TUJUAN
1. menyebutkan karakteristik Cyprinus carpio
2. menunjukkan apparatus digestorius (saluran pencernaan) Cyprinus carpio
3. menunjukkan apparatus respiratorius (saluran pernapasan) Cyprinus carpio
4. menunjukkan sistem sirkulasi (sistem peredaran darah) Cyprinus carpio
5. menunjukkan sistem neuromuskular (sistem syaraf dan otot) Cyprinus carpio
6. menunjukkan apparatus urogenitalis Cyprinus carpio
LANDASAN TEORI
Beberapa jenis hewan yang hidup di dalam air sering disebut dengan “fishes” , Ilmu yang mempelajari
tentang hewan tersebut disebut Ichthyology (Greek: ichthyes).
Sering juga diberi nama Pisces (bhs. Latin).
Kelas penting pada hewan yang hidup di air adalah kelas Agnatha (Lampreys dan Hagfishes), kelas
Chondricthyes dan Kelas Osteichthyes.
Pada semua vertebrata dalam keadaan embrional mempunyai korda dorsalis yang kemudian ada yang diganti
dengan tulang rawan dan ada yang diganti dengan tulang keras.
Dengan demikian maka pada pisces dapat dibedakan:
1. Chondrichthyes, adalah ikan yang skeletonnya berupa tulang rawan tanpa tulang keras. Cranium
bergabung dengan kapsula sensoris dengan kolumna vertebralisnya yang telah sempurna.
2. Osteichthyes, adalah ikan yang sebagian besar skeletonnya terdiri dari tulang keras (sejati) dan hanya
pada beberapa bagian tubuh yang bertulang rawan.
Rangka Chondrichtyes dan Osteichthyes pada dasarnya sama,
Perbedaannya terletak pada penyusunnya.
Chondrichtyes dari tulang rawan sedangkan
Osteichthyes setelah dewasa sebagian besar tulang keras.
Tempurung kepala terdiri dari cranium sebagai tempat otak, kapsula sebagai tempat beberapa pasang alat sensori
(telinga, mata, dan pembau) dan skeleton viseralis yang merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan penguat lidah.
Tengkorak melekat erat pada kolumna vertebralis dan tidak memiliki atlas maupun epistrofeus mengakibatkan
ikan tidak dapat menoleh.
Ruas-ruas tulang belakang (vertebra) terdiri dari:
1. Korpus atau sentrum
2. Arkus neuralis yang merupakan lengkungan di atas korpus membentuk kanal tempat medulla spinalis.
3. Prosesus spinosus dorsalis yang merupakan tonjolan tajam di atas arkus neuralis.
4. Pada vertebra torakalis, sepasang askus haemalis dan berlanjut menjadi kosta haemalis.
5. Pada vertebra kaudalis, arkus haemalis sebagai tempat arteri dan vena kaudalis yang kemudian berlanjut sebagai
prosesus spinosus haemalis.
Anggota tubuh ikan terdiri dari sirip.
Sirip merupakan bangunan seperti selaput yang ditegakkan oleh jari-jari sirip.
Fungsi sirip adalah untuk menjaga keseimbangan dalam air dan untuk berenang.
Ikan mempunyai bermacam-macam sirip, yaitu:
1. Sirip punggung (pina dorsalis)
2. Sirip dada (pina dorsalis)
3. Sirip perut (pina abdominalis)
4. Pina analis
5. Sirip ekor (Pina caudalis)
Pada pina caudalis berdasarkan anatominya, terbagi menjadi 4:
1. Protosirkal, yaitu bila akhir kolumna vertebralis sampai pada ujung ekor dan ekornya berujung tumpul.
2. Difisirkal, bila akhir kolumna vertebralis sampai ujung ekor dan ekornya berujung meruncing.
3. Homosirkal, bila kolumna vertebralis berakhir tidak pada ujung ekor, tetapi sedikit membelok ke atas
dengan ujung ekor terbagi menjadi dua bagian yang sama.
4. Heterosirkal, bila kolumna vertebralis berakhir menjorok ke salah satu ujung ekor yang membagi diri
menjadi dua bagian yang tidak sama. Dibedakan menjadi episirkal dan hiposirkal.
KARAKTER Cyprinus carpio Osteichthyes.
Morfologi atau bentuk luar ikan pada umumnya dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
SITUS VISCERUM Organ-organ yang terlihat setelah dilakukannya sectio antara lain adalah
1. Vesica natatoria (gelembung renang), ada 2 bagian anterior dan posterior, warna putih mengkilap,
letaknya berdekatan dan sejajar dengan cavum vertebralis, berguna untuk timbul tenggelamnya ikan. Saluran
untuk memasukkan dan mengeluarkan udara yang terentang dari oesophagus (batang tenggorok) ke vesica
natatoria bagian posterior disebut ductus pneumaticus (pneumatocysticus).
2. Mesonephros (ginjal – ren), terletak antara 2 bagian gelembung renang atau menempel vertebrae.
3. Pronephros (ginjal – ren), di depan dari vesica natatoria
4. Cor (jantung) terletak di bagian ventral, perhatikan bagian sinus venosus, atrium, ventrikel, bulbus
arteriosus dan truncus arteriosus
5. Gonad, warna kuning atau putih. Pada yang betina berisi telur, pada yang jantan berisi sperma. Letak
gonad biasanya di sebelah ventral dari pneumatocyst.
6. Intestinum (usus), tampak berbelit-belit.
7. Hepar (hati – liver), warna kemerahan. Vesica fellea (kantung empedu) berwarna hijau tua terletak di
sebelah ventral dari lobus dekster hepar.
SISTEM DIGESTORIUM
Sistem ini terdiri atas dua bagian yaitu tractus digestivus (saluran pencernaan ) dan glandula
digestoria. meliputi
A. Tractus digestivus terdiri atas bagian dan organ-organ sebagai berikut:
1. Cavum oris (rongga mulut), didalamnya terdapat :Lingua (lidah), kecil sekali . Dentes (gigi-gigi),
terdapat pada tulang – os sub pharingiale, yaitu tulang yangterbentuk dari arcus branchialis (lengkung insang)
yang terakhir.Jika mengunyah gigi ini akan beradu dengan langit-langit (schlundknopf / schlundknochen /
tulang penelan).
2. Oesophagus (batang tenggorok),berbentuk seperti kerucut.
3. Ventrikulus ( Lambung )
4. Intestinum (usus), berbelit-belit, belum ada pembagian yang jelas.
5. Anus (dubur).
B. Glandula digestoria (kelenjar-kelenjar pencernaan makanan), yaitu :
1. Hepar (hati), warna kemerahan.
2. Pancreas
3. Vesica fellea (kandung empedu), di bawah (ventral) dari oesophagus.
TRACTUS RESPIRATORIUS (ALAT-ALAT PERNAFASAN)
2. Indikator
3. Materi Ajar
4. Metode Pembelajaran
5. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 × 45 menit)
Guru menanyakan kembali kepada siswa konsep pertumbuhan dan faktor yang
mempengaruhinya untuk mengambil kesimpulan.
Guru menugaskan siswa untuk melaksanakan eksperimen Pertumbuhan dan perkembangan
Pertemuan 2 (2 × 45 menit)
Guru mengecek hasil masing-masing kelompok apabila belum selesai dapat diselesaikan di
luar jam pelajaran.
Guru menugaskan siswa untuk mempersiapkan presentasi hasil diskusi pada pertemuan
berikutnya.
Pertemuan 3 (2 × 45 menit)
A. Kegiatan awal (10 menit)
Guru menugaskan siswa untuk melakukan penelitian secara mandiri sesuai dengan rencana
penelitian yang sudah disepakati.
7. Penilaian
· Tugas kelompok penyusunan proposal
· Presentasi proposal penelitian
· Uji kompetensi tertulis