Anda di halaman 1dari 6

Seni Ukir batu

Sesuai dengan ukuran


dunia seni, batu alam digunakan
sebagai bahan dasar ukiran.Kini
ukiran batu alam dengan
berbagai macam model banyak
menghiasi dinding, pagar rumah
dengan dengan ukiran yang tidak
kalah menariknya dengan ukiran
kayu.

Bahan batu alam asal Yogyakarta maupun Majalengka banyak dimanfaatkan


sebagai relief relief indah serta unik. Model yang banyak disukai bermotif bunga, hewan,
alam, bahkan berupa sejarah kerajaan. Terlepas dari ukuran modelnya, trend batu alam
menunjukkan spirit dari pemilik rumah untuk lebih dekat dengan alam. Hiasan batu
alampun bisa ditambah dengan air mengalir. Kalau sudah begitu, suasananya seperti
sungai mengalir, membuat betah berlama lama untuk menikmatinya.

Tak hanya sebagai pemanis ruangan, batu alam juga dimanfaatkan untuk pelengkap
interior rumah. Pemanfaatan batuan baik untuk eksterior maupun interior, biasanya
dilakukan oleh para pemilik hunian yang memang sangat ingin suasana sejuk ada
dirumahnya. Batu alam ini akan kelihatan lebih indah n ukiran batu yang menyeruapabila
diletakkan ditaman depan maupun belakang dan terdapat kolam ikan yang diberi air
mancur dan ukiran batu alam yang menyerupai ikan maupun katak yang bisa menyerupai
suara gemercik air.

Batu alam dengan warna kekuningan ini akan memberikan keindahan tersendiri, karena
dapat dibuat bentuk relief, patung cawing maupun vas bunga. Batu ala mini tidak terlalu
sulit dibersihkan apabila sudah kelihatan buram, bahkan batu ala mini bisa dijadikan mata
pencaharian masyarakat.

Batu Ukir Kuno, Harta Karun


Rahasia

Lebih dari 100 pahatan besar yang berusia


ribuan tahun ditemukan pada batu karang dan bongkahan batu besar di Inggris Utara.
Karya seni Neolithik ini ditemukan pada beberapa tempat di Durham dan
Northumberland, termasuk serangkaian alur disain meliuk yang terbentuk dari lingkaran
konsentis, tumpukan cincin dan cekungan.

Foto-foto ini hanya sedikit dari 2.500 pahatan yang terdapat di Inggris, yang terancam
erosi alam, penambangan dan perladangan. Sekitar 100 sukarelawan yang dilatih oleh
English Heritage (Pusaka Inggris), telah mencatat lokasi, kandungan, suasana dan kondisi
seni pahat batu tersebut dalam kurun waktu empat tahun ini, yang merupakan bagian dari
proyek panduan. Penemuan paling menarik yakni pahatan besar yang ditemukan di atas
batu paras (sandstone) yang terletak di Barningham Moor, sebuah wilayah Co Durham di
ketinggian 300 meter, pada tepian Pennines.

Keistimewaan pahatan
abstrak ini, adalah terbentuk
dari galur yang saling
berpautan dan cekungan yang
berbentuk lingkaran.
Peralatan dari batu ataupun
tulang digunakan untuk
mengukir simbol-simbol dan
hasilnya begitu awet
sehingga tanda patokannya
masih terlihat.

Kate Wilson, inspektur monumen kuno di English Heritage mengatakan, “Ada banyak
teori yang menyimpulkan arti dari seni ukir tersebut. Mereka mungkin saja sedang
bermain di perapian, pesta besar atau melakukan aktivitas lainnya, atau bisa juga
digunakan sebagai papan petunjuk atau tanda batas wilayah mereka.”

Mereka mungkin memiliki makna spiritualitas. Dalam komunitas yang gemar berkumpul
di tempat-tempat di mana gunung menyentuh langit, atau laut menyentuh pantai
seringkali ditengarai sebagai wilayah supernatural zaman kuno. Kate mengatakan bahwa
zaman Neolithik melihat datangnya “sebuah kebudayaan tinggi” secara wajar, dengan
pengetahuannya di bidang agrikultur. Mereka menetap dan menanami sesuatu,”
tambahnya
Anda menemukan monumen-monumen seperti batu lingkaran stonehenge. Ada
sesuatu yang terjadi pada perubahan masyarakatnya. Ini kisah yang belum bisa terungkap.
Hasil kegiatan yang didanai English Hertitage dan kerjasama Dewan Kota
Northumberland dan Durham selama empat tahun ini, sekarang dipublikasikan secara
online.

Richard Stroud,
sukarelawan penemu
batu Barningham
mengatakan, “Kami
hanya berharap
menemukan satu atau
dua pahatan sederhana.
Akan tetapi justru
menemukan lempengan
batu yang mempesona,
yang mungkin termasuk
satu di antara temuan
paling kompleks di
Wilayah Durham.”

Dia menambahkan,
“Terdapat sebuah
jurang pemisah waktu
dan peradaban antara masyarakat yang memahat batu itu dengan kita. Makna
sesungguhnya adalah sesuatu yang mungkin tidak pernah bisa kita pahami.”
Edward Impey, direktur penelitian dan standar di English Heritage mengatakan, “Catatan
online (di website) tentang Northumberland dan Durham akan menjadi layanan titik awal
bagi penelitian nasional, dan
kami berharap masyarakat
membantu kami untuk
memahami maknanya dan
mengarahkan ke penelitian
selanjutnya.”

Pembukuan “batu ukir” ini telah dilakukan terlebih dahulu selama beberapa dekade oleh
pensiunan kepala sekolah Stan Beckensall, Hexham, yang telah disumbangkan kepada
Universitas Newcastle.

Dia menghabiskan waktu lebih dari 50 tahun untuk mencari “batu ukir” ini, penemuannya
telah dicantumkan dalam daftar online 1500 “batu ukir”.English Heritage saat ini
berharap para sukarelawan ini melanjutkan pencariannya ke wilayah lain demi
mendapatkan catatan yang lebih menyeluruh.
ARTIKEL SENI UKIR BATU

Nama : ANDRI SUSANTI


NPM : 09650222
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2010

Anda mungkin juga menyukai