Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

TOPIK 4.1 HOMEOSTASIS

Oleh

Kelompok 5:

 Siti Dania Bugita Haerasia


 Pande Tiara Maharani
 Elok Izawati
 Susan Dwi Oktulani
 Riri Septemi
 Herlinawati Harini
 Bq.Erika Sunarizanti
 I Made Dwi Juniartha .S.
 Muchlis Efendi
 Atmayadi Gunawan
 Mustafa Holidi
 Aditya Arya Pradana

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

2011
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan


kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan salah
satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan
mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada
setiap organisme.

Homeostasis adalah kemampuan tubuh untuk mengatur lingkungan internal untuk tetap
stabil dan berfungsi di bawah perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal. Hati, ginjal dan
otak adalah peserta utama fungsi ini. Hati menangani zat beracun oleh metabolisme mereka dan
mempertahankan metabolisme karbohidrat. Ginjal melaksanakan peraturan tingkat air darah,
menjaga kadar garam dan besi dalam darah, dan mengatur kadar ph darah dan urea debit dan
limbah lainnya. Jika tubuh tidak mampu untuk mempertahankan homeostasis, ini akan
menyebabkan penyakit dan juga kematian.

Termoregulasi adalah salah satu aspek homeostasis. Tubuh manusia mampu menahan
perubahan iklim ekstrim dari memutuskan musim dingin untuk kondisi musim yang panas dan
lembab semua karena self regulation suhu tubuh yang terjadi. Tubuh manusia dapat
menyesuaikan diri dengan sukses dalam semua berkat kondisi seperti ramah kepada karakteristik
termoregulasi nya.
TOPIK 4.1 HOMEOSTASIS

Skenario

Laki-laki,25 tahun merasa sangat kelelahan dan hampir pingsan. Setelah mengikuti lomba lari
dalam rangka HUT propinsi NTB. Karena itu, ia berinisiatif untuk menjupai dokter yang juga
bertugas sebagai panitia perlombaan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan : Tensi 135/80, Heart
rate 100x/menit, RR 30x/menit dan berkeringat dingin.

Dokter menjelaskan bahwa hal tersebut normal terjadi, karena ketika aktivitas fisik meningkat,
maka fungsi kardiovaskuler akan meningkat pula dalam upaya memenuhi kebutuhan O2 dan
nutrisi yang diperlukan oleh otot rangka. Selain itu,dokter juga mengatakan terjadi penurunan
aliran darah selama kontraksi.

Berdasarkan scenario di atas, diskusikanlah dengan menggunakan seven jump step berikut ini :

1. Jelaskan terminology yang belum anda ketahui.


2. Jelaskan masalah yang harus anda selesaikan.
3. Analisa masalah tersebut dengan brain storming agar kelompok memperoleh penjelasan
yang beragam mengenai fenomena yang disiskusikan.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis mengenai fenomena / masalah yang
di berikan kepada anda.
5. Susunlah persoalan-persoalan yang tidak bisa di selesaikan dalam diskusi tersebut
menjadi tujuan pembelajaran kelompok (learning issue / learning objective).
6. Lakukan belajar mandiri untuk mencari informasi yang anda perlukan guna menjawab
learning issue yang telah anda tetapkan.
7. Jabarkan temuan informasi yang telah di kumpulkan oleh anggota kelompok, sintesakan
dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang komprehensif untuk
menjelaskan dan menyelesaikan masalah.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. TERMINOLOGI
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ
yangberfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi
suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Homeostasis adalah kemampuan tubuh untuk mengatur lingkungan internal untuk tetap
stabil dan berfungsi di bawah perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal.
RR adalah jumlah nafas (inhalasi dari pernapasan) mahluk hidup membutuhkan persatuan
waktu,umumnya dalam satu menit.

2.2. Permasalahan
2.2.1. Mengapa bisa terjadi penurunan aliran darah selama berkontraksi?
2.2.2. Mengapa RR meningkat?
2.2.3. Peranan Cardivaskuler dengan Homeostasis?

2.3. Pemecahan
2.3.1. RR meningkat
Hal ini dapat terjadi karena kebutuhan oksigen untuk membuat energi atau ATP
berkurang. Sedangkan energi untuk olah raga akan meningkat dengan begitu
oksigen yang dibutuhkan akan bertambah. Hal itu akan membuat tubuh
menghirup udara dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan tubuh tersebut.

2.3.2. Peranan Cardiovaskular dan Homeostasis

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem transpor utama untuk memenuhi


kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrisi serta mengeluarkan hasil
metabolisme dan CO2. Untuk memelihara homeostasis sistem ini diatur oleh pusat
pengaturan kardiovaskuler, pusat respirasi, yang mendapat masukan.
Dari baroreseptor dan kemoreseptor. Apabila aliran darah atau persediaan.
oksigen terganggu, misalnya pada  perdarahan tubuh berusaha mengatasinya
dengan melakukan hemostasis. Akibat lebih lanjut dari rusaknya pembuluh darah
ialah terhentinya pasokan oksigen ke dalam jaringan yang pada akhirnya dapat
mengakibatkan kematian sel.
2.4. LEARNING OBJECTIVE
2.4.1. Mampu memahami dan menjelaskan konsep fisiologi dan keseimbngan cairan.
2.4.2. Mampu memahami dan menjelaskan tanda-tanda gangguan Hemodinamik
2.4.3. Mampu memahami dan menjelaskan terapi cairan
2.4.4. Mampu memahami dan menjelaskan konsep keseimbangan asam basa serta
macam-macam gangguannya.

2.5. PEMECAHAN LO
2.5.1. Konsep fisiologi dan keseimbngan cairan.

Cairan tubuh merupakan cairan yang terdapat di dalam tubuh manusia atau hewan yang
memiliki fungsi fisiologis tertentu. Contoh cairan tubuh adalah: Darah dan plasma darah,
Sitosol, Cairan serebrospinal, Korpus vitreum maupun humor vitreous, Serumen, Humor
aqueous, Cairan limfa, Cairan pleura, Cairan amnion

Fungsi Air / CairanTubuh :

 Pelarut universal :
o Senyawa bergerak lebih cepat dan mudah
o Berperan dalam reaksi kimia contoh :  Glucose larut dalam darah dan masuk
ke sel
 Pengaturan suhu tubuh
o Mampu menyerap panas dlm jumlah besar
o Membuang panas dari jaringan yang menghasilkan panas, contoh : Otot-otot
selama excercise
 Pelicin : Mengurangi gesekkan
 Reaksi-reaksi kimia : Pemecahan karbohidrat & pembentukan protein
 Pelindung : Cairan Cerebro-spinal, cairan amnion
Keseimbangan Cairan Tubuh

 Cairan tubuh menempati +/- 60 % BB tubuh


o Wanita dewasa muda : 50 – 55% Berat Badan
o Pria dewasa muda : 55 – 60% Berat Badan
o Bayi : 75% Berat Badan
o Usia lanjut : 45% Berat Badan
 Air penting untuk berbagai fungsi tubuh dan kadarnya harus tetap dijaga.

Distribusi Cairan Tubuh

 Cairan Intracellular (dalam sel)  = 40 %


 Cairan Extracellular (luar sel)    = 20 %
o Cairan Interstitial (diantara & sekeliling sel) = 15 %
o Plasma Darah = 5 %
 Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
o albumin
o bahan pembeku darah
o immunoglobin (antibodi)
o hormon
o berbagai jenis protein
o berbagai jenis garam

2.5.2. Gangguan Keseimbangan asam basa

Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa


darah:
1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia.
Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah asam atau basa yang dibuang, yang
biasanya berlangsung selama beberapa hari.
2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap
perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga ph bekerja
secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan.
Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah bikarbonat.
Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida
(suatu komponen asam).

 pH Darah : 7.35-7.45 untuk menjaga homeostasis


o Alkalosis jika  pH > 7.45
o Acidosis  jika  pH < 7,45
 pH ditentukan oleh ion hidrogen (H+).
o Ion H+ meningkat, pH menurun (alkalis)
o Ion H+ menurun, pH meningkat (asidosis)
 Sebagian besar keseimbangan asam-basa diatur oleh GINJAL
 Sistem pengaturan lain : Buffers darah & Pernapasan

 Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian ph tersebut, bisa
menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu
asidosis atau alkalosis

 Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau
terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.

 Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau
terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai