu manajemen.
 Tahap Mampu Melakukan Aplikasi. Pada tahap ini, hendaknya
mahasiswa yakin mampu mengaplikasikan pengetahuan yang didapat.
Misalnya, mahasiswa diajarkan mata kuliah Riset Bisnis, hendaknya pada
tahap ini ia merasa yakin mampu melakukan kegiatan riset bisnis dalam
praktik.
 Tahap Mampu Melakukan Analisis. Pada tahap ini, hendaknya
mahasiswa merasa mampu menganalisis mata kuliah yang ia yakni
mampu diaplikasikan. Misalnya, ia mampu menganalisis mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis yaitu dengan memecahnya ke dalam beberapa bagian
tertentu, atau mampu menganalisis ilmu manajemen pemasaran dengan
memecahnya menjadi kumpulan mata kuliah yang terkait untuk
selanjutnya dikaji misalnya melalui konsep 5W-1H (what, why, when,
where, who, dan how). Analisis dalam kamus Webster diartikan sebagai:
separation of a whole into its component parts
 Tahap Mampu Melakukan Sintesis. Pada tahap ini, hendaknya
mahasiswa merasa mampu melakukan suatu sintesis atas kumpulan
mata kuliah yang ia pelajari untuk menjadi satu kesatuan ilmu yang bulat
dan utuh. Misalnya, ia mampu menggabungkan mata kuliah yang ada di
program studi manajemen menjadi suatu kesatuan konsep atau sistem
ilmu manajemen. Sintesis dalam kamus Webster diartikan sebagai
composition or combination of parts or elements so as to form a whole.
 Tahap Mampu Melakukan Evaluasi. Pada tahap ini hendaknya
mahasiswa mampu melakukan evaluasi atas apa yang telah dia pelajari
bahwa ia telah menguasai ilmu tersebut dan merasa mampu untuk
merealisasikannya. Sedangkan dari sisi pengajar (evaluator) ia harus
mengevaluasi hasil belajar peserta ajar mulai dari tahap pengetahuan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 4


sampai tahap sintesis secara keseluruhan. Jika, dari hasil evaluasi
menyatakan bahwa mahasiswa tersebut lulus, maka berarti mahasiswa
sudah dapat menguasai pengetahuan yang diterimanya.

2). Tahapan Afektir


Setelah melalui tahapan kognitif, peserta didik yang dalam contoh ini adalah
mahasiswa yang mempelajari ilmu manajemen, mulai masuk ke tahapan afektif,
yaitu suatu tahap di mana ia hendaknya tertarik untuk melakukan adopsi-inovasi.
Untuk ini, diperlukan proses yang bisa jadi memerlukan waktu yang relatif lama.
Tiap orang tentu saja mempunyai kelebihan atau kekurangan, sehingga dalam
melaksanakan proses afektif ini akan ditemukan variasi antara orang yang satu
dan lainnya.

Dalam tahapan afektif ini, taksonomi Bloom memberikan lima langkah seperti
tabel di bawah ini.

Langkah Ke Tahap Pencapaian


1 Menerima
2 Merespons
3 Memberi Nilai
4 Mengorganisasikan
5 Memberi Karakter

Penjelasan
 Tahap Menerima. Sebelum mahasiswa menerima inovasi, dia harus hati-
hati untuk bertindak lebih lanjut, apakah inovasi itu dapat dipraktikkan
atau tidak. Hal ini dapat dimengerti karena pengambilan keputusan untuk
melaksanakan adopsi-inovasi, akan menghadapi risiko yang ditimbulkan
oleh pengambilan keputusan tersebut.
 Tahap Merespons. Selain ilmu yang telah dikuasai, ia juga telah
menerima adanya inovasi, maka pada tahap ini ia mau merespons inovasi
tersebut secara positif, misalnya karena ia sudah merasa senang atau
tertarik melakukan adopsi-inovasi tersebut.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 5


 Tahap Memberi Nilai. Dengan adanya ketertarikan tersebut, ia akan
menindaklanjutinya dengan berusaha untuk memberikan nilai (value)
pada pengetahuan tersebut, agar ia merasa yakin bahwa apa yang akan
dilakukan melalui pengetahuan tersebut juga akan memberikan nilai
tambah bagi dirinya.
 Tahap Mengorganisasikan. Dalam kehidupan sehari-hari, pemberian
nilai terhadap apa yang dipelajari akan berkaitan dengan berbagai
variabel yang lain. Misalnya seseorang yang baru lulus jadi sarjana
ekonomi, harus yakin bahwa dengan pendidikan tersebut ia akan lebih
mudah mencari pekerjaan yang diminati, lalu akan mendapat gaji yang
tinggi, dan sebagainya.
 Tahap Memberi Karakter. Akhirnya, hasil dari proses afektif adalah
suatu keyakinan menerima inovasi yang mempunyai karakter dan nilai
tertentu dan keinginan besar untuk merealisasikan pengetahuan tersebut.

3). Tahapan PsiKomotor


Setelah mahasiswa melampaui tahapan kognitif dan afektif, tahap selanjutnya
adalah tahap pelaksanaan atas pengetahuan yang diterimanya. Tahap ini disebut
dengan tahap psikomotor. Dalam tahapan psikomotor, taksonomi Bloom
menyarankan lima langkah seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Langkah Ke Tahap Pencapaian


1 Menguasai Keahlian
2 Memanipulasi Keahlian
3 Artikulasi Keahlian
4 Mempraktekkan Keahlian

Penjelasan
 Menguasai Keahlian. Untuk dapat melaksanakan suatu inovasi, bukan
saja ilmu pengetahuan atau informasi dari inovasi saja yang diperlukan,
tetapi juga ia harus terampil mengerjakannya. Agar terampil, ia dapat saja
dilatih berulang-ulang.
 Memanipulasi Keahlian. Dengan dilatih secara berulang-ulang, tidak
hanya keterampilan yang didapat, tetapi juga hendaknya mahasiswa
dapat memanipulasi tindakan yang ia lakukan berdasarkan petunjuk yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 6


diberikan untuk melakukan manipulasi tersebut. Makin siap seseorang
untuk melakukan tindakan, diharapkan akan makin baik hasil yang
diperoleh.
 Artikulasi Keahlian. Setelah mahasiswa siap melaksanakan keahlian,
tahap berikutnya adalah tahapan mengambil keputusan untuk
mempraktikkan keahlian tersebut. Tetapi sebelum itu, perlu diketahui
bahwa terdapat pengaruh-pengaruh yang dapat menggagalkan
keputusan akhir tersebut.
 Mempraktikkan Keahlian. Jika keputusan telah diambil, mahasiswa
mengambil keputusan untuk mempraktikkan inovasi tersebut secara baik.

Dalam praktik, barangkali sulit memisahkan dengan jelas tiga proses (kognitif,
afektif, dan psikomotor) seperti yang dijelaskan di atas. Hal ini karena
kadang-kadang orang itu tidak rasional dalam membuat keputusan. Ada
orang yang sekali melihat lantas langsung melaksanakan, tetapi ada juga
orang yang memerlukan waktu relatif lama sebelum ia melaksanakan apa
yang dilihat tersebut. Dalam kaitannya dengan evaluasi, baik dalam tahapan
kognitif, afektif dan psikomotor, masing-masing hendaknya dapat diukur
walaupun memang tidak mudah.

09.1.2Apa saja yang Dilakukan dan Dinasilkan


Telah dijelaskan bahwa proses pendidikan dengan penerapan taksonomi
Bloom dilaksanakan dengan menggunakan tiga tahapan, yaitu tahapan
kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk implementasi proses kognitif banyak
hal yang hendaknya dikerjakan, juga banyak hasil yang hendaknya dicapai.

Berikut ini adalah dua tabel yang berisi beberapa kata (dalam bahasa Inggris)
sebagai kata kerja (Tabel 1) dan beberapa kata (juga dalam bahasa Inggris)
berupa kata benda yang merupakan apa saja yang harus dilakukan dan apa
saja yang dihasilkan dalam proses kognitif.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 7


Tabel 1: Kegiatan-kegiatan pada Tahap Kognitif
Tingkat Kognitif Kata Kerja yang Dapat Digunakan
Knowledge dan List, Memorize, Review, Identify, Match, Name,
Komprehensive Locate, Read, Recal.
Application Show, Translate, Illustrate, Apply, Record,
Teach, Make, Construct, Demonstrate.
Analysis Summarize, Separate, Categorize, Abstract,
Differentiate, Investigate, Clasify, Order, Deduce,
Dissect, Contrast, Compare.
Syntesis Hypothesize, Predict, Design, Imagine, Forecast,
Produce, Compose, Estimate, Infer, Combine,
Create, Invent.
Evaluation Editorialize, Select, Assess, Decide, Choose,
Grade, Evaluate, judge, Verify, Dispute, Discuss,
Rate.

Tabel 2: Hasil-hasil pada Tahap Kognitif


Tingkat Kognitif Macam Produk yang dapat Dihasilkan
Knowledge dan Lables, Recitation, Names, Reproduction, List,
Komprehensive Test, Definition, Fact.
Application Illustration, Diagram, Diorama, Lesson,
Collection, Report, Map, Diary, Puzzle, Model.
Analysis Questionnaire, Category, Chart, Survey,
Summary, Outline, Report, Plan, Diagram,
Graph, List, Conclusion.
Syntesis Formula, Product, Project, Invention, Media
Product, Machine, Film, Advertisement, Solution,
Prediction, Poem, Story, New Game.
Evaluation Judgment, Editorial, Investigation, Panel, Report,
Evaluation, Opinion, Conclussion,
Recommendation, Verdict, Value, Scale.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 8


09.2. EVALUASI DIKLAT
Ketiga tahapan penerapan taksonomi Bloom, yaitu tahapan kognitif, afektif,
dan psikomotor yang dilalui seseorang hendaknya dapat dievaluasi.
Misalnya
 Pada tahap akhir proses kognitif, pada tahap ini hendaknya mahasiswa
mampu melakukan evaluasi atas apa yang telah dia pelajari untuk
mengetahui apakah ia telah menguasai ilmu tersebut dan merasa mampu
untuk merealisasikannya, atau sebaliknya.
 Pada tahap akhir proses afektif, yaitu pada tahap Memberi Karakter,
kiranya keyakinan peserta ajar dapat dievaluasi untuk menerima inovasi
yang mempunyai karakter dan nilai tertentu, serta keinginan besar untuk
merealisasikan pengetahuan tersebut. Terakhir,
 Pada tahap akhir proses psikomotor, yaitu tahap Mempraktikkan
Keahlian, yaitu: mengevaluasi atas keputusan untuk mempraktikkan
inovasi tersebut secara baik.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 9


DAFTAR PUSTAKA :
1. H. Hadari Nawawi, Perencanaan SDM, untuk organisasi profit yang
kompetitif.
2. Prof. Dr. Veitzhal Rivai MBA, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan dari Teori ke Praktek.
3. Dr. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia.
4. Husein Umar, Evaluasi Kinerja Perusahaan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB A. Budiantoro, M.Eng, MBA. PERENCANAAN S D M 10

Anda mungkin juga menyukai