Anda di halaman 1dari 18

KENAKALAN REMAJA

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Ujian Akhir Nasional

Tahun Ajaran 2010/2011

NAMA :Muhammad Fikrie Shodiq

NIS :7194

JURUSAN :Ilmu Pengetahuan Sosial

SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA PATRA DHARMA

JL.WARUKIN III PANORAMA

BALIKPAPAN
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Tulis : Kenakalan Remaja


Nama Siswa : Muhammad Fikrie Shodiq
NIS : 7194
Kelas : XII
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial

Menyetujui

Diketahui Balikpapan, 10 Januari 2011

Kepala Sekolah Pemimbing Materi

Drs. Pramono Katiyam, S.Pd

i
KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu kami mengucapakan alhamdullilah serta puji dan syukur


kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
Maka terciptalah karya tulis kami yang sederhana ini.

Dalam menyusun karya tulis mengalami berbagai kesulitan,hal ini

dikarenakan kurangnya kemampuan kami dalam pembuatan karya tulis ini

dan karena sulitnya mencari bahan tambahan. Namun berkat bantuan


berbagai pihak yang turut membantu ,maka karya tulis ini dapat terselesaikan.
Sehubungan dengan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
Kepada:
1.Bapak Drs.Pramono , Sebagai Kepala Sekolah Sma Patra Dharma.
2.Ibu Katiyam.S.pd, Sebagai Guru Bahasa Indonesia.
3. Bapak Sukarto. S.pd, Sebagai Wali Kelas

Saya sebagai penulis karya tulis ini menyadari bahwa karya tulis ini
Masih banyak kekurangannya,oleh karena itu kami sangat mengharapkan
Kritik dan saran untuk penulis agar penulis dapat meningkatkan
Kemampuannya dan menjadi bahan perbaikan karya tulis berikutnya.

Akhir kata semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat menambah
Pengetahuan semua orang.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang......... .............................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................2
1.3 Batasan Masalah.....................................................................2
1.4 Metode yang digunakan.........................................................2
1.5 Tujuan yang akan dicapai...................................... ...............2

BAB II. DASAR TEORI............................................................................4


A.Teori Biologis...........................................................................4
B.Teori Sosiogenetis.....................................................................4
C.Teori Psikogenetis....................................................................4

BAB III. PEMBAHASAN..........................................................................6

A. Kenakalan Remaja...............................................................6

BAB IV. PENUTUP...............................................................................10

A. Kesimpulan.......................................................................10

B. Saran..................................................................................10

Daftar Pustaka........................................................................................11
Biodata Penulis.......................................................................................12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Alasan Memilih Judul


Seperti kita ketahui bersama pada umumnya kota – kota besar adalah
pertemuan segala karakter kehidupan yang beraneka ragam coraknya,yang
Tentunya menimbulkan problematika yang rumit.

Sejak di mulainya perkembangan teknologi baik melalui media cetak


maupun elektronik maka banyak terjadi kenakalan-kenakalan remaja atau
perilaku menyimpang yang dilakukan oleh generasi muda di negara kita.

Salah satu aspek perkembangan kenakalan remaja dan perilaku


menyimpang ini adalah semakin meningkatnya: tindak kriminal ,narkoba
penyimpangan seksual dan tindakan – tindakan yang dapat menganggu
aktifitas masyarakat.

Oleh sebab itu saya memilih masalah ini, karena saya ingin memberi
sedikit informasi tentang kenakalan - kenakalan remaja yang biasanya
timbul di lingkungan sekitar kita.

1
B. Rumusan Masalah.
1. Jenis –Jenis Kenakalan Remaja?
2. Teori kenakalan Remaja ?
3.Cara mengatasi Kenakalan remaja?

2
C. Batasan Masalah

Sebelum ini penulis memberikan batasan masalah dalam karya tulis ini
Perlu saya samapaikan batasan masalah yang akan saya samapaikan dalam
karya tulis ini:
1. Konsep – Konsep yang tertanam pada remaja.
2. Hal yang dapat menimbulkan kenakalan remaja.
3. Klasifikasi dan tipe kejahatan remaja.
4. Cara mengatasi kenakalan remaja.

B. Metode yang akan digunakan


Dalam penyusunan karya tulis ini saya menggunakan metode literatur
yaitu suatu metode yang diambil dari buku – buku yang menyangkut masalah
yang dibahas,yang terdapat di luar sekolah.

C. Tujuan yang akan dicapai


1. Untuk melatih / menyusun karya tulis yang sistematis dan karya
tulis yang baik dan benar.
2. Dengan mengambil kenakalan remaja sebagai pokok bahasan,
penulis mengharapkan agar karya tulis ini dapat menjadi pedoman
agar tidak ada lagi permasalahan kenakalan remaja.
3. Agar pembaca karya tulis ini dapat mengetahui cara – cara
mengatasi kenakalan – kenakalan remaja.

3
4. Dapat menumbuhkan kesadaran dan sikap mental pembaca atau masyarakat
yang membaca karya tulis ini
5. Penulis mengharapkan karya tulis ini dapat merangsang adik – adik
kelas penulis di SMA PATRA DHARMA, agar dapat membahas
kenakalan remaja yang menjadi masalah selama ini.
6. Dapat menambah pengetahuan tentang kenakalan remaja.

4
BAB II
DASAR TEORI

A. TEORI BIOLOGIS
Tingkah laku pada anak remaja dapat timbul karena faktor –faktor
Psikilogis seseorang, juga dapat cacat jasmani yang ada dibawa sejak lahir
1. Melalui pewarisan tipe – tipe kecendrungan yang luar biasa sehingga
membuahkan tingkah laku dilenkuen.
2. Melalui pewarisan kelemahan tertentu yang menimbulkan tingkah
laku dilenkuen dan sosiopatik.

B. TEORI PSIKOGENIS
Teori ini menekankan sebab – sebab tingkah laku dilenkuen anak – anak
dari aspek psikologis atau isi kejiwaaan antara lain faktor dan ciri
kepribadian.

5
C. TEORI SOSIOGENIS
Para sosiologi berpendapat penyebab tingkah laku dilenkuen pada anak
remaja adalah murni sosiologis atau sosial – psikologis sifatnya.

6
BAB III

PEMBAHASAN

B. Kenakalan Remaja
Seperti yang sudah di uraikan kenakalan yang di maksud di sini adalah
perilaku yang menyimpang atau melanggar hukum(kenakalan remaja di bagi 4)
yaitu:
1. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain:
perkelahian,pembunuhan,perkosaan,dan lain-lain.
2.Kenakalan yang menimbulkan korban materi:pencopetan dan pencurian.
3.Kenakalan yang tidak menimbulkan korban di pihak lain:pelacur,narkoba.
4. Kenakalan yang melawan status,misalnya : mengingkari dirinya sebagai
pelajar dengan cara membolos.
Pada intinya anak – anak laki – laki dari suatu geng dengan ciri –ciri
sosial dan kriminal itu adalah anak –anak normal;namun oleh suatu bentuk
pengabaian, dan upaya mencari kompensasi bagi segala kekuranganya,
menyebabkan anak – anak muda menjadi berprilaku jahat atau menyimpang.
Kebanyakan geng tersebut bermula pada kelompok bermain yang
beroperasi bersama –sama atau individu untuk menjadi pengalaman baru yang
mengasyikan dan melakukan eksperimen yang merangsang jiwa mereka.
Dari permainan yang netral dan menyenangkan hati itu lama kelamaan
perbuatan semakin liar dan tidak terkendali lagi, ada di luar kontrol orang
dewasa.Lalu berubahlah aksi –aksinya menjadi tindak kekerasan atau tindak
kejahatan.
Didalam geng tersebut secara lambat laun akan timbul benturan untuk
memeperebutkan peranan sosial tertentu. Posisi sebagai pemimpin ini sangat
ditentukan individualnya,yaitu oleh beberapa kemahiran dan kebijakannya

7
jika dibanding dengan anggota lainnya.Jiwa dan ide –ide pemimpin tersebut
menjadi semangat bagi kelompok , sedangkan ideal – ideal dan norma – norma
yang ditentukan oleh pemimpin dijadikan panutan bagi setiap anggota geng.

Guna tadi, lalu menentukan daerah operasi atau pandang perburuannya


sendiri. Dengan sengaja banyak di munculkan pertengkaran, perkelahian,
tawuran di antara geng tadi guna memperebutkan presetise sosial. Banyaknya
perkelahian akan menumbuhkan semangat patriotisme, yaitu merupakan rasa
semangat dan ingin selalu membela kelompoknya apabila terjadi suatu
masalah.

Norma dan kode yang dijadikan panutan tidak boleh dilanggar, serta di
tambahkan saksi – saksi berat pada umumnya, yaitu:
1- Produksi interaksi para anggota kelompok geng dengan ambisi tertentu.
2- Pencerminan tingkah laku para anggota geng yang ada di suatu lingkungan
tertentu.
3- Kelanjutan dari perkembangan sentimen kelompok primer, yang kemudian
memberikan motifasi “Perjuangan” kepada para anggota geng dalam bentuk
tingkah laku yang menyimpang secara sosial.

Di dalam kelompok geng tadi muncul istilah khusus yang hanya di


mengerti oleh para anggota geng sendiri. Timbul pula ungkapan bahasa, gerak
tubuh, dan kata sandi tertentu.Dari seluruh kelompok itu muncul bermacam
tekanan kepada semua anggota kelompok geng,agar setiap anggota kelompok,
agar mau menghormati dan mematuhi segala peraturan yang sudah di
tentukan.
Penyimpangan terhadap norma, etika, dan ketentuan-ketentuan kelompok
akan dihukum.

8
Pengkhianatan terhadap kelompok dianggap sebagai kejahatan yang
paling berat yang harus dituntut hukuman seberat – beratnya oleh pemimpin.
Di dalam kelompok geng, pada umumnya anak – anak remaja itu bisa
merasakan aman dan terlindung, sebab ditengah kelompok tersebut anak –anak
merasa mendapat posisi, merasa di akui pribadi dan eksistensinya, dan merasa
punya martabat diri. Dengan begitu geng tersebut merupakan kesatuan atau
unit temporer yang berarti bagi para remaja yang merasa kesepian dan
tenggelam di tengah masyarakat dan lingkungan sekitar.

Beberapa ciri – ciri geng yaitu:


1- Jumlah anggota berkisar antara 3 – 40 anak remaja jarang beranggotakan
50 anak.
2- Anggota geng lebih banyak anak laki – laki ketimbang anak perempuan,
walaupun adapun anak perempuan di dalamnya.
3- Relasi diantara anggota dari keterkaitannya yang biasa sampai hubungan
yang lebih intim.
4 - Geng bersifat dinamis dan berpindah – pindah tempat.
5 - Kebanyakan geng dilenkuen itu sering terlibat tindak kriminal di masyarakat.
6 - Usia geng bervariasi dari beberapa bulan dan beberapa tahun, sampai 11
tahun lebih.
7 - Umur anggotanya berkisar 7- 25 tahun. pada biasanya anggota berusia sebaya.
Maka untuk mengatasi semua kesulitan tadi di perlukan adanya:
a.Pendidikan nurani
b. Pendisiplinan diri secara tekat.
c. Ditegakkan sistem kontrol yang ter organisir untuk mengamankan daerah-
daerah rawan.

9
Sebagai akibat dari proses pengkondisian lingkungan buruk pribadi anak
yang dilakukan oleh anak muda tanggung usia, pada masa puber, dan andolens.

Wujud perilaku dilenkuen adalah:


1- Kebut – kebutan di jalan yang menganggu keamanan lalu lintas dan
mambahayakan jiwa nya sendiri serta jiwa orang lain.
2- Perkelahian antar geng, kelompok, antar sekolah (tawuran),sehingga membawa
korban jiwa.
3- Berpesta – pesta sambil mabuk – mabukan. melakukan hal yang membuat
keadaan kacau di lingkungan sekitar.
4- Perilaku berandalan, tingakah ini bersumber pada kelebihan energi dan
dorongan primitif yang tidak terkendali dan kesukaan menteror lingkungan.
5- Perjudian dan bentuk – bentuk permainan lain dengan taruhan sehingga
mengakibatkan tindakan kriminal.
6- Kecanduaan dan ketagihan narkotika yang bergandengan erat dengan tindak
kriminalitas.
7- Membolos sekolah lalu bergelandangan sepanjang jalan atau bersembunyi di
suatu tempat dengan melakukan hal yang dianggap baru dan mengasyikan.
8- Tindakan radikal dan ekstrim, dengan cara kekerasan, penculikan dan
pembunuhan yang dilakukan oleh anak – anak remaja.
9-Tindakan perbuatan mengancam, merampok, dan mencuri.

Contoh lain di amerika serikat.Pada tahun 1989 kejahatan anak –anak


meningkat menjadi 6 kali lipat dari kejahatan orang dewasa, anak –anak di
hukum untuk tindakan pembunuhan sejumlah 8%, untuk pemerkosaan 20%
untuk perampokan 51%, pencurian 62%.Seperlima jumlah laki –laki berusia
10 – 17 tahun telah pernah diajukan ke pangadilan atau ditangkap oleh polisi.
10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian - uraian berikut yang sudah di jelaskan, penulis dapat
menyimpulkan :
1) Kenakalan remaja dan perkelahian misal itu merupakan refleksi perbuatan
orang dewasa di segala sektor kehidupan yang dipenuhi bayangan – bayangan
hitam dan pergulatan seru yang terselubung rapi dengan gaya elegan dan
kemahiran nya.
2) Merupakan proses peniruan atau identifikasi anak – anak remaja terhadap
segala gerak - gerik dan tingkah yang dilakukan orang dewasa pada
zaman sekarang ini.

B. Saran
1) Agar anak remaja sekarang dapat mawas diri, melihat kelemahan dan
kekurangan diri sendiri.
2) Berilah kesempatan kepada anak muda untuk beremansipasi dengan
cara yang baik dan sehat, menyertakan mereka pada menentukan
keputusan penting demi keadilan yang lebih merata dan mensejah-
terakan rakyat pada umumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pekerti, Widiya Kenakalan Remaja Masa Kini . (Jakarta : Brathara karya Angkasa
1985)
Soekmono, R, Drs. pendidikan kenakalan remaja(Jakarta:Depdikbud)

12
BIODATA PENULIS

NAMA : Muhammad Fikrie Shodiq


TEMPAT TANGGAL LAHIR : Martapura 8 Maret 1993
JENIS KELAMIN : Laki - laki
AGAMA : Islam
ALAMAT : JL .Jend Sudirman Rt. 22 No. 9
NAMA ORANG TUA
AYAH : H. Suhaily Hasani
IBU : Hj. Marfuah
PEKERJAAN ORANG TUA
AYAH : Swasta
IBU : Ibu Rumah Tangga
ALAMAT : JL .Jend Sudirman Rt. 22 No. 9
RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
TK : 1998 – 1999
SD : 1999 – 2004
SMP :2005 - 2008
SMA : Sedang dalam proses th 2010/2011

13

Anda mungkin juga menyukai