Anda di halaman 1dari 5

1.

Class untuk SQL

“your_site_dir/inc/sql.inc.php”

< ?PHP

class sql{

public $qcount; //menghitung banyaknya query yang kita buat

function sql(){

$this->qcount=0; //diberi nilai 0 karena kita belum memiliki satu query pun

$db=@mysql_connect($host,$user,$pass,$dbname); //membuat string yang siap menerima

parameter yang dibutuhkan untuk koneksi ke database

if($db){ // memeriksa koneksi yang dibuat

return $db; //koneksi valid

}else{

die(”Gagal:

“.mysql_error() ); //Koneksi tidak valid, dan tampilkan pesan kesalahan

function pilih_db($dbname){

return mysql_select_db($dbname); //memilih database yang akan digunakan

}
function perintah($query){

$this->qcount++; //menambah jumlah query pada $qcount tiap kali function perintah

dipanggil

return mysql_query($query); //mengeksekusi query ke database

function _fetch_row($id){

return mysql_fetch_row($id); //mengambil 1 baris data, hasil dari pemanggilan function

perintah

function _fetch_array($id){

return mysql_fetch_array($id); //function hampir sama dengan _fetch_row. perbedaannya

hanya terletak pada data yang ditampilkan

function _insert_id(){

return mysql_insert_id(); //mengembalikan nilai ID yang dibuat untuk kolom AUTO_INCREMENT

dari perintah INSERT

function _affected_rows($id){

return mysql_affected_rows($id); //memperlihatkan banyak baris yang berubah akibat

perintah INSERT, UPDATE atau DELETE yang dilakukan.


}

function _num_rows($id){

return mysql_num_rows($id); //menghitung jumlah baris, hasil dari perintah SELECT

function _fetch_object($id){

return mysql_fetch_object($id); //hampir sama seperti _fetch_array

function _mysql_error(){

return mysql_error();

?>

2. Class konfigurasi

< ?PHP

class config {

public $hostname;

public $user;

public $pass;

public $namadb;
function config(){

$this->hostname=”localhost”;

$this->user=”root”; //username yang digunakan pada host

$this->pass=”";

$this->namadb=”CMS”;

?>

3. Site Class

< ?PHP

class site{

public $site; // berguna untuk mengatur informasi situs yang akan digunakan pada class

function site(){

global $sql; //memanggil class $sql sebagai variabel global $purl=parse_url(’http://’.

$_SERVER['HTTP_HOST']); //berfungsi untuk mengatur elemen URL

$purl=$purl['host']; //mengubah nilai $purl menjadi “host”

$host=explode(”.”,$purl); //$purl dipecah menjadi array dan dibatasi dengan titik

if($host[0]==’www’){ //cek nilai dari hostname

$this->site['host']=$host[1]; //jika elemen pertama hostname adalah www, maka $site[â

€˜host’] akan di set menjadi elemen kedua dari hostname


}else{

$this->site['host']=$host[0]; //jika bukan www, maka variabel $site[‘host’] akan di

set menjadi elemen pertama dari hostname

$site_info=$sql->_fetch_row($sql->_query(”SELECT

`sites`.`site_ID`,`sites`.`site_name`FROM`sites`WHERE(`sites`.`site_host` = ‘{$this-

>site['host']}’) LIMIT 1″)); //memilih informasi tentang website dari database

$this->site['ID'] = $site_info[0]; //ID website dari $site variable

$this->site['name'] = $site_info[1]; //set nama website dari $site variable

$this->page(); // memanggil function page()

function page(){

if(isset($_REQUEST['page'])){

$this->site['page']=$_REQUEST['page'];

}else{

$this->site['page']=”main”;

?>

Anda mungkin juga menyukai