TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
bahwa faktor yang paling umum dijumpai dari para wirausahawan untuk memulai
Penelitian yang dilakukan oleh Erin Karina Sitepu dengan judul penelitian
Sei Mencirim Medan)” pada tahun 2008, diperoleh kesimpulan bahwa dari lima
adalah faktor kewanitaan, faktor sosial budaya dan adat istiadat, faktor
emosional yang muncul pada saat bekerja tidak mempengaruhi hubungan dengan
karyawan secara pribadi. Hal ini yang membuat penulis mengambil kesimpulan
21
Universitas Sumatera Utara
22
B. Wirausaha
Istilah wirausaha ini berasal dari bahasa Perancis yaitu entrepreneur yang
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau
go–between.
Marcopolo yang mencoba merintis jalur pelayaran dagang ke Timur jauh. Dia
Pada saat pelayaran tiba di tujuan dan barang dagangan dijual maka si pemilik
menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan
potensi–potensi yang ada dalam dirinya untuk mengenali produk, mengelola, dan
berikut:
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
baru dan berbeda (ability to create the new and different ) (Drucker, 1959).
Prawiro, 1997)
baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada dan
(create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses
dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang
Tabel 2.1
Ciri–ciri dan Watak Kewirausahaan
Ciri–ciri Watak
(1) Percaya Diri Keyakinan, ketidaktergantungan,
individualitas, dan optimisme
(2) Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi,
berorientasi laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, energik
dan inisiatif.
(3) Pengambilan resiko dan suka Kemampuan untuk mengambil resiko
tantangan yang wajar.
(4) Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul
dengan orang lain, menanggapi
saran–saran dan kritik.
(5) Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel
(6) Berorientasi ke depan Pandangan ke depan, perspektif
didorong oleh keinginan sendiri (psikologi) yang didasarkan oleh bentuk dan cara
input atau faktor produksi selain bahan mentah ialah harga, biaya untuk
tanah ialah sewa dan biaya untuk modal ialah bunga. Untuk seorang
Keuntungan adalah ganti rugi yang di bayar karena resiko yang diambil
oleh wirausaha.
diri yang lebih cenderung kepada fokus dari dalam diri (dimana
keberhasilan dicapai dari hasil kekuatan dan usaha diri, bukannya karena
faktor nasib). Ini termasuk sifat–sifat pribadi seperti tekun, rajin, inovatif,
independent.
berlandaskan etika dan peraturan yang telah digariskan oleh syariat Islam.
Termasuk di dalamnya aspek halal atau haram, wajib atau sunat dan harus
ciri–cirinya, nyata bahwa tujuan ekonomi Islam adalah bersifat ibadah dan
Niat yang lurus memiliki kaitan dengan kesucian hati. Segala kegiatan
ini lahir dari keyakinan yang kukuh terhadap kemanfaatan dunia dan
bersedekah.
macam profil.
1. Young Entrepreneur
memiliki peluanng menentukan nasib mereka sendiri, banyak generasi muda lebih
2. Women Enterpreneur
menekuni bidang bisnis ini didorong oleh faktor–faktor antara lain ingin
3. Minority Entrepreneur
umumnya. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam
kehidupan sehari–hari. Demikian pula para perantau dari daerah tertentu yang
mengembangkan bisnis. Kegiatan bisnis ini semakin lama semakin maju, dan
4. Immigrant Entrepreneur
memperoleh pekerjaan formal. Oleh sebab itu, mereka lebih leluasa terjun dalam
pekerjaan yang bersikap non formal yang dimulai dari berdagang kecil–kecilan
yang lumayan. Ada kalanya orang ini beralih profesi, dan berhenti menjadi
6. Home–Based Entrepreneur
Ada pula ibu–ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dari
rumah tangga misalnya ibu–ibu yang pandai membuat kue dan aneka masakan,
makin maju. Usaha catering banyak dimulai dari rumah tangga yang bisa masak,
7. Family–owned Busineess
Mungkin saja usaha keluarga ini dimulai lebih dahulu oleh Bapak setelah usaha
Bapak ini maju dibuka cabang baru dan di kelola Ibu. Kedua perusahaan ini maju
dan membuka beberapa cabang lain mungkin jenis usahanya berbeda atau
8. Copreneurs
Orang–orang yang ahli di bidang ini diangkat menjadi penanggung jawab divisi
sendiri.
Faktanya, wanita yang membuka bisnis 2,4 kali lebih banyak daripada
pria. Meskipun bisnis yang di buka oleh wanita cenderung lebih kecil dari yang di
buka pria, tetapi dampaknya sama sekali tidak kecil. Perusahaan–perusahaan yang
dimiliki wanita memperkerjakan lebih dari 15,5 juta karyawan atau 35 persen
lebih banyak dari semua karyawan fortune 500 di seluruh dunia. Wanita memiliki
36 persen dari semua bisnis. Meskipun bisnis mereka cenderung tumbuh lebih
lambat daripada perusahaan yang dimiliki pria, wanita pemilik bisnis memiliki
daya hidup lebih tinggi daripada keseluruhan bisnis. Meskipun 72 persen bisnis
yang dimiliki wanita terpusat dalam bidang eceran dan jasa, wirausahawan wanita
lain:
1. Faktor Kemandirian
Sebagai seorang wanita, ada kalanya wanita ini dapat berdiri sendiri tanpa
bantuan orang lain. Hal ini karena wanita ingin menunjukkan jika tanpa
laki–laki Dia dapat bertahan hidup dengan keahlian yang dia punya yang
2. Faktor Modal
Dalam pembuatan usaha maka wanita biasanya melihat berapa modal yang
modal yang mereka miliki untuk pembuatan suatu usaha maka semakin
3. Faktor Emosional
melakukan sesuatu yang berguna baginya maupun keluarga. Hal ini karena
dalam diri seorang wanita memiliki keinginan untuk dapat berdiri sendiri
4. Faktor Pendidikan
Faktor pendidikan dapat menjadi salah satu faktor yang memotivasi wanita
informal dapat mereka jadikan modal untuk membuat suatu usaha. Begitu
eight to five“ atau dari jam delapan hingga jam 5 sore, ini dikarenakan