Anda di halaman 1dari 17

ILMU SOSIAL

DAN BUDAYA DASAR


Dhanang Respati Puguh
Mahendra P. Utama
JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 1
LATAR BELAKANG PEDAGOGIS
 Peningkatan Mutu dan Hasil Pendidikan
Empat pilar pembelajaran (UNESCO, 1988):
learning to know, learning to do, learning to be,
learning to live together.

 Perubahan Paradigma Pembelajaran


Dari teacher centered learning ke student centered
learning.
Pembelajaran bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan interaktif.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 2
LANDASAN YURIDIS
 Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 38 / 2002
 Pasal 1:
Visi MK Berkehidupan Bermasyarakat
Mahasiswa memiliki landasan pengetahuan, wawasan,
dan keyakinan sebagai bekal hidup bermasyarakat
selaku individu dan makhluk sosial yang beradab serta
bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan
lingkungannya.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 3
LANDASAN YURIDIS
Pasal 2:
Misi MK Berkehidupan Bermasyarakat
 Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika, dan moral pada
mahasiswa.
 Memberikan panduan dalam mengantar mahasiswa untuk
mengembangkan pemahaman dan penguasaan tentang
keanekaragaman, kesetaraan, dan martabat manusia sebagai
individu dan makhluk sosial dengan berpedoman pada nilai-
nilai budaya melalui pranata pendidikan
 Membentuk manusia yang bertanggung jawab manusia
terhadap sumberdaya alam dan lingkungannya dalam
berkehidupan nasional dan global yang mengarah pada tindak
kekaryaan sesuai dengan kompetensi keahlian.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 4
UPAYA PENCAPAIAN VISI DAN MISI
 Memperkenalkan konsep-konsep teoretis kepada
mahasiswa.
 Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengaji dan ikut memberikan kontribusi pada
pengambilan kebijakan untuk memperbaiki
kehidupan dan lingkungannya.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 5
METODE PEMBELAJARAN

Pasal 5:
 Mahasiswa ditempatkan sebagai subjek didik,
mitra dalam proses pembelajaran, anggota
masyarakat, dan warga negara.
 Mahasiswa diajak untuk memahami berbagai
gejala yang terjadi dalam kehidupan manusia
melalui perspektif masyarakat, kebudayaan, dan
lingkungan alam dengan pembahasan kritis-
analitis.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 6
KESEPAKATAN PERGURUAN
TINGGI
 Berperan sebagai komponen vital dalam pembagunan
budaya, sosial, ekonomi, dan politik.
 PT menjadi tiang penyangga dalam pembentukan
kemampuan masyarakat untuk demokrasi dan perdamaian.
 Berfungsi prospektif melalui analisis berkelanjutan tentang
kegawatan sosial, ekonomi, budaya, dan kecenderungan
politik serta bertindak sebagai pemandu dalam mengatasi
bencana dan mengantisipasi serta menyiapkan peringatan
perdana.
 Berperan sebagai pelayan masyarakat, dan harus berusaha
agar terjamin keseimbangan antara misi pendidikan dan
misi sosial.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 7
VISI, MISI, DAN TUJUAN ISBD
VISI ISBD
 Membentuk mahasiswa sebagai individu dan
makhluk sosial yang beradab.
 Membentuk mahasiswa sebagai pribadi yang
memiliki landasan pengetahuan, wawasan, dan
keyakinan serta bersikap kritis, peka, dan arif
dalam menghadapi persoalan sosial budaya
dalam masyarakat.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 8
VISI, MISI, DAN TUJUAN ISBD
MISI ISBD
 Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang
keragaman, kesetaraan, dan martabat manusia sebagai
individu dan makhluk sosial.
 Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika, moral,
hukum, dan budaya sebagai landasan untuk
mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang tertib,
teratur, dan sejahtera.
 Memberikan dasar-dasar untuk memahami masalah
sosial dan budaya serta mampu bersikap kritis, analitis,
dan responsif untuk memecahkan masalah tersebut
secara arif .

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 9
VISI, MISI, DAN TUJUAN ISBD
TUJUAN ISBD
 Mengembangkan kesadaran mahasiswa untuk
menguasai pengetahuan tentang keragaman dan
kesetaraan manusia sebagai individu dan makhluk
sosial.
 Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif mahasiswa
untuk memahami dan memecahkan masalah sosial
budaya dengan landasan nilai estetika, etika, moral,
dan hukum .
 Memberikan landasan pengetahuan, wawasan, dan
keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup
bermasyarakat.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 10
GENERAL EDUCATION
 General Educatioan (Pendidikan Umum)
merupakan proses pembangkitan makna-makna
esensial yang membimbing pelaksanaan hidup
manusia melalui perluasan dan pendalaman
makna-makna itu.
 Makna-makna esensial dalam kehidupan
masyarakat dan budaya manusia meliputi enam
pola, yaitu: simbolik, empirik, estetik, sinoetik,
etik, dan sinoptik.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 11
6 MAKNA ESENSIAL
 MAKNA SIMBOLIK, misalnya: bahasa, matematika,
termasuk isyarat, upacara, dan tanda kebesaran.
 MAKNA EMPIRIK, misalnya: ilmu kealaman, hayati,
kemanusiaan.
 MAKNA ESTETIK, meliputi berbagai seni.
 MAKNA SINOETIK, berkaitan dengan: perasaan, kesan,
penghayatan, dan kesadaran yang mendalam.
 MAKNA ETIK, berkaitan dengan: aspek moral, akhlak,
perilaku yang luhur, dan tanggung jawab.
 MAKNA SINOPTIK, berkaitan dengan pengertian yang
terpadu dan mendalam, misalnya: agama, filsafat,
pengetahuan sejarah yang menuntut nalar masa lampau, dan
hal-hal yang bernuansa spiritual.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 12
ISBD SEBAGAI GENERAL EDUCATION
 Pendidikan yang berkenaan dengan pengembangan
keseluruhan kepribadian seseorang dalam kaitannya
dengan masyarakat dan lingkungan hidup.
 Bertujuan membina individu menjadi warga masyarakat
dan warga negara yang baik.
 Bukan merupakan disiplin (ilmu), dan bukan bagian dari
ilmu sosial serta ilmu budaya.
 Simplifikasi dan distalasi dari berbagai ilmu sosial dan
budaya untuk kepentingan pendidikan.
 Makna-makna esensial dalam kedua disiplin itu
digunakan untuk memecahkan masalah sosial dan
budaya dalam kehidupan masyarakat.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 13
ISBD SEBAGAI GENERAL EDUCATION
 Isi ISBD terdiri atas ilmu sosial dan humaniora beserta
kegiatan dasar manusia, metode berpikir ilmu alam, dan
menggunakan ilmu pendidikan dan psikologi pendidikan
untuk teori pembelajaran.
 Tujuan pelajaran ISBD adalah mengembangkan dasar-
dasar untuk menjadi ahli dalam bidang ilmu tertentu dan
mampu memecahkan masalah sosial budaya dalam
masyarakat.
 Bahan perkuliahan merupakan sebagian dari hasil
penelitian ilmu sosial dan budaya yang dipilih dan diramu
agar cocok untuk program pendidikan.
 ISBD mempelajari bahan-bahan yang sifatnya tabu,
tertutup atau isu kontroversial dalam bidang ekonomi,
politik, sejarah, hukum, dan moral.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 14
BAHAN-BAHAN DALAM
PEMBELAJARAN ISBD
Bahan ISBD harus banyak memperhatikan:
 Kebutuhan mahasiswa.
 Masalah-masalah sosial budaya.
 Keterampilan berpikir, khususnya keterampilan
menyelidik.
 Pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam.
 Kegiatan dasar manusia yang dicantumkan dalam
program studi.
 Organisasi kurikulum yang bervariasi.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 15
PENDEKATAN INTERDISIPLINER
DALAM ISBD
 Pada 1970-an berkembang Basic Social Studies
(ISD) dan Basic Humanities (IBD) untuk
mendekatkan berbagai disiplin ilmu, sehingga
mendorong mahasiswa untuk melihat
permasalahan dalam masyarakat secara
interdisiplin.
 Dengan pendekatan interdisipliner itu masalah
sosial budaya dapat dilihat secara relatif
komprehensif.
 Pendekatan interdisipliner menuntut penerapan
metode yang bervariasi.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 16
PENDEKATAN INTERDISIPLINER
DALAM ISBD
 Iklim kelas menjadi laboratorium demokrasi,
improvisasi, dan apresiasi.
 Evaluasi bukan hanya menyangkut kognitif,
afektif, dan psikomotorik, melainkan evaluasi
proses.
 Bahan bukan hanya diperkaya oleh ilmu-ilmu
sosial dan budaya, tetapi juga agama, sains, dan
teknologi.

ISBD/Pengantar/DRP/MPU 17

Anda mungkin juga menyukai