Anda di halaman 1dari 3

PDB Indonesia (Overview 2004 hingga 2010) dalam triliun rupiah

6,000,000

5,000,000

4,000,000

3,000,000

2,000,000

1,000,000

-
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Dalam kurva diatas, kita bisa melihat pergerakan PDB Indonesia dalam kurun waktu 2003
hingga 2010. Dalam tahun 2004, PDB Indonesia meningkat sebesar 5,13 persen
dibandingkan PDB pada tahun 2000. PDB pada tahun 2003 sebesar 2.013.675.000.000.000
rupiah (berdasarkan harga berlaku). PDB pada tahun 2004 naik menjadi
2.295.826.000.000.000 rupiah (berdasarkan harga berlaku). Hal ini disebabkan oleh semua
sektor PDB mengalami kenaikan kecuali sektor penggalian dan pertambangan yang
mengalami minus 4,61 persen dibandingkan tahun 2003, Sementara, pertumbuhan tertinggi
terjadi di sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 12,70 persen.

Pada tahun 2005, PDB Indonesia meningkat 5,60 persen dibanding tahun 2000. PDB tahun
2005 berjumlah 2.774.281.000.000.000 rupiah (berdasarkan harga berlaku) . Hal ini masih
disebabkan oleh kenaikan pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang naik sebesar
12,97 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sedangkan sektor
pertambangan dan penggalian tahun 2005 mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu
yaitu sebesar 1,59 persen dari tahun 2004. Kenaikan ini juga merupakan yang terkecil dari
seluruh sektor penerimaan PDB Indonesia pada tahun 2005.

Sebagai catatan, PDB tahun 2005 disumbangkan terbanyak oleh KBI (sekitar 83%) dengan
wilayah DKI. Jakarta, Jawa Barat, Jawa timur sebagai penyumbang terbesar di KBI.
Sedangkan KTI menyumbang paling rendah (sekitar 17%) dengan Kalimantan Timur,
Sulawesi Selatan, dan Papua sebagai 3 provinsi dengan nilai penyumbang PDB terendah.
Hal ini menunjukkan bahwa peran KBI sebagai penyumbang PDB Indonesia masih sangat
besar ketimbang KTI.

Pada tahun 2006, PDB Indonesia mengalami kenaikan sebesar 5,5 persen terhadap PDB
tahun 2000. PDB Indonesia tahun 2006 sebesar 3.339.217.000.000.000 rupiah
(berdasarkan harga berlaku). Kenaikan terjadi di semua sektor penerimaan PDB tanpa ada
yang mengalami minus. Sektor penerimaan terbesar masih bersumber dari sektor
pengangkutan dan komunikasi yaitu sebesar 13,6 persen, diikuti oleh sektor konstruksi,
sektor jasa, dst. Sektor penggalian dan pertambangan masih menjadi sumber penerimaan
PDB terkecil dengan persentase sebesar 2,2 persen dari tahun 2005.
PDB Indonesia (Overview 2004 hingga 2010) dalam triliun rupiah

Pertumbuhan ini dikatakan melambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi


pada tahun 2005 terhadap tahun 2000. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2006 terjadi
karena dipengaruhi oleh bencana alam yang terjadi di Indonesia. Antara lain gempa bumi di
Yogyakarta serta Jawa Tengah, tsunami di Aceh dan lain-lain. Selain itu pada tahun 2006,

Sisi lain yang menarik untuk diperhatikan adalah bahwa meski sektor pengangkutan dan
transportasi memiliki pertumbuhan tertinggi dibandingkan sektor lain, tetapi memiliki andil
dalam pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006 hanya sebesar 0,9 persen dari 5,5 persen.
Sektor industri pengolahan meski kenaikannya sebesar 4,6% tetapi menjadi sumber
pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 1,3 persen dari 5,5 persen.

PDB Indonesia pada tahun 2007 yaitu sebesar 3.950.893.000.000.000 rupiah. Pada tahun
ini juga diklaim bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang paling tinggi
pertama kali semenjak krisis tahun 1997yaitu sebesar 6,3 persen. Pertumbuhan ini banyak
diragukan oleh berbagai pihak mengingat bahwa pada saat itu situasi ekonomi di dalam
negeri sedang dihantui oleh berbagai kondisi eksternal seperti krisis subprime mortagage di
Amerika Serikat (AS) dan kenaikan harga minyak mentah dunia yang nyaris tembus US$100
per barel.

Hal ini disebabkan karena membaiknya indeks gini Indonesia, penyerapan tenaga kerja,
serta rasio pinjaman atas simpanan (LDR) pada 2007 merupakan yang tertinggi setelah
krisis pada tahun 1997. Kenaikan rasio LDR ini juga merupakan indikasi membaiknya
intermediasi antar bank. Selain itu juga, penyaluran kredit perbankan kepada masyarakat
juga bertambah dari tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah kredit bermasalah makin
menurun dibandingkan tahun 2006.

PDB Indonesia pada tahun 2008 meningkat sebesar 6,1 persen dari tahun 2000. PDB
Indonesia pada tahun 2007 sebesar 4.951.357.000.000.000 rupiah. Sektor yang memiliki
peningkatan terbesar adalah sektor pengangkutan dan komunikasi dengan persentase 16,7
persen dari tahun 2007, diikuti oleh sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor keuangan, real
estate, dan jasa perusahaan, dst. Sektor dengan pertumbuhan terkecil dari tahun 2007
adalah sektor penggalian dan pertambangan yang hanya meningkat sekitar 0,5%.

Sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang
mengalami pertumbuhan sebesar 16,7 persen dan 7,2 persen masing-masing memberikan
kontribusi terbesar yang sama terhadap total pertumbuhan PDB yaitu sebesar 1,2 persen
dari 6,1 persen pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya sumber pertumbuhan yang cukup besar
yaitu sektor industri pengolahan sebesar 1,0 persen, sektor keuangan, real estate dan jasa
perusahaan sebesar 0,8 persen dan sektor pertanian sebesar 0,7 persen.

Pada tahun 2008 terjadi perlambatan ekonomi secara signifikan terutama karena anjloknya
kinerja ekspor. Di sisi eksternal, neraca pembayaran Indonesia mengalami peningkatan
defisit dan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan signifikan. Di pasar keuangan, selisih
risiko (risk spread) dari surat-surat berharga Indonesia mengalami peningkatan yang cukup
signifikan yang mendorong arus modal keluar dari investasi asing di bursa saham, Surat
Utang Negara (SUN), dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Hal ini merupakan efek yang
diterima Indonesia akibat dari krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2007.

Pada tahun 2009, PDB Indonesia meningkat sebesar 4,5 persen dari tahun 2000. PDB
tahun 2009 berjumlah 5.613.442.000.000.000 rupiah. Sektor pengangkutan dan komunikasi
menjadi sektor dengan kenaikan terbesar dibandingkan tahun 2008 dengan persentase
sebesar 15,5 persen. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran menjadi sektor dengan
tingkat pertumbuhan terendah yaitu sebesar 1,1 persen dibandingkan tahun 2008.
PDB Indonesia (Overview 2004 hingga 2010) dalam triliun rupiah

Mengingat bahwa Indonesia pada tahun 2009 masih terus dilanda efek dari krisis ekonomi
global yang bersumber dari amerika serikat, Bank Indonesia selaku perencana dan
pelaksana dari kebijakan moneter di Indonesia menerapkan kebijakan moneter
longgar. Dengan minimalnya risiko tekanan inflasi, Bank Indonesia memandang perlu untuk
mendorong perekonomian domestik sekaligus memastikan stabilitas sistem keuangan tetap
terjaga.

http://beritasore.com/2008/01/09/pertumbuhan-ekonomi-2007-tertinggi-sejak-krisis/

http://www.gatra.com/2007-01-03/artikel.php?id=100860

http://www.iei.or.id/publicationfiles/Dinamika%20Ekonomi%20Indonesia%202007%20&
%20Prospeknya%20di%20Tahun%202008.pdf

http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Tahunan/Laporan+Perekonomian+Indonesia/lpi_20
08.htm

http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Tahunan/Laporan+Perekonomian+Indonesia/lpi_09.
htm

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/7621737C-0C65-4241-ACC3-F05BD3871CD8/19657/BabI1.pdf

http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-16feb05.pdf?

http://agribisnis.net/Pustaka/pdb-15feb06.pdf

http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2007/02/16/brk,20070216-93462,id.html

http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-16feb07.pdf?

Anda mungkin juga menyukai