Anda di halaman 1dari 28

RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJEMEN

SEBAGAI INFORMASI

PENDAHULUAN
Akuntansi Manajemen
Adalah proses pengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi
ekonomi/keuangan, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang
jelas dan tegas bagi manajemen yang menggunakan informasi tersebut di mana
titik sentralnya untuk pihak-pihak di dalam organisasi/perusahaan.
Contoh :
• Kalkulasi biaya produk.
• Kalkulasi biaya suatu aktivitas.
• Kalkulasi biaya suatu department.

Sistem Pelaporan Dengan Umpan Balik

Aktivitas • Perencanaan
Operasi • Keputusan

Penyediaan • Analisa
Sumber • Interpretasi
Dokumen • Saran

• Mencatat
Menerbitkan
• Mengklasifikasi Laporan
• Meringkas

= Umumnya Personil Non Akuntansi.


= Umumnya Personil Akuntansi.
= Pengawasan Bagian Akuntansi.
Fungsi Akuntansi Dalam Organisasi
Dipandang dari tugas, fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi dibagi dua
kelompok, yaitu :
1. Fungsi Garis (Link Manager)
Adalah para pejabat/pegawai atau bagian tertentu dalam suatu organisasi
yang mempunyai tugas langsung berhubungan dengan pencapaian tujuan
organisasi/perusahaan.
Contoh :
Para manajemen lini seperti :
• Manajer produksi Sedan.
• Manajer Prtoduksi Motor
• Manajer Produksi Bus

2. Fungsi Staf
Adalah pegawai atau bagian yang mempunyai tugas tidak langsung dalam
mencapai tujuan organisasi/perusahaan, lebih menekankan pemberian jasa
konsultasi, pelayanan dan informasi kepada staf fungsi garis.
Contoh :
Eksekutif Yang Mengurus Hubungan Dengan Pemerintah

Ruang Lingkup Manajemen


1. Organisasi dan Tujuan Organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan.
Contoh :
 Panitia 17 Agustus
 Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat
 PT Indofood
 Departemen Keuangan
2. Strategi
Adalah pemilihan alternatif untuk mencapai tujuan bagi perusahaan. Satu set
strategi yang perlu dijalankan bagi organisasi yang bertujuan mendapatkan
laba, yaitu :
a. Memilih produk/jasa apa yang hendak dijual.
b. Bagaimana membuat produk/jasa.
c. Bagaimana memasarkannya.

3. Struktur Organisasi
Adalah gambar tentang kelompok-kelompok kerja atau tempat-tempat
pimpinan. Serta penjelasan mengenai tugas, tanggung jawab dan wewenang.

Fungsi Manajemen
1. Planning
Adalah keputusan tentang apa yang akan dilaksanakan di masa yang akan
datang untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan.

2. Coordinating
Adalah koordinasi dalam melaksanakan planning/perencanaan yang telah
ditetapkan, supaya bisa berjalan seperti yang diharapkan.

3. Directing
Adalah pengawasan dari pelaksanaan planning pada saat planning tersebut
dijalankan, di sini termasuk pengarahan dari orang-orang yang menjalankan
planning tersebut

4. Controlling
Adalah pengawasan dari hasil pelaksanaan planning yang biasanya
dijalankan dengan membandingkan antara planning dengan pelaksanaan
sesungguhnya.
JENIS-JENIS INFORMASI AKUNTANSI
SERTA PERBEDAAN AKUNTANSI MANAJEMEN
DAN AKUNTANSI KEUANGAN

Jenis-jenis Informasi Dalam Perusahaan


Informasi
Adalah hasil/output pengolahan data yang terorganisir dan berguna bagi orang
yang menerimanya.
Informasi dibutuhkan manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam
pengambilan keputusan

Gambar jenis-jenis Informasi dalam Perusahaan

Informasi

Informasi Informasi
Kualitatif Kuantitatif

Informasi Informasi Non


Akuntansi Akuntansi

Informasi Informasi Laporan Informasi


Operasi Keuangan Manajemen

Keterangan :
α Informasi Kualitatif
Contoh : Telah dibangun realestate disebelah selatan Jakarta
α Informasi Kuantitatif
Contoh :Telah dibangun 30.000 unit rumah di sebelah timur Jakarta
α Informasi Akuntansi
Contoh :Keuntungan Setelah Pajak PT Wanodya Rp.200 milyar
α Informasi Non Akuntansi
Contoh : 400 orang karyawan PT Tata keracunan makanan
α Informasi Operasi
Contoh : Jumlah Bahan baku yang digunakan 200 lembar Kayu Lapis
α Informasi Laporan Keuangan

Contoh : Neraca , Rugi Laba, Laporan Laba ditahan, Laporan ARus Kas dll.
α Informasi Akuntansi Manajemen
Contoh : Anggaran, Laporan Biaya Produksi, Laporan pendukung pemilihan
alternatif.

Jenis-jenis Informasi Akuntansi Untuk Manajemen


1. Akuntansi Biaya Penuh (Full Cost Accounting)

Ialah jumlah seluruh biaya langsung yang berkenaan dengan item tersebut
ditambah bagian yang layak dibebankan pada item tersebut dari biaya tidak
langsung.

Full Cost bisa berbentuk : :


a. Biaya Produksi Berdasarkan Full Costing + Biaya Pemasaranl + Biaya Administrasi
b. Biaya Produksi berdasarkan Variable Costing + Biaya Pemasaran Variabel + Biaya
Administrasi Variabel + Biaya OHP Tetap + Biaya Pemasaran Tetap + Biaya Administrasi

Tetap.

c. Unit Level Activity Cost + Batch Level Activity Cost + Product Level Aktivity Cost +
Facility Level Activity Cost

2. Akuntansi Biaya Diferensial (Differensial Accounting)

Ialah informasi keuangan yang akan digunakan dalam membantu untuk


menentukan alternatif mana yang dipilih, dimana biaya-biaya yang berbeda
antara satu set kondisi/alternatif yang satu dengan kondisi yang lain dan
merupakan biaya yang akan datang
Contoh :
• Informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan membeli
atau membuat
• Informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan menjual atau
memproses lebih lanjut

3. Akuntansi Pertanggung jawaban (Responsibility Accounting)

Ialah informasi keuangan dengan tujuan untuk pengendalian biaya, dimana


setiap pusat pertanggungjawaban yang dipimpin seorang manajer (pimpinan)
bertanggung jawab atas pelaksanaan perencanaan yang telah dibuat.
Contoh :
• Informasi menganai jumlah biay yang telah dikeluarkan dari suatu
departemen/Divisi
• Informasi mengani Kentungan yang diperoleh Kantor Cabang di Jakarta

Perbedaan Akuntansi Manajemen Dengan Akuntansi Keuangan


1. Tidak mempunyai struktur (Formula) tunggal.
2. Tidak diatur oleh prinsip akuntansi yang diterima umum
3. Lebih bebas penyajiannya
4. Termasuk informasi non keuangan.
5. Lebih ditekankan untuk masa yang akan datang.
6. Memperhatikan bagian-bagian lebih penting dari keseluruhan.
7. Kurang menekankan pada kepastian.
8. Bukan penilaian terakhir.
:
Jenis-jenis Laporan Akuntansi
1. Laporan untuk manajemen.
2. Laporan untuk perhitungan pajak.
3. Laporan Khusus
4. Laporan keuangan yang diaudit.
:
A. PERANAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Sistem Informasi Akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang

menghasilkan keluaran (outout) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai

proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen. Proses dapat

dideskripsikan melalui berbagai kegiatan seperti pengumpulan, pengukuran,


penyimpanan,

analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi. Keluaran mencakup laporan khusus,


harga

pokok produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, dan komunikasi personal.

Peristiwa Ekonomi

Masukan

Pengumpulan
Pengukuran
Penyimpanan
Analisis
Pelaporan
Pengelolaan

Proses

Laporan khusus
Harga Pokok Produk
Biaya Pelanggan
Laporan Kinerja
Komunikasi Personal

Keluaran

Pengguna

Model Operasional: Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal
yang menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel

dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen.

Tujuan umum sistem akuntansi manajemen:

1. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok jasa,

produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,

pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah,

menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Jadi informasi akuntansi manajemen

dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,

pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Proses Manajemen

Proses manajemen (management process) didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:

Perencanaan, Pengendalian, dan Pengambilan Keputusan.

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak

Perencanaan adalah formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir

tertentu. Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi

metode untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengendalian adalah kegiatan memonitor pelaksanaan rencana dan tindakan korektif

sesuai kebutuhan untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana seharusnya.

Pengendalian biasanya dicapai dengan menggunakan suatu umpan balik (feedback).

Umpan balik adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau
memperbaiki langkah- langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu
rencana.

Berdasarkan umpan balik, manajer atau pekerja dapat memutuskan untuk membiarkan

pelaksanaan tersebut berlangsung, mengambil beberapa jenis tindakan korektif agar

langkah yang diambil sesuai dengan rencana awalnya, atau melakukan perencanaan ulang

di tengah proses pelaksanaan. Informasi umpan balik disediakan oleh informasi akuntansi

manajemen.

Pengambilan Keputusan adalah proses pemilihan di antara berbagai alternatif. Fungsi

manajerial pengambilan keputusan ini merupakan jalinan antara perencanaan dan

pengendalian. Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa pengambilan keputusan.

Manajer harus memilih satu di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan

tujuan yang dipilih.

Keputusan dapat ditingkatkan kualitasnya jika informasi alternatif-alternatif dikumpulkan

dan disajikan kepada para ma najer. Salah satu peran utama sistem informasi akuntansi

manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan proses pengambilan

keputusan.

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN

Dua subsistem informasi akuntansi yaitu: Sistem Informasi Akuntansi

Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan. Kedua subsistem akuntansi ini

berbeda tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk
mengubah

masukan (input) menjadi keluaran (output).

Sistem Informasi Akuntansi Keuangan berhubungan terutama dengan penyediaan

keluaran bagi pengguna eksternal. Sistem akuntansi keuangan menggunakan kegiatan


ekonomi sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan ketentuan

tertentu. Dalam akuntansi keuangan sifat masukan dan aturan, serta ketentuan yang

mengatur berbagai proses, didefinisikan oleh SEC (Securities Exchange Commission)


dan

FASB (Financial Accounting Standards Board). Di Indonesia Bapepam dan PSAK yang

dikeluarkan oleh IAI. Tujuannya adalah untuk menyusun laporan eksternal (laporan

keuangan) bagi investor, lembaga pemerintah, dan pengguna eksternal lainnya.

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak

Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal,

seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajemen

mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi

yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan

membuat keputusan.

Beberapa perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1.

Pengguna (target user). Akuntansi manajemen berfokus pada penyediaan

informasi kepada pengguna internal, sedangkan akuntansi keuangan memiliki

fokus pada penyediaan informasi bagi pengguna eksternal.

2.

Pembatasan pada masukan dan proses. Akuntansi mana jemen tidak tergantung

pada prinsip-prinsip akuntansi, sedangkan masukan dan proses pada akuntansi

keuangan harus jelas dan terbatas, yaitu tunduk pada prinsip akuntansi yang
berlaku umum (PABU)

3.

Jenis informasi. Pembatasan dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilkan

informasi keuangan yang obyektif dan dapat diverifikasi. dalam akuntansi

manajemen, informasi dapat berupa informasi keuangan dan non-keuangan serta

dapat bersifat lebih subyektif.

4.

Orientasi waktu. Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis, fungsinya

adalah mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah terjadi. Walaupun

akuntansi manajemen juga mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian yang telah

terjadi, akuntansi manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi

kegiatan-kegiatan di masa mendatang.

5.

Tingkat agregasi. Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan

internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk,

departemen, dan manajer. Intinya, informasi yang sangat terinci dibutuhkan dan

disediakan. Akuntansi keuangan, memfokuskan pada kinerja perusahaan secara

keseluruhan, dan memberikan sudut pandang yang lebih agregat.

6.

Keluasan. Akuntansi manajemen jauh lebih luas daripada akuntansi keuangan.

Akuntansi manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industri

(industrial reengineering), ilmu manajemen, dan juga bidang-bidang lainnya.

TIPE INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN


Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: obyek informasi

(produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer.
Oleh

karena itu informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe informasi:

1. Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information).

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak

2. Informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting Information).

3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility Accounting Information).

MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Informasi Akuntansi Penuh

Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi

masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu

bermanfaat untuk: pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak

luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas

pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga
jual

dalam cost type contract.

Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang

bermanfaat untuk: penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga

transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.

Informasi Akuntansi Diferensial

Informasi

pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain.Informasi akuntansi


diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang
dan

berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi

diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential

costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut dengan pendapatan


diferensial

(differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial

(differential assets).

Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

Informasi

pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawan

atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban

merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena

informasi tersebut menenkankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer

yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi

pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja

manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana

mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing- masing.

akuntansi

diferensial

merupakan

taksiran

perbedaan

akuntansi
pertanggungjawaban

merupakan

informasi

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak

Tipe Informasi
Akuntansi
Manajemen
(Aktiva, Pendapatan,
dan/atau Biaya)

Informasi Akuntansi
• Pelaporan informasi
Penuh (Full accounting
keuangan
information)
• Analisis kemampuan
menghasilkan laba
• Jawaban atas pertanyaan:
“Berapa biaya yang telah
dikeluarkan untuk sesuatu ?”
• Penentuan harga jual dalam
cost type contract

Informasi akuntansi
diferensial (Differential
tidak ada
accounting
information)
Informasi akuntansi
• Penilaian kinerja manajer
pertanggungjawaban
• Pemotivasian manajer
(Responbility
accounting
information)

Manfaat
Informasi Masa Lalu
Informasi Masa yang akan
Datang
• Penyusunan program
• Penentuan harga jual
normal
• Penentuan harga transfer
• Penentuan harga jual dalam
perusahaan yang diatur
dengan peraturan
pemerintah

• Pengambilan keputusan
pemilihan alternatif, baik
jangka pendek maupun
jangka panjang

• Penyusunan anggaran

Gambar: Tipe Informasi Akuntansi Manajemen dan Manfaatnya

SEJARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

Kebanyakan prosedur perhitungan harga pokok produk (product costing) dan

akuntansi manajemen yang digunakan pada abad 20 dikembangan antara tahun 1880 dan

1924. Perkembangan sebelumnya (sampai tahun 1914) menekankan pada perhitungan


pada

perhitungan harga pokok produk pada tingkat manajerial yaitu penelusuran tingkat laba

perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan

strategis.

Mulai tahun 1925, setelah dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua

usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern


kemudian

dihentikan dan diganti dengan penentuan harga pokok persediaan (inventory costing),
yang

merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk sedemikian rupa sehingga harga

pokok persediaan dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan telah menjadi kekuatan yang membentuk desain sistem


akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi biaya rata-rata

secara agregat atas tiap produk, karena mereka merasa tidak membutuhkan informasi
biaya

masing- masing produk yang lebih terinci dan akurat mengenai tiap produk.

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak

Dalam tahun 1950-an dan 1960-an telah dilakukan beberapa usaha untuk

memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya konvensional untuk kepentingan


manajemen.

Diperkenalkannya variable costing untuk penyempurnaan penentuan harga pokok produk

pada dasarnya ditujukan untuk memperbaiki penentuan harga pokok persediaan yang

disajikan dalam neraca dan dalam perhitungan rugi laba. Perbaikan akuntansi biaya pada

saat itu pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi

keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, tidak ditujukan untuk menghasilkan

informasi akuntansi yang khusus diperuntukkan bagi kepentingan manajemen.

Pada tahun 1980-an dan 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek

akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan


manajerial.

Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara

rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan

kualitas, produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan

akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan

sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi

dewasa ini.

TREND YANG MEMPENGARUHI AKUNTANSI MANAJEMEN


Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah:

1. Kemajuan teknologi informasi.

2. Implementasi just-in time (JIT) manufacturing.

3. Meningkatnya tuntutan mutu

4. Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya

daur hidup produk.

5. Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing.

Kemajuan Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi menyebabkan dunia menjadi seperti kampung

saja (ditinjau dari sudut bisnis), batas-batas antar negara menjadi semakin tidak jelas

dengan semakin meluasnya perdagangan bebas di seluruh dunia dan persaingan bersifat

global dan tajam. Sifat persaingan ini menyebabkan laba yang diperoleh perusahaan-

perusahaan yang memasuki tingkat persaingan dunia menjadi menciut. Penciutan laba

memaksa manajemen mencari berbagai strategi baru yang menjadikan perusahaan


mampu

bertahan dan berkembang. Hanya perusahaan-perusahaan yang manajemennya berhasil

menjadikan perusahaannya memiliki keunggulan pada tingkat dunialah yang mampu

bertahan dan berkembang pada situasi persaingan global dan tajam.

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak

World Class
Company

Global
Competition

Global Village
Enterprice
Excelence

Fleksibel

Produk Bermutu

Cost Effective

Gambar Berbagai faktor yang Mendorong Penggunaan Teknologi Informasi Maju

dan Persyaratan untuk Menjadi World Class Company

Fleksibel merupakan tuntutan pasar yang senantiasa menghendaki perusahaan

mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu

berubah. Fleksibel menuntut manajemen perusahaan secara terus menerus melakukan

perbaikan manfaar yang terkandung di dalam produk dan jasa konsumen.

Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan konsumen mudah melakukan

akses terhadap mutu produk dan jasa yang akan mereka beli. Dengan demikian, hanya

perusahaan yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi mutu yang

dibutuhkan konsumen, yang mampu menjadi pemimpin dalam persaingan di pasar.

Biaya merupakan faktor penting dalam menjamin kemenangan perusahaan dalam

persaingan di pasar. Konsumen akan memilih produsen yang mampu menghasilkan


produk

dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga yang murah. Harga murah hanya dapat

dihasilkan oleh produsen yang secara terus-menerus melakukan perbaikan terhadap

aktivitas penambah nilai (value added activities), dan yang senantiasa berusaha

menghilangkan aktivitas bukan penambah nilai (non value added activities) bagi

konsumen.

Value-Added Activities Strategy vs Non-value-Added Activities Strategy


Dalam proses pembuatan produk diperlukan throughput time yang merupakan
keseluruhan

waktu yang diperlukan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Throughput
time

dibagi menjadi empat komponen. Pengklasifikasian empat komponen throughput time

sebagai value added activities dan non value added activities dilukiskan sebagai gambar

berikut:

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak

Throughput time = Processing +


time

Inspection +
time

Moving +
time

Waiting / Storage
time

Value-added
activities

Non-value-added activities

Value added activities strategy. Dalam posisi sebagai negara pemenang perang (PD II),

perusahaan manufaktur di USA menerapkan strategi memasuki pasar dunia dengan

menekankan pada penyempurnaan value added activities dengan mengesampingkan non

value added activities. Non value added activities dianggap sebagai aktivitas yang tidak

dapat dihindari dalam proses produksi, sehingga diperlukan berbagai model untuk

membenarkan keberadaannya. Berikut gambar strategi perusahaan USA:

Time and
Motion Study

Acceptable
Quality Level

EOQ
Safety Stock

Throughput time = Processing +


time

Inspection +
time

Moving +
time

Waiting / Storage
time

Value-added
activities

Non-value-added activities

Non value added activities strategy. Produsen jepang menemui kesulitan dalam
memasuki

pasar dunia, jika menerapkan strategi yang sama dengan yang ditempuh oleh produsen

USA. Produsen Jepang menitikberatkan strategi produksinya pada usaha-usaha untuk

menghilangkan non value added activities, sementara itu mereka juga mengambil semua

penyempurnaan value added activities yang dilakukan produsen Amerika. Berikut


strategi

perusahaan Jepang dalam memasuki pasar dunia pasca PD II:

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak

JIT
Manufacturing

TQC
Zero Defect

Cellular
Manufacturing

JIT
Zero Inventory

Throughput time = Processing +


time

Inspection +
time

Moving +
time

Waiting / Storage
time

Value-added
activities

Non-value-added activities

Pada pasca PD II perusahaan USA juga menggunakan Tecnology Driven Strategy,

sedangan perusahaan Jepang menggunakan Market Driven Strategy. Tecnology Driven

Strategy adalah suatu cara berfikir ma najemen yang meletakkan teknologi sebagai

pendorong perusahaan memasuki pasar. Market Driven Strategy adalah suatu cara
berfikir

manajemen yang memberi prioritas kepada persyaratan pasar atau konsumen


dibandingkan

dengan keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan. Perhatian manajemen

dicurahkan terhadap kecenderungan perkembangan pasar dan apa yang diinginkan dan

dibutuhkan konsumen.

Implementasi Just in Time (JIT) Manufacturing

Dalam filosofi JIT, perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa
memanfaatkan tersedianya persediaan dan tanpa menanggung biaya persediaan. Setiap

operasi hanya memproduksi untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya.


Produksi

tidak akan terjadi sebelum ada tanda dari proses selanjutnya yang menunjukkan

permintaan produksi. Suku cadang dan bahan tiba pada saat yang ditentukan untuk
dipakai

dalam produksi. Dalam JIT, produksi ditentukan oleh permintaan. JIT merupakan usaha

untuk mengurangi waktu penyimpanan (storage time) yang merupakan salah satu akibat

dari aktivitas bukan penambah nilai.

Meningkatnya Tuntutan Mutu

JIT Manufacturing menuntut ketepatan waktu produksi dan penyerahan produk akhir

kepada pelanggan maupun produk antara dari satu tahap produksi ke tahap berikutnya.

Untuk menjamin ketepatan waktu dituntut produksi tanpa cacat atau rusak, dan bahan
baku

sesuai spesifikasi yang ditetapkan tanpa cacat, serta kondisi mesin dan ekuipment
produksi

tanpa kerusakan. Untuk

menyeluruh atau total quality control (TQC). TQC merupakan konsep pengendalian yang

meletakkan tanggungjawab pengendalian di pundak setiap karyawan yang terllibat dalam

proses pembuatan produk, sejak desain, proses produksi, sampai produk mencapai

pembeli. Oleh karena itu karyawan didorong agar berusaha menghasilkan “zero defect”.

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak

menghasilkan produk bermutu dibutuhkan pengendalian

Meningkatnya Diversifikasi dan Kompleksitas Produk,


serta Semakin Pendeknya Daur Hidup Produk

Pemanfaatan komputer untuk memudahkan desain dan pengetesan hasil desain produk

menyebabkan inovasi produk sangat pesat sehingga daur hidup produk (product life
cycle)

menjadi semakin pendek.

Computer Integrated Manufacturing

Pemanfaatan komputer di dalam seluruh tahap pembuatan produk, mulai dari tahap
desain,

proses produksi, sampai dengan distribusi, mengubah secara mendasar proses pembuatan

produk, dan sistem informasi yang digunakan manajemen di dalam mengelola pabrik.

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP

KEBUTUHAN MANAJEMEN AKAN INFORMASI AKUNTANSI

Perkembangan

pengolahan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen: (a) informasi

biaya produk yang lebih cermat, (b) informasi biaya overhead yang cermat, (c) informasi

biaya daur hidup produk.

RESPON AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KEBUTUHAN MANAJEMEN

AKAN INFORMASI AKUNTANSI

Untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi akuntansidi dalam

perusahaan yang menggunakan teknologi informasi maju, akuntansi manajemen

melakukan berbagai perubahan yang sifatnya mendasar sebagai berikut:

1. Akuntansi

memfokuskan perekayasaan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan

manajemen. Informasi biaya yang dihasilkan akuntansi manajemen tidak sekedar


ditujukan kepada manajemen untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan

(financial reporting) bagi pihak luar perusahaan , namun untuk memungkinkan

manajemen melakukan pengelolaan aktivitas (activity management) berdasarkan

informasi biaya.

2. akuntansi manajemen memanfaatkan teknologi komputer untuk merekayasa informasi

biaya produk yang lebih cermat. Pemanfaatan teknologi komputer ini memungkinkan

pembebanan biaya overhead (overhead cost assignment) kepada produk jauh lebih

cermat, sehingga memungkinkan manajemen melakukan analisis kemampuan produk

dalam menghasilkan laba (product profitability analysis) dan keputusan penetapan

harga jual (pricing decision).

3. Akuntansi manajemen berusaha mencerminkan konsumsi sumber daya dalam setiap

aktivitas untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-based cost system

(ABC).

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak

teknologi

informasi

mempunyai

dampak

terhadap sistem

manajemen

melepaskan

dominasi

akuntansi
keuangan

4. Akuntansi manajemen menciptakan target costing untuk memungkinkan manajemen

menerapkan market-driven strategy dalam memasuki pasar dunia. Target costing

adalah perbedaan antara harga jual produk atau jasa yang diperlukan untuk mencapai

pangsa pasar (market share) tertentu dengan laba per satuan yang diharapkan.

5. Akuntansi manajemen menyajikan informasi product life cycle cost untuk

memungkinkan manajemen melakukan strategic cost analysis. Product life cycle

costing adalah sistem akuntansi biaya yang me nyediakan informasi biaya produk bagi

manajemen untuk memungkinan manajemen memantau biaya produk selama daur

hidupnya.

TEMA BARU DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN

Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansi

manajemen yang inovatif dan relevan. Beberapa tema baru dalam Akuntansi Manajemen

adalah:

1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Aktivity Based Management).

Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan telah

mengarah pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Manajemen

berdasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang

memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan

meningkatkan nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya.

Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas /

Activity Based Costing (ABC) dan analisis nilai proses. Biaya berdasarkan aktivitas

meningkatkan keakuratan pengalokasikan biaya. analisis nilai proses menekankan


pada analisis aktivitas, yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa aktivitas dilakukan

dan seberapa baik dilakukan. Tujuannya adalah untuk menemukan cara melakukan

aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien, dan untuk menghapus aktivitas yang

tidak memberikan nilai bagi pelanggan.

2. Orientasi pada pelanggan

Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi

pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama

karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan

nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing

atau menciptakan nilai yang sama dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi

pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima (produk total) dengan apa

yang pelanggan serahkan (pengorbanan pelanggan).

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak

3. Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management)

Perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses

manufaktur yang sempurna. Kesempurnaan manufaktur adalah kunci utama bertahan

hidup dalam lingkungan persaingan global. Filosofi dari manajemen kualitas total,

dimana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan

pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero defect), sedang menggantikan

sikap “kualitas yang dapat diterima” dimasa lalu.

4. Waktu sebagai unsur kompetitif.


Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar

dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan


mengirim produk dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai

tambah. Pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah semakin besar seiring dengan

meningkatnya kualitas. Tujuan keseluruhannya adalah meningkatkan daya tanggap

terhadap pelanggan.

5. Efisiensi

Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun peningkatkan dimensi

tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia. Meningkatkan

efisiensi adalah juga hal vital. Biaya adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Agar

pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan

dengan tepat; lebih jauh lagi, produksi keluaran harus berhubungan dengan masukan

yang dibutuhkan, dan keseluruhan efek finansial perubahan produktivitas harus

dikalkulasi.

Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar
6. Bisnis secara elektronik (E-business)

E-business adalah semua transaksi bisnis dan pertukaran informasi yang dijalankan

dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan secara

elektronik (E-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknolo gi

informasi dan komunikasi. Bisnis dengan cara ini menyediakan kesempatan bagi

sebuah perusahaan untuk memperluas penjualannya di seluruh dunia dan dapat

menurunkan biaya secara siggnifikan jika dibandingkan dengan transaksi dengan

menggunakan kertas.

Pertanyaan esai:
dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan

mengirim produk dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai
tambah. Pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah semakin besar seiring dengan

meningkatnya kualitas. Tujuan keseluruhannya adalah meningkatkan daya tanggap

terhadap pelanggan.

5. Efisiensi

Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun peningkatkan dimensi

tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia. Meningkatkan

efisiensi adalah juga hal vital. Biaya adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Agar

pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan

dengan tepat; lebih jauh lagi, produksi keluaran harus berhubungan dengan masukan

yang dibutuhkan, dan keseluruhan efek finansial perubahan produktivitas harus

dikalkulasi.

6. Bisnis secara elektronik (E-business)

E-business adalah semua transaksi bisnis dan pertukaran informasi yang dijalankan

dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan secara

elektronik (E-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknolo gi

informasi dan komunikasi. Bisnis dengan cara ini menyediakan kesempatan

Anda mungkin juga menyukai