Anda di halaman 1dari 7

ASMA

Definisi Asma:

Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif
jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak
nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi
berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan
atau tanpa pengobatan.

Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan hidung, lalu bersatu di daerah leher
menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan
bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-masing akan bercabang-
cabang lagi, makin lama tentu makin kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi
pertukaran gas, oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO 2 ) dikeluarkan.

Gambar 1: saluran pernafasan manusia


 

Bagaimana cara mengetahui asma?

Saat anda mendatangi dokter anda untuk konsultasi, dokter anda akan menanyakan mengenai riwayat
kesehatan keluarga anda yaitu apakah ada salah seorang anggota keluarga anda yang menderita asma?
Pertanyaan ini akan mendukung pendapat mereka untuk melakukan test fungsi paru anda atau test
pernafasan untuk menyakinkan hasil pemeriksaan sebelum mereka memberikan resep/obat-obatan dan
terapi kepada anda.Test fungsi saluran pernafasan/paru digunakan untuk mengukur kemampuan
bernafas anda. Hasil pemeriksaan rontgen paru dapat memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran
pernafasan yang merupakan indikasi asma.

Siapa saja yang berisiko asma?

Asma adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun
demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia dibawah lima tahun dan orang
dewasa pada usia sekitar tigapuluh tahunan. Para ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan
penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma karena allergi terhadap sumber
allergi tertentu.

Gejala Asma

Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik
dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh
keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.

Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak dapat mengalir
dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngik-
ngik pada saat bernafas. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa
pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan menimbulkan
batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut. Gambar dibawah ini adalah gambar
penampang paru dalam keadaan normal dan saat serangan asma.

Salah satu ciri asma adalah hilangnya keluhan di luar serangan. Artinya, pada saat serangan, penderita
asma bisa kelihatan amat menderita (banyak batuk, sesak napas hebat dan bahkan sampai seperti
tercekik), tetapi di luar serangan dia sehat-sehat saja (bisa main tenis 2 set, bisa jalan-jalan keliling
taman, dan lain-lain). Inilah salah satu hal yang membedakannya dengan penyakit lain (keluhan sesak
pada asma adalah revesibel, bisa baik kembali di luar serangan, sementara pada PPOK adalah
irreversible , tetap saja sesak setiap waktu).

Faktor Pencetus Serangan Asma

A. Faktor penjamu, faktor pada pasien

 Aspek genetik
 Kemungkinan alergi
 Saluran napas yang memang mudah terangsang
 Jenis kelamin
 Ras/etnik

B. Faktor lingkungan

1. Bahan-bahan di dalam ruangan :


- Tungau debu rumah
- Binatang, kecoa
2. Bahan-bahan di luar ruangan
- Tepung sari bunga
- Jamur
3. Makanan-makanan tertentu, Bahan pengawet, penyedap,
pewarna makanan
4. Obat-obatan tertentu
5. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )
6. Ekspresi emosi yang berlebihan
7. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
8. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
9. Infeksi saluran napas
10. Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika
melakukan aktivitas fisik tertentu.
11. Perubahan cuaca

Bagaimana asma diobati?

Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan menghindari fa k tor-faktor pencetus
asma dan menggunakan obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan
asma secara cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan ob at pelega saluran pernafasan seperti
inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan serangan asma. Pengobatan jangka panjang yang
berfungsi untuk mencegah terjadinya serangan asma adalah dengan menggunakan obat-obatan seperti
steroid berfungsi untuk tetap membuat saluran pernafasan terbuka dan menggurangi pembengkakan.
 

Bagaimana asma dimonitor?

Anda dapat memonitor asma dirumah dengan menggunakan alat yang disebut �Peak Flow Meter�. Alat
ini akan memperlihatkan ukuran kecepatan maksimal udara yang dapat dihembuskan oleh paru-paru
anda. Dengan memonitor puncak hembusan nafas anda setiap hari, anda dapat memprediksi dan
mengambil tindakan pencegahan agar tidak mengalami serangan asma.

OBAT ASMA

Asma merupakan penyakit kronik saluran napas yang memerlukan pengobatan dalam jangka
waktu tertentu dan cukup lama. Pada dasarnya pengobatan bagi penderita asma dibagi menjadi
dua yaitu:

 Pengobatan rutin �pengontrol asma�, obat jenis ini harus digunakan setiap hari untuk
mencegah kambuhnya serangan asma dan mencegah bertambah beratnya penyakit.

 Pengobatan saat serangan �pelega napas�, obat jenis ini harus segera digunakan bila
timbul tanda tanda serangan asma dini, seperti batuk, sesak, rasa berat didada atau
penurunan fungsi paru. Penggunaan obat ini dapat mencegah timbulnya serangan asma
yang berat. Bila serangan asma timbul dengan derajat berat dapat sampai menimbulkan
kematian, sedangkan bila segera diatasi asma tidak mengganggu aktiviti dan produktiviti.
Penderita asma dapat hidup normal layaknya orang yang tidak menderita asma.

Obat asma terdapat dalam berbagai macam bentuk antara lain: tablet, sirup puyer racikan atau
injeksi. Dari hasil penelitian kedokteran, obat asma dibuat dalam bentuk inhaler agar obat dapat
langsung bekerja pada sasaran yaitu saluran napas, karena gangguan pada penyakit asma yang
utama adalah pada saluran napas, dimana terdapat radang kronik dengan pengerutan saluran dan
sumbatan oleh dahak yang lengket. Dengan bentuk inhaler/hirup manfaat obat dapat langsung
segera dirasakan, sesak menjadi berkurang dalam 5-10 menit. Selain itu keunggulan lain dari
obat inhaler adalah obat ini menggunakan dosis yang sangat kecil (dalam microgram) sehingga
efek samping obat dapat dihindari.

Infeksi Pada Asma


 

Infeksi bisa terjadi dimana saja, kapan saja, termasuk pada penyandang asma karena asma
merupakan penyakit inflamasi kronik saluran pernapasan. Penyebab infeksi biasanya karena
adanya kuman, yang dapat berupa bakteri ataupun virus. Infeksi pada asma terjadi pada
permukaan dalam (mukosa) saluran napas karena adanya virus influenza yang penyebarannya
melalui udara.

Infeksi yang terjadi karena bakteri biasanya disebabkan oleh bakteri pnemococus,
staphylococcus dan streptococcus. Sebenarnya bakteri ini ada yang hidup normal dalam tubuh,
namun jika kondisi tubuh menurun bakteri tersebut akan berubah menjadi jahat dan
menyebabkan infeksi.

Terjadinya Infeksi

Infeksi terjadi karena masuknya kuman ke dalam tubuh. Kuman tersebut akan menimbulkan
sakit di dalam tubuh yang berupa radang. Oleh karena itu, virus yang masuk ke dalam tubuh
penyandang asma sering menimbulkan serangan asma. Hal ini dikarenakan protein-protein virus
melalui mekanisme reaksi antigen, antibody menyebabkan hipersensistif saluran napas sehingga
timbul serangan asma.

Gejala awal yang dapat diketahui bila terjadi infeksi pada asma adalah dengan adanya dahak atau
riak yang bertambah banyak atau berubah warna atau berbau. Dahak sebelum terjadi serangan
asma ataupun infeksi berwarna putih bening, sedangkan bila terjadi infeksi pada serangan asma
dahak berwarna kuning. Pada saat seorang terkena infeksi lebih berat lagi maka dahak akan
berubah menjadi hijau.

Penanggulangan Infeksi

Sebelum terjadinya infeksi pada asma, biasanya terjadi serangan asma. Maka untuk
pencegahannya, serangan asma tersebut harus diobati segera dengan menggunakan obat asma,
seperti pelega napas atau anti inflamasi. Bila terjadi infeksi diobati dengan antibiotik. Antibiotik
ini akan membunuh kuman yang menyebabkan infeksi dan bila kuman tersebut mati maka
jaringan akan membaik kembali dan serangan asma menjadi reda atau membaik. Hal itu
dilakukan jika infeksi disebabkan oleh bakteri.

Jika infeksi disebabkan oleh virus, untuk pengobatannya cukup dengan makanan bergizi dan
istirahat yang cukup, di samping obat asmanya harus lengkap yaitu obat pelega dan anti
inflamasi. Untuk mencegah penyebaran, sebaiknya menggunakan masker karena virus ini
menyebar melalui udara dan masuk melalui saluran pernapasan. Dengan menggunakan masker,
maka virus menyebar melalui udara tidak melalui orang lain. Penanggulangan infeksi pada asma
dapat dilakukan dengan menjaga stamina dan keseimbangan tubuh sehingga tidak tertular
infeksi.

Faktor pencetus yang menyebabkan serangan asma, kalau tidak dapat dihindari oleh
penderitanya akan menyebabkan serangan asmanya sulit diatasi dan asma itu menjadi tidak
terkontrol. Dengan asma yang tidak terkontrol ini, maka penderita akan mudah terkena infeksi.
Golongan asma apapun dapat terkena infeksi. Tentunya, asma berat dan asma yang tidak
terkontrol akan lebih mudah terkena infeksi dibanding asma yang ringan ataupun sedang.

Pada dasarnya, orang yang terkena infeksi harus mendapat gizi yang baik, istirahat, serta vitamin
yang cukup karena infeksi tersebut menyebabkan luka di dalam tubuh. Penyembuhan dapat
terjadi jika penyebab luka dibunuh dan jaringan yang luka disupport agar cepat diganti dengan
jaringan yang baru.

oleh :Dr. Pradjnaparamita, Sp.P.

Emergency Asma Care

Jika salah seorang sahabat dekat anda atau saudara anda mengalami serangan asma tiba-tiba ada 4
langkah pertolongan pertama yang dapat anda lakukan yaitu:

1. Bantu penderita asma untuk duduk tegak dan tenang


2. Beri mereka obat inhaler untuk membantu mereka bernafas, beri 4 kali semprotan secara
bertahap.
3. Tunggu selama 4 menit .
4. Jika hanya ada sedikit perubahan atau bahkan tidak ada perubahan sama sekali, ulangi lagi
pemberian inhaler 4 semprotan dan tunggu kembali selama 4 menit. .
5. Jika masih tidak ada perubahan segerah hubungi rumah sakit/klinik terdekat, sambil terus
berikan penderita obat inhaler hingga ambulan tiba.

Sumber : asthma update, sept’00

Pengaruh Aerosol pada Kesehatan


 

Atmosfir bumi kita mengandung partikel-partikel halus yang memiliki beragam sifat, baik kimiawi
maupun fisis. Partikel halus yang akan kita bicarakan saat ini dikenal sebagai aerosol, ternyata memiliki
peran yang besar dalam menentukan komposisi atmosfir yang secara langsung atau tidak langsung akan
berpengaruh pada iklim global dan kehidupan kita. Penelitian yang mendalam mengenai sifat-sifat
aerosol, baik secara kimiawi, maupun fisis sangat diperlukan dalam rangka mengamati dan memprediksi
perubahan iklim dunia.
Dalam dunia kesehatan aerosol memiliki dampak yang besar yaitu salah satu jenis aerosol yaitu
Polyaromatic hydrocarbons (PAH) memiliki sifat karsinogen yang beresiko mengakibatkan kanker dan
ukurannya yang ultra-halus ( diameter partikel aerosol � 1 micrometer) berpotensi besar menembus
paru-paru.. Sedimen partikel yang dikenal sebagai SPM (suspended particulate matter) yang berukuran
kurang dari 10 micrometer juga dapat meningkatkan jumlah penderita gangguan pernafasan dan beresiko
menimbulkan penyakit paru-paru dan jantung. Dampak buruk aerosol bagi kesehatan dapat berupa
gejala-gejala akut seperti asma, bronkitis, dll. disamping gejala kronis semisal iritasi saluran pernafasan
atau kanker paru-paru.

Dengan semakin cepatnya pertumbuhan kota-kota terutama di Asia, meningkatnya populasi dan
pertumbuhan ekonomi telah memicu emisi aerosol yang sangat besar akibat urbanisasi, industrialisasi
dan perubahan lahan. Dampak-dampak perubahan aerosol ini bagi kesehatan harus semakin dipelajari,
karena pertumbuhan pesat kota-kota di kawasan Asia mengakibatkan memburuknya kondisi atmosfir
karena polusi. Sebagai contoh adalah di Klang Valley, kawasan dimana kota Kuala Lumpur berada,
kualitas udara dinyatakan dalam Pollution Standard Index (PSI) mencapai 100-200 yang dinyatakan
sebagai tidak sehat ( New Straits Times, 19 September 1997) dengan kondisi seperti itu sebuah hasil
penelitian menemukan Lebih dari 2700 orang dewasa dan 700 anak terkena asma dan 161 dewasa dan
358 anak terkena infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Penduduk Klang Valley sendiri hanya 3 juta,
namun sekitar 16 ribu orang dilaporkan sakit akibat asap. Dilaporkan penderita asma melonjak 65%,
sementara ISPA mengalami kenaikan 22%.

Untuk Indonesia kualitas udara kita pernah melewati angka 300 PSI pada waktu peristiwa kebakaran
hutan pada tahun 1997, Di Indonesia, sekitar 20 juta penduduk di Jambi, Sumatra Selatan, Lampung dan
propinsi-propinsi di Kalimantan sakit terkena dampak asap. Sementara jarak pandang hanya 100-meter
dan PSI lebih dari 300. Dilaporkan 6 orang meninggal dan 40 ribu lainnya mengalami masalah
pernafasan dan penyakit kulit akibat aerosol yang dilepaskan dalam musibah tersebut. Secara
keseluruhan perpindahan aerosol dalam kasus kebakaran hutan ini mengakibatkan atmosfir menjadi
tidak sehat di Asia Tenggara yang mempengaruhi tingkat kesehatan penduduk dan mengganggu industri
pariwisata di beberapa daerah wisata Indonesia.

Sumber : hasil penelitian Dodi Sudiana, Peneliti ISTECS, Dosen Departemen Elektro, FTUI.

Anda mungkin juga menyukai