Anda di halaman 1dari 17

Sistem instrumentasi optik

pencirian bentuk fisik pencirian spektrum frekuensi


Prinsip Dasar Imaging (Pencitraan)
Pencirian Spektrum Frekuensi (Spektroskopi)
Konsep dasar dari spektroskopi adalah penguraian (dekomposisi) suatu
berkas sinyal/gelombang menjadi sebuah kumpulan/berkas sinyal-sinyal
fundamentalnya (sinyal-sinyal harmoniknya) kebalikan dari
prinsip superposisi !!!
Misalkan:
ψ = ψ f +ψ 2 f Beberapa macam gelombang/partikel yang
sering dipakai dalam spektroskopi:
™foton/cahaya
™X-ray
™elektron
ψ = ψ f +ψ 2 f + ψ 3 f ™neutron

Beberapa macam teknik spektroskopi:


™spektroskopi cahaya: spektroskopi
serapan UV-Vis dan IR (inframerah),
Raman spektroskopi, spektroskopi
Kedua gelombang ini (garis coklat dan emisi/fluorosensi
hijau) dapat diuraikan menjadi ™XPS (X-Ray Photoelectron Spectroscopy)
kumpulan/berkas gelombang harmonik ™Auger spectroscopy
dengan frekuensi fundamental. ™inelastic neutron scattering
Spektroskopi cahaya
Spektroskopi cahaya adalah penguraian
(dekomposisi) suatu berkas cahaya (polikromatik)
menjadi sebuah kumpulan/ berkas gelombang
cahaya fundamentalnya (monokromatik).

Penguraian tersebut biasanya menggunakan


komponen optik sehingga sering disebut juga
sebagai spektroskopi optik. Misal, penguraian
berkas cahaya dengan prisma.

Beberapa macam teknik spektroskopi cahaya dasar:


¾ Spektroskopi emisi: pengukuran spektrum frekuensi suatu sumber cahaya
¾ Spektroskopi absorbsi: pengukuran spektrum serapan cahaya dari suatu
atom, molekul atau bahan
Spektroskopi
¾ Spektroskopi emisi: pengukuran spektrum frekuensi suatu sumber cahaya
¾ Spektroskopi absorbsi: pengukuran spektrum serapan cahaya dari suatu
atom, molekul atau bahan

Misal: lampu tungsten


Lampu tungsten banyak
dipakai dimana spektrumnya
mirip dengan spektrum radiasi
kotak hitam (black body
radiation, BBR; Hukum Radiasi
Planck)

Sumber cahaya lain memiliki spektrum yang berbeda tergantung pada mekanisme
dari proses emisi yang terjadi.
Bagaimana mengukur spektrum dari sumber cahaya?
Sistem Dasar dari Pengukuran Spektrum
Frekuensi Sumber Cahaya
monokromator
sumber atau
cahaya yang elemen fotodetektor
akan diukur pendispersi
berkas cahaya berkas cahaya
terdispersi

™ Dispersing element: monochromator


consisting of a prism or a diffraction
grating.

™ Detector: photodiode or CCD

Sebuah monokromator dengan grating


Elemen Pendispersi I: Prisma
Elemen Pendispersi II: Blazed Diffraction Grating
Prinsip kerja didasari oleh efek difraksi dari struktur periodik
dengan besar periodisitas mendekati panjang gelombang
cahaya. (Ingat kembali efek difraksi oleh celah banyak !)

Grating difraksi untuk spektroskopi dibuat asimetrik


agar orde difraksi yang diinginkan bersesuain dengan
sudut pantul permukaan grating, sehingga efiseinsi
difraksi dapat lebih ditingkatkan.

Efficient diffraction

Input beam

Inefficient diffraction

Meski berkas difraksi memenuhi persamaan grating, tetapi salah satu orde
akan lebih tinggi intensitasnya dari orde lainnya.
Difraksi oleh celah banyak

• Superposisi konstruktif dari seluruh sumber/slit


(puncak maksimum) terjadi jika
d sinθ = m λ, (m=0, 1, 2,…)
• Lebar dari puncak maksimum sebanding
dengan faktor 1/N, dimana N adalah jumlah
celah

• Superposisi konstruktif dari seluruh sumber/slit


terjadi jika d sinθ = (m+1/N) λ, (m=0, 1, 2,…)
Persamaan umum untuk grating (modus transmisi)

Beda lintasan:
AB-CD = a(sin(θm)- sin(θi))

Sehingga kondisi untuk puncak


maksimum menjadi:
a(sin(θm)- sin(θi)) = mλ
Persamaan umum untuk grating (modus refleksi)
Hampir serupa dengan sebelumnya,
beda lintasan:
AB+CD = a(sin(θm)+sin(θi))

Sehingga kondisi untuk puncak


maksimum menjadi:
a(sin(θm)+sin(θi)) = mλ

Kurva effisiensi beberapa grating


Resolusi (kemampuan membedakan dua
panjang gelombang berbeda yang
berdekatan) ditentukan oleh:
Photodetector
Spektrum respon fotodioda dan CCD
Absorbsi (Serapan)
Mengapa suatu benda berwarna?
™Jika suatu benda memancarkan cahaya biru, maka
benda tersebut terlihat berwarna biru
™Jika suatu benda disinari oleh cahay putih dan
menyerap warna biru, maka benda tersebut akan
terlihat berwarna kuning (yakni, putih – biru = hijau +
merah )
™Jika benda tersebut menyerap warna biru dan merah,
maka benda tersebut akan terlihat hijau. Contoh: daun
Mengapa suatu atom/molekul menyerap menyerap cahaya
tertentu? Penyerapan hanya terjadi jika energi foton yang datang cocok dengan
energi yang diperlukan untuk memindahkan satu elektron terluarnya dari
tingkat dasar ke tingkat tereksitasi (atau dari pita valensi ke pita
konduksi di dalam zat padat)
Dengan spektroskopi dari cahaya
transmisi bisa diketahui tingkat/pita
hv hv energi dari suatu atom/molekul/zat
padat

atom molekul zat padat/kristal


Absorbsi

Beer-Lambert law
⎛I ⎞
A(λ ) = log⎜ 0 ⎟ = α (λ ) l = ε (λ )c l
⎝ I ⎠
Α(λ): absorbansi (tdk berunit)
α(λ): koefisien absorbsi (cm-1)
ε(λ): koefisien ekstensi molar (mol-1 l cm-1)
c: konsentrasi atom/molekul (mol/l)
l: panjang lintasan (cm)

Absorbsi dapat diperoleh dengan mengukur intensitas


cahaya datang dan transmisi yang kemudian dihitung
dengan formula Beer-Lambert di atas.
Absorbsi

™ Light source: polychromatic light source, such as Xenon and


tungsten lamp

™ Dispersing element: monochromator consisting of a prism or a


diffraction grating

™ Detector: photodiode or CCD


Contoh hasil pengukuran spektroskopi (emisi)
4000
3500
3000 Spektrum lampu fluorescent (neon).
Puncak-puncak emisi yang tajam
intensitas

2500
2000 mengindikasikan adanya emisi
1500 cahaya/foton dari transisi antar
1000 tingkat energi atom
500
0
200 300 400 500 600 700 800 900
panjang gelombang (nm) 4000
3500
3000

Spektrum (blue) laser semikonduktor 2500

intensitas
tampak terlihat memiliki lebar pita 2000
yang sangat sempit 1500
1000
500
0
200 300 400 500 600 700 800 900

panjang gelombang (nm)


Contoh hasil pengukuran spektroskopi (absorbsi)

Spektrum absorbsi menunjukkan dua macam


chlorophyll di dalam daun (chlorophyll-a dan
chlorophyll-b) yang menyerap cahaya biru dan
merah dengan porsi yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai