Pemeriksaan External
Kasus Interpretasi
Abdomen Datar, lemas, simetris Normal
Tidak ada massa Menyingkirkan kemungkinan
tumor
Tidak ada tanda cairan Menyingkirkan kemungkinan
bebas kehamilan ektopik
Ada nyeri tekan Tanda infeksi
Hyperpigmented breast
Interpretasi : etiologi belum jelas, tapi ada hubungan dari cortex gl.
Suprarenalis dan hypophysis. Dan peningkatan dari esterogen .
Sumber : diagnostic fisik (Mark H.Swartz)
VITAL SIGN
BP 100/70mmHg (Hipertensi)
Normal : Sistolik : 100-140mmhg
Diastolik : 60-90mmhg
Interpretasi : Normal
Sumber : Obstetri Patologi Unpad dan Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal Sarwono
HR 110x/m (takikardi)
Normal: 60-100x/m
Interpretasi : Pasien mengalami takikardi , Akibat peningkatan suhu tubuh
dan terjadinya anemia mengakibatkan peningkatan denyut nadi
Sumber : Obstetri Patologi Unpad dan Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal Sarwono
T 39,5oC (Normal)
Normal: 36,5-37,2 oC
Intepretasi : Terjadi peningkatan set point tubuh akibat infeksi
Sumber : Obstetri Patologi Unpad dan Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal Sarwono
SPECULUM EXAMINATION
Portio livide
Interpretasi : Normal
BIMANUAL EXAMINATION
Cerviks lembut
Interpretasi : pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena
timbulnya odema dari cervix dan hyperplasia kelenjar-kelenjar cervix
LABORATORY EXAMINATION
Hb 9 g/dl
Normal : >11g/dl(WHO), >10g/dl(Unpad)
Interpretasi : pasien mengalami anemia yang di akibatkan perdarahan.
ESR 28/mm3
Normal : 0-20/ mm3
Intepretasi : tinggi akibat terjadi infeksi
URINE
HCG (+)
Normal : negatif
Intepretasi : HCG adalah hormon yang di hasilkan oleh placenta dan dapat di
sekresikan lewat urine, sehingga pada pasien kemungkinan masih terdapat sisa-
sisa placenta di mana placenta itu terdapat banyak pembuluh darah.
Jenis-jenis abortus :
1. Abortus spontan
Abortus spontan adalah abortus yang berlangsung tanpa tindakan. Tahapan
abortus spontan meliputi :
a. Abortus imminens (kehamilan dapat berlanjut)
Abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman terjadi abortus, ditandai
perdarahan pervaginam, ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih
baik dalam kandungan.
b. Abortus insipiens (kehamilan tidak akan berlanjut dan akan berkembang
menjadi abortus inkomplit atau abortus komplit).
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks telah mendatar
dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih dalam
kavum uteri dan dalam proses pengeluaran.
c. Abortus inkomplit (sebagian hasil konsepsi telah dikeluarkan).
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada yang
tertinggal. Kanalis servikalis masih terbuka dan teraba jaringan dalam kavum
uteri atau menonjol pada ostium uteri eksternum. Sebagian placental site masih
terbuka sehingga perdarahan berjalan terus. Besar uterus sudah lebih kecil dari
umur kehamilan.
d. Abortus komplit (seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan).
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Ostium uteri telah
menutup, uterus sudah mengecil sehingga perdarahan sedikit. Besar uterus
tidak sesuai dengan umur kehamilan
e. Missed abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus telah meninggal dalam
kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya
masih tertahan dalam kandungan.
f. Abortus habitualis
Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih
berturut-turut.
2. Abortus provokatus
Abortus provokatus adalah abortus yang terjadi dengan sengaja dilakukan
tindakan.
Abortus provokatus dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Abortus provokatus medisinalis
Abortus yang didasarkan pada pertimbangan dokter untuk menyelamatkan ibu.
Pertimbangan dilakukan oleh minimal 3 dokter spesialis yaitu spesialis
kebidanan dan kandungan, spesialis penyakit dalam, dan spesialis jiwa.
b. Abortus provokatus kriminalis
3. Abortus infeksiosa
Abortus infeksiosus adalah abortus yang disertai infeksi pada genitalia. Infeksi
dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada tiap abortus, tetapi biasanya
ditemukan pada abortus inkompletus dan lebih sering pada abortus buatan yang
dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan antisepsis. Umumnya terbatas pada
desidua.
Diagnosis abortus infeksiosus ditentukan dengan adanya abortus yang disertai
gejala dan tanda infeksi alat genital, seperti panas (demam kadang-kadang
menggigil), takikardia, perdarahan pervaginam yang berbau(lochia berbau
busuk), uterus yang membesar, lembek, serta nyeri tekan, dan leukositosis.
Untuk mengetahui kuman penyebab perlu diadakan pembiakan darah dan getah
pada serviks uteri.
Abortus
A. Definisi
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan.
Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari
500 gram.
B. Epidemiologi
C. Etiologi
Faktor risiko
a. Tertinggalnya sebagian jaringan janin atau plasenta di uterus setelah terjadi
aborsi inkomplit.
b. Pengguanaan peralatan medis yang asepsis ke dalam uterus.
c. Sexual transmitted disease
d. Penggunaan IUD