B. RUANG LINGKUP
C. LATAR BELAKANG
Negara Indonesia yang berbentuk kepulauan serta berpenduduk padat memberikan
kendala tersendiri dalam usaha penanganan kesehatan, terutama kesehatan bagi penderita
penyakit jantung. Penyakit jantung membutuhkan perawatan intensif. Penyakit ini adalah
salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian
Kesehatan, penyakit jantung sejak tahun 2007 adalah penyebab kematian tertinggi di
Indonesia dengan jumlah kematian lebih dari 220.000 jiwa setiap tahun. Jumlah kasusnya
melampaui penyakit tuberkulosis yang jumlah kematiannya 127.000 jiwa.Angkanya makin
bertambah tiap tahun akibat perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang suka
menyantap makanan tinggi lemak. Penderitanya justru lebih tinggi di pedesaan Faktor itu
disebabkan masyarakat belum peduli pada kesehatan Selain itu. perempuan yang menderita
penyakit jantung lebih banyak dibandingkan laki-laki. Faktor gaya hidup yang berpengaruh
pada risiko penyakit jantung, antara lain adalah kurang beraktivitas fisik, merokok, pola
makan tinggi lemak, dan kebiasaan mengonsumsi alcohol. Provinsi Nangroe Aceh
Darussalam menduduki urutan pertama penyakit jantung di Indonesia, yakni 12,6 persen.
Sementara Lampung menempati urutan terakhir, yaitu 2.6 persen.
Telemonitoring yang merupakan cabang dari sistem telemedika dapat dimanfaatkan
sebagai pengawasan terhadap penderita penyakit jantung, sehingga keadaan detak jantung
pasien dapat terpantau oleh dokter pada tempat yang berbeda. Perangkat yang menyusun
layanan telemonitoring terdiri dari dua unit yaitu unit pasien dan unit dokter. Pada unit
pasien berupa alat yang dikenakan pasien yang memiliki kemampuan menghasilkan data
detak jantung seperti Elektrokardiogram (EKG), yang terhubung perangkat komunikasi
untuk menyampaikan hasil pengukuran kepada unit dokter. Unit dokter terdiri dari
perangkat komunikasi sebagai penerima data yang terkirim yang terhubung komputer
sehingga hasil dari EKG dapat ditampilkan. Jalur komunikasi yang dimanfaatkan dapat
berupa media kabel seperti asymmetrical Digital Subscriber Line (ADSL) ataupun media
tanpa kabel melalui frekuensi radio. Frekuensi radio memiliki kemampuan pengiriman data
yang biasa disebut komunikasi data radio paket, fasilitas ini dapat dimanfaatkan sebagai
cara pengiriman data yang dihasilkan oleh EKG menuju dokter sehingga data dapat
dipantau dari tempat yang berbeda.
D. PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah :
• Bagaimanakah cara merancang jaringan komunikasi data radio paket
• Bagaimanakah cara pengiriman data EKG menuju dokter
• Bagaimanakah cara membuat penyimpanan data EKG
Permasalahan dibatasi sebagai berikut:
• EKG berupa emulator hardware ataupun software sebagai pengumpul data
• Perangkat radio berupa HT (Handy Transceiver) atau Rig (Mobile), menggunakan pita
frekuensi VHF
• Penyimpanan data pasien menggunakan Access dari Microsoft
E. TUJUAN
Penelitian pada tugas akhir ini bertujuan sebagai berikut :
• Rancang bangun komunikasi data radio paket sebagai pengirim data pasien kepada
dokter
• Membuat penyimpanan data pasien untuk keperluan medis
Hasil yang diperoleh dari tugas akhir ini diharapkan dapat memberi manfaat berikut:
• Menciptakan pelayanan kesehatan telemedika melalui komunikasi radio
• Memenuhi dan mengoptimalisasi kebutuhan informasi kesehatan melalui jarak jauh
F. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
TEKNOLOGI
KOMUNIKASI
ILMU TEKNIK
TELEMEDIKA
KEDOKTERAN BIOMEDIK
TEKNOLOGI
INFORMASI
Unit Telemedika
Pada dasarnya Mobile Telemedicine Unit terdiri dari tiga blok yaitu peralatan
medis yang melakukan pengukuran dan akuisisi data medis / informasi termasuk satu set
peralatan kamera video, blok komunikasi, dan unit pengolahan data. Sebuah road map
telemedika digambarkan dalam Gambar 1, sedangkan Gambar 2 menggambarkan satu unit
Rumah Sakit atau Dokter.
Rural Urban
Terestrial GSM
WiMAX CDMA
Satelit
Tata Kelola
Komunikasi
Jaringan Telekomunikasi
Multimedia Pengendali
Data
Sensor Masukan
Blok Komunikasi
Blok komunikasi terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
• Telemedicine Arbiter
• Communication Manager
Arbiter bertanggung jawab atas perolehan data atau pemungutan rekam medis dari
peralatan medis yang berbeda. Data akan disimpan dalam Medical Data Base. Salah satu
faktor yang paling penting harus diperhitungkan adalah kemungkinan melayani berbagai
format data. Sebuah perangkat lunak dengan tujuan khusus harus dirancang sebagai
protokol untuk pertukaran data, dan akuisisi biosignals modul untuk mendukung sistem
yang dibutuhkan.
Komunikasi antara Mobile Telemedicine Unit dan Unit Rumah Sakit
diimplementasikan dengan menggunakan mode komunikasi yang berbeda. Dalam rangka
melaksanakan tugas ini, modul komunikasi, yaitu. Manajer Komunikasi akan dirancang.
Modul ini memberikan pilihan bagi transmisi data sesuai dengan link infrastruktur
komunikasi yang tersedia, dan terdiri dari modem multi (radio, GSM, CDMA, Serat optik).
Operasi modul akan dikendalikan oleh protokol komunikasi standar software untuk
mengelola transaksi data (data flow in - data yang mengalir keluar) yang cocok untuk
format data berdasarkan pada link komunikasi yang tersedia, menentukan jenis link
komunikasi, dan memelihara hubungan antara Unit.
Rural Urban
Radio Paket
Radio Link
Data
Selular DSL
Terestrial
WiMAX GSM
Satelit CDMA
Tata Kelola
Komunikasi
Hal ini diinginkan untuk hanya menggunakan instrumen digital dan peralatan
medis, meskipun instrumen analog juga dapat digunakan jika diperlukan. Pertimbangan
utama yang harus dipertimbangkan adalah tingkat keakuratan biosignal dan data yang
diperlukan oleh dokter untuk diagnosis, portabilitas, dan ketahanan berarti perangkat dapat
beroperasi di hampir semua daerah keadaan. Selain itu, unit ponsel juga akan disediakan
dengan perangkat lunak pengolah gambar dan scanner untuk digitalisasi citra yang
dihasilkan.
Sistem ini juga mengandung rekaman informasi pasien (PIR) yang diperlukan
untuk menyediakan pelayanan kesehatan menggunakan telemedicine. Informasi medis
terdiri dari klinik serta data non klinis. informasi klinis adalah informasi kesehatan dari
pasien, yaitu:
• Penyakit yang diderita
• Pengamatan pasien oleh dokter
• Diaknosa penyakit
• Hasil tes diaknosa
• Tindakan medis
• Metode pengobatan
Selain itu, informasi non-klinis adalah tentang lingkungan pasien, seperti alamat,
pekerjaan, usia pasangan, dll.
Sekilas Sejarah
Teknologi paket data pertama kali dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an
dan diterapkan pada jaringan ARPANET yang didirikan pada tahun 1969. Pada awal tahun
1970, jaringan ALOHANET yang pusatnya berada di University of Hawaii, merupakan
proyek radio paket dalam skala besar. Sedangkan Radio Paket Amatir (AMPR=Amateur
Packet Radio) dimulai di Montreal, Canada pada tahun 1978. Transmisi data pertama kali
terjadi pada tanggal 31 May tahun yang sama. Langkah ini diikuti oleh Vancouver
Amateur Digital Communication Group (VADCG) dengan mengembangkan Terminal
Node Controller (TNC) pada tahun 1980.
Standard TNC yang dipakai saat ini merupakan hasil dari diskusi pada bulan
Oktober 1981 pada pertemuan Tucson Chapter IEEE Computer Society. Sebulan
kemudian, enam orang peserta berkumpul dan mendiskusikan kemungkinan pembuatan
sebuah TNC yang dapat digunakan oleh para Radio Amatir dengan harga yang murah. Dari
proyek ini dibentuklah TAPR, Tucson Amateur Packet Radio. Prototype pertama
didemonstrasikan pada 26 Juni 1982, dan disebut sebagai TNC-1, dan selanjutnya
dikembangkan menjadi TNC-2 yang sekarang menjadi basis bagi kebanyakan
pengoperasian paket di dunia.
Kebanyakan Radio Amatir menggunakan TNC dengan kecepatan 1200 bps (bits
per second) untuk paket komunikasi VHF dan UHF lokal, dan 300 bps untuk jarak yang
lebih jauh dengan bandwidth yang lebih sempit HF
Modem Radio
Komputer
Radio
Untuk paket VHF/UHF dengan kecepatan 1200/2400 bps dapat digunakan radio
narrow band FM. Untuk paket HF dengan kecepatan 300 bps, digunakan modulasi SSB
(Single Side Band). Untuk paket dengan kecepatan lebih tinggi (mulai dari 9600 bps),
diperlukan radio khusus atau radio FM yang sudah dimodifikasi.
G. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Studi literature
Pada study literatur ini akan dipelajari lebih lanjut hal-hal berikut :
1. Pemahaman sumber informasi yang berhubungan dengan topic
2. Pemahaman mengenai sistem komunikasi data radio paket
ECG
Radio
emulator Modem
3. Pengujian Perangkat
Setelah perangkat dirangkai dan bekerja dengan baik, selanjutnya dapat digunakan
untuk pengujian
4. Penulisan Buku Tugas Akhir
Penulisan laporan dilakukan sebagai penggambaran kesimpulan dari tugas akhir ini.
Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari permasalahan yang dianalisis. Selain itu
juga akan diberikan saran sebagai masukan berkaitan dengan apa yang telah
dilakukan.
H. RELEVANSI
• Dari pembahasan tugas akhir ini diharapkan pemanfaatan frekuensi radio dapat
lebih dioptimalkan
• Dari pembahasan tugas akhir ini dapat lebih dikembangnkan tidak hanya sebatas
pemantauan pasien, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih baik
• Diharapkan rencang bangun telemedika dengan komunikasi data radio paket dapat
membatu permasalahan layanan kesahatan di daerah terpencil yang masih
membutuhkan
I. JADWAL KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan yang harus dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut.
MINGGU
KEGIATAN 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 15 16
Studi literature
Pembuatan Sistem
Pengujian Perangkat
J. DAFTAR PUSTAKA
[1] UNDP, Development of ICT-Based Mobile Telemedicine System with Multi
Communication Links for Urban and Rural Areas in Indonesia, 2005
[2] Indian Space Research Organisation, Telemedicine Healing Touch Through Space,
Bangalore, 1994
[3] O.W. Purbo, Radio Paket Amatir bagian 1, 1999, Computer Network Research Group ITB