Asal Usul
Menurut Legenda Karo, orang Karo berasal dari Nini Karo, yang bersemayam di Gunung Sibayak.
Belakang timbul masalah karena orang Batak mulai menganggap dan menyebut orang Karo dengan
sebutan Batak Karo dan jika bercerita sama orang lain dia akan bilang salah satu rumpun Batak
adalah Batak Karo.
Ada yang aneh disini, entah kenapa orang Batak tidak menghargai orang Karo, dengan menyebutnya
sebagai orang Karo?, padahal orang Karo sangat anti dibilang Batak Karo karena memang orang
Karo bukan orang Batak seperti orang Batak bukan orang Karo.
Betapa capeknya usaha setiap orang Karo menjelaskan kepada orang lain bahwa orang Karo adalah
orang Karo (Saya sendiri telah menjelaskan kepada lebih dari ribuan orang dan tentu saja itu
memakan energy yang banyak karena perbuatan orang lain), ntah bagaimana jika orang Karo
menganggap dan menyebut orang Batak dengan Minang Batak, Melayu Batak, Jawa Batak atau
Papua Batak.?
Bagaimanapun, pendapat seperti ini merupakan sebuah kekeliruan sangat besar dan sangat
merugikan orang Karo baik dari segi eksistensinya, kebudayaan, pikiran, mental, dan pergaulan.
Beberapa hal bisa kita bandingkan antara orang Karo dengan orang Batak:
1. Rakut Sitelu
Rakut Sitelu Karo (Tiga dalam satu Ikatan) kok mirip dengan Dalihan Natolu orang Batak?
Orang Batak adalah serumpun dengan Orang Toraja dan orang Batak Palawan di Filipina. Jika di
Toraja atau di Filipina tidak ada Dalihan Natolu maka kecenderungannya: Orang Batak
mencontoh habis Rakut Sitelu-nya Orang Karo.
2. Bahasa
Kosa kata bahasa Karo kok banyak sama dengan kosa kata bahasa Batak?.
Namanya juga tetangga ya pasti ada saling mempengaruhi. Bukan hanya dengan bahasa Batak
tapi dengan bahasa – bahasa daerah lain di Indonesia juga bahasa Karo ada beberapa yang sama:
Minang:
Ibu: Karo = nande, Minang = mande
Paman: Karo = mama, Minang = mamak
Jengkol: Karo = jering, Minang = jariang
Dll
Sunda:
Kakek: Karo = laki, Sunda=aki
Nyamuk: Karo dan Sunda = rengit
Tiga: Karo = telu, Sunda = tilu
Dll
Jawa:
Pulang: Karo = mulih, Jawa = muleh
Tiga: Karo dan Jawa = telu
Dll
3. Merga
Sub – Merga Karo kok ada yang sama dengan Merga orang Batak?
Sekali lagi namanya tetangga saling mempengaruhi. ada Merga Karo ke Tanah Batak, misalnya
Ginting Munthe dan Ginting Manik dan menjadi Munthe dan Manik disana (Petra, Darwan
Prints, SH, 2004).
4. GBKP
GBKP adalah sebuah Gereja Protestan aliran Kalvinis (Belanda). Awalnya bernama Gereja Karo
Protestan. Tapi akhirnya berubah menjadi GBKP, mungkin masalah politik. Gereja Protestan
Simalungun namanya Gereja Kristen Prostestan Simalungun (GKPS).
5. Fisik
Bentuk fisik wajah bulat orang Karo sangat berbeda dengan segi empatnya Orang Batak.
6. Karakter
Orang Karo karakternya adalah jujur dan menjungjung tinggi kebenaran.
Orang Karo adalah introvert sedangkan orang Batak ekstrovert.
7. Rumah Adat
Rumah Adat orang Karo sangat berbeda dengan Rumah Adat orang Batak.
8. Pakaian Adat
Pakaian Adat orang Karo sangat berbeda sekali dengan Pakaian Adat orang Batak.
9. Tarian
Tarian Karo sangat berbeda dari Tarian Batak.
10. Kuta (Kampung)
Sistem perkampungan (Kuta) orang Karo adalah berkelompok sedangkan Batak
Menyebar.
11. Orang Karo disunat
12. Keris Karo namanya ‘Tumbuk Lada’
13. Sejarah
Kerajaan Karo, dengan Raja Pa Lagan, telah ada pada Abad 1 Masehi (Petra, Darwan Prints,
SH, 2004) sedangkan orang Batak ada di Tapanuli sekitar Abad ke 13 Masehi.
14. Dalam kamus orang Karo tidak ada dikenal istilah Batak konon lagi jadi Batak Karo
15. Dan lainnya
Orang Karo sangat bangga dengan Karo-nya, mengklaim Karo dengan embel – embel
tambahan di depannya hanyalah kehinaan bagi orang Karo.
Populasi
Populasi orang Karo di Indonesia sekarang ini diperkirakan 1,5 Juta (perkiraan kasar). Orang Karo
merupakan salah satu suku besar dari Pulau Sumatera, diantaranya: Batak, Minang, Jawa, Cina
Keturunan, Melayu Riau, Aceh, Lampung dan Karo.
Dengan asumsi Populasi orang Indonesia 250 Juta maka populasi orang Karo 0.6% dari populasi
Indonesia. Tiap 1000 orang Indonesia ada 6 orang orang Karo.
Orang Karo telah menyumbangkan banyak hal untuk Negara Republik Indonesia.
1. Pejuang Kemerdekaan, Darah para pejuang yang telah membasahi Bumi Pertiwi, mereka ada di
Makam Pahlawan Kabanjahe, Taman Makam Pahlawan Medan dan lainnya (Kapten Pala
Bangun, Kapten Bangsi Sembiring, Lettu Rata Peranginangin, Mumah Purba, Upah Tendi
Sebayang, Kapiten Purba, Selamat Ketaren dan lainnya)
2. Perang Kemerdekaan, Perang Kemerdekaan Indonesia paling hebat diantaranya: Perang Sunggal
(Karo), Perang Bubutan (Bali, I Gusti Ngurah Rai diangkat jadi Pahlawan Nasional), Perang
Patimura (Ambon, Kapiten Patimura telah diangkat jadi Pahlawan Nasional) dan lainnya. Tapi
tetap saja Datuk Sunggal Surbakti belum diangkat jadi Pahlawan Nasional Indonesia malahan
seorang ‘pahlawan’ bisa menjadi Pahlawan di Republik ini, hal itu oleh karena..tapi katanya,
Bangsa yang besar menghargai jasa para Pahlawanya.?
3. Pendidikan, Tingkat Sarjana paling tinggi di Indonesia (Peranginangin, 1990an), disamping Bali
disusul Minang, Batak, Keturunan Cina dan Bugis.
4. Jenderal, Dua Puluh Sembilan (29) Jenderal Indonesia adalah anak Karo (Lihat daftar)
5. Seratus (100) Professor Indonesia adalah anak Karo (Pembicaraan saya dengan Berita Ginting,
Tokoh Karo, Jakarta) dan ratusan Doktor (Ph.D) Indonesia adalah anak Karo
6. Matematika, Fisika dan Kimia, Banyak Pakar Matematika dan Fisika Indonesia adalah anak Karo
(Prof. K. Sembiring, Guru – Guru Besar USU, Unimed dan lainnya)
7. Teknik, Banyak Pakar Teknik Indonesia anak Karo (Prof. AT. Barus, Prof. Sukaria Sinulingga,
Prof. I. Sinisuka, Victor Ginting, Ph.d, Dosen di Universitas Top Amerika Serikat, Guru – Guru
besar USU dan Unimed dan lainnya)
8. Olimpiade Matematika, Anak Karo pernah mewakili Indonesia di Olimpiade Matematika Yunani
biarpun sekarang kalah sama Cina Keturunan, anak Bali dan anak Jawa (tidak ada peningkatan
padahal Matematika adalah kurikulum wajib sekolah negeri bagi orang Karo)
9. Pertanian, Banyak Pakar Pertanian Indonesia anak Karo (Prof. Naik Sinukaban, Prof. Meneth
Ginting dan Guru – Guru Besar USU, Guru – Guru Besar IPB dan lainnya)
10. Ekonomi Akuntansi, Banyak Akuntan Top Indonesia anak Karo
11. Hukum, Banyak Jaksa Indonesia (Kepala Kejaksaan Negeri dan lainnya) dan beberapa Hakim
Agung Indonesia adalah anak Karo tapi sangat sedikit jadi Pengacara.
12. Kedokteran, Kedokteran juga banyak disukai (dr. Sentosa Karo – Karo, dr. Jaman Kaban dan
lainnya)
13. Sejarah, ada Prof. Masri Singarimbun, Prof. Payung Bangun, Juara Ginting, Ph.D dan lainnya
14. Bahasa, ada Prof. Henry Guntur dan lainnya
15. Ekonomi Pembangunan dan Geograpi termasuk kurikulum sekolah swasta
16. Letjend Djamin Ginting, Panglima Perang TNI, pendiri Gakari cikal bakal Golkar
17. Mayor Selamat Ginting, Panglima Perang Halilintar, Ahli Strategi, Tokoh Penting PNI
Marhaenis (Teman dekat Presiden Sukarno)
18. Mayor Payung Bangun, Panglima Perang Harimau Liar
19. Simpang Ginting, Tokoh Penting PNI Marhaenis (Teman dekat Presiden Sukarno)
20. Thomas Sinuraya, Tokoh Elit Politik Indonesia di Eropa
21. Nerus Ginting Suka, Pernah mencalonkan diri jadi Wakil Presiden Indonesia
22. Prof. Masri Singarimbun, Pendiri KB
23. Prof. AT. Barus, Ahli nuklir pertama Indonesia
24. Thomas Sitepu, Singa Podium 66 (Menurut isu yang beredar salah satu calon ketua Golkar)
25. Sutradara Ginting, Tokoh Politik Indonesia, Sekjen PDIP
26. Malem Sambat Kaban, Menteri Pertanian, Ketua PBB
27. Tifatul Sembiring, Menteri Infokom, Ketua PKS
28. Sahrianta Tarigan, Ketua PDS Jakarta
29. Pada Pemilu 2009, dari sekian partai yang ada, tiga partai Ketuanya anak Karo (PKS, PBB dan
Partai Katolik) dan 1 Sekjennya anak Karo (PDIP)
30. Olahraga, Pecatur top Indonesia banyak anak Karo (Cerdas Barus, Nasib Ginting,
Monang Sinulingga, Merlep Purba, Maksum Firdaus Sembiring, Tuti Rahayu Sinuhaji dan
lainnya), tapi sekarang Cina Keturunan, anak Batak dan anak Jawa mengalahkan anak Karo
(tidak ada peningkatan, biarpun catur adalah pelajaran wajib tapi sekolah catur telah
mengalahkan kedai kopi Karo), mungkin perlu sekolah catur di Kabanjahe, Medan dan Jakarta
31. Seni dan Sastra, Dunia seni dan sastra juga disukai anak Karo (Djaga Depari, Amir Hamzah
Peranginangin, Ita Sembiring, Advent Bangun, El Manik, Ramona Purba, Tio Fanta Pinem, Joey
Bangun dan lainnya)
32. Pengusaha Pertanian Indonesia (Drom Bangun, Kena Ukur Surbakti dan lainnya)
33. Pengusaha Transportasi (Bus Besar) di Medan, Lampung, Jakarta dan Bandung (Lorena dan
Karina bus, Karona bus, Priangan bus, Medan Jaya bus dan lainnya bus sedang di Jakarta dan bus
besar Jakarta – Bandung)
34. Kopi Lampung diciptakan oleh anak Karo
35. Dan lainnya.