l m u D i e t
I
M u s l i m , M P H
T
D i e t
T u j u a n T e r a p i D i e t
P e n g a t u r a n M a k a n a n O r a n g S a k i t
a k t o r y a n g p e r l u d i p e r h a t i k a n
P e n g a t u r a n M a k a n a n O r a n g S a k i t
a k t o r y a n g p e r l u d i p e r h a t i k a n
a k t o r y a n g p e r l u d i p e r h a t i k a n
Keadaan Jasmani
Jasmani pasien menentukan konsistensi diit
Sosial Budaya Lemah, kesadaran menurun diit khusus
Orang sakit kelompok berbeda, adat Gangguan pernafasan makan lebih lama
Tidak baik nafsu makan porsi kecil, sering
istiadat, kepercayaan, kebiasaan,
Usia lanjut porsi kecil, lunak
pandangan hidup Penyakit kronis perawatan lebih lama membawa
Macam hidangan netral masalah makan
Orang sakit hapal makanan perlu adanya
Kebiasaan makan bersama perlu modifikasi menu dari rumah
ditemani anggota keluarga
D a s a r P e n e n t u a n D i e t B a g i O r a n g
P e n g a t u r a n M a k a n a n O r a n g S a k i t
S
a k i t
a k t o r y a n g p e r l u d i p e r h a t i k a n
S
P e l a y a n a n G i z i D i R u m a h a k i t
I d e n t i t a s
S
D a t a u b y e k t i f
D a t a O b y e k t i f
P l a n n i n g / P e n a t a l a k s a n a a n
A s s e s m e n t
Terapi diet
Diagnosa sementara Macam dan bentuk diet
Diagnosa akhir Prinsip diet
Tujuan diet
Syarat diet
Perhitungan kebutuhan energi dan zat-
zat gizi
Menu
Parameter yang perlu dimonitor untuk S
t a n d a r M a k a n a n R u m a h
S
a k i t
M a k a n a n B i a s a M a k a n a n L u n a k
Makanan biasa diberikan kepada penderita Makanan lunak diberikan kepada penderita
yang tidak makanan khusus sehubungan sesudah operasi tertentu dan pada penyakit
infeksi dengan kenaikan suhu yang tidak terlalu
dengan penyakitnya. tinggi : 37,5 C–38 C.
Susunan makanan sama dengan makanan Menurut keadaan penyakit, makanan lunak
orang sehat, hanya tidak diperbolehkan dapat diberikan langsung kepada penderita
atau merupakan perpindahan dari makanan
makanan yang merangsang atau yang dapat saring ke makanan biasa.
menimbulkan gangguan pencernaan. Makanan ini mudah cerna, rendah serat dan
Makanan ini cukup energi, protein dan zat- tidak mengandung bumbu yang merangsang.
Makanan ini cukup energi, protein dan zat-zat
zat gizi lain. gizi lain.
S
M a k a n a n a r i n g
M a k a n a n C a i r
Diberikan kepada penderita sesudah mengalami Diberikan kepada penderita sebelum dan sesudah
operasi tertentu, pada infeksi akut, termasuk infeksi operasi tertentu, dalam keadaan mual dan
saluran pencernaan seperti gastro enteritis dengan muntah, dengan kesadaran menurun, dengan
kenaikan suhu badan > 39 C serta pada kesukaran
menelan. suhu badan sangat tinggi atau infeksi akut.
Menurut keadaan penyakit makanan saring dapat Makanan ini diberikan berupa cairan jernih yang
diberikan langsung kepada penderita atau tidak merangsang dan tidak meninggalkan sisa.
merupakan perpindahan dari makanan cair ke Nilai gizi sangat rendah, hingga pemberian hanya
makanan lunak.
dibatasi selama 1–2 hari saja.
Makanan ini diberikan dalam jangka pendek karena
tidak memenuhi kebutuhan gizi terutama energi. Contoh : teh, kaldu jernih, air bubur kacang
Bahan makanan yang tidak boleh diberikan sama hijau, sari buah, sirop.
dengan makanan lunak.
M a k a n a n Y a n g D i b e r i k a n D e n g a n C a r a
M a k a n a n L e w a t P i p a
K h u s u s
STANDAR MAKANAN
FORCE FEEDING
KHUSUS
DIET TKTP
DIET RENDAH ENERGI
DIBERIKAN PADA PASIEN GANGGUAN
DIET RG SALURAN CERNA
DIET TINGGI SERAT
DIET RENDAH SISA MAKANAN DALAM BENTUK CAIR
DIET PRE – PASCA BEDAH
DIET LUKA BAKAR DIET RENDAH SISA
DIET KOMPLIKASI KEHAMILAN
DIET PENYAKIT SALURAN CERNA PORSI KECIL TAPI SERING
DIET PENYAKIT HATI DAN KANDUNGAN EMPEDU
DIET JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
‘TIDAK MERANGSANG
DIET GINJAL DAN SALURAN KEMIH
DIET GOUT ARTRITIS
MENGGUNAKAN PIPA KARET
DIET KANKER
DIET HIV/AIDS
DIET DM