Anda di halaman 1dari 6

Nama : Naufal Ammar Tanggal : 14 February 2011

PRA KBM
Kleas : 3 TKJ A Pemateri : Pa Dodi & Pa Nusirwan
FDL DAN GPL
No Absen : 22 ADMIN SERVER

General Public License (GPL)


GPL adalah sebuah lisensi yang menyatakan bahwa sebuah karya intelektual
(biasanya software) bebas dipakai, disalin, diedarkan, bahkan dikembangkan oleh
siapapun tanpa harus membayar atau ijin terlebih dulu.

GPL atau bila diterjemahkan menjadi Lisensi Publik Umum pertama kali dibuat
oleh Richard Stallman untuk proyek-proyek pembuatan software di bawah bendera GNU.
GNU sendiri adalah sebuah yayasan pembuat software-software gratis termasuk Linux.
Seiring perkembangannya, GPL tidak hanya dipakai oleh GNU dan Linux saja. Sekarang
telah ada lebih dari 60.000 aplikasi yang menyatakan dirinya berlisensi GPL. Khusus
untuk urusan aplikasi, saat ini telah berdiri Free Software Foundation (FSF) yang
merupakan perhimpunan pembuat software gratis sedunia.

Berbagai ketentuan GPL dituangkan dalam ayat-ayat GPL.


Kesepakatan GPL sendiri hingga saat ini telah mengalami tiga
kali penyempurnaan, yang paling akhir adalah ketentuan GPL
versi ke 3 (GPLv3).

Cara yayasan-yayasan pembuat software tersebut membiayai


dirinya adalah biasanya dari dua sumber, yang pertama dari iklan dan yang kedua dari
sumbangan, baik oleh pemakai software maupun perusahaan-perusahaan yang merasa
diuntungkan oleh adanya software tersebut.

Tanpa ada kesepakatan GPL perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


informasi tidak akan seperti sekarang. Coba bayangkan, jika PHP, MySQL, JavaScript,
Apache, Joomla, E-commerce, Wordpress, dan Mozzila tidak berada di bawah lisensi
GPL, internet tidak akan semaju ini.
Sifat program GPL yang terbuka membuat semua orang dapat mengembangkan
dan menyempurnakannya secara bebas. Hasilnya pun luar biasa, banyak software-
software GPL yang terbukti lebih sempurna dari pada software-software berbayar,
contohnya adalah Firefox atau Opera yang saat ini sedang kita pakai. Bandingkan pula
tingkat keluwesan PHP & MySQL dengan Ms ASP & Ms SQLServer.

Berbagai komunitas pengguna dan pengembang software GPL pun mulai


bermunculan. Biasanya komunitas-komunitas tersebut menolak keras penggunaan
software-software komersil. Mereka menggunakan Linux untuk operating system,
mengetik dengan OpenOffice, berselancar dengan Firefox, membaca email dengan
Thunderbird, ngeblog dengan Wordpress atau Blogspot, bikin website dengan Joomla,
mengelola server dengan CPanel, bikin animasi 3D dengan Blender, membuka foto
dengan Fastone, mengedit gambar dengan Gimp, dan lain sebagainya.

Source : http://www.gravisware.com/informasi/96-general-public-license-gpl.html
Proyek GNU memiliki dua lisensi dasar yang
diterapkan dalam pengunaan kepustakaan. Yang
pertama adalah Library GPL dari GNU , kedua adalah
GNU GPL biasa. Hasil pemilihan penggunaan lisensi ini
ternyata nantinya akan mengakibatkan perbedaan yang
cukup besar: Penggunaan Library GPL memberikan izin
untuk digunakan pada kepustakaan program-program
berlisensi. Sedangkan penggunaan GPL biasa hanya
diperuntukkan bagi program-program bebas.

Lisensi mana yang lebih baik digunakan untuk kepustakaan tergantung dari
strategi yang diterapkan
dan bergantung pula pada situasi saat itu. Pada masa ini, sebagian besar kepustakaan
GNU mencakup Library GPL, dan itu berarti bahwa kita hanya menggunakan satu dari
dua strategi serta mengabaikan yang lainnya. Oleh sebab itu kami melakukan pencarian
kepustakaan-kepustakaan mana yang sekiranya dapat menggunakan GPL biasa.

Para pembangun perangkat lunak berlisensi memiliki keuntungan berupa uang,


para pembangun perangkat lunak bebas juga menghasilkan keuntungan satu sama lain.
Dan ternyata penggunaan GPL biasa bagi suatu kepustakaan akan memberikan
keuntungan yang lebih besar bagi para pembangun perangkat lunak bebas dibandingan
dengan pembangun perangkat lunak berlisensi. Karena kepustakaan itu memang hanya
dapat digunakan oleh mereka, tidak oleh para pembangun perangkat lunak berlisensi
tersebut.

Penggunaan GPL biasa tidak selalu memberikan keuntungan bagi setiap


kepustakaan. Ada beberapa kasus-kasus tertentu dimana penggunaan Library GPL
merupakan pilihan yang lebih baik Kasus yang paling umum terjadi adalah ketika fitur-
fitur dari kepustakaan bebas telah siap untuk digunakan oleh perangkat lunak berlisensi
melalui kepustakaan alternatif lainnya. Pada kasus tersebut, kepustakaan tidak dapat
memberikan keuntungan bagi perangkat lunak bebas, maka akan lebih baik jika ia
menggunakan Library GPL untuk kepustakaannya.
Inilah alasan mengapa kita menggunakan Library GPL untuk kepustakaan GNU
C. Setelah kesemuanya itu, terdapat cukup banyak kepustakaan-kepustaan C lainnya.
Penggunaan GPL yang kita lakukan menjadikan para pembuat perangkat lunak berlisensi
menggunakan kepustakaan lainnya yang menjadi masalah bagi kita namun tidak bagi
mereka.

Bagaimanapun juga, ketika kepustakaan menyediakan kemampuan khusus yang


hanya dimilikinya seperti GNU Readline, itu adalah sesuatu yang menjadi perbedaan.
Kepustakaan Readline menerapkan perbaikan masukan dan sejarah untuk program-
program interaktif dan hal tu merupakan fasilitas yang tidak dengan mudah dapat
ditemukan dimanapun. Dengan melepaskannya di bawah GPL dan membatasi
penggunaannya bagi program-program bebas menjadikan kelompok kita berkembang
pesat. Setidaknya satu program aplikasi seperti perangkat lunak yang ada sekarang ini
dapat muncul karena pentingnya penggunaan Readline.

Jika kita mengumpulkan satu koleksi kepustakaan GPL bersampul yang hebat dan
tidak mempunyai persamaan yang sesuai untuk perangkat lunak berlesensi, mereka akan
menyediakan tingkat kegunaan modul-modul untuk melayani sebagai balok rintangan
dalam program-program bebas yang baru. Hal ini akan menjadi keuntungan yang sangat
besar bagi pengembangan perangkat lunak selanjutnya, dan beberapa proyek akan
menentukan untuk membuat perangkat lunak bebas yang nantinya dipakai oleh
kepustakaan ini. Proyek-proyek universitas dengan mudah dapat dipengaruhi; Saat ini,
banyak perusahaan mulai menyadari untuk membuat perangkat lunak bebas, bahkan
beberapa proyek komersiil dapat dipengaruhi dengan cara ini.

Sejak nama "Library GPL" menyampaikan ide yang salah mengenai


permasalahan ini, kami merencanakan untuk mengubah nama menjadi "Lesser GPL".

Source : http://www.gnu.org/licenses/why-not-lgpl.id.html
Free Document License (FDL)
GNU Free Document License (GNU FDL atau FDL) adalah bentuk lain copyleft
untuk manual, book teks dan dokumen lainnya yang menjamin pemakai mendapat
kebebasan memperbanyak, menyebarkan dengan modifkasi atau tanpa modifikasi, untuk
kepentingan komersial maupun nonkomersial.
Lisensi ini dirancang untuk buku manual, buku teks, referensi dan bahan
instruksional, serta dokumentasi yang seringkali menyertai perangkat lunak GNU GPL.
Walaupun demikian, lisensi ini dapat juga dipergunakan untuk semua produk teks dengan
tidak tergantung topik pembahasannya. Lisensi ini menuntut bahwa semua salinan
naskah, walaupun diubah sekalipun, harus tetap mempertahankan lisensi yang sama.
Salinan tersebut dapat dijual, tapi tetap harus tersedia dalam format yang dapat
memfasilitasi pengubahan lebih lanjut.
Dengan menggunakan FDL pada dokumen seperti pada GPL, anda sebagai
penulis memberikan hak untuk menggandakan dan menyebarluaskan. Produk turunannya
pun harus berlisensi FDL, bedanya pada segi jumlah penggandaan ada aturan di FDL.

ISI PERNYATAAN GNU FDL


Anda tidak dapat menggunakan alat teknis untuk menghambat atau mengontrol
pembacaan atau penyalinan ulang dari salinan yang Anda buat atau distribusikan. Sebuah
kritik terhadap bahasa ini adalah bahwa terlalu luas, karena itu berlaku untuk salinan
pribadi dibuat tetapi tidak dibagikan. Ini berarti bahwa pemegang lisensi tidak
diperbolehkan untuk menyimpan salinan dokumen "dibuat" dalam format file proprietary
atau menggunakan enkripsi. Pada tahun 2003, Richard Stallman mengatakan tentang
kalimat di atas pada milis hukum-debian.
Ini berarti bahwa Anda tidak dapat mempublikasikan mereka di bawah sistem DRM
untuk membatasi pemiliknya dari salinan.Hal ini tidak seharusnya mengacu pada
penggunaan kontrol akses enkripsi atau file pada salinan Anda sendiri. Aku akan
berbicara dengan pengacara kami dan melihat apakah kalimat yang perlu diklarifikasi.
Bagaimanapun, kemungkinan bahwa hukum terhadap pelanggaran komputer dan hacking
berbahaya akan melindungi salinan swasta bahkan jika penggunaan kontrol file memang
dilarang.
Sebuah GNU FDL bekerja dengan cepat dapat menjadi terbebani karena judul, baru yang
berbeda harus diberikan dan daftar judul sebelumnya harus disimpan. Hal ini bisa
mengakibatkan situasi di mana terdapat serangkaian halaman judul, dan dedikasi, di
masing-masing dan setiap salinan buku tersebut jika memiliki garis keturunan lama.
Halaman tersebut tidak dapat dihapus sampai pekerjaan memasuki domain publik setelah
hak cipta berakhir.
GNU FDL mensyaratkan bahwa pemegang lisensi, saat mencetak dokumen yang
tercakup lisensi, juga harus menyertakan "Lisensi ini, pernyataan hak cipta, dan
pernyataan lisensi mengatakan Lisensi ini berlaku bagi Dokumen". Ini berarti bahwa jika
pemegang lisensi mencetak salinan dari sebuah artikel yang teks tercakup dalam GNU
FDL, ia juga harus menyertakan pemberitahuan hak cipta dan printout fisik GNU FDL,
yang merupakan dokumen yang signifikan besar dalam dirinya sendiri. Lebih buruk lagi,
sama diperlukan untuk penggunaan mandiri hanya satu (misalnya, Wikipedia) gambar.
Wikitravel , sebuah situs web yang didedikasikan untuk bebas konten panduan
perjalanan, memilih untuk tidak menggunakan GFDL karena menganggap tidak cocok
untuk pendek dicetak teks.

Source : http://mugos.ums.ac.id/pub/artikel/Foss/FOSS%2520(uli).pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Lisensi_Dokumentasi_Bebas_GNU
http://www.scribd.com/doc/48810871/PRA-KBM-GPL-dan-FDL-Nur-Annisa

Anda mungkin juga menyukai