Anda di halaman 1dari 10

Economic problem’s

Of Sosiologi
Masalah Ekonomi dalam Sosiologi

Oleh :
1. Elvi Nurcholisna (09)
2. Intan Chosi’ Nur A.
(17)
3. Lusi Fadilah (20)
4. M. Izzudin Abdullah
(23) X.
8
Permasalahan Ekonomi Dan Kebijakan
Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi
PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO
a. Masalah Kemiskinan dan Pemerataan
Jumlah penduduk miskin bertambah seiring terjadinya krisis ekonomi.
Dari segi distribusi pendapatan nasional, penduduk Indonesia berada
dalam kemiskinan. Sebagian besar kekayaan banyak dimiliki kelompok
berpenghasilan besar atau kelompok kaya Indonesia.
b. Krisis Nilai Tukar
Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan
intervensi di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisayang semakin
menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang
mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang
mengambang terkendali.
c. Masalah Utang Luar Negeri
Depresiasi penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
terutama dolar AS yang relative tetap dari tahun ke tahun menyebabkan
sebagian besar utang luar negeri tidak dilindungi dengan fasilitas lindung
nilai (hedging) sehingga pada saat krisis nilai tukar terjadi dalam sekejap
nilai utang tersebut membengkak.
Untuk mengatasi ini, pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang
luar negeri dengan pihak peminjam. Pemerintah juga menggandeng
lembaga-lembaga keuangan internasional untuk membantu
menyelesaikan masalah ini.
d. Masalah Perbankan dan Kredit Macet
Besarnya utang luar negeri mengakibatkan permasalahan selanjutnya
pada system perbankan. Banyak usaha yang macet karena meningkatnya
beban utang mengakibatkan semakin banyaknya kredit yang macet
sehingga beberapa bank mengalami kesulitan likuiditas. Kesulitan
likuiditas makin parah ketika sebagian masyarakat kehilangan
kepercayaannya terhadap sejumlah bank sehingga terjadi penarikan
dana oleh masyarakat secarabesar-besaran (rush).
Dilema semakin kompleks di saat system perbankan mencoba
mempertahankan likuiditasyang mereka miliki dengan meningkatkan suku
bungan simpanan melebihi suku bunga pinjaman sehingga mereka mengalami
kerugian yang berakibat pengikisan modal yang mereka miliki.
e. Masalah Inflasi
Masalah inflasi yang terjadi di Indonesia tidak terlepas kaitannya dengan
masalah krisis nilai tukar rupiah dan krisis perbankan yang selama ini terjadi.
Tingginya laju inflasi , jelas melebihi sasaran inflasi BI sehingga BI perlu
melakukan pengetatan di bidang moneter. Pengetatan moneter tidak dapat
dilakukan secara drastic dan berlebihan karena akan mengancam kelangsungan
proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi perusahaan.
f. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran
Berkurangnya daya serap lapangan kerja berarti meningkatnya penduduk miskin
dan tingkat pengangguran. Untuk menekan angka pengangguran dan
kemiskinan, pemerintah perlu menyelamatkan industry-industri padat karya
dan perbaikan irigasi bagi pertanian.
PERMASALAHAN EKONOMI MIKRO
a. Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi
Tujuan pemerintah dalam penentuan harga dasar adalah untuk
membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu
konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras
melimpah. Akibatnya, harga beras turun sehingga para petani mengalami
kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan
harga dasar (floor price) beras untuk membantu para petani.
b. Meningkatnya Permintaan Beras
Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras
sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah
beban hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap.
Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program
impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta
nasional dan asing.
c. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM, beberapa pengusaha angkutan
umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan
memberatkan para konsumen pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi
masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan
melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi
bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini
tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha
angkutan umum.
d. Masalah Monopoli
Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau
jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali
merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan
mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang
menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat.
Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan
yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang
sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
e. Masalah Distribusi
Jalur distribusi barang dan jasa yang panjang akan
mengakibatkan tingkat harga barang menjadi tinggi
dan mahal ketika sampai ke tangan konsumen. Untuk
itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah
atau swasta untuk memperpendek jalur distribusi
sehingga harga barang ketika sampai ke tangan
konsumen tidak mahal. Misalnya, PT. Coca Cola
Indonesia melakukan distribusi barang melalui
lebihdari 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia
dan didistribusikan langsung melalui ke pedagang
eceran (80% pengecer) dan grosir dan 90% masuk
kategori usaha kecil.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG
EKONOMI
a. Masalah Kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan, misalnya: program IDT
(Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP
(Kredit Modal Kerja Permanen), dsb.
b. Masalah Keterbelakangan
Masalah yang dihadapi adalah rendahnya tingkat
pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan
kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, dsb. Untuk
mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan
kualitas SDM, pertukaran ahli, dan transper teknologi dari
negara maju.
c. Masalah Pengangguran dan Kesempatan Kerja
Masalah pengangguran timbul akibat terjadinya ketimpangan
antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang
tersedia. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah
melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga mereka
memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang
tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat
padat karya.
d. Masalah Kekurangan Modal
Kekurangan modal merupakan suatu ciri penting setiap
Negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan
modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang
rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat
pembentukan modal yang sedikit. Cara mengatasinya melalui
peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi
menjadi lebih produktif.
Thank’s for your
Attention,
guys...!!!

Anda mungkin juga menyukai