Anda di halaman 1dari 6

IDENTITAS PASIEN

Nama pasien : Adi Suharyanto

No. RM : 94732

Usia pasien : 21 tahun

Nama operator : Tirani Bahari

NIM operator : 06/193579/KG/8028

Dokter pembimbing : drg. Prihartiningsih, SU, Sp. BM (K)

ANAMNESIS

Keluhan Utama (CC) :

Ingin mencabutkan gigi untuk perawatan ortodontik

Keadaan Sakit Sekarang (PI) :

Gigi tidak terasa sakit

Riwayat Penyakit yang diderita :

Gigi tidak berlubang dan tidak pernah sakit

Riwayat Kesehatan Keluarga :

Umum : Ayah sehat, tidak dicurigai menderita penyakit sistemik

Ibu sehat, tidak dicurigai menderita penyakit sistemik


Pemeriksaan Oral :

Tidak ada kelainan pada jaringan lunak, mukosa, lidah, gusi, langit-langit, jaringan keras, oklusi.

Riwayat Kesehatan Umum (PMH) :

Sehat, tidak menderita penyakit sistemik

Tidak pernah dirawat di rumah sakit

Tidak memiliki alergi makanan, obat, cuaca.

Pemeriksaan Kepala dan Leher (Ekstra Oral)

Tidak ada kelainan

Peninjauan Sistem Tubuh

Menderita sakit maag

Pemeriksaan Objektif :

 Terdapat gigi 4 tidak ada kavitas

Palpasi : -

Perkusi : -

CE : +

Diagnosis : gigi vital

Treatment : eksodonsi indikasi perawatan ortodontik

 Terdapat gigi 4 tidak ada kavitas

Palpasi : -

Perkusi : -
CE : +

Diagnosis : gigi vital

Treatment : eksodonsi indikasi perawatan ortodontik

Vital sign

Tensi : 120/70 mmHg Respirasi : 16x/menit

Nadi : 76x/menit Temperatur : afebris

Keterangan : kondisi umum pasien aman untuk dilakukan tindakan pencabutan.

Jalannya pencabutan

1. Gigi 4
a. Pasien dianestesi dengan teknik infiltrasi bukal dan infiltrasi palatal.
b. Gigi premolar diseparasi dari jaringan lunak menggunakan sonde atau eskavator.
c. Menggunakan forcep yang dipegang dengan telapak tangan ke atas dan dengan pinch
grasp. Gigi premolar pertama dicabut dengan tekanan ke lateral, ke arah bukal yang
merupakan arah pengeluaran gigi. premolar pertama sering memiliki dua akar, maka
gerakan rotasional dihindarkan. Dilakukan aplikasi tekanan yang hati-hati dan perhatian
khusus waktu mengeluarkan gigi, mengurangi insidensi fraktur akar. Ujung akar premolar
atas mengarah ke palatal, sehingga menyulitkan pencabutan, dan fraktur pada gigi dapat
diperkecil dengan membatasi gerak ke arah lingual.
2. Gigi 4
a. Pasien dianestesi dengan teknik blok pada sisi kiri dan teknik infiltrasi pada forniks bukal
gigi yang akan dicabut, yaitu gigi 4.
Teknik anestesi :
 Blok nervus alveolaris inferior sisi kiri dan nervus lingual
Linea obliqua eksterna diraba dengan telunjuk tangan lalu jari digerakkan ke medial
sehingga teraba linea obliqua interna. Titik anestesi berada di medial linea obliqua
interna dan 1 cm lebih tinggi dari permukaan oklusal gigi rahang bawah. Daerah
anestesi atau tempat anestesi diberi iodine sebelumnya. Jarum dimasukkan dari arah
P1-P2 kontralateral dengan bevel menghadap tulang hingga terasa ada tahanan. Lalu
posisi jarum digerakkan sejajar permukaan oklusal. Masukkan jarum hingga terasa
melewati daerah tahanan. Kemudian posisi jarum kembali ke posisi awal yaitu pada
P1-P2 kontralateral, masukkan jarum hingga habis. Lakukan aspirasi, jika tidak ada
darah maka deponir 1 cc Lidokain HCl untuk menganestesi nervus alveolaris inferior,
lalu jarum ditarik ±1 cm untuk menganestesi nervus lingualis. Lakukan aspirasi, jika
negatif makan deponir 0,5 cc larutan anestesi.
 Infiltrasi bukal
Jarum suntik dimasukkan di bawah membrana mukosa gigi premolar bagian bukal
mandibula dan larutan anestesi dideponir di bawah jaringan tersebut.
b. Gigi premolar diseparasi dari jaringan lunak menggunakan sonde atau eskavator.
c. Menggunakan forcep yang dipegang dengan telapak tangan ke bawah dan sling grasp.
Tekanan yang terutama yang diperlukan adalah lateral/bukal, tetapi akhirnya bisa
dikombinasikan dengan tekanan rotasi. Pengeluaran gigi premolar bawah adalah ke arah
bukal.
d. Setelah gigi 4 dan 4 dapat diambil dari soket dilakukan spooling menggunakan spuit
injeksi yang diisi iod.
e. Pasien diinstruksikan untuk menggigit kapas selama satu jam. Pasien juga diberi instruksi
untuk tidak makan atau minum panas sementara waktu, tidak terlalu sering berkumur, dan
tidak menghisap-hisap luka bekas pencabutan.
f. Medikasi pasca pencabutan yang diberikan pada pasien adalah amoxycillin 500 mg dan
antalgin 500 mg.
Gigi 4 dan 4 yang telah diekstraksi
LAPORAN EKSODONSI

Oleh :
Tirani Bahari
06/193579/KG/8028

Pembimbing : drg. Prihartiningsih, SU, Sp. BM (K)

BAGIAN BEDAH MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011

Anda mungkin juga menyukai