Anda di halaman 1dari 4

Keystream Vigenere Cipher: Modifikasi Vigenere

Cipher dengan Pendekatan Keystream Generator

Dwitiyo Abhirama / 135 05 013


Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung
email: if15013@students.itb.ac.id

Abstrak

Pertukaran pesan dalam suatu komukisasi perlu diiringi dengan pengamanan. Kriptografi dapat
digunakan dalam pengamanan pesan tersebut. Salah satu metode yang telah lama dikenal adalah
Vigenere Cipher, yang termasuk ke dalam algoritma kriptografi klasik.

Makalah ini membahas tentang algoritma Vigenere Cipher dengan modifikasi pada kuncinya.
Modifikasi dilakukan dengan pendekatan Keystream Generator pada pembangkitan kunci.

Kata Kunci: kriptografi, vigenere cipher, enkripsi, dekripsi, kunci, keystream, cipherteks, plainteks,
algoritma, cipher aliran.

1. PENDAHULUAN Cipher dapat dipecahkan. Oleh karena itu,


Vigenere Cipher tersebut dimodifkasi untuk
mempersulit pemecahan kunci.
Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak
bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Suatu Makalah ini membahas modifikasi Vigenere
bentuk komunikasi adalah dengan saling Cipher tersebut. Modikasi tersebut dilakukan
bertukar pesan. Dengan kemajuan teknologi, pada kuncinya dengan pendekatan Keystream
pertukaran pesan dapat dilakukan dengan Generator pada pembangkitan kunci.
berbagai media.

Pesan yang dipertukarkan tersebut dapat 2. VIGENERE CIPHER


bervariasi, dari jenis, kepentingan maupun
tingkat kerahasiaannya. Oleh karena itu,
diperlukan pengamanan terhadap pertukaran Konsep Dasar
pesan. Kriptografi, baik dengan algoritma
klasik maupun modern, telah banyak Vigenere Cipher merupakan algoritma
digunakan dalam pengamanan pesan. kriptografi klasik. Operasi pada algoritma
kriptografi klasik berbasis pada operasi
Aloritma kriptografi tersebut dapat ditelaah karakter, sedangkan operasi pada algoritma
berdasarkan indikator keamanannya, yaitu: kriptografi modern berbasis pada operasi bit.
waktu dan biaya yang diperlukan untuk Dalam kriptografi klasik, Vigenere Cipher
memecahkannya. Dalam dunia kriptografi, termasuk ke dalam cipher substitusi abjad
suatu algoritma dapat dikatakan aman jika majemuk, yang terbuat dari sejumlah cipher
dibutuhkan waktu dan biaya yang relatif besar abjad tunggal, masing-masing dengan kunci
untuk memecahkannya. yang berbeda.

Vigenere Cipher merupakan salah satu Vigenere Cipher telah berkali-kali diciptakan
algoritma kriptografi klasik yang telah lama ulang dengan cukup bervariasi. Namun,
digunakan. Namun, Vigenere Cipher telah metode aslinya digambarkan oleh Giovan
dapat dilakukan kriptanalisis terhadap panjang Batista Belaso pada tahun 1553 seperti tertulis
kuncinya dengan metode Kasiski. Diteruskan di dalam bukunya La Cifra del Sig. Giovan
dengan metode analisis frekuensi, Vigenere Batista Belaso. Meskipun demikian, Vigenere
Cipher dipopulerkan oleh Blaise de Vigenere sedangkan karakter-karakter lainnya
pada tahun 1586. menunjukkan karakter cipherteks. Karakter
cipherteks ditentukan dengan menggunakan
Vigenere Cipher menggunakan Bujur Sangkar prinsip Caesar Cipher. Pergeseran huruf
Vigenere (Gambar 1) untuk melakukan menjadi cipherteks ditentukan oleh nilai
enkripsi. Pada bujur sangkar tersebut, kolom desimal dari huruf kunci yang bersangkutan (a
paling kiri menyatakan huruf-huruf kunci, dan = 0, b = 1, ..., y = 24, z = 25).
baris paling atas menyatakan plainteks,

Bujur Sangkar Vigenere digunakan untuk dilakukan dengan cara berkebalikan enkripsi,
mendapatkan cipherteks dengan menggunakan yaitu dengan menarik garis mendatar dari
kunci yang telah ditentukan. Jika panjang huruf kunci sampai ke huruf cipherteks yang
kunci lebih pendek daripada panjang dituju, kemudian dari huruf cipherteks
plainteks, maka kunci diulang penggunaannya tersebut, tarik garis vertikal ke atas sampai ke
(sistem periodik). Jika panjang kunci adalah huruf plainteks.
m, maka periodenya adalah m. Secara singkat,
enkripsi dapat digambarkan sebagai berikut: Untuk memecahkan Vigenere Cipher, perlu
mengetahui kuncinya. Jika periode / panjang
p (plainteks) : KRIPTOGRAFI kunci (m) diketahui, maka kunci dapat diterka
k (kunci) : LAMPIONLAMP dengan exhaustive search. Namun, diperlukan
c (cipherteks) : VRUEBCTCARX hingga 26m kali percobaan untuk mendapatkan
kunci yang menghasilkan plainteks sesuai.
Penggunaan Bujur Sangkar Vigenere pada
enkripsi serupa dengan penjumlahan (dalam Metode Kasiski telah dapat digunakan untuk
desimal) plainteks dengan kunci, lalu modulo menentukan panjang kunci Vigenere Cipher.
26, sehingga dapat dirumuskan sebagai Dengan diperolehnya panjang kunci,
berikut: kriptanalisis dapat diteruskan dengan metode
analisis frekuensi untuk memecahkan
Enkripsi: ci = E(pi) = (pi + ki) mod 26 Vigenere Cipher.
Dekripsi: pi = D(ci) = (ci - ki) mod 26
Oleh karena itu, berbagai varian Vigenere
Dekripsi Vigenere Cipher dengan Cipher bermunculan. Hal tersebut terutama
menggunakan Bujur Sangkar Vigenere
untuk menutupi kekurangan Vigenere Cipher enkripsi / dekripsi. Pendekatan terhadap
yang terletak pada pengulangan kunci. prinsip tersebutlah yang akan digunakan untuk
memodifikasi Vigenere Cipher. Penerapan
Varian Vigenere Cipher pendekatan tersebut pada Vigenere Cipher
dilakukan pada kunci U semula yang
=> Full Vigenere Cipher panjangnnya lebih pendek daripada panjang
Setiap baris di dalam tabel tidak menyatakan plainteks.
pergeseran huruf, tetapi menyatakan permutasi
huruf-huruf alfabet.
4. KEYSTREAM VIGENERE
=> Auto-Key Vigenere Cipher CIPHER
Jika panjang kunci lebih pendek daripada
panjang plainteks, maka kunci disambung
dengan plainteks tersebut sehingga panjang Keystream Vigenere Cipher merupakan
kunci menjadi sama dengan panjang plainteks. perpaduan antara Vigenere Cipher dengan
Misalnya: Keystream Generator. Keystream Vigenere
Cipher tetap beroperasi pada basis operasi
p (plainteks) : KRIPTOGRAFI karakter.
k (kunci) : LAMPIONKRIP
Keystream Vigenere Cipher melakukan
=> Running-Key Vigenere Cipher pedekatan Keystream Generator jika kunci
Kunci merupakan string panjang yang diambil semula U yang merupakan masukan pengguna
dari teks bermakna. Misalnya: lebih pendek daripada panjang plainteks. Hal
tersebut diwujudkan sebagai berikut:
p(plainteks): KRIPTOGRAFI******
k (kunci) : KEMANUSIAANYANG..
Untuk karakter kunci (keystream) ke-i, dengan
i > m (panjang kunci semula U), karakter
=> One Time Pad kunci (keystream) ke-i ditentukan dengan:
Panjang kunci sama dengan panjang plainteks.
Masing-masing karakter kunci diperoleh
karakter kunci ke-i: ki = (ki-1 + ki-m) mod 26
secara acak.
Hal tersebut dilakukan hingga panjang kunci
(keystream) sama dengan panjang plainteks.
3. KEYSTREAM
GENERATOR Misalkan kunci semula U adalah WASH,
berarti m (panjang kunci) = 4, akan
menghasilkan kunci (keystream) sebagai
Keystream merupakan bit-bit kunci yang berikut:
digunakan untuk enkripsi / dekripsi.
Keystream umumnya dikenal pada cipher kunci/keystream: WASH DDVC F...
aliran, yang termasuk ke dalam algoritma kar. kunci ke- : 1234 5678 9...
kriptografi modern.
Dengan demikian, karakter kunci (keystream)
Keystream tersebut dibangkitkan oleh setelah panjang kunci m akan lebih acak. Hal
keystream generator. Keystream generator tersebut mengakibatkan kriptanalisis lebih
menerima masukan kunci U dan akan sukar dilakukan
menghasilkan kunci (keystream) yang
digunakan untuk enkripsi / dekripsi.
5. KESIMPULAN
Pengirim dan penerima pesan harus memiliki
kunci U yang sama. Kunci U tersebut harus
dijaga kerahasiaannya. Vigenere Cipher, yang termasuk ke dalam
algoritma kriptografi klasik, masih memiliki
Dengan menggunakan keystream generator, peluang untuk dipecahkan karena penggunaan
kunci U semula akan menghasilkan kunci kunci yang berulang. Pendekatan Keystream
(keystream) yang akan digunakan untuk
Generator pada Vigenere Cipher dapat [1] Munir, Rinaldi. Diktat Kuliah IF5054
menambah kekuatan algoritma. Kriptografi. Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika Intsititut Teknologi
Bandung. 2006.
DAFTAR REFERENSI
[2] Bishop, David. Introduction
toCryptography with Java Applets.
Grinnell College. 2003.

Anda mungkin juga menyukai