Anda di halaman 1dari 9

Jurusan Teknik Elektro – FTI

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

RE 1599 TUGAS AKHIR – 4 SKS

Nama Mahasiswa : I Gusti Bagus Yudha H.


Nomor Pokok : 2205100110
Bidang Studi : Telekomunikasi Multimedia
Tugas Diberikan : Semester Genap Th. 2010/2011
Dosen Pembimbing : Dr. Eko Setijadi, S.T.,M.T.
Judul Tugas Akhir : RANCANG BANGUN TELEMEDIKA BERBASIS KOMUNIKASI
DATA RADIO PAKET
Telemedicine-Based Design of Packet Radio Data Communications

Uraian Tugas Akhir :


Telemedika dapat didefinisikan sebagai pemberian perawatan kesehatan dan berbagi
pengetahuan medis dari jarak jauh menggunakan sarana telekomunikasi. Telemedika
menyediakan pertukaran informasi medis antara pasien dan dokter untuk mendukung
prosedur medis, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Tugas akhir ini akan mengembangkan sistem telemedika berbasis radio paket data
yang dapat di fungsikan sebagai unit kesehatan untuk daerah bencana, perkotaan dan
pedesaan. Sistem ini terdiri dari 2 bagian utama yaitu, Unit Telemedika dan Manajemen
Komunikasi. Unit telemedika merupakan perangkat kesehatan yang memantau keadaan
pasien yang menjadi masukan bagi dokter untuk melakukan tindakan medis. Sedangkan
manajemen komunikasi merupakan jalur yang digunakan untuk mengirimkan hasil
pengamatan ke dokter untuk segera dilakukan tindakan medis lebih lanjut. Pertukaran
informasi ini ditangani dengan menggunakan media frekuensi radio yang memiliki
kemampuan radio paket data.
Kegiatan yang dilakukan membuat jaringan radio paket data sebagai penghubung
pengiriman data dari pasien hingga sampai pada dokter, sehingga dokter dapat memberikan
tindakan medis.

Kata Kunci: Telemedicine, radio paket data, frekuensi radio


Dosen Pembimbing,

Dr. Eko Setijadi, S.T.,M.T.


NIP. 19721001 200312 1 002
Mengetahui, Menyetujui,
Jurusan Teknik Elektro FTI – ITS Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia
Ketua, Koordinator,

Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Ir. M. Aries Purnomo


NIP. 1965 10 12 1990 03 1003 NIP. 1948 04 19 1976 03 1001
A. JUDUL TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN TELEMEDIKA BERBASIS RADIO PAKET DATA

B. RUANG LINGKUP

• Sistem Komunikasi Nirkabel


• Jaringan Manajemen Telekomunikasi
• Komunikasi Data

C. LATAR BELAKANG
Negara Indonesia yang berbentuk kepulauan serta berpenduduk padat memberikan
kendala tersendiri dalam usaha penanganan kesehatan, terutama kesehatan bagi penderita
penyakit jantung. Penyakit jantung membutuhkan perawatan intensif. Penyakit ini adalah
salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian
Kesehatan, penyakit jantung sejak tahun 2007 adalah penyebab kematian tertinggi di
Indonesia dengan jumlah kematian lebih dari 220.000 jiwa setiap tahun. Jumlah kasusnya
melampaui penyakit tuberkulosis yang jumlah kematiannya 127.000 jiwa.Angkanya makin
bertambah tiap tahun akibat perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang suka
menyantap makanan tinggi lemak. Penderitanya justru lebih tinggi di pedesaan Faktor itu
disebabkan masyarakat belum peduli pada kesehatan Selain itu. perempuan yang menderita
penyakit jantung lebih banyak dibandingkan laki-laki. Faktor gaya hidup yang berpengaruh
pada risiko penyakit jantung, antara lain adalah kurang beraktivitas fisik, merokok, pola
makan tinggi lemak, dan kebiasaan mengonsumsi alcohol. Provinsi Nangroe Aceh
Darussalam menduduki urutan pertama penyakit jantung di Indonesia, yakni 12,6 persen.
Sementara Lampung menempati urutan terakhir, yaitu 2.6 persen.
Telemonitoring yang merupakan cabang dari sistem telemedika dapat dimanfaatkan
sebagai pengawasan terhadap penderita penyakit jantung, sehingga keadaan detak jantung
pasien dapat terpantau oleh dokter pada tempat yang berbeda. Perangkat yang menyusun
layanan telemonitoring terdiri dari dua unit yaitu unit pasien dan unit dokter. Pada unit
pasien berupa alat yang dikenakan pasien yang memiliki kemampuan menghasilkan data
detak jantung seperti Elektrokardiogram (EKG), yang terhubung perangkat komunikasi
untuk menyampaikan hasil pengukuran kepada unit dokter. Unit dokter terdiri dari
perangkat komunikasi sebagai penerima data yang terkirim yang terhubung komputer
sehingga hasil dari EKG dapat ditampilkan. Jalur komunikasi yang dimanfaatkan dapat
berupa media kabel seperti asymmetrical Digital Subscriber Line (ADSL) ataupun media
tanpa kabel melalui frekuensi radio. Frekuensi radio memiliki kemampuan pengiriman data
yang biasa disebut komunikasi data radio paket, fasilitas ini dapat dimanfaatkan sebagai
cara pengiriman data yang dihasilkan oleh EKG menuju dokter sehingga data dapat
dipantau dari tempat yang berbeda.

D. PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah :
• Bagaimanakah cara merancang jaringan komunikasi data radio paket
• Bagaimanakah cara pengiriman data EKG menuju dokter
• Bagaimanakah cara membuat penyimpanan data EKG
Permasalahan dibatasi sebagai berikut:
• EKG berupa emulator hardware ataupun software sebagai pengumpul data
• Perangkat radio berupa HT (Handy Transceiver) atau Rig (Mobile), menggunakan pita
frekuensi VHF
• Penyimpanan data pasien menggunakan Access dari Microsoft

E. TUJUAN
Penelitian pada tugas akhir ini bertujuan sebagai berikut :
• Rancang bangun komunikasi data radio paket sebagai pengirim data pasien kepada
dokter
• Membuat penyimpanan data pasien untuk keperluan medis
Hasil yang diperoleh dari tugas akhir ini diharapkan dapat memberi manfaat berikut:
• Menciptakan pelayanan kesehatan telemedika melalui komunikasi radio
• Memenuhi dan mengoptimalisasi kebutuhan informasi kesehatan melalui jarak jauh
F. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

F.1. Konsep Telemedika


Secara umum, Telemedika dapat didefinisikan sebagai pemberian perawatan
kesehatan dan berbagi pengetahuan medis dari jarak jauh menggunakan sarana
telekomunikasi [1]. Telemedika menyediakan pertukaran informasi medis dari kejauhan,
untuk mendukung prosedur medis, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat. Tujuan telemedika juga untuk memberikan perawatan kesehatan
dan untuk memberikan perawatan darurat melalui telekomunikasi modern dan teknologi
informasi. Teknologi informasi telah dikonfirmasi sebagai alat yang efektif dan efisien
untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi penduduk yang tersebar luas seperti
Indonesia. Sistem yang dirancang akan menghubungkan jaringan Rumah Sakit yang
bekerjasama dan menyimpan data keberadaan peralatan kesehatan serta ruangan yang
tersedia di masing-masing rumah sakit pada saat tertentu. Data ini kemudian dapat diakses
oleh masyarakat yang membutuhkan layanan unit gawat darurat melalui media komunikasi
yang ada.

TEKNOLOGI
KOMUNIKASI

ILMU TEKNIK
TELEMEDIKA
KEDOKTERAN BIOMEDIK

TEKNOLOGI
INFORMASI

Gambar 1: Cabang Ilmu Telemedika

Telemedicine adalah pertemuan Teknologi Komunikasi, Teknologi Informasi,


Rekayasa Biomedis dan Ilmu Kedokteran. Sistem Telemedicine terdiri dari hardware dan
software disesuaikan pada sisi dokter yang memiliki beberapa Peralatan Diagnostik seperti
ECG, X-ray, Mikroskop dan Kamera yang berada pada sisi pasien[2].
Perkembangan teknologi jaringan telemedika dapat dirancang sebagai berikut:
• Point to Point System – Satu pasien terhubung dengan satu dokter spesialis dalam
rumah sakit
• Point to Multi Point System – Beberapa pasien terhubung bersamaan dengan satu
dokter spesialis dalam rumah sakit
• Multi Point to Multi Point System – Beberapa pasien terhubung secara bersamaan
dengan dokter yang berada di rumah sakit yang berbeda lokasi geografis
Ruang lingkup telemedika adalah untuk mengembangkan dan menerapkan sistem
telemedika terintegrasi yang dapat mengatur persyaratan telemedika yang berbeda di
Indonesia, sistem telemedika Terpadu berarti sistem mampu melayani kebutuhan yang
berbeda, untuk penyebaran informasi dan pendidikan kesehatan, data pasien, kondisi
kesehatan darurat terletak di daerah yang sulit terjangkau pusat kesehatan, atau rumah sakit
pedesaan, dan telecare rumah bagi pasien yang menderita kronis.
Sistem ini dapat dioperasikan pada dua model yaitu model on-line dan model tidak
langsung (data disimpan dan diteruskan di kemudian hari). Data dapat ditransmisikan
dalam model yang berbeda hubungan komunikasi berdasarkan bandwidth yang tersedia.
Akibatnya, sistem harus dapat bekerja secara efektif bahkan jika hanya bandwidth yang
terendah yang tersedia di daerah setempat. Untuk mencapai tujuan ini, sistem akan
disediakan dengan pilihan berbagai hubungan komunikasi dari saluran telepon biasa,
telepon seluler baik GSM maupun CDMA, dan radio paket. Tergantung pada lokasi
geografis, pengguna dapat menentukan model komunikasi yang sesuai kebutuhannya.
Metodologi berikut akan dilakukan untuk mengimplementasikan proyek:
a. Mengembangkan perangkat keras dan perangkat lunak modul antarmuka untuk
melakukan komunikasi suara, data transaksi dan video untuk tujuan telemedika
b. Mengembangkan platform perangkat keras dan perangkat lunak untuk
telemedicine termasuk data base telemedicine
c. Integrasi modul dikembangkan ke dalam sistem telemedika
d. Identifikasi informasi dan layanan yang dibutuhkan oleh pihak dokter termasuk
basis data medis
e. Pengembangan hardware yang dibutuhkan dan platform perangkat lunak untuk
situs dokter
f. Pengujian lapangan analisis, sistem telemedika, dan pelaporan
Aspek yang paling penting yang harus dipertimbangkan adalah aplikasi nyata dari sistem
yang akan menentukan kelayakan kendala teknis.

F.2. Penerapan Telemedicine System


Telemedicine Mobile mengarahkan suatu aspek mobilitas pasien, data medis,
pelayanan kesehatan, dan mobilitas tim darurat. Sistem ini didasarkan pada penyebaran
unit mobile dilengkapi dengan komputer, dan perangkat diagnostik dan proses. Unit ini
disebut Telemedicine (mobile/bergerak) unit, dan didukung oleh hardware dan software
yang dirancang khusus. Untuk Telemedicine Mobile Unit, juga akan mengembangkan unit
Base atau unit Dokter yang ditempatkan di pusat-pusat medis atau rumah sakit rujukan.
Menurut kebutuhan yang paling dibutuhkan pelayanan kesehatan di Indonesia, desain
sistem akan difokuskan pada aplikasi telemedika untuk:
• Telediagnostics
• Telecosultation
• Recording dan reporting
• Distance education

Unit Telemedika
Pada dasarnya Mobile Telemedicine Unit terdiri dari tiga blok yaitu peralatan
medis yang melakukan pengukuran dan akuisisi data medis / informasi termasuk satu set
peralatan kamera video, blok komunikasi, dan unit pengolahan data. Sebuah road map
telemedika digambarkan dalam Gambar 1, sedangkan Gambar 2 menggambarkan satu unit
Rumah Sakit atau Dokter.

Rural Urban

Radio Paket Radio Link Selular DSL


Data

Terestrial GSM
WiMAX CDMA
Satelit

Tata Kelola
Komunikasi

Jaringan Telekomunikasi
Multimedia Pengendali
Data

Monitor USG Monitor ECG Tekanan Darah Kamera

Sensor Masukan

Gambar 2: Road Map Telemedika

Blok Peralatan Medis


Alat kedokteran yang dilengkapi unit mungkin akan berbeda, sesuai dengan
pelayanan medis darurat yang sebagian besar dituntut oleh masyarakat dalam daerah
tertentu. Masing-masing alat-alat medis terhubung ke Arbiter Telemedicine yang berfungsi
sebagai antarmuka antara peralatan dan PC lokal. Selain itu, wasit telemedika juga
diterapkan sebagai unit kontrol untuk transaksi komunikasi ke PC lokal dan manajer
komunikasi.

Blok Komunikasi
Blok komunikasi terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
• Telemedicine Arbiter
• Communication Manager

Arbiter bertanggung jawab atas perolehan data atau pemungutan rekam medis dari
peralatan medis yang berbeda. Data akan disimpan dalam Medical Data Base. Salah satu
faktor yang paling penting harus diperhitungkan adalah kemungkinan melayani berbagai
format data. Sebuah perangkat lunak dengan tujuan khusus harus dirancang sebagai
protokol untuk pertukaran data, dan akuisisi biosignals modul untuk mendukung sistem
yang dibutuhkan.
Komunikasi antara Mobile Telemedicine Unit dan Unit Rumah Sakit
diimplementasikan dengan menggunakan mode komunikasi yang berbeda. Dalam rangka
melaksanakan tugas ini, modul komunikasi, yaitu. Manajer Komunikasi akan dirancang.
Modul ini memberikan pilihan bagi transmisi data sesuai dengan link infrastruktur
komunikasi yang tersedia, dan terdiri dari modem multi (radio, GSM, CDMA, Serat optik).
Operasi modul akan dikendalikan oleh protokol komunikasi standar software untuk
mengelola transaksi data (data flow in - data yang mengalir keluar) yang cocok untuk
format data berdasarkan pada link komunikasi yang tersedia, menentukan jenis link
komunikasi, dan memelihara hubungan antara Unit.

Unit Pengolahan Data


Sebuah komputer pribadi digunakan sebagai unit pengolahan data. Pemilihan
komputer tergantung pada penerapan Unit Telemadika, yaitu parameter koneksi ke sebuah
jaringan komputer kecepatan tinggi yang menerjemahkan format data yang berbeda
(catatan pasien, gambar, multimedia), penyimpanan data yang efisien, dan penanganan
yang efektif dari meningkatnya jumlah sistem dan pengguna.

Unit Rumah Sakit


Seperti ditunjukkan dalam Gambar 2, Unit Rumah Sakit terdiri dari PC yang
berdedikasi dan Manajer Komunikasi. PC digunakan untuk memonitor sinyal dan data
yang berasal dari Unit Telemedika. sinyal yang masuk biosignals diukur dengan alat-alat
medis di Unit Telemedika. Data dapat dalam berbagai format, dan data transaksi
dikendalikan oleh Manajer Komunikasi.

Rural Urban

Radio Paket
Radio Link
Data
Selular DSL
Terestrial
WiMAX GSM
Satelit CDMA

Tata Kelola
Komunikasi

Gambar 3: Unit Rumah Sakit/Dokter

Teknik Pelaksanaan dan Rancang Bangun


Mobile Telemedicine Unit diciptakan untuk mudah diperbarui dan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, unit ini dirancang dalam bentuk
modular, Unit telemedika mobile akan disediakan dengan baik hardware dan software.
Perangkat keras minimum berisi PC atau laptop, kamera digital, sumber daya, dan
perangkat medis. Berdasarkan kebutuhan yang paling dibutuhkan, perangkat medis yang
disertakan adalah:
1. Tekanan darah
2. Mesin ECG
3. Doppler Fetal monitor

Hal ini diinginkan untuk hanya menggunakan instrumen digital dan peralatan
medis, meskipun instrumen analog juga dapat digunakan jika diperlukan. Pertimbangan
utama yang harus dipertimbangkan adalah tingkat keakuratan biosignal dan data yang
diperlukan oleh dokter untuk diagnosis, portabilitas, dan ketahanan berarti perangkat dapat
beroperasi di hampir semua daerah keadaan. Selain itu, unit ponsel juga akan disediakan
dengan perangkat lunak pengolah gambar dan scanner untuk digitalisasi citra yang
dihasilkan.
Sistem ini juga mengandung rekaman informasi pasien (PIR) yang diperlukan
untuk menyediakan pelayanan kesehatan menggunakan telemedicine. Informasi medis
terdiri dari klinik serta data non klinis. informasi klinis adalah informasi kesehatan dari
pasien, yaitu:
• Penyakit yang diderita
• Pengamatan pasien oleh dokter
• Diaknosa penyakit
• Hasil tes diaknosa
• Tindakan medis
• Metode pengobatan
Selain itu, informasi non-klinis adalah tentang lingkungan pasien, seperti alamat,
pekerjaan, usia pasangan, dll.

F.3. Komunikasi Data Radio Paket


Radio Paket adalah mode digital dari sistem komunikasi di dunia radio amatir.
Sistem ini mirip dengan komunikasi komputer yang kita lakukan untuk mengakses internet
melalui PJI (Penyedia Jasa Internet). Modem telepon diganti dengan sebuah TNC
(Terminal Node Controller), telepon diganti dengan radio transceiver, dan jaringan telepon
diganti dengan gelombang radio amatir yang gratis. Data dari komputer dikirim oleh radio
paket ke stasiun lain yang dilengkapi dengan sistem yang sama. Dinamakan radio paket
karena sistem ini mengirim data dalam bentuk burst kecil-kecil yang disebut paket [3].

Sekilas Sejarah
Teknologi paket data pertama kali dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an
dan diterapkan pada jaringan ARPANET yang didirikan pada tahun 1969. Pada awal tahun
1970, jaringan ALOHANET yang pusatnya berada di University of Hawaii, merupakan
proyek radio paket dalam skala besar. Sedangkan Radio Paket Amatir (AMPR=Amateur
Packet Radio) dimulai di Montreal, Canada pada tahun 1978. Transmisi data pertama kali
terjadi pada tanggal 31 May tahun yang sama. Langkah ini diikuti oleh Vancouver
Amateur Digital Communication Group (VADCG) dengan mengembangkan Terminal
Node Controller (TNC) pada tahun 1980.
Standard TNC yang dipakai saat ini merupakan hasil dari diskusi pada bulan
Oktober 1981 pada pertemuan Tucson Chapter IEEE Computer Society. Sebulan
kemudian, enam orang peserta berkumpul dan mendiskusikan kemungkinan pembuatan
sebuah TNC yang dapat digunakan oleh para Radio Amatir dengan harga yang murah. Dari
proyek ini dibentuklah TAPR, Tucson Amateur Packet Radio. Prototype pertama
didemonstrasikan pada 26 Juni 1982, dan disebut sebagai TNC-1, dan selanjutnya
dikembangkan menjadi TNC-2 yang sekarang menjadi basis bagi kebanyakan
pengoperasian paket di dunia.

Elemen sebuah Stasiun Paket

TNC (Terminal Node Controller)


Sebuah TNC berisi sebuah modem, sebuah prosesor komputer (CPU), dan
rangkaian yang dibutuhkan untuk mengubah komunikasi antara komputer (RS-232)
dengan protokol radio paket yang digunakan. TNC menyusun paket yang diterima dari
komputer, menghitung error check (CRC) tiap paket, memodulasinya ke frekuensi audio,
dan mengirimnya ke radio yang terhubung. Proses yang sebaliknya juga dilakukan, yaitu
menerjemahkan audio dari radio ke aliran data yang kemudian dikirim ke komputer.

Kebanyakan Radio Amatir menggunakan TNC dengan kecepatan 1200 bps (bits
per second) untuk paket komunikasi VHF dan UHF lokal, dan 300 bps untuk jarak yang
lebih jauh dengan bandwidth yang lebih sempit HF

Modem Radio
Komputer

Gambar 4: Diagram Stasiun Radio Paket

Komputer atau Terminal


Ini adalah interface pengguna.

Radio
Untuk paket VHF/UHF dengan kecepatan 1200/2400 bps dapat digunakan radio
narrow band FM. Untuk paket HF dengan kecepatan 300 bps, digunakan modulasi SSB
(Single Side Band). Untuk paket dengan kecepatan lebih tinggi (mulai dari 9600 bps),
diperlukan radio khusus atau radio FM yang sudah dimodifikasi.

G. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Studi literature
Pada study literatur ini akan dipelajari lebih lanjut hal-hal berikut :
1. Pemahaman sumber informasi yang berhubungan dengan topic
2. Pemahaman mengenai sistem komunikasi data radio paket

2. Pemodelan Rancang Bangun


Perancangan menjelaskan proses pengiriman data sampai proses penrimaan data
melalui frekuensi radio

ECG
Radio
emulator Modem

Gambar 5: Rencana Sistem Tugas Akhir

3. Pengujian Perangkat
Setelah perangkat dirangkai dan bekerja dengan baik, selanjutnya dapat digunakan
untuk pengujian
4. Penulisan Buku Tugas Akhir
Penulisan laporan dilakukan sebagai penggambaran kesimpulan dari tugas akhir ini.
Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari permasalahan yang dianalisis. Selain itu
juga akan diberikan saran sebagai masukan berkaitan dengan apa yang telah
dilakukan.

H. RELEVANSI
• Dari pembahasan tugas akhir ini diharapkan pemanfaatan frekuensi radio dapat
lebih dioptimalkan
• Dari pembahasan tugas akhir ini dapat lebih dikembangnkan tidak hanya sebatas
pemantauan pasien, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih baik
• Diharapkan rencang bangun telemedika dengan komunikasi data radio paket dapat
membatu permasalahan layanan kesahatan di daerah terpencil yang masih
membutuhkan

I. JADWAL KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan yang harus dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut.

MINGGU
KEGIATAN 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 15 16
Studi literature

Pembuatan Sistem
Pengujian Perangkat

Penulisan Buku Tugas


Akhir

J. DAFTAR PUSTAKA
[1] UNDP, Development of ICT-Based Mobile Telemedicine System with Multi
Communication Links for Urban and Rural Areas in Indonesia, 2005
[2] Indian Space Research Organisation, Telemedicine Healing Touch Through Space,
Bangalore, 1994
[3] O.W. Purbo, Radio Paket Amatir bagian 1, 1999, Computer Network Research Group ITB

Anda mungkin juga menyukai