Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TEORI KOMUNIKASI II

“Analisis Pertanyaan”

DISUSUN OLEH :

SAMI HARYATI TARIGAN


D1E007057

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BENGKULU
• Bagaimana teori komunikasi massa / teori komunikasi berperan dalam
kehidupan sehari ? Sebutkan teori dan contohnya!

Jawaban :
Teori komunikasi massa / teori komunikasi tentu sangat berperan dalam kehidupan
sehari-hari dalam menghadapi perkembangan teknologi komunikasi massa yang semakin
pesat. Teori akan memberi jawaban terhadap berbagai masalah masyarakat menghadapi
perkembangan komunikasi massa yang mendesak atau teori yang menuntun penelitian
empiris dan membantu menjelaskan penemuan penelitian tersebut.
Teori adalah tujuan akhir ilmu pengetahuan. Teori merupakan pernyataan umum yang
merangkum pemahaman kita tentang cara dunia bekerja. Dalam bidang komunikasi
massa, sebagian besar dari teori-teori kita pada masa lalu bersifat implisit. Pada waktu itu
masyarakat lebih mengandalkan cerita rakyat, kebijakan tradisional dan pikiran sehat
untuk dijadikan panduan dalam mempraktikkan komunikasi massa. Terkadang asumsi-
asumsi ini tidak pernah diucapkan atau dicatat di suatu tempat. Banyak dari asumsi-
asumsi ini akan bermanfaat jika diuji melalui penelitian. Dengan itu praktisi media akan
mempunyai dasar yang lebih kuat dalam pengambilan tindakan. Dalam pengembangan
teori, kita sering berusaha menerangkan sesuatu yang sulit dimengerti. Pada dasarnya,
tujuan dari teori adalah untuk merumuskan pernyataan-pernyataan atau dalil-dalil yang
bisa memberi penjelasan.
Kurt Lewin mengatakan dalam dalam sebuah pernyataan yang sering dikutip, ”tidak
ada yang sepraktis teori yang bagus” (Lewin, 1951, hlm.169). ilmuwan percaya bahwa
kita harus menaruh kepercayaan yang besar terhadap pernyataan-pernyataan tentang cara
kerja sesuatu yang telah teruji dan terbukti, yang memiliki kemampuan menggeneralisasi
dan memprediksi. Teori komunikasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kita
tentang proses komunikasi massa. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita berada pada
posisi yang lebih baik untuk memprediksi dan mengontrol hasil-hasil dari usaha
komunikasi massa.
Beberapa teori komunikasi massa beserta contohnya!
 Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974).
Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan
menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif
dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling
baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media mempunyai
pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Contohnya : Seorang politikus akan
lebih menyukai media-media yang membicarakan politik dan akan merasa puas apabila
ada acara yang membahas mengenai politik.
Elemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin, 2007):
Kebutuhan dasar tertentu, dalam interaksinya dengan berbagai kombinasi antara intra dan
ekstra individu, dan juga dengan truktur masyarakat, termasuk struktur media,
menghasilkan berbagai percampuran personal individu, dan persepsi mengenai solusi
bagi persoalan tersebut, yang menghasilkan berbagai motif untuk mencari pemenuhan
atau penyelesaian persoalan, yang menghasikan perbedaan pola konsumsi media dan
perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan perbedaan pola konsumsi, yang
dapat memengaruhi kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan
memengaruhi pula struktur media dan berbagai struktur politik, kultural, dan ekonomi
dalam masyarakat.
 Uses and Effects
Pertama kali dikemukakan Sven Windahl (1979), merupakan sintesis antara
pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai efek. Konsep use
(penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok dari pemikiran ini.
Karena pengetahuan mengenai penggunaan media akan memberikan jalan bagi
pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. Penggunaan
media dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti exposure yang semata-mata menunjuk
pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu
proses yang lebih kompleks, dimana isi terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat
dipenuhi, fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua.
 Teori Agenda Setting
Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsi teori ini
adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan
mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting
media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki
efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan
dengan perubahan sikap dan pendapat. Contohnya: Pengangkatan masalah demam
berdarah oleh media yang akhirnya penting dianggap penting oleh masyarakat.
 The Spiral of Silence
Teori the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh Elizabeth Noelle-
Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimana terbentuknya pendapat umum.
Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses
saling mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi
individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain
dalam masyarakat. Contohnya: Terbentuknya pendapat bahwa seorang ibu tiri itu jahat,
cerewet, suka menyiksa, ular berkepala dua,dan lain-lain adalah dari media.
• Media dianggap sebagai agen pendidikan bagi masyarakat dengan
‘propaganda’. Jelaskan!

Jawaban :
Media massa merupakan salah satu sarana untuk pengembangan kebudayaan, bukan
hanya budaya dalam pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian
pengembangan tata-cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. (Dennis McQuil, 1987:1).
Media massa sangat berperan dalam perkembangan atau bahkan perubahan pola tingkah
laku dari suatu masyarakat, oleh karena itu kedudukan media massa dalam masyarakat
sangatlah penting. Dengan adanya media massa, masyarakat yang tadinya dapat
dikatakan tidak beradab dapat menjadi masyarakat yang beradab. Hal itu disebabkan,
oleh karena media massa mempunyai jaringan yang luas dan bersifat massal sehingga
masyarakat yang membaca tidak hanya orang-perorang tapi sudah mencakup jumlah
puluhan, ratusan, bahkan ribuan pembaca, sehingga pengaruh media massa akan sangat
terlihat di permukaan masyarakat.
Istilah propaganda berasal dari kata Congregatio de propaganda fide atau
Congregation for the Propagation of Faith, yang dibentuk oleh Gereja Katolik pada tahun
1622. Yaitu terjadinya Reformasi, dimana berbagai kelompok membelot dari Gereja
Katolik dan jemaat tersebut adalah bagian dari gereja kontra-Reformasi. Salah satu isu
besar dalam periode ini adalah pertentangan antara ilmu pengetahuan dan agama sebagai
sumber ilmu tentang dunia. Arti dari istilah propaganda atau propogare adalah cara
tukang kebun menyemaikan tunas suatu tanaman kesebuah lahan untuk memproduksi
tanaman baru ynag kelak akan tumbuh sendiri. Dengan kata lain juga berarti
mengembangkan dan memekarkan (untuk tunas).
Media propaganda adalah segala macam sarana yang mengantarai propagandis dan
khalayak yang menjadi sasaran Propaganda. Media memainkan peran yang sangat
penting dalam proses penyebaran pesan Propaganda. Bisa dikatakan bahwa efektif atau
tidaknya suatu pesan, tersebar luas atau tidaknya pesan itu, sangat bergantung pada
ketepatan dalam memilih media. Kesalahan dalam memilih media yang digunakan akan
mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak sampai kepada sasaran, bisa jadi tidak
tepat guna, atau malah menjadi senjata makan tuan yang dalam dunia Propaganda lazim
disebut Propaganda backfires.
Laswell (1972) mengatakan bahwa propaganda semata-mata adalah kontrol opini (It
(propaganda, pen) refers solely to the control of opinion) (Saverin dan Tankard,1979). Ini
artinya, suatu propaganda dilakukan untuk mempengaruhi atau mengontrol opini
masyarakat yang menjadi sasaran propaganda. Seperti pengertian propaganda diatas yang
tujuannya adalah untuk mempengaruhi sikap dan prilaku masyarakat yang menjadi
sasaran propaganda, maka sikap dan prilaku itu hanya bisa dibentuk melalui
keterpengaruhan opini terlebih dahulu. Dan media massa adalah sarana yang paling
cocok untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan kata lain media adalah agen pendidikan
bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga, 1991.
Saverin, Werner J dan James W. Tankard,Jr, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan
Terapan di Dalam Media Massa, Jakarta: Kencana, 2007.
Nurudin, Komunikasi Propaganda, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.
Sanjana, David, Peran dan Fungsi Media Massa, http://davidsanjana.wordpress.com,
2008.
M Badri, Kontribusi Teori-Teori Komunikasi Dalam Komunikasi Inovasi,
http://wordpress.com, 2008.

Anda mungkin juga menyukai