Anda di halaman 1dari 10

ANALISA SEGMENTASI, PENENTUAN TARGET DAN POSISI PASAR

PADA RESTORAN STEAK DAN GRILL DI SURABAYA

Serli Wijaya
Dosen Program Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Surabaya
email: serliw@peter.petra.ac.id

Gunawan Adi Chandra


General Manager CLV Restaurant Surabaya
email: adichoe@yahoo.com

Abstrak: Dari sejumlah restoran steak dan grill di Surabaya, tidak banyak yang berhasil melakukan
diferensiasi yang bisa diidentifikasi oleh konsumen. Hasil penelitian menjelaskan bahwa konsumen restoran
steak dan grill di Surabaya dapat dibagi menjadi lima segmen, dimana setiap segmen mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Hasil penelitian juga mengungkap bahwa anggota tiap segmen adalah
menyebar, dimana tidak ada satu pun restoran yang hanya dikunjungi oleh satu segmen. Setiap segmen
sebenarnya mempunyai perbedaan profil dan perilaku sehingga berpengaruh terhadap pilihan konsumen
pada salah satu restoran.

Kata kunci: Restoran steak dan grill, segmentasi pasar, target pasar, posisi pasar.

Abstract: Amongst steak and grill restaurants in Surabaya, only few of them had succeeded in conducting the
differentiation which can be well-identified and recognized by consumers. The result of this research reveals
that customers of steak house and grill in Surabaya could be divided into five clusters, where each cluster has
their own distinguished characteristics. The result also shows that the member of every cluster is
disseminated, where all six restaurants are visited by all five segments, only in a different proportion.

Keywords: steak and grill restaurant, market segmentation, market targeting, market positioning.

Saat ini terdapat 18 restoran steak dan grill di bukan pada usaha menciptakan daya saing
Surabaya (Yellow Pages, 2006). Hal tersebut semakin pembedanya (point of differentiation). Hal ini
memicu ketatnya persaingan yang terjadi di bisnis berdampak langsung pada keputusan pemasaran yang
restoran steak dan grill dalam memenangkan dibuat oleh manajemen yang pada akhirnya bersifat
konsumen. Dalam kondisi persaingan yang semakin general atau umum. Penentuan pasar yang tidak jelas
ketat, perusahaan tidak hanya dituntut untuk dapat atau kurang terarah tersebut pada akhirnya
memproduksi barang atau jasa bagi konsumen, tetapi mempengaruhi posisi pasar dari perusahaan.
juga dituntut untuk mengetahui cara penyajian atau Lebih lanjut, menurut Keller (2003, p.75) salah
penawaran yang lebih baik kepada pasar sasaran satu dari empat langkah yang bisa digunakan untuk
secara efisien dan tepat, dibandingkan dengan apa membangun sebuah merek yaitu menciptakan
yang disajikan dan ditawarkan oleh para pesaingnya. kesesuaian brand image yang ditangkap oleh
Berdasarkan pengamatan penulis terhadap konsumen dengan brand identity dari produk yang
sebagian besar restoran steak dan grill di Surabaya, dibangun atau diciptakan oleh produsen. Apabila
penulis mendapati bahwa hampir sebagian besar ingin berhasil dalam persaingan, perusahaan harus
restoran steak dan grill di Surabaya menggunakan berupaya untuk membangun persepsi mengenai
strategi pemasaran tanpa pembedaan yang produk dan jasa mereka sedemikian rupa dengan
mengakibatkan kaburnya segmentasi pasar dari menyamakan antara brand identity dengan brand
restoran tersebut. Dengan kata lain, manajemen image, sehingga ketika menyebut sebuah kategori
restoran mengabaikan pembedaan-pembedaan yang produk, dengan sendirinya yang muncul di dalam
seharusnya dilakukan dalam aktivitas segmentasi ingatan atau benak konsumen adalah merek
pasar dan melayani seluruh pasar dengan satu tawaran perusahaan dan bukannya merek pesaing. Seperti
strategi pemasaran yang sama. Manajemen restoran telah dijelaskan sebelumnya, karena restoran steak dan
steak dan grill di Surabaya masih berfokus pada apa grill di Surabaya belum banyak yang menciptakan
yang umumnya dibutuhkan oleh konsumen, dan daya saing pembeda, maka brand image yang

Jurusan Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=HOT
76
Wijaya, Analisa Segmentasi, Penentuan Target dan Posisi Pasar pada Restoran 77

tertanam dalam benak konsumen menjadi kabur atau Makens (2002, pp. 255-261) menyatakan bahwa
bahkan berbeda dengan brand identity yang ingin segmentasi dapat dilakukan berdasarkan variabel-
diciptakan atau dibentuk oleh perusahaan. Konsumen variabel di bawah ini:
beranggapan bahwa tidak ada perbedaan yang 1. Segmentasi geografis (geographic segmentation)
signifikan antara satu restoran steak dan grill yang Segmentasi geografis adalah segmentasi yang
satu dengan restoran steak dan grill yang lainnya. membagi pasar menjadi unit geografis yang
Berpijak pada fenomena yang muncul serta yang berbeda-beda seperti negara, daerah otonomi, kota,
dihadapi oleh restoran-restoran steak dan grill di iklim, atau kawasan pemukiman.
Surabaya di atas, penulis menilai sangat penting 2. Segmentasi demografis (demographic segmenta-
melakukan aktivitas segmentasi, penentuan target tion)
serta posisi pasar yang jelas bagi masing-masing Segmentasi demografis adalah segmentasi yang
restoran guna dapat memenangkan persaingan. Oleh membagi pasar menjadi berbagai kelompok
karena itu masalah yang ingin digali dalam penelitian berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin,
ini dirumuskan sebagai berikut: siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan,
1. Bagaimanakah segmentasi pasar pada restoran pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Faktor-
steak dan grill di Surabaya? faktor demografis paling sering dipakai sebagai
2. Bagaimanakah penentuan target pasar pada dasar untuk mensegmentasi kelompok konsumen.
restoran steak dan grill di Surabaya? Salah satu alasannya adalah kebutuhan, keinginan
3. Bagaimanakah posisi pasar restoran steak dan grill dan tingkat penggunaan konsumen berhubungan
di Surabaya? erat dengan variabel demografis. Alasan yang
lainnya adalah bahwa variabel demografis lebih
Batasan Penelitian mudah diukur jika dibandingkan dengan jenis
variabel lainnya.
1. Objek penelitian dilakukan hanya pada enam
3. Segmentasi perilaku (behavioral segmentation)
restoran steak dan grill, dimana menurut Segmentasi ini mengelompokkan pembeli ber-
pertimbangan penulis, keenam restoran tersebut
dasarkan pengetahuan, sikap, tingkat penggunaan
cukup dikenal oleh masyarakat Surabaya sehingga
atas sebuha produk atau jasa, serta manfaat yang
dinilai dapat mewakili seluruh restoran steak dan
dicari oleh konsumen dalam membeli sebuah
grill yang ada di Surabaya. Keenam restoran produk atau jasa.
tersebut antara lain: 1) PrS; 2) PS; 3) CLV; 4) BC;
4. Segmentasi psikografis (psychographic segmenta-
5) TR; dan 6) BA. Selain itu, penulis telah
tion)
melakukan penelitian harga pada restoran–restoran
Segmentasi ini membagi konsumen menjadi
steak dan grill di Surabaya, dimana keenam
kelompok yang berbeda-beda berdasarkan karak-
restoran tersebut memiliki range harga yang relatif
teristik gaya hidup dan kepribadian konsumen.
sama yaitu dengan kisaran harga Rp.20.000,-
sampai Rp.100.000,-
Penentuan Segmen Pasar (Market Targeting)
2. Pembahasan penentuan target dan posisi pasar
tidak sampai pada level perumusan strategi Setelah mengevaluasi berbagai segmen, perusa-
pemasaran untuk masing-masing restoran. Adapun haan harus memutuskan segmen mana dan berapa
pembahasan secara mendalam mengenai strategi segmen yang akan dilayani. Pasar sasaran mencakup
pemasaran untuk masing-masing restoran dapat seperangkat pembeli yang memiliki kebutuhan atau
dilakukan dalam penelitian lebih lanjut. karakteristik umum yang ingin dilayani oleh perusa-
haan.
TEORI PENUNJANG
Penetapan Posisi Pasar (Market Positioning)
Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
Posisi produk adalah cara produk itu didefinisikan
Menurut Kotler, segmen pasar terdiri dari oleh konsumen berdasarkan sejumlah atribut atau,
kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat tempat produk tertentu dipikiran konsumen secara
keinginan yang sama (2005, p.307). Tidak ada cara relatif terhadap produk-produk yang bersaing (p.272).
tunggal untuk mensegmentasi pasar. Pemasar harus Dengan kata lain, positioning adalah tentang
mencoba sejumlah variabel segmentasi yang berbeda- bagaimana suatu merek perusahaan dapat masuk dan
beda, sendiri-sendiri atau bersama-sama, dengan menguasai benak pelanggan. Konsumen terlalu
harapan dapat menemukan cara terbaik untuk melihat banyak dihadapkan dengan informasi tentang produk
struktur pasar. Lebih lanjut, Kotler, Bowen dan dan layanan. Konsumen tidak mungkin mengevaluasi
Jurusan Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=HOT
78 JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN, VOL. 2, NO. 2, SEPTEMBER 2006: 76-85

ulang produk setiap saat memutuskan pembelian, Kerangka Pemikiran


sebaliknya dalam benak konsumen setiap produk atau
Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat
merek akan dikelompokkan dalam sejumlah kategori.
Penetapan posisi dimulai dengan produk, yaitu suatu disajikan dalam gambar 2:
barang, jasa, perusahaan, lembaga, atau bahkan orang.
Penetapan posisi bukanlah kegiatan yang pemasar 6 Restoran Steak dan Grill ( middle-up scale )di Surabaya

lakukan terhadap produk, melainkan merupakan 1.


2.
3.
BC
CLV
PrS
kegiatan yang dilakukan pemasar terhadap pikiran 4.
5.
6.
PS
BA
TR

calon pelanggan sehingga posisi produk dengan tepat


dapat ditanamkan di benak pelanggan.
Para pemasar dapat menggunakan 7 atribut
penetapan posisi (Kotler, Bowen, Makens, 2002, Analisa Segmentasi
berdasarkan variabel-
Karakteristik
pengunjung restoran
Implikasi bagi pihak
manajemen restoran
variabel:
p.344) di bawah ini: 1. Geografis
2. Demografis
steak dan grill di
Surabaya
steak dan grill di
Surabaya

1. Penetapan posisi berdasarkan atribut produk 3. Psikografis


4. Perilaku

2. Penetapan posisi berdasarkan manfaat tertentu Penentuan target

yang ditawarkan bagi konsumen. (Targetting)

3. Penetapan posisi berdasarkan penggunaannya


Posisi Pasar
4. Penetapan posisi berdasarkan siapa kelompok (Market positioning)

konsumen yang mungkin menjadi pemakai dari


produk atau jasa perusahaan. Gambar 2. Kerangka pemikiran
5. Penetapan posisi berdasarkan pesaing (lebih baik
dari posisi pesaing saat ini) Penelitian ini difokuskan pada enam restoran
6. Penetapan posisi berdasarkan kategori produk steak dan grill yang cukup dikenal masyarakat
7. Penetapan posisi berdasarkan mutu/ harga Surabaya, yang dinilai dapat mewakili restoran-
restoran steak dan grill di Surabaya. Analisa segmen-
Selanjutnya menurut Kotler (2005, p.339), selu- tasi dilakukan untuk mengetahui karakteristik
ruh strategi pemasaran harus dibangun berdasarkan konsumen dari setiap restoran. Hasil analisa segmen-
tiga langkah utama dalam pemasaran bersasaran yaitu tasi dari keenam restoran steak dan grill tersebut
STP- Segmentation, Targeting dan Positioning seperti diharapkan dapat digunakan bagi manajemen setiap
dijelaskan dalam gambar 1. restoran untuk menentukan target pasar (targeting),
sehingga jelas arah dan tujuan serta pasar sasaran dari
masing-masing restoran. Manajemen dapat menentu-
kan keputusan pemasaran dalam menghadapi
persaingan serta menanamkan pesan merek ke dalam
benak masyarakat di Surabaya melalui proses
positioning. Fokus penelitian pada penentuan target
dan posisi pasar secara umum karena penulis ingin
Sumber: Kotler, Bowen, dan Makens (2002, p.254) memberikan gambaran mengenai langkah selanjutnya
Gambar 1. Langkah-langkah dalam segmentasi, yang dapat ditempuh pemasar restoran steak dan grill
penentuan target, dan posisi pasar di Surabaya setelah pemasar melakukan segmentasi
pasar terhadap konsumennya.
1. Segmentasi Pasar (Segmentation)
Proses membagi pasar menjadi kelompok-kelom- METODOLOGI PENELITIAN
pok pembeli khas yang mungkin membutuhkan
produk dan atau bauran pemasaran tersendiri. Jenis Penelitian, Gambaran Populasi dan Sampel
Perusahaan mempunyai cara yang berbeda-beda Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif
untuk membuat segmen pasar dan untuk mengem- dengan tujuan untuk mendeskripsikan segmen
bangkan profil segmen pasar yang dihasilkan. pengunjung restoran steak dan grill di Surabaya.
2. Membidik Pasar (Targeting) Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah
Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen, semua orang minimal berusia 17 tahun yang pernah
dan memilih satu atau beberapa segmen pasar. mengkonsumsi jenis makanan steak di salah satu dari
3. Menetapkan Posisi Pasar (Positioning) enam restoran steak dan grill yang menjadi objek
Mengembangkan posisi bersaing bagi produk dan penelitian. Teknik pengambilan sampel dilakukan
mengembangkan bauran pemasaran yang tepat. dengan teknik judgement dan quota sampling (bagian
Jurusan Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=HOT
Wijaya, Analisa Segmentasi, Penentuan Target dan Posisi Pasar pada Restoran 79

dari non-probability sampling) yaitu sebuah teknik ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
pengambilan sampel, dimana elemen populasi dipilih
atas pertimbangan penulis serta jumlah sampel sudah Pelaksanaan Pendistribusian Kuesioner
ditentukan (Simamora, 2004, p.200). Jumlah sampel Pada pelaksanaan pembagian kuesioner, penulis
ditetapkan sebanyak 400 sampel. Adapun 400 sampel mengalami berbagai hambatan sehubungan dengan
tersebut dibagi atas: akses untuk pembagian kuesioner serta data mengenai
• 50 sampel diambil di BC (Jalan Manyar Kertoarjo) company profile, dimana tidak semua restoran
• 50 sampel diambil di CLV (Jalan Kertajaya Indah) mengijinkan untuk dilakukan pendistribusian kuesio-
• 50 sampel diambil di PS (Jalan Manyar Kertoarjo) ner kepada para responden. Oleh karena itu untuk
• 50 sampel diambil di PrS (Jalan H.R. Muhammad) memenuhi kuota jumlah sampel yang telah
• 50 sampel diambil di SABA (Jalan Gubeng) ditetapkan, penulis menambah jumlah kuesioner yang
• 50 sampel diambil di TR (Jalan H.R. Muhammad) disebarkan ke daerah netral. Adapun pelaksanaan
• 100 sampel diambil di lokasi umum yang ‘netral’ pembagian kuesioner adalah sebagai berikut :
seperti di kampus (ditetapkan kampus Universitas • 50 Kuesioner disebarkan di restoran CLV.
Kristen Petra), dan di mal (ditetapkan di Mal • 50 Kuesioner disebarkan di restoran PS.
Galaxi dan Plasa Tunjungan). Tempat umum
• 50 Kuesioner disebarkan di restoran TR.
dipilih karena dinilai sedikit banyak bisa dijadikan
tolak ukur jumlah pelanggan dari keenam restoran • 160 kuesioner disebarkan di daerah netral.
di atas. Total kuesioner yang disebarkan adalah 310 kuesio-
ner.
Definisi Operasional Variabel
Selanjutnya, sehubungan dengan response rate,
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini didapati bahwa dari total kuesioner yang disebarkan
dijelaskan sebagai berikut: sebanyak 310 kuesioner, setelah diedit oleh penulis,
1. Segmentasi geografis (geographic segmentation) ternyata hanya 261 kuesioner saja yang dapat diolah
Didefinisikan sebagai segmentasi yang membagi lebih lanjut oleh penulis dikarenakan sejumlah 49
pasar menjadi unit geografis yaitu: Surabaya kuesioner tidak valid dalam pengisiannya oleh
Utara, Surabaya Selatan, Surabaya Pusat, Sura- responden (contoh: dibiarkan kosong, tidak dijawab
baya Barat, Surabaya Timur, dan kota-kota di luar oleh responden). Oleh karena itu response rate yang
Surabaya. Adapun sub-variabel dari segmentasi didapatkan adalah sebesar 84,19% dimana jumlah itu
geografis yang dimaksud adalah wilayah tempat termasuk dalam kategori baik karena penelitian
tinggal responden. mendapatkan sambutan yang baik dari responden.
2. Segmentasi demografis (demographic segmenta-
tion) Deskripsi Profil Responden
Didefinisikan sebagai segmentasi yang membagi
pasar menjadi berbagai kelompok berdasarkan Sebagian besar responden penelitian ini meng-
variabel seperti usia, jenis kelamin, jumlah anggota konsumsi makanan steak dan grill di restoran paling
keluarga, pendapatan per bulan, pekerjaan, dan banyak 1–2 kali dalam sebulan (73,18%) dan
pendidikan terakhir. melakukan pembelian tergantung pada keinginan
3. Segmentasi perilaku (behavioral segmentation) (74,71% responden). Kebanyakan dari responden
Didefinisikan sebagai segmentasi yang membagi melakukan pembelian bersama dengan keluarga
pasar berdasarkan frekuensi kunjungan, momen (52,87%), dan restoran yang paling favorit untuk
kunjungan/tujuan makan di restoran, teman dikunjungi adalah restoran CLV (31,80%). Sebagian
berkunjung/saat makan ke restoran, dan restoran besar responden berdomisili di Surabaya Pusat
pilihan responden. (52,11%). Sebagian besar dari responden adalah
4. Segmentasi psikografis (psychographic segmenta- masih berstatus belum menikah (71,65%), responden
tion) terbanyak adalah wanita (51,34%), usia paling banyak
Didefinisikan sebagai segmentasi yang membagi adalah kelompok 17–21 tahun (39,46%), dan sebagian
pasar berdasarkan berdasarkan karakteristik gaya besar responden tinggal dengan 3-4 orang dalam satu
hidup dan kepribadian konsumen. rumah (50,57%).
Selanjutnya, responden penelitian ini sebagian
Teknik Analisa Data besar masih berstatus pelajar/mahasiswa dengan
Untuk menganalisa data yang terkumpul, penulis penghasilan di bawah Rp 700 ribu rupiah. Apabila
menggunakan teknik analisa klaster. Analisa klaster dilihat berdasarkan pendidikan terakhir, maka
juga dilakukan untuk mengelompokkan objek-objek sebagian besar responden penelitian ini berpendidikan
berdasarkan karakteristik yang dimiliki. terakhir sarjana S1 (49,43%) dan SMA (32,95%).

Jurusan Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=HOT
80 JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN, VOL. 2, NO. 2, SEPTEMBER 2006: 76-85

Analisa Klaster Pengunjung Restoran Steak dan penelitian ini, penulis hanya mengambil 5 segmen saja
Grill Sebagai Proses Segmentasi Pasar yang relevan dengan profil konsumen restoran steak
dan grill di Surabaya. Lima segmen tersebut antara
Tabel 1. Jumlah anggota klaster lain: 1) the change-expecting lad; 2). the savvy
conqueror; 3). the established confident; 4). the
Klaster Jumlah anggota
1 the change-expecting lad 110 optimistic family person; dan 5). the cheerful
2 the savvy conqueror 44 humanist; dimana masing-masing segmen memiliki
3 the established confident 43 karakteristik utama seperti dijelaskan dalam tabel 2.
4 the optimistic family person 29
5 the cheerful humanist 35 Analisa Penentuan Target dan Posisi Pasar
Total 261
Sumber: Data kuesioner, diolah Tabel 3 memberikan gambaran distribusi penye-
baran masing-masing segmen yang berkunjung ke
Berdasarkan pada hasil pembahasan mengenai setiap restoran. Dari tabel 3 terlihat bahwa pengunjung
segmentasi pasar pada restoran steak and grill di restoran BC, PrS, dan PS dan BA didominasi oleh
Surabaya, maka responden yang merupakan pengun- segmen the change-expecting lad. Sementara restoran
jung dari restoran steak dan grill di Surabaya dapat BC dan CLV, pengunjungnya adalah merata dari
dikelompokkan menjadi 5 klaster atau segmen yang kelima segmen.
digambarkan dalam tabel 2.
Tabel 3. Identifikasi konsumen per segmen ber-
Tabel 2. Karakteristik psikografis utama respon-
den sebagai pengunjung restoran steak dasarkan restoran pilihan
dan grill di Surabaya No Resto- Segmen
ran the change- the savvy the established theoptimistic the heerful Σ
Segmen Karakteristik Utama expecting lad conqueror confident family person humanist
1. The change- • Teman adalah segala-galanya 1 BC 28 9 7 8 8 60
expecting lad • Mengharapkan perubahan terhadap 2 CLV 27 15 19 12 10 83
3 PrS 17 6 5 2 4 34
masa depan 4 PS 16 3 0 0 4 23
2. The savvy conqueror • Tujuan hidup adalah mencari kekayaan 5 BA 14 4 6 5 6 35
guna memenuhi gaya hidup 6 TR 8 7 6 2 3 26
• Suka dikagumi orang lain Total 110 44 43 29 35 261
• Optimis terhadap masa depan Sumber: Data kuesioner, diolah
• Percaya diri
3. The established • Optimis terhadap masa depan,
confident • Tidak suka menjadi pusat perhatian Selanjutnya, penulis melakukan analisa tabulasi
• Menganggap penting untuk diterima silang antara kelima segmen dengan karakteristik
dan diakui lingkungan demografis pengunjung restoran steak dan grill. Hasil
• Teman adalah segala-galanya tabulasi selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk
4. The optimistic family • Keluarga dan teman adalah segala-
person galanya.
melakukan penentuan pasar sasaran (target market)
• Menganggap bahwa relasi dan kerabat bagi masing-masing restoran, seperti terungkap pada
pendukung kesuksesan tabel 4.
• Materi hanya sebagai alat untuk
memenuhi gaya hidup Analisa Penentuan Target dan Posisi Pasar
5. The cheerful • Hidup tidak dimanja oleh materi Restoran BC
humanist • Tujuan hidupnya bukan mencari
kekayaan Berdasarkan tabel 3, segmen the change-
• Materi bukanlah modal kebahagiaan expecting lad yang memilih restoran BC berjumlah 28
• Materi bukan alat untuk memenuhi
kebutuhan gaya hidup orang dari 60 orang responden yang memilih restoran
• Tidak suka menjadi pusat perhatian BC dimana karakteristik utama segmen tersebut dapat
Sumber: adopsi dari hasil penelitian majalah SWA bekerja diidentifikasi sebagai berikut:
sama dengan lembaga riset LOWE dan PROMPT, 2005. 1. Bagi segmen ini. teman adalah segala-galanya dan
mengharapkan perubahan terhadap masa depan.
Adapun pemberian istilah atau nama untuk setiap
2. Melakukan pembelian/ konsumsi jenis makanan
segmen diadopsi dari hasil riset yang dilakukan
steak dan grill tergantung pada keinginan sebanyak
lembaga riset PROMPT dan LOWE bekerja sama
dengan majalah SWA yang melakukan penelitian 1– 3 kali perbulan.
pada tahun 2005 (SWA, 2005) mengenai profil 3. Berkunjung ke restoran steak dan grill bersama
psikografis konsumen Indonesia, dimana hasil dengan keluarga.
penelitian mengungkap bahwa konsumen Indonesia 4. Sebagian besar konsumen adalah wanita yang
dapat dibagi menjadi 8 segmen dimana untuk belum menikah, berdomisili di daerah Surabaya

Jurusan Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=HOT
Wijaya, Analisa Segmentasi, Penentuan Target dan Posisi Pasar pada Restoran 81

Timur dengan usia sekitar 17-21 tahun dengan dengan suasana seperti di rumah. Tentu saja hal ini
pendidikan pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa, perlu diimbangi dengan desain interior yang simpel,
jumlah keluarga 3-4 orang dan berpenghasilan di modern, hangat dan nyaman seperti layaknya rumah
bawah Rp.700.000,-/bulan serta berpendidikan yang nyaman bagi para remaja; sehingga apabila
terakhir SMA. masyarakat Surabaya berpikir mengenai restoran BC,
maka yang terbesit di benak masyarakat Surabaya
Tabel 4. Pasar sasaran restoran steak dan grill di adalah restoran anak muda yang nyaman seperti di
Surabaya rumah.
Restoran Target Market berdasarkan karakteristik
demografis responden Analisa Penentuan Target dan Posisi Pasar
Restoran BC • Pelajar / Mahasiswa Restoran CLV dan Restoran TR
• Masyarakat Surabaya yang berusia 17-34
tahun Dari tabel 3 terlihat bahwa kelompok konsumen
Restoran CLV • Pelajar / Mahasiswa restoran CLV dan restoran TR adalah merata dari
• Keluarga segmen the change-expecting lad sampai segmen the
• Wiraswasta cheerful humanist dimana setiap segment memiliki
• Profesional (dokter, pengajar dan pengacara) karakteristik sebagai berikut:
• Manajer
• Pegawai swasta
• The change-expecting lad:
• Pegawai negeri 1. Memiliki karakteristik utama bahwa teman
Restoran PrS • Pelajar / Mahasiswa adalah segala-galanya dan mengharapkan
• Masyarakat Surabaya yang berusia 17-34 perubahan terhadap masa depan.
tahun 2. Melakukan pembelian atau konsumsi jenis
Restoran PS • Pelajar / Mahasiswa makanan steak dan grill tergantung pada
• Masyarakat Surabaya yang berusia 17-34 keinginan sebanyak 1– 3 kali perbulan.
tahun
Restoran BA • Pelajar / Mahasiswa
3. Berkunjung ke restoran steak dan grill bersama
• Masyarakat Surabaya yang berusia 17-34 dengan keluarga.
tahun 4. Sebagian besar konsumen adalah wanita yang
Restoran TR • Pelajar / Mahasiswa belum menikah, berdomisili di daerah Sura-
• Keluarga baya Timur dengan usia sekitar 17-21 tahun
• Wiraswasta
dengan pekerjaan sebagai pelajar/ mahasiswa,
• Profesional (dokter, pengajar dan pengacara)
• Manajer jumlah keluarga 3-4 orang dan berpenghasilan
• Pegawai swasta di bawah Rp.700.000,-/bulan serta berpen-
• Pegawai negeri didikan terakhir SMA.
Sumber: data kuesioner, diolah • The savvy conqueror:
1. Memiliki karakteristik utama bahwa tujuan
Berdasarkan identifikasi segmen the change-
expecting lad di atas, maka pihak manajemen restoran hidup adalah mencari kekayaan guna meme-
BC dapat membidik pasar sasaran utama bagi restoran nuhi gaya hidup dan suka dikagumi orang lain,
BC adalah pelajar dan mahasiswa. Selanjutnya, dalam percaya diri, dan optimis terhadap masa depan.
pengambilan keputusan, pihak manajemen restoran 2. Melakukan pembelian atau konsumsi jenis
BC dihimbau untuk menyesuaikan keputusan yang makanan steak dan grill tergantung pada
diambil dengan pasar sasaran yang dipilih. Sebagai keinginan sebanyak 1– 3 kali per bulan.
contoh adalah pengambilan keputusan pemasaran, 3. Berkunjung ke restoran steak dan grill bersama
dimana pihak restoran BC dapat membuat menu paket dengan teman.
hemat bagi pelajar dan mahasiswa yang mengkon- 4. Sebagian besar konsumen adalah pria yang
sumsi jenis makanan steak dan grill di restoran BC. belum menikah, berdomisili di daerah Sura-
Hal ini dapat berupa diskon khusus pelajar atau paket baya Timur dengan usia sekitar 22-30 tahun,
makanan khusus pelajar yang dapat dikonsumsi pekerjaan sebagai pegawai swasta, jumlah
apabila konsumen dapat menunjukkan kartu identitas keluarga 3-4 orang dan berpenghasilan dari
pelajarnya. Rp.700.000 sampai Rp.6.000.000,- keatas per
Lebih jauh, terkait dengan strategi posisi pasar, bulan, serta berpendidikan terakhir Sarjana S1.
restoran BC dapat memposisikan restorannya sebagai • The established confident:
restoran dengan atmosfir anak muda namun tidak 1. Memiliki karakteristik utama bahwa optimis
meninggalkan kesan kekeluargaan. Konsep ini dapat terhadap masa depan, tidak suka menjadi pusat
diciptakan oleh pihak manajemen restoran BC untuk perhatian, penting untuk diterima dan diakui
ditanamkan ke dalam benak masyarakat Surabaya, lingkungan, teman adalah segala-galanya.
bahwa restoran BC adalah restoran bagi anak muda

Jurusan Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=HOT
82 JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN, VOL. 2, NO. 2, SEPTEMBER 2006: 76-85

2. Melakukan pembelian atau konsumsi jenis sasarannya adalah dari semua segmen. Sehingga
makanan steak dan grill tergantung pada dalam pengambilan keputusan, pihak manajemen
keinginan sebanyak 1–3 kali perbulan. restoran CLV dan TR dihimbau untuk menyesuaikan
3. Berkunjung ke restoran steak dan grill bersama apakah keputusan yang diambil telah sesuai dengan
dengan keluarga. target sasaran.
4. Sebagian besar konsumen adalah pria yang Pertama, bagi restoran CV, hal yang dapat
belum menikah, berdomisili di daerah Sura- dilakukan misalnya mengenai pengambilan keputusan
baya Timur dengan usia sekitar 22-30 tahun tata ruang dan pengaturan meja. Pihak restoran CLV
dengan pekerjaan sebagai wiraswasta, jumlah dapat membuat tata ruang yang dapat menampung
keluarga 3-4 orang dan berpenghasilan di atas lebih banyak meja dengan kapasitas 4 orang /meja, hal
Rp.6.000.000,-/bulan serta berpendidikan ter- ini didasarkan dari hasil pengolahan data dimana
akhir Sarjana S1. jumlah anggota keluarga masyarakat Surabaya yang
• The optimistic family person: mengkonsumsi jenis makanan steak dan grill di
1. Memiliki karakteristik utama bahwa keluarga restoran CLV berjumlah 3-4 orang dengan mayoritas
dan teman adalah segala-galanya. Menganggap kunjungan bersama keluarga. Contoh lain adalah
bahwa relasi dan kerabat pendukung kesuk- pengambilan keputusan pemasaran yang berupa
sesan serta beranggapan bahwa materi hanya penawaran paket makan 3 gratis 1. Apabila konsumen
sebagai alat untuk memenuhi gaya hidup. membeli 3 main course, maka main course yang ke-4
2. Melakukan pembelian atau konsumsi jenis adalah gratis dengan syarat dan kondisi yang telah
makanan steak dan grill tergantung pada ditentukan oleh pihak manajemen restoran CLV.
keinginan sebanyak 1– 3 kali perbulan. Posisi pasar dari restoran CLV dengan target
3. Berkunjung ke restoran steak dan grill bersama sasaran konsumen semua segmen dapat berupa
dengan keluarga. restoran dengan atmosfir keluarga tetapi dinamis.
4. Sebagian besar konsumen adalah wanita yang Konsep ini dapat diciptakan oleh pihak manajemen
sudah menikah dan memiliki anak, berdomisili restoran CLV untuk ditanamkan ke dalam benak
di daerah Surabaya Timur dengan usia sekitar masyarakat Surabaya, bahwa restoran CLV adalah
31-40 tahun dengan pekerjaan sebagai wiras- restoran bagi semua usia dengan nuansa biru yang
wasta, jumlah keluarga 3-4 orang dan ber- dinamis. Tentu saja hal ini perlu diimbangi dengan
penghasilan diatas Rp.6.000.000,-/bulan serta desain interior yang dinamis tetapi selayaknya rumah
berpendidikan terakhir Sarjana S1. yang nyaman bagi para konsumen. Sehingga apabila
• The cheerful humanist: masyarakat Surabaya berpikir mengenai restoran
1. Memiliki karakteristik utama bahwa hidup CLV, maka yang terbersit di benak masyarakat
tidak dimanja oleh materi karena tujuan Surabaya adalah restoran dengan nuansa rumah
hidupnya bukan mencari kekayaan serta modern minimalis dan dinamis dengan warna biru
beranggapan bahwa materi bukanlah modal yang memberikan ketenangan dan kesejukan dalam
kebahagiaan serta bukan alat untuk memenuhi mengkonsumsi jenis makanan steak dan grill.
kebutuhan gaya hidup dan tidak suka menjadi Kedua, berbeda dengan restoran CLV, restoran
pusat perhatian. TR dalam pengambilan keputusan manajemennya,
2. Melakukan pembelian atau konsumsi jenis dapat mengambil langkah yang berbeda, misalnya
makanan steak dan grill tergantung pada dalam penentuan menu makanan yang dapat dilaku-
keinginan sebanyak 1– 3 kali perbulan. kan dengan lebih bervariatif sehingga bisa menjang-
3. Berkunjung ke restoran steak dan grill bersama kau baik dari kalangan pelajar dan mahasiswa dengan
dengan keluarga. tingkat pendapatan rendah (dibawah Rp.700.000,-/
4. Sebagian besar konsumen adalah wanita yang bulan) sampai kalangan wiraswasta dengan tingkat
belum menikah, berdomisili di daerah pendapatan tinggi (diatas Rp.6.000.000,-/bulan).
Surabaya Timur dengan usia sekitar 22-30 Misalnya, Chicken Kiev dengan harga Rp. 25.000,-/
tahun dengan pekerjaan sebagai pelajar/ porsi atau Lobster Steak dengan harga Rp.250.000,-/
mahasiswa, jumlah keluarga 3-4 orang dan porsi.
berpenghasilan dibawah Rp.700.000,-/bulan Selanjutnya, posisi pasar dari restoran TR dengan
serta berpendidikan terakhir Sarjana S1 dan target sasaran konsumen semua segmen dapat
SMA. diposisikan sebagai restoran dengan kehangatan
sebuah keluarga dan cinta kasih keluarga yang
Berdasarkan karakteristik di atas, pihak manaje- dinamis. Hal ini dapat direpresentasikan misalnya
men restoran CLV dan TR dapat memilih pasar dalam penamaan menu makanan.
Jurusan Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=HOT
Wijaya, Analisa Segmentasi, Penentuan Target dan Posisi Pasar pada Restoran 83

Analisa Penentuan Target dan Posisi Pasar Analisa Penentuan Target dan Posisi Pasar
Restoran PrS Restoran PS
Dari tabel 3 terlihat bahwa jumlah segmen the Dari tabel 3 terlihat bahwa jumlah konsumen dari
change-expecting lad yang memilih restoran PrS the change-expecting lad yang memilih restoran PS
sebesar 17 orang dari 34 orang responden yang sebesar 16 orang dari 23 orang responden yang
memilih restoran PrS. Untuk itu dapat disarankan memilih restoran PS. Dari hasil tersebut, restoran PS
bahwa kelompok konsumen restoran PrS adalah the dapat membidik segmen the change-expecting lad
change-expecting lad dengan identifikasi seperti yang sebagai target sasarannya. Adapun karakteristik dari
telah disebutkan pada bagian sebelumnya. Berdasar- segmen the change-expecting lad telah disebutkan
kan identifikasi konsumen the change-expecting lad di pada bagian sebelumnya.
atas, maka dapat disarankan kepada pihak manajemen Berdasarkan karakteristik segmen the change-
restoran PrS bahwa target sasaran restoran PrS adalah expecting lad di atas, maka dapat disarankan kepada
pelajar dan mahasiswa. Sehingga dalam pengambilan pihak manajemen restoran PS bahwa target sasaran
keputusan, pihak manajemen restoran PrS dihimbau restoran PS adalah pelajar dan mahasiswa. Sehingga
untuk menyesuaikan apakah keputusan yang diambil dalam pengambilan keputusan, pihak manajemen
telah sesuai dengan target sasaran. Sebagai contoh restoran PS dihimbau untuk menyesuaikan apakah
adalah pengambilan keputusan pemasaran. Pihak keputusan yang diambil telah sesuai dengan target
restoran PrS dapat membuat penawaran khusus bagi sasaran. Sebagai contoh adalah pengambilan keputus-
pelajar putri. Seperti ‘Monday, Girls Dine-In’, yaitu an pemasaran. Pihak restoran PS dapat membuat
penawaran khusus bagi remaja pelajar putri setiap hari penawaran khusus bagi pelajar dan mahasiswa
Senin, apabila pelajar putri mengkonsumsi jenis berprestasi. Seperti diskon 50% untuk main course
makanan steak dan grill di restoran PrS. Hal ini dapat
yang dikonsumsi oleh pelajar dan mahasiswa berpres-
berupa free drinks atau diskon khusus bagi remaja
tasi atau free dessert khusus apabila mengkonsumsi
putri apabila mengkonsumsi main couse di restoran
jenis makanan steak dan grill di restoran PrS. Apabila
PrS pada hari Senin. Syarat dan ketentuan berlaku
sesuai dengan keputusan pihak manajemen restoran konsumen dapat menunjukkan hasil rapor atau Kartu
PrS. Dengan harapan remaja putri dapat mengajak Hasil Studi yang menunjukkan bahwa konsumen
teman atau keluarga untuk mengkonsumsi jenis berprestasi di institusi pendidikannya. Syarat dan
makanan steak dan grill di restoran PrS pada hari ketentuan berlaku sesuai dengan keputusan pihak
Senin, yang mungkin dirasa kurang begitu ramai bagi manajemen restoran.
restoran PrS pada setiap hari Senin guna Posisi pasar dari restoran PS dengan target
meningkatkan pendapatan restoran pada hari Senin. sasaran konsumen the change-expecting lad dapat
Posisi pasar dari restoran PrS dengan target berupa restoran anak muda yang berbeda dengan
sasaran konsumen The Change-Expecting Lad dapat restoran BC dan PrS tetapi tidak meninggalkan kesan
berupa restoran dengan atmosfir anak muda yang kekeluargaan. Konsep ini dapat diciptakan oleh pihak
berbeda dengan restoran BC tetapi tidak meninggal- manajemen restoran PS untuk ditanamkan ke dalam
kan kesan kekeluargaan. Hal ini dapat berupa benak masyarakat Surabaya, bahwa restoran PS
pemilihan warna interior yang lebih feminin tetapi adalah restoran bagi anak muda karena baik dari
trendi, pemasangan hiasan atau figurine yang dapat promosi pemasaran, seragam serta pernak – prenik
menarik perhatian remaja putri. Konsep ini dapat yang dikenakan pramusaji, penyampaian servis
diciptakan oleh pihak manajemen restoran PrS untuk dilakukan dengan gaya anak muda.
ditanamkan ke dalam benak masyarakat Surabaya,
bahwa restoran PrS adalah restoran bagi anak muda Analisa Penentuan Target dan Posisi Pasar
khususnya remaja putri dengan suasana seperti di Restoran BA
rumah. Tentu saja hal ini perlu diimbangi dengan
desain interior yang trendi, feminin, dan nyaman Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah konsumen
seperti layaknya rumah yang nyaman bagi para dari the change-expecting lad yang memilih restoran
remaja khususnya remaja putri. Sehingga apabila BA sebesar 14 orang dari 35 orang responden yang
masyarakat Surabaya berpikir mengenai restoran PrS, memilih restoran BA, untuk itu dapat disarankan
maka yang terbersit di benak masyarakat Surabaya bahwa kelompok konsumen restoran PS adalah the
adalah restoran trendi, feminin dan nyaman seperti di change-expecting lad dengan dengan identifikasi
rumah. seperti yang telah disebutkan pada tabel 1.

Jurusan Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=HOT
84 JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN, VOL. 2, NO. 2, SEPTEMBER 2006: 76-85

Berdasarkan identifikasi konsumen the change- Saran


expecting lad di atas, maka dapat disarankan kepada
pihak manajemen restoran BA bahwa target sasaran Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan
restoran BA adalah pelajar dan mahasiswa. Sehingga beberapa saran sebagai berikut:
dalam pengambilan keputusan, pihak manajemen 1. Dalam menyebarkan kuesioner kepada responden,
restoran BA dihimbau untuk menyesuaikan apakah penulis menjumpai kesulitan untuk memilih
keputusan yang diambil telah sesuai dengan target sampel yang berada di restoran objek penelitian.
sasaran. Sebagai contoh adalah pengambilan keputus- Sampel sebagian besar diambil di daerah umum
an pemasaran. Pihak restoran BA dapat membuat atau “netral” seperti mal dan kampus, sehingga
penawaran khusus bagi pelajar dan mahasiswa dengan responden secara demografis didominasi oleh
memberikan hiburan band kampus setiap malam, kelompok pelajar/mahasiswa, dimana hal tersebut
dengan harapan banyaknya pelajar dan mahasiswa mempengaruhi hasil penelitian. Oleh sebab itu
penggemar band kampus tersebut dapat menikmati disarankan dalam penelitian relevan yang men-
hiburan tersebut sambil mengkonsumsi makanan yang datang, pengambilan sampel dapat lebih mewakili
ditawarkan oleh restoran BA. semua kelompok konsumen sehingga proses
Posisi pasar dari restoran PS dengan target segmentasi pasar dapat lebih akurat.
sasaran konsumen the change-expecting lad dapat 2. Saran bagi restoran BC
berupa restoran anak muda yang berbeda dengan Restoran ini sebaiknya menciptakan suasana
restoran BC, PrS dan PS tetapi tidak meninggalkan
restoran yang cocok dengan selera anak muda
kesan kekeluargaan. Konsep ini dapat diciptakan oleh
pihak manajemen restoran PS untuk ditanamkan ke yaitu suasana restoran yang nyaman, modern, dan
dalam benak masyarakat Surabaya, bahwa restoran simpel.
BA adalah restoran bagi anak muda karena baik dari 3. Saran bagi restoran CLV
promosi pemasaran, seragam serta aksesoris yang Restoran ini sebaiknya mengadopsi semua
dikenakan pramusaji, penyampaian servis dilakukan perilaku konsumen dari berbagai segmen sehingga
dengan gaya anak muda ditambah dengan hiburan- bisa diterima oleh segmen-segmen konsumen
hiburan bagi anak muda seperti band kampus, yang ada di Surabaya. Adapun pengembangan
accustic nite, live music oleh penyanyi-penyanyi bisa diarahkan pada desain restoran dengan nuansa
muda. rumah modern minimalis dan dinamis dengan
warna biru yang memberikan ketenangan dan
KESIMPULAN DAN SARAN kesejukan dalam mengkonsumsi jenis makanan
steak dan grill.
Kesimpulan 4. Saran bagi restoran PrS
1. Hasil analisa klaster mengelompokkan responden Restoran ini sebaiknya juga berkonsentrasi pada
yang merupakan pengunjung restoran steak dan segmen 1 namun dengan melakukan diferensiasi
grill di Surabaya ke dalam 5 segmen, yaitu 1). dari restoran BC karena profil responden yang
segemn the change-expecting lad; 2). segmen the sama yaitu dari segmen 1. Hal ini dapat berupa
savvy conqueror, 3). segmen the established desain interior yang trendi, feminin dan nyaman
confident; 4). segmen the optimistic family person; seperti layaknya rumah yang nyaman bagi para
dan 5). segmen the cheerful humanist. remaja khususnya remaja putri. Sehingga apabila
2. Masing-masing segmen mempunyai karakteristik, masyarakat Surabaya berpikir mengenai restoran
profil, dan perilaku yang berbeda-beda dimana hal PrS, maka yang terbersit di benak masyarakat
ini bisa berpengaruh terhadap pilihan konsumen Surabaya adalah restoran trendi, feminin dan
pada salah satu restoran. nyaman seperti di rumah.
3. Belum terjadi diferensiasi yang tinggi terhadap 5. Saran bagi restoran PS
layanan restoran steak and grill di Surabaya. Hal Restoran ini sebaiknya juga berkosentrasi pada
ini nampak dari responden restoran yang satu
segmen 1 namun dengan melakukan diferensiasi
dengan yang lainnya merupakan segmen yang
sama, misalnya restoran BC, PrS, PS, dan BA, dari restoran BC dan PrS karena profil responden
dimana respondennya adalah dari segmen the kedua restoran sama yaitu dari segmen 1. Yaitu
change-expecting lad yang sebagian besar restoran bagi anak muda yang dinamis karena baik
merupakan kelompok pelajar dan mahasiswa. dari promosi pemasaran, seragam serta aksesoris
Selanjutnya, restoran CLV dan restoran TR, yang dikenakan pramusaji serta penyampaian
dimana responden dua restoran ini adalah merata servis dilakukan dengan gaya anak muda yang
dari kelima segmen yang ada dinamis.

Jurusan Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=HOT
Wijaya, Analisa Segmentasi, Penentuan Target dan Posisi Pasar pada Restoran 85

6. Saran bagi restoran BA Kotler, P. (2005). Manajemen pemasaran, (Edisi ke-


Restoran ini sebaiknya juga berkosentrasi pada sebelas), Jakarta: PT. Indeks Kelompok
segmen 1 namun dengan melakukan diferensiasi Gramedia.
dari restoran BC, PrS dan PS, karena profil
responden restoran-restoran tersebut diatas sama Kotler, P., Bowen, J., & Makens, J. (2002). Pema-
yaitu dari segmen 1. bahwa restoran BA adalah saran perhotelan dan kepariwisataan, (Edisi
Kedua), Jakarta: PT. Prenhallindo.
restoran bagi anak muda karena baik dari promosi
pemasaran, seragam serta pernak – prenik yang Kuncoro, M. (2003) Metode riset untuk bisnis dan
dikenakan pramusaji, penyampaian servis ekonomi, Jakarta: Erlangga.
dilakukan dengan gaya anak muda ditambah
dengan hiburan-hiburan bagi anak muda seperti Maholtra, N., K. (1996) Marketing research: An
band kampus, accustic nite, live music oleh penya- applied orientation, New Jersey: Prentice-Hall,
nyi-penyanyi muda. Inc.
7. Saran bagi restoran restoran TR Palupi, D. H. (2006). Merancang strategi pemasaran
Restoran ini sebaiknya juga berkonsentrasi pada yang efisien , MIX. No 13/II/15 Januari – 15
semua segmen karena berdasarkan profil konsu- Februari 2006.
men yang memilihnya, merata dari berbagai
segmen. Namun diferensiasi juga harus dilakukan ------------- (2005). Faces of Indonesia, SWA No. 13/
dengan restoran CLV agar bisa menciptakan XXI/9-22 Maret 2005.
brand awareness yang berbeda dengan restoran
Santosa, P.B., dan Ashari. (2005). Analisa statistik
CLV. Hal ini dapat berupa penentuan posisis pasar
dengan microsoft excel & SPSS, Yogyakarta:
restoran TR sebagai restoran bagi keluarga dengan
ANDI.
nuansa cinta kasih keluarga dinamis yang terkias
baik dalam menu restoran TR yang berupa kisah Santoso, S. (2002). Buku latihan SPSS statistik multi-
pertemuan pasangan pemilik restoran TR maupun variat, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
penamaan menu makanan yang berbeda. Kelompok Gramedia.

DAFTAR PUSTAKA Simamora, B. (2004). Riset pemasaran: Falsafah,


teori dan aplikasi, Jakarta: PT Gramedia
Green, P. E, et.al. (1997) Research for marketing Pustaka Utama.
decision, (5th ed), New Delhi: Prentice Hall of ----------- (2005). Analisa multivariat pemasaran,
India Private Limited. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Keller, K. L. (2003) Building, measuring, and mana- Sumardy. (2006). Long term investment is dead, MIX.
ging brand equity, (2nd ed.), Canada: Prentice No. 13/II/15 Januari-15 Februari 2006.
Hall Inc.

Jurusan Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra


http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=HOT

Anda mungkin juga menyukai