Anda di halaman 1dari 25

Statistik

By : yanto fu
Mean/Angka rata- rata
 Dalam statistik terdapat macam-macam ukuran
tendensi pusat yang sering digunakan yaitu:
 Rata-rata hitung Data tunggal
 Rata-rata hitung data berkelompok
1. Perhitungan rata-rata hitung untuk data tunggal:

Rumus: Me 
 Xi Banyaknya Nilai Data

N
Jumlah
Rata-rata hitung
Banyaknya Kelompok
Upah tujuh karyawan perusahaan Kompor
“Bugangan”

Budi Rp 30.000
Me 
 Xi
Sari Rp 50.000 N
Nirma Rp 60.000
Asih Rp 80.000 Me 
560.000
7
Ana Rp 100.000
Parman Rp 110.000 = Rp. 80.000,-
Bejo Rp 130.000
Jumlah Rp 560.000
Data Penjualan Produk Mobil “Micro
Car”
Semarang 500
Pati 350
Me
Xi
Kudus 200
Demak 140
N
3560
Sragen 200 Me 
11
Purwodadi 200
Blora 350
Rembang 400 = 323,64
Salatiga 600
Jepara 300
Klaten 320
Total 3.560
Rumus: Me 
 F .X
F

25 - 44 3
45 - 64 5
65 - 84 6
85 - 104 8
105 - 124 10
125 - 144 12
145 - 164 15
Total 59
Upah Harian NT/X F F.X.
25 - 44 34,5 3 103.5
45 - 64 54,5 5 272,5
65 - 84 74,5 6 447,0
85 - 104 94,5 8 756,0
105 - 124 114,5 10 1.145,0
125 - 144 134,5 12 1.614,0
145 - 164 154,5 15 2.317,5
59 6655.5

 F.X 6.655,5 = 112,80


Me  
F 59
Nilai Penjualan Bahan Pokok “Toko Anita”

No Kelas Interval f
1. 35 – 44 3
2. 45 – 54 3
3. 55 – 64 8
4. 65 – 74 23
5. 75 – 84 20
6. 85 – 94 19
7. 95 – 104 4

Jumlah 80
Upah Harian NT/X F F.X.
35 – 44 39,5 3 118,5
45 – 54 49,5 3 148,5
55 – 64 59,5 8 476,0
65 – 74 69,5 23 1.598,5
75 – 84 79,5 20 1.590,0
85 – 94 89,5 19 1.700,5
95 – 104 99,5 4 398,0
80 6.030,0

Me
F.X 6.030,0
 = 75,375
 F 80
Median disebut juga Rata-rata letak, karena perhitungan median
didasarkan pada letak dari nilainya.
a. Untuk Data tunggal
Median untuk data tunggal adalah bila dalam agihan
frekuensi nilai-nilai satuan disusun berurutan dari nilai
terkecil sampai terbesar atau sebaliknya; maka yang
dimaksud Median adalah :
- Angka/nilai yang terletak pada pertengahan deret nilai
tersebut. (jumlah kelompok ganjil)
- Angka/niali dari kedua angka yang terletak pada pertengah
deret nilai tersebut (jumlah kelompok nilai ganjil)
Contoh : Upah Karyawan PT. Satria Semarang

Upah Harian F F.K NT/X FX


200 - 219 4 4 209.5 838 F = 82
220 - 239 8 12 229.5 1836 Me = 82 :2 = 41
240 - 259 17 29 249.5 4241.5 Kelas : 260 - 279
260 - 279 24 53 269.5 6468
280 - 299 15 68 289.5 4342.5
300 - 319 9 77 309.5 2786.5
320 - 339 5 82 329.5 1647.5
82 1967.5 9142

259  260
TepiKelasB awah(b)   259,5
2
279  280
TepiKelasA tas (ba )   279,5
2
Rumus median
Diketahui:
Median = 1/2.N=1/2 x 8 2=41
b = 260 – 0.5 =259.5
p = 20
f = 24
F = 4+8+17=29
Rumus tepi kelas bawah

1 / 2 .n  F
Md  b  p .( )
f
41  29 12
Md  259 , 5  20 ( )  20 ( )
24 24
240
Md  259 , 5 
24
Md  259 , 5  10
Md  269 , 50
Rumus tepi klas atas
Diketahui
Median = 1/2.N=1/2 x 8 2=41
ba = 280 – 0.5 =279.5
p = 20
f = 24
F = 4+8+17=29
Rumus tepi kelas atas
1 / 2 .N  F
Md  b  p  ( )
f
41  29
Md  279 ,5  ( )
24
240
Md  279 ,5 
24
Md  279 ,5  10
Md  269 , 50
Skor Hasil Penjualan Kopi Luwak (ton)
No Kelas Interval F
1. 35 – 44 3
2. 45 – 54 3
3. 55 – 64 8
4. 65 – 74 23
5. 75 – 84 20
6. 85 – 94 19
7. 95 – 104 4

Jumlah 80
1 / 2.N  F
Md  b  p( ) Diketahui:
f Md = 1/2,.n = ½ . 80 = 40
b = 75 -0.5 = 64.5
40  37 p = 10
Md  74,5  10 ( ) f = 20
20 F = 3+3+8+23= 37

30
Md  74,5 
20
Md  74,5  1,5
Md  76
MODUS TUNGGAL

Mencari modus untuk data tunggal cukup


sederhana,yakni tinggal menghitung frekuensi
terbanyak dari data tersebut.
Contoh: ada sampel memilik idata nilai sbb: 12,
34, 14, 34, 28, 34, 34, 28, 14
Dari data tersebut bisa diketahui bahwa nilai 34
merupakanmodusnya, karenamuncul 4 kali
(frekuensinya= 4)
1. Perhitungan modus untuk data tunggal

Contoh: 7 6 9 5 7 8 6 8 7 9
Angka 5 sebanyak 1

Angka 6 sebanyak 2
Angka 7 sebanyak 3 (modus)
Angka 8 sebanyak 2

Angka 9 sebanyak 2
2. Perhitungan Modus untuk data berkelompok:

Rumus:  b1 
Mo  b  P  
 b1  b 2 
Skor Hasil Ujian Mata Kuliah Statistika
No Kelas Interval f
1. 35 – 44 3
2. 45 – 54 3
3. 55 – 64 8
4. 65 – 74 23 (Modus)
5. 75 – 84 20
6. 85 – 94 19
7. 95 – 104 4

Jumlah 80
2. Perhitungan Modus untuk data berkelompok:
 15 
Jadi: Mo  64 , 5  10  
b = 64,5  15  3 
 15 
Mo  64 , 5  10  
P = 10  18 
Mo  64 , 5  10 ( 0 ,8333 )
b1 = 23 – 8 = 15 Mo  64 ,5  8 , 333

Mo  72 ,83
b2 = 23 – 20 = 3
MODUS data kelompok
Jika data yang kita miliki sudah disusun dalam tabel distribusi frekuensi, maka
cara mencari modus adalahdenganrumus:
 b1 
Mo  b  P  
 b1  b 2 
Mo= Modus
b= Batas bawah kelas modal, yakni kelas interval dengan frekuensi
terbanyak
p= Panjang kelas modal
b1= frekuensi kelas modal dikurangi kelas interval terdekat sebelumnya.
b2= frekuensi kelas modal dikurangi kelasinterval terdekat sesudahnya
Contoh
 Carilah modus dari tabel distribusi frekuensi berikut: Kelas
Interval f (frekuensi)
 Kelas Frekuensi
Interval Jawab:
27 -38 7 b = ½ (62+63)= 62,5
39 -50 5 p = 63 s/d 74= 12
51 -62 7 b1= 10 –7= 3
63 -74 10 Frekuensi terbanyak Berarti kelas modal
75 -86 6 b2= 10 –6 = 4
87 -98 5
contoh
 b1 
Mo  b  P  
 b1  b 2 
 3 
  62.5 12 
3
 62.5  12
 3 4  7
 

=62.5 + 12(0.43)
=62.5 + 5.14
=67.64
Quartile
 Data tunggal
Qn = quartile yang ke-n(1,2, atau 3)
b = batas bawah dari skor / interval yg
mengandung Qn.
N = number of cases
Fko = frekuensi kumulatif yg terletak
dibawah skor/interval yg `
mengandung Qn.
fi = Frekuensi aslinya
i = interval class / interval

Anda mungkin juga menyukai