Anda di halaman 1dari 10

A.

Tujuan

1. Memisahkan komponen penyusun kurkuminoid hasil isolasi dari kunyit

dengan media Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

2. Menetukan Rf komponen senyawa kurkuminoid hasil isolasi dari kunyit

dengan media Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

B. Prinsip

Ketika pelarut mulai membasahi lempengan, pelarut pertama akan

melarutkan senyawa-senyawa dalam bercak yang telah ditempatkan pada garis

dasar. Senyawa-senyawa akan cenderung bergerak pada lempengan

kromatografi sebagaimana halnya pergerakan pelarut.

C. Dasar Teori

Kunyit merupakan tanaman berbatang basah dan mempunyai tinggi

sampai 1 meter. Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai tempat. Kunyit

(Curcuma Domestica Valet) termasuk dalam klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)


Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Monocotyledonae (biji berkeping satu)
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma Domestica Valet

1
Susunan kunyit terdiri atas akar, rimpang, batang semu, pelepah daun,

daun, tangkai bunga dan kuntum bunga. Kandungan zat kimia dari rimpang

kunyit dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Kandungan zat kimia dari rimpang kunyit

Kandungan Zat Kp. Cimanggu Bogor Kp. Manoko Lembang

Kadar minyak atsiri 1,8100 1,4600

Kadar pati 55,0300 47,8100

Kadar serat 3,4400 2,8700

Kadar abu 6,4700 7,5200

Komponen utama yang terpenting dalam rimpang kunyit adalah

kurkuminoid dan minyak atsiri. Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian

Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) bahwa kandungan kurkumin rimpang

kunyit rata-rata 10,92 %. Selain kunyit, ada juga beberapa tanaman yang

mengandung kurkumin, misalnya temulawak dan temu hitam.

Sifat-sifat kurkumin adalah sebagai berikut :

Berat molekul : 368,37 (C = 68,47 %; H = 5,47 %; O = 26,06 %)

Warna : light yellow

Melting point : 183o C

Larut dalam alkohol dan asam asetat glasial

Tidak larut dalam air

Kurkumin dapat larut dalam alkohol dan asam asetat glasial.

2
Alkohol merupakan zat cair yang mudah menguap, tidak berwarna dan
o
memiliki bau yang khas. Titik didih alkohol 118,1 C, spesific gravity 1,049,

berat molekul 60,05 gram/mol.

Salah satu cara pengambilan kurkumin dari rimpangnya adalah dengan

cara ekstraksi. Ekstraksi merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan

perbedaan kelarutan. Secara umum ekstraksi dapat didefinisikan sebagai

proses pemisahan dan isolasi zat dari suatu zat dengan penambahan pelarut

tertentu untuk mengeluarkan komponen campuran dari zat padat atau zat cair.

Dalam hal ini fraksi padat yang diinginkan bersifat larut dalam pelarut

(solvent), sedangkan fraksi padat lainnya tidak dapat larut. Proses tersebut

akan menjadi sempurna jika solute dipisahkan dari pelarutnya, misalnya

dengan cara distilasi/penguapan.

Kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis silika atau

alumina seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang

keras.

Jel silika (atau alumina)  fase diam. Fase diam untuk kromatografi

lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat

berpendarflour dalam sinar ultra violet, alasannya akan dibahas selanjutnya.

Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.

Nilai Rf adalah karakteristik suatu komponen sehingga dapat

membedakan satu dengan lainnya.

3
D. Alat dan Bahan

1. Pemanas air

2. Labu leher tiga

3. Pendingin

4. Statip

5. Selang

6. Gelas kimia

7. Pipet tetes

8. Kunyit

9. Chloroform:methanol (98:2)

10. Kain kasa

11. Kertas saring

4
E. Prosedur

Praktikum dilakukan dalam 4 tahap, yaitu: persiapan bahan, ekstraksi

kurkumin, distilasi dan analisa data.

1. Persiapan Bahan

Kunyit mula-mula dipilih dan dibersihkan, kemudian dipotong

kecil-kecil/ tipis-tipis/ ditumbuk. Selanjutnya kunyit tersebut ditimbang

sebanyak 20 gram untuk persiapan ekstraksi.

2. Ekstraksi Kurkumin

Kunyit sebanyak 20 dimasukkan ke dalam labu leher tiga ditambah

pelarut chloroform:methanol (98:2) dengan jumlah volume dan waktu

ekstraksi tertentu. Pemanas dihidupkan dan pendingin balik diaktifkan.

Waktu nol dari ekstraksi ditentukan pada saat campuran

chloroform:methanol (98:2) mencapai titik didihnya dan diakhiri pada

waktu yang telah ditentukan. Hasil ekstraksi didinginkan dan disaring

menggunakan kertas saring. Filtratnya didistilasi sedangkan residunya

dibuang.

3. Distilasi

Filtrat yang diperoleh dari hasil ekstraksi dimasukkan ke dalam

labu distilasi untuk memisahkan kurkumin dari pelarut. Pemanas

dihidupkan dan diperoleh hasilnya berupa pelarut dan residu. Residu

dikeringkan di dalam oven dengan suhu 120 oC untuk menghilangkan sisa

campuran chloroform:methanol yang masih terdapat dalam kurkumin.

5
4. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis

tipis (KLT).

1. Hasil distilasi yang telah dikeringkan sampai diperoleh suatu

kekentalan.

2. Untuk pemisahan digunakan kromtografi kolom dengan fase diam

silica gel 60 dan fase gerak chloroform:methanol = 98:2.

3. Muncul 3 spot warna kuning divisibel, mulai dari Rf tinggi: curcumin,

demetoksi curcumin dan bisdemetoksi curcumin. Tak perlu pereaksi

semprot karena curcuminoid ada divisible.

4. Isolasi menggunakan kromtografi kolom dan fraction collector.

Ekstrak hasil evaporasi tadi diabsorbansikan dengan silica kolom (230-

400 mesh ASTM), dimasukkan diatas permukaan silica setebal 5mm.

panjang fase diam kolom 40cm, diameter kolom 35mm.

5. Eluen tetap chloroform:methanol (98:2).

6. Atur kecepatan alir eluen sekitar 20 tetes/menit.

7. Tabung yang mengandung curcumin dievaporasi, baru didapat

curcumin murni (bukan campuran kurkuminoid).

6
A B

C D

Keterangan:

A : proses penimbangan sampel (kunyit)

B : proses filtrasi

C :residu diuapkan untuk menghilangkan sisa campuran


chloroform:methanol yang masih terdapat dalam kurkumin

D : hasil penguapan dan sampel siap dianalisis

7
F. Hasil Pengamatan

Gambar 5. Hasil KLT terbentuk 3 spot

Perhitungan :

Diketahui : Eluen = 16 cm

Spot 1 = 3,5 cm

Spot 2 = 7,2 cm

Spot 3 = 11,8 cm

Ditanyakan : Rf ?

8
Jawab : Rf = jarak yang ditempuh oleh komponen
jarak yang ditempuh oleh eluen

Rf 1 = 3,5/ 16 = 0,21

Rf 2 = 7,2/ 16 = 0,45

Rf 3 = 11,8/ 16 = 0,73

G. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan isolasi kunyit menghasilkan

kurkumin, demetoksi kurkumin dan bisdemetoksi kurkumin dengan nilai Rf

masing-masing adalah 0,73; 0,45; 0,21 dari terbentuknya tiga spot (noda) pada

lembar silica.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dharma, A.P., “Tanaman Obat Tradisional Indonesia”, P.N. Balai Pustaka, Jakarta,
hal. 199 – 200.
Heyne, (1987), “Tumbuhan Berguna di Indonesia”, Badan Litbang Kehutanan,
Jakarta, hal. 597.
Perry, R.H., (1950), “Chemical Engineer’s Handbook”, 6 edition, McGraw-Hill

BooCompany, Inc.

10

Anda mungkin juga menyukai