EPISTAKSIS
EPISTAKSIS
Fungsi hidung
• Menghangatkan udara
• Melembabkan udara
• Membersihkan udara
Pembuluh darah hidung
• Tipis
• Banyak
• Berda di permukaan
Perdarahan Hidung
• Bagian atas a. etmoidalis anterior & posterior
• Bagian bawah ujung a. palatina mayor & a.
sfenopalatina
• Bagian depan hidung cabang-cabang a.
facialis
• Bagian depan septum Pleksus Kiesselbach
(Little’s area)
• Drainase vena melalui v. oftalmika, v. fasialis
anterior, v. sfenopalatina.
Suplai darah
http://www.aafp.org/afp/20050115/305.html
Pendarahan Hidung
1. anterior ethmoidal
(ophthalmic)
2. posterior ethmoidal
(opththalmic)
3. sphenopalatine
(maxillary)
4. greater palatine
(maxillary)
5. branch of superior
labial (facial)
EPISTAKSIS
• Epistaksis perdarahan dari hidung.
• Epistaksis merupakan gejala / manifestasi
penyakit lain, bukan suatu penyakit.
• Kunci pengobatan yg tepat aplikasi tekanan
pada pembuluh yang berdarah.
Sumber Perdarahan
1. Epistaksis anterior
- Seringkali berasal dari pleksus kisselbach di
septum bagian anterior / dari arteri
etmoidalis anterior.
- Perdarahan biasanya ringan
- Kebanyakan terjadi pada anak
- Seringkali berulang dan dapat berhenti sendiri
2. Epistaksis posterior
- Berasal dari arteri etmoidalis posterior / arteri
spenopalatina
- Perdarahan biasanya lebih hebat, sulit diatasi, dan
jarang dapat berhenti sendiri
- Sulit dicari sumbernya dgn pemeriksaan rinoskopi
anterior
- Sering ditemukan pd pasien dgn hipertensi,
arteriosklerosis, penyakit kardiovaskuler krn
pecahnya a. sfenopalatina, bisa juga setelah trauma
hidung berat.
ETIOLOGI
• Dicurigai bila :
- sebagian besar perdarahan terjadi ke dalam
faring
- tampon anterior gagal mengontrol
perdarahan
- nyata dari pemeriksaan hidung bahwa
perdarahan terletak di posterior dan superior.
Penanganan perdarahan posterior