WORKSHOP DAN SEMINAR SEHARI ILMU STAR‐SDP
28 ‐30 April 2008
A. PENDAHULUAN
Reformasi kebijakan dalam pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan
pembangunan, sebagai bagian dari ikhtiar menuju good public governance, telah
digulirkan. Ditandai antara lain terbitnya UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU No 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan UU No
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta diikuti
peraturan turunannya. Namun disadari, 5 (lima) tahun sejak bergulirnya reformasi
tersebut, ternyata kinerja dan akuntabilitas instansi pemerintah khususnya dalam
pengelolaan keuangan negara masih mendapat sorotan yang sangat tajam dari
masyarakat/publik. Salah satu parameter memperlihatkan, masih banyaknya instansi
pemerintah yang belum mampu menyajikan laporan keuangan dan kinerja secara
accountable dan auditable. Belum tertibnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
diantaranya tercermin dari data di bawah ini.
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Instansi Pemerintah Tahun
2006
No OPINI INSTANSI PUSAT INSTANSI
(Departemen/ DAERAH (Pemda)
Lembaga)
Jumlah % Jumlah %
1. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 6 7 % 3 1 %
2
pemerintah Republik Indonesia untuk mendorong reformasi di bidang audit publik.
Tujuan yang ingin dicapai STAR‐SDP adalah untuk meningkatkan kinerja/kualitas tata
kelola (governance), dan mendorong efisiensi dan efektivitas fungsi audit di sektor
publik, melalui penguatan kelembagaan pemerintah yang bertugas mejalankan audit,
baik audit internal maupun eksternal, agar dalam bekerja dan menjalankan tugasnya
memakai standar audit yang berlaku secara internasional. Adapun tujuan spesifik
yang ingin dicapai STAR‐SDP adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kapasitas institusi audit agar dapat menjalankan tugas secara efisien
dan efektif, dan menerapkan praktek terbaik (best practices) yang sesuai dengan
standar internasional;
2. Membangun institusi/lembaga dan auditor eksternal yang kuat, yang dapat bekerja
secara efektif pada tingkat nasional;
3. Meningkatkan kemampuan institusi dan fungsi internal audit;
4. Meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas pengawasan pada lembaga legislatif
pusat dan daerah;
5. Meningkatkan kepekaan/kepedulian masyarakat atas fungsi audit sektor publik.
Sekretariat Investment Loan Monitoring Unit (ILMU) Bappenas memiliki tugas
melakukan koordinasi, pengendalian dan monitoring atas pelaksanaan kegiatan STAR
Project dengan instansi‐instansi pelaksana (Project Implementing Units) dan
memberikan dukungan kepada Tim Koordinasi Program Pendukung Kebijakan
Reformasi Audit Publik. Koordinasi antara ILMU‐Bappenas dengan seluruh PIU
sangat penting dan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan STAR‐Project secara keseluruhan mengingat yang terlibat
sebagai PIU terdapat 7 (tujuh) instansi, yakni: BPK, BPKP, BPPK Depkeu, Itjen
Depdagri (termasuk Bawasda dan Sekretariat Dewan Propinsi/Kota/Kabupaten), Itjen
Depdiknas, Itjen Depkeu dan Setjen DPR. Kegiatan STAR Project di daerah melibatkan
Bawasda dan Sekretariat DPRD di 50 daerah Provinsi/Kota/Kabupaten.
Dalam rangka peningkatan SDM aparatur yang terkait dengan pengawasan
keuangan negara, melalui PIU Itjen Depdiknas telah dirintis kegiatan beasiswa S‐1
dan S‐2 dengan program studi akuntansi pemerintahan/pengawasan keuangan negara
di 36 universitas di Jakarta dan daerah provinsi, dengan peserta Program S‐1 Bawasda
sebanyak 25 orang, Program S‐1 Itjen sebanyak 10 orang, Program S‐2 Bawasda
sebanyak 337 orang dan program S‐2 Itjen 305 orang. Sedangkan kegiatan STAR
Project di Setwan diarahkan untuk meningkatkan kapasitas staf Setwan agar dapat
memberikan dukungan dan asistensi kepada anggota DPRD dalam menjalankan
tugasnya khususnya penelaahan hasil audit yang dilakukan eksternal auditor.
Agar kinerja pelaksanaan kegiatan STAR Project dapat berjalan secara optimal
dan sesuai dengan tahapan yang telah dirumuskan dalam Loan Agreement dan Project
Administration Memorandum, serta untuk memantapkan proses koordinasi, sinkronisasi
dan harmonisasi di antara instansi‐instansi yang terlibat, maka Sekretariat ILMU
3
STAR‐SDP Bappenas akan menyelenggarakan kegiatan “WORKSHOP ILMU STAR–
SDP”.
Disamping itu, mencermati masih banyaknya permasalahan dalam pengelolaan
keuangan negara sebagaimana dicerminkan dari hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan oleh BPK, bersamaan dengan WORKSHOP ILMU STAR‐SDP tersebut, akan
diselenggarakan “SEMINAR SEHARI” dengan tema “AUDIT FOR GOOD PUBLIC
GOVERNANCE”. Seminar ini akan dihadiri oleh berbagai pihak (multi stakeholders)
yang memiliki keterkaitan langsung dengan pengawasan atas pengelolaan keuangan
negara. Hasil dari acara ini, diharapkan dapat dijadikan bahan rekomendasi yang
lebih konkrit kepada pemerintah khususnya untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah, mengefektifkan proses pengendalian internal atas pengelolaan
keuangan negara, dan menggalang komitmen bersama untuk mempersiapkan dan
menyajikan laporan keuangan secara lebih baik (accountabel dan auditable) agar
mendapatkan opini yang Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.
B. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Seminar Sehari ini adalah:
1. Menyampaikan dan mensosialisasikan berbagai perkembangan kebijakan yang
terkait dengan sistem penganggaran berbasis kinerja.
2. Menyampaikan kesiapan Sumber Daya Manusia Aparatur dalam menyajikan
laporan keuangan yang memenuhi standar akuntansi pemerintahan;
3. Menyampaikan kesiapan institusi pengawasan dalam mereviu laporan
pertanggungjawaban kementerian/lembaga dan Satuan Kerja Perangkat Daerah;
4. Menyampaikan kesiapan BPK dalam mengaudit laporan pertanggungjawaban
pemerintah, dan langkah‐langkah yang perlu dilakukan oleh pemerintah selaku
auditee.
5. Mencari solusi terbaik dalam rangka menciptakan good public governance.
6. Menyusun rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah dalam rangka
meningkatkan kapasistas SDM Aparatur di bidang akuntansi agar mampu
menyajikan laporan keuangan sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan
peraturan perundangan lainnya.
C. PESERTA
Pelaksanaan Seminar Sehari ini akan mengundang berbagai instansi pemerintah pusat
dan daerah, serta stakeholders lainnya, meliputi:
1. Badan Pemeriksa Keuangan RI;
2. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;
4
3. Departemen Keuangan;
4. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
5. Inspektorat jenderal departemen;
6. Inspektorat Utama LPND;
7. Sekretariat PIUs (BPK, BPKP, Itjen Depdagri, Itjen Depdiknas, Itjen Depkeu, Setjen
DPR, BPPK Depkeu);
8. Badan Pengawas Daerah/Inspektorat Daerah;
9. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
10. Asian Development Bank ‐ Indonesia Resident Mission;
11. Kedutaan Pemerintah Kerajaan Belanda;
12. Lembaga Swadaya Masyarakat;
13. Stakehorlders lainnya.
D. NARASUMBER DAN MATERI
Adapun narasumber dan materi yang akan disampaikan dalam seminar sehari dan
diskusi panel yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 April 2008 dimaksud adalah
sebagai berikut:
Pembukaan : Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas
Tema : Peningkatan Kapasitas Aparatur Negara dalam Penyusunan
Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang
Akuntabel
Pokok‐pokok : 1. Laporan keuangan dan kinerja yang akuntabel merupakan
Materi penerapan transparansi dan akuntabilitas pada publik, sebagai
bagian dari good public governance.
2. Setiap kegiatan instansi pemerintah khususnya yang
menggunakan anggaran negara harus dilaporkan secara tertib,
baik dari sisi administrasi keuangan maupun kinerja.
3. Laporan keuangan dan kinerja sebagai indikator keberhasilan
atau kegagalan instansi pemerintah dalam menjalankan tupoksi
dan pelaksanaan kegiatan.
4. Penyusunan laporan keuangan dan kinerja yang tertib, harus
didukung dengan kemampuan aparatur negara. Saat ini, masih
terdapat keterbatasan kemampuan aparatur negara dalam
menyusun laproan keuangan dan kinerja yang accountable dan
auditable.
5. Diperlukan langkah‐langkah untuk meningkatkan kapasitas
aparatur negara dalam penyusunan laporan keuangan dan
kinerja.
5
Keynote Speaker : Menteri Keuangan
Tema : Kesiapan SDM Aparatur baik di pusat maupun di daerah dalam
menyusun Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Pemerintah
Pokok‐pokok : 1. Peran dan fungsi Departemen Keuangan dalam menyajikan
Materi laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan;
2. Peran dan fungsi Inspektorat jenderal departemen/LPND dan
Bawasda dalam menjalankan pengawasan penyelenggaraan
keuangan negara;
3. Minimnya SDM Aparatur di masing‐masing satuan kerja di
pusat dan daerah yang memiliki latar belakang pendidikan
akuntansi;
4. Perlunya SDM Aparatur yang memiliki latar belakang
pendidikan akuntansi di setiap unit kerja pemerintah pusat dan
daerah.
Sedangkan pembicara dalam diskusi panel berikut materi yang akan dibahas meliputi:
Narasumber 1 : Baharuddin Aritonang
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan RI
Materi : Posisi BPK dalam Menjalankan Tugas Pemeriksaan Keuangan dan
Pemeriksaan Kinerja secara Independen
Pokok‐pokok : 1. Mandat kepada BPK untuk melaksanakan pemeriksaan
Materi keuangan dan pemeriksaan kinerja secara independen.
2. Kelemahan yang ditemui pada instansi pemerintah
berdasarkan hasil pemeriksaan BPK.
3. Rendahnya kapasitas SDM Aparatur yang dapat menyajikan
laporan keuangan akibat dari minimnya SDM Aparatur di
masing‐masing satuan kerja yang mengelola keuangan negara
yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi;
4. Perlunya masing‐masing satuan kerja memiliki SDM Aparatur
yang berlatar belakang pendidikan di bidang akuntansi;
5. Pentingnya peningkatan kapasitas SDM aparatur agar mampu
menyajikan laporan keuangan yang memenuhi standar
internasional;
6. Kriteria yang diperlukan dalam Laporan Pertanggung Jawaban
Keuangan Pemerintah agar mendapatkan hasil pemeriksaan
berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
7. Perlu komitmen dan dukungan semua pihak dalam
mewujudkan tata kelola keuangan negara yang profesional dan
akuntabel.
6
Narasumber 2 : Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri
Materi : Kesiapan SDM Aparatur Pengawasan dalam menjaga dan
menciptakan Good Public Governance
Pokok‐pokok : 1. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengendalian
Materi internal pemerintah;
2. Permasalahan yang dihadapi dalam menindaklanjuti hasil
pemeriksanaan BPK;
3. Kesiapan lembaga pengawas internal pemerintah dalam
menciptakan good public governance;
4. Upaya optimalisasi peningkatan kinerja inspektorat jenderal
dan inspektorat provinsi/kabupaten/kota melalui pendidikan
formal Bidang Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan
Keuangan Negara.
Narasumber 3 : Gubernur Gorontalo
Materi : Kesiapan Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam menciptakan Good
Local Governance
Pokok‐pokok : 1. Perlunya penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan, serta
Materi peningkatan kapasitas SDM Aparatur;
2. Pengalaman empirik Provinsi Gorontalo dalam melakukan
reformasi birokrasi pemerintah daerah terutama dukungan
SDM Aparatur yang memiliki latar belakang pendidikan di
bidang akuntansi;
3. Pengalaman empirik Pemerintah Provinsi Gorontalo yang
mampu menyajikan laporan keuangan pemerintah daerah
dengan baik sehingga menjadi satu‐satunya yang mendapat
penghargaan dari BPK.
Narasumber 4 : Deputi Sekretariat Wakil Presiden Bidang Dukungan
Pengawasan Pemerintah dan Pembangunan
Materi : Pentingnya Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur di bidang
pengawasan pemerintah dan pembangunan
Pokok‐pokok : 1. Pentingnya peran dan fungsi unit pengawasan internal;
Materi 2. Pentingnya peran SDM Aparatur Pengawasan internal dalam
menciptakan good public governance;
3. Perlunya peningkatan kapasistas SDM Aparatur pengawasan
dan unit‐unit pengelola keuangan negara;
7
4. Pentingnya Reformasi Audit Sektor Publik dalam menciptakan
good public governance.
Narasumber 5 : Rektor Universitas Negeri Medan
Materi : Dukungan Perguruan Tinggi dalam Peningkatan Kemampuan
Aparat Pemerintah di Bidang Akuntansi Pemerintahan
Pokok‐pokok : 1. Pentingnya kemampuan di bidang akuntansi pemerintahan
Materi dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan
instansi pemerintah.
2. Kurikulum atau bidang keahlian yang harus dimiliki oleh
aparat pemerintah dalam menyusun laporan keuangan dan
laporan kinerja.
3. Peran perguruan tinggi dalam mengembangkan disiplin ilmu
atau keahlian di bidang akuntansi pemerintahan (akuntansi
sektor publik).
Nara Sumber 6 : Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan
Materi : Komitmen Pemerintah Dalam Menyiapkan Laporan Penggunaan
Keuangan Negara Yang Akuntabel
Pokok‐pokok : 1. Perlu komitmen setiap menteri dan ketua lembaga untuk
Materi meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan;
2. Perlunya komitmen setiap menteri dan ketua lembaga untuk
memperbaiki pertanggungjawaban aset‐aset di masing‐masing
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah;
3. Reformasi Birokrasi di Departemen Keuangan dalam
meningkatkan akuntabilitas keuangan negara.
Narasumber 7 : Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi
Anggaran
Materi : Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Penyelenggaraan
Keuangan Negara
Pokok‐pokok 1. Perlunya menyiapkan sarana dan prasarana yang dapat
Materi menjamin transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara;
2. Pandangan FITRA atas peran auditor eksternal terhadap proses
audit penyelenggaraan keuangan negara;
3. Pandangan FITRA atas peran inspektorat jenderal departemen
dan inspektorat daerah dalam mengawasi pertanggungjawaban
8
laporan keuangan masing‐masing kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah;
4. Pandangan FITRA atas komitmen pemerintah dalam
meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan.
D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan seminar akan dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2008 yang
akan dilaksanakan di Hotel Bumi Karsa Komplek Bidakara.
E. PELAKSANA
Sebagai pelaksana kegiatan seminar ini adalah Sekretariat ILMU STAR‐SDP Bappenas
melalui kerjasama dengan pihak ketiga (event organizer).
F. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan workshop terdiri atas 2 (dua) sumber pembiayaan, yakni Dana
Loan ADB No 2127 yang tercantum dalam DIPA Bappenas TA 2008.
G. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat untuk dijadikan sebagai pegangan dalam
pelaksanaan kegiatan.
9
LAMPIRAN 1
JADUAL DAN MATERI SEMINAR SEHARI ILMU STAR‐SDP
10
Hari/Tanggal Waktu Acara Pembicara
Rabu, 08:15‐08:30 Laporan Ketua Tim Pengarah STAR‐SDP Plt. Deputi Bidang Politik,
30 April 2008 Hukum, Pertahanan dan
Keamanan Bappenas
08:30 – 09:00 Pengarahan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Menteri Negara PPN/
dengan tema: Peningkatan Kapasitas Aparatur Negara Kepala Bappenas
dalam Penyusunan Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah yang Akuntabel.
09:00 – 09:30 Penyampaian Keynote Speech dengan tema : Kesiapan Menteri Keuangan RI
SDM Aparatur baik di pusat maupun di daerah dalam
menyusun Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan
Pemerintah.
09:30 – 09:45 Coffee Break
09:45 – 11:45 Diskusi Panel: Moderator:
1. Bapak Baharuddin Aritonang, Anggota BPK RI; Ibu Usi Karundeng
2. Deputi Sekretariat Wakil Presiden RI Bidang Dukungan
Pengawasan Pemerintah dan Pembangunan;
3. Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri;
4. Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan RI;
5. Gubernur Provinsi Gorontalo;
6. Rektor Universitas Negeri Medan;
7. Bapak Bustanul Arifin – Sekretariat Nasional Forum
Indonesia untuk Transparansi Anggaran.
11:45 – 11:50 Doa Penutup Panitia
11
LAMPIRAN 2
SUSUNAN PANITIA PELAKSANA REGIONAL WORKSHOP
DAN SEMINAR SEHARI
ILMU STAR‐SDP
12
LAMPIRAN 2
PANITIA PELAKSANA REGIONAL WORKSHOP DAN SEMINAR SEHARI
ILMU STAR‐SDP
Pengarah : Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan
Keamanan, Bappenas
Penanggungjawab : Direktur Aparatur Negara, Bappenas
Ketua Pelaksana : Agus Sudrajat
Sekretaris : Abdul Hakim
Bendahara : Rika Yustisia
Seksi Acara : Nunung Nurhayati
Seksi Akomodasi dan : Eiza Bianca
transportasi
Seksi Kesekretariatan : Francisca Indah Novianti
Seksi Materi, Dokumentasi : 1. W. Prabowo
dan Notulensi
2. Donny Salindeho
3. Acep Ridwanulloh
Seksi Koordinasi Daerah : 1. Wiwik Adianto
2. Rully Aprianto
3. Gideon Adi Siallagan
4. M.H.R.S. Ario Putro
Seksi Persidangan : 1. Sandjaja Sarwohadi
2. Ali Rahmadi
3. Bahtiar Manurung
Seksi Konsumsi : Nunung Nurhayati/Eiza Bianca
Seksi Perlengkapan : Entis Sutisna
Jakarta, 4 April 2008
Mengetahui/Menyetujui
Plt. Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan,
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
ttd
I Dewa Putu Rai
13