Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering kita dengar selama ini. Maka kita
harus selalu menjaga kebersihan dimanapun kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita,
karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Demikian juga dengan lingkungan sekolah.
Lingkungan sekolah kita.

Kegiatan belaja mengajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Konsentrasi dari otak tidak terlepas
dari lingkungan. Jika lingkungan bersih, maka dapat meningkatkan konsentrasi kerja otak sehingga
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar. Begitu juga sebaliknya, jika lingkungan kotor maka
dapat menurunkan konsentrasi kerja otak sehingga prestasi belajar akan menurun juga. Berdasarkan
uraian diatas, maka penulis memberi judul “Pengaruh Kebersihan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar
Siswa SMA Negeri 01 Batu”.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana kondisi Kebersihan Lingkungan SMA Negeri 01 Batu?

b. Bagaimanakah peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan

sekolah?

c. Bagaimana prestasi siswa SMA Negeri 01 Batu?

d. Bagaimana pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap prestasi

siswa SMA Negeri 01 Batu?

1.3 Tujuan Masalah

a. Untuk mengetahui kondisi kebersihan lingkungan SMA Negeri 01 Batu.

b. Untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan

sekolah.

c. Untuk mengetahui prestasi siswa SMA Negeri 01 Batu.


d. Untuk mengetahui pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap

prestasi siswa SMA Negeri 01 Batu.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang pengaruh kondisi kebersihan lingkungan
sekolah terhadap prestasi siswa SMA Negeri 01 Batu dan membuka wawasan pembaca tentang
lingkungkungan yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kebersihan

a. kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan
keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan
merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat
memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindaha tetapi,

juga

menyebabkan

timbulnya

berbagai

penyakit.

(http:

//one.indoskripsi.com/judul-skipsi-makalah-tentang/kebersihan-menurut-islam)

b. kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu,

sampah, dan bau.

c. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.

d. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan


berbagai sarana umum.

(http: //id.wikipedia.org/wiki/kebersihan)

2.2Pengaruh Kebersihan Dengan Proses Belajar Mengajar.

Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktiv, dimana sebuah
lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar meningkatkan produktifitas
belajar mereka sehingga proses belajar mengajartercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini
dapat digambarkan dengan, kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi juga mampu secara aktif
dikarenakan lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung sehinggatimbul ketertiban dan
kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang
memiliki sebuah lingkungan belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan
membosankan sehingga tidak timbul rasa semangat pada proses belajar mengajar dikarenakan
lingkungan yang kotor dan tidak konduktiv dan efektif.

2.3 Upaya Menciptakan Sekolah yang Bersih.

Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Disamping itu,
sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam
maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi
terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya melakukan upaya-upaya yang
bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:

a. Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.

b. Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda Rp 2000,00

setiap membuang sampah tidak pada tempatnya.

c. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga

kebersihan sekolah.

d. Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan

sekitar.

e. Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.

f. Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan

sekitar dan memberikan sanksi yang tegas badgi pelanggarnya.


(http: //id.wikipedia.org/wiki/kebersihan)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian.

Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dimana dalam penelitian ini kami menjelaskan pengaruh
kebersihan sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 01 Batu. Pengambilan data dengan cara
menyebarkan angket pada siswa guna untuk mengetahui kondisi lingkungan saat ini dan wawancara
pada pihak kurikulum sekolah untuk mengetahui tingkat prestasi siswa di SMA Negeri 01 Batu. Dari hasil
angket dan wawancara tersebut kami akan mencari pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah
terhadap prestasi siswa SMA Negeri 01 Batu.

3.2 Subjek Penelitian.

Populasi

: SMA Negeri 01 Batu

Sampel

: 1. Siswa dari kelas X,XI, dan XII

2. Pihak dari kurikulum

Variabel

: 1. Siswa

2. Guru

3.3 Pendekatan Penelitian.

a. Data Kualitaif

Dalam penelitian ini data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan tentang pengaruh kondisi
kebersihan lingkungan sekolah terhadap prestasi siswa SMA Negeri 01 Batu dengan terperinci agar
pembaca karya tulis ini dapat memahami kaitan tersebut.

b. Data Kuantitatif
Dalam penelitian ini data kuantitatif juga digunakan untuk menjelaskan grafik dan daftar angket untuk
menjelaskan tentang pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap prestasi siswa SMA
Negeri 01 Batu.

d. rapi dan teratur

e. yang

tidak
banyak

coret-

coretannya

f. ada wastafel di setiap kelas

---

---

jarang sekali terdapat daftar piket di setiap kelas, karena itu jarang juga

siswa yang melakukan piket di kelasnya masing-masing.

Siswa SMA Negeri 01 Batu tergolong acuh tak acuh terhadap kondisi kebersihan lingkungan sekolah.
Siswa belum mempunyai kesadaran terhadap semua itu. Dengan alasan sekolah telah menyediakan
petugas kebersihan sekolah yang nantinya akan membersihkan setiap kelas tiap harinya.

Siswa kurang bisa konsentrasi belajar jika lingkungan sekolah kotor. Kebanyakan karena sampah
makanan, kertas, debu, bungkus makanan, dan bekas rautan pensil.

Siswa mengharapkan kondisi lingkungan sekolah yang:

a. Sarana dan prasarana lengkap

b. Kelas yang bersih

c. Sirkulasi udara yang lancar

d. Rapi dan teratur

e. Yang tidak banyak coret-coretannya

f. Ada wastafel di setiap kelas


Responden

: Drs. Pamor Patriawan

Prestasi belajar siswa SMA Negeri 01 Batu bersifat “Fluktuatif” (bersifat

menyeluruh, lebih personal) hal ini disebabkan oleh:

1.

Sistem seleksi awal masuk.

2.

Proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

3.

Input danum yang masuk.

Jika dilihat dari hasil try out yang dipajang di depan ruang matematika 1, bisa kita semua simpulkan
bahwa prestasi belajar siswa SMA N01 Batu tahun ini sangat menurun sekali dan pihak sekolah sangat
menyayangkan hal tersebut.

Jika lihat, Faktor-faktor yang menentukan penurunan prestasi belajar siswa SMA Negeri 01 Batu itu
sebenarnya banyak sekali, namun faktor yang paling dominan adalah:

1.

keterlibatan siswa dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang

kurang dominan.

2.

siswa sangat ditentukan oleh guru

3.

siswa kurang aktif.

Tentunya, jika kita mau merenung yang pasti ada hubungan antara prestasi belajar siswa dengan
kebersihan lingkungan sekolah. Karena jika kita lihat, anak yang tidak mau
menjaga kebersihan lingkungan sekolah, tidak mau mengindahkan aturan tata tertib (tatib) tentang
kebersihan lingkungan sekolah adalah siswa yang tidak memiliki prestasi belajar (siswa yang memiliki
tingkat IQ dan kesadaran yang kurang).

4.2 Kondisi Kebersihan di SMA Negeri 01 Batu.

Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang mendorong kita

untuk lebih bersemangat dalam proses kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu

kebersihan lingkungan sekolah harus dijaga. Begitu pula dengan kebersihan lingkungan SMA Negeri 01
Batu yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kondisi kebersihan SMA Negeri 01 Batu saat ini belum
menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih. Masih banyak kita jumpai sampah-sampah yang dibuang
sembarangan. Misalnya di kolong meja, kantin, dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata
(tersembunyi). Padahal, tempat-tempat tersebut bukanlah tempat sampah.

Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan, dan lain-lain. Pada
saat upacara bendera yang diadakan setiap hari senini, pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa-
siswi SMA Negeri 01 Batu untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tetapi, tidak jarang juga
ditemukan siswa yang masih saja mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan
tindakan-tindakan untuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman.
Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan bangku agar bersih dari coretan-coretang
yang tidak pantas untuk anak sekolah, mengunci ruang kelas pada saat jam istirahat berlangsung agar
siswa dan siswi tidak makan dikelas yang menyebabkan kelas menjadi kotor, tidak memperbolehkan
siswa dan siswi membawa “type writer cair” dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang
melanggar.

Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebes dari sampah,
indah, sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar (KBM). Tetapi masih saja bisa kita
jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja kelas yang baru saja dicat ulang, sampah- sampah kertas di
kolong meja. Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran siswa dan siswi SMA
Negeri 01 Batu dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Meskipun pihak sekolah sudah
melakukan upaya-upaya untuk menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan siswinya tidak mempunyai
rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.

4.4 Peran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah.


Agar sekolah terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah
dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang
berserakan dan membuangnya pada tempatsampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang
berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku
yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih
tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi.

Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku dan tembok, siswa juga
diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas yang sudah menjadi ketentuan di SMA Negeri 01 Batu. Dan
juga bisa dijadikan lomba kebersihan kelas induk untuk masing-masing kelas, agar siswa dan siswi dapat
menjaga kebersihan kelas induknya masing-masing. Diluar lomba kebersihan kelas induk tersebut, juga
pihak sekolah membuat satu peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa dan siswi untuk
menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang
melanggarnya.

Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan SMA Negeri 01 Batu ini
adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap
dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.

4.5 Prestasi Siswa SMA Negeri 01 Batu.

SMA Negeri 01 Batu adalah sekolah negeri unggul yang ada di Kota Batu. Jika dibandingkan dengan
sekolah-sekolah negeri yang lain maka, dapat diakui bahwa SMA Negeri 01 Batu adalah sekolah
berkualitas dan cukup difavoriti olehmasyarakat. Hampir setiap lulusan dari SMP di Kota Batu, baik
swasta maupun negeri, berusaha untuk dap[at masuk dan menjadi bagian dari SMA Negeri 01 Batu.
Tidak heran, jika di setiap awal tahun ajaran baru, ratusan bahkan ribuan calon siswa baru yang
berbondong-bondong mendaftar di SMA Negeri 01 Batu. Namun, tidak sedikit juga calon siswa yang
gagal diterima di SMA Negeri 01 Batu.

Proses penyeleksian para calon siswa SMA Negeri 01 Batu juga tidaklah mudah dan sederhana.
Diperlukan proses penyeleksian nilai danum. Sehingga diperoleh siswa-siswi pilihan yang bisa masuk
menjadi bagian dari SMA Negeri 01 Batu, dengan nilai danum yang bisa dikatakan baik dan cukup tinggi.
Selain itu, di SMA Negeri 01 Batu ini, juga diselenggarakan tes IQ bagi siswa-siswi yang sudah diterima di
SMA Negeri 01 Batu untuk membagi lagi beberapa orang anak dengan nilai IQ yang tertinggi untuk
dipisahkan menjadi 1 kelas khusus yang disebut dengan kelas akselerasi (suatu jenjang pendidikan yang
dilalui dengan waktu yang relatif singkat, biasanya hanya 2 tahun untuk SMA)
Dari hasil danum itulah, bisa dilihat bahwa siswa SMA Negeri 01 Batu ini adalah siswa yang cerdas dan
berkualitas. Namun, semua analisis itu berbeda dengan fakta yang ada di SMA Negeri 01 Batu.
Nyatanya, prestasi belajar siswa khususnya tahun ini (tahun pelajaran 2008/2009) agak menurun jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan karena prestasi belajar siswa SMA
Negeri 01 Batu ini yang bersifat “fluktuatif” (bersifat menyeluruh, lebih personal) dan prestasi belajar
siswa SMA Negeri 01 Batu yang naik-turun tidak menentu setiap tahunnya.

Faktor penyebab prestasi belajar siswa SMA Negeri 01 Batu bersifat

“fluktuatif”:

1. Sistem seleksi awal masuk

2. Proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

Dari pihak guru

Dari pihak siswa (murid)

3. Input Danum yang masuk.

Karena sifat prestasi belajar yang “fluktuatif” diatas (yang bisa naik-turun

tidak menentu), tahun ajaran ini (2008/2009) prestasi belajar siswa SMA Negeri 01Batu ini tengah
menurun. Fakta ini terlihat dari hasil Try Out (Pra UAN) kelas XII IPA, IPS, dan BAHASA yang
diselenggarakan Kota pada tanggal 24 Februari 2009. dimana nilai tiap siswa kelas XII tidak ada yang
memuaskan. Bahkan, hampir 70% siswa IPA, IPS, dan BAHASA dinyatakan tidak lulus dalam Try Out
tersebut. Dari hasil itulah, kita dapat mengambil kesimpulah bahwa prestasi belajar siswa SMA Negeri 01
Batu pada tahun ini tengah menurun. Menurut Drs. Pamor Patriawan penurunan prestasi belajar
tersebut disebabkan oleh:

1.

Keterlibatan siswa dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang

kurang dominan.

2.
Siswa sangat ditentukan oleh guru (keberadaan guru yang diinginkan siswa adalah guru yang selalu aktiv
menerangkan materi kepada siswa)

3.

Siswa kurang aktiv dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

4.6 Pengaruh Kondisi Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Siswa.

dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasi

siswa. Salah satunya yaitu kebersihan lingkungan sekolah, khususnya padalingkungan kelas. Kebersihan
sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapimaka
kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasipun
bisa lebih focus, dengan begitu system kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika
lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan
oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsebtrasi akibat situasi
kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau
mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan
prestasinya.

Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru, dan petugas kebersihan
sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat
banyak jika dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki
kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika ciingatkan untuktidak membuang sampah
sembarangan ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata lain,
siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan sekolah bisa dikatakan siswa
tersebut berIQ rendah.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

a.

Kondisi kebersihan SMA Negeri 01 Batu masih tergolong belom bersih, karena masih ditemukan
sampah-sampah di sepanjang lingkungan SMA Negeri 01 Batu.

b.
Kebanyakan siswa masih berlaku acuh-tak acuh terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini bisa
dilihat dari coretan-coretang di bangku sekolah, dan dinding-dinding sekolah.

c.

Prestasi belajar siswa SMA Negeri 01 Batu bersifat “Fluktuatif” (bersifat

menyeluruh, lebih personal).

d. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika
ciingatkan untuktidak membuang sampah sembarangan ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan
mematuhi hal tersebut. Dengan kata lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak,
mengotori lingkungan sekolah bisa dikatakan siswa tersebut berIQ rendah.

5.2 Saran

•Menegakkan kembali peraturan piket di kelas masing-masing

•Mengadakan jum’at bersih dan dilombakan kebersihan kelas induknya

masing-masing

•Tata tertib yang lebih tegas lagi untuk menindak siswa dan siswi yang

mengotori lingkungan sekolah

•Penyediaan sarana kebersihan (sapu, kemoceng, lap) di setiap kelas

•Penanaman bunga di setiap kelas dan siswa kelas tersebut bertanggung

jawab terhadap bunga tersebut

Daftar pustaka

www.google.com

http: //one.indoskripsi.com/judul-skipsi-makalah-tentang/kebersihan-menurut-islam

http: //id.wikipedia.org/wiki/kebersihan
LAMPIRAN

A. ANGKET

1. Apakah di kelas anda terdapat daftar piket?

a. Sudah

b. Belum

2. Apakah Anda selalu piket di kelas sesuai dengan jadwal piket yang ada?

a. Ya

b. Tidak

3. Apa yang Anda lakukan jika saat jam pelajaran kelas Anda dalam kondisi yang kotor?

a. Membersihkan

b. Pura-pura tidak tahu

c. Menunggu guru menyuruh membersihkan kelas

d. Lain-lain………

4. Jika kelas Anda kotor, apakah Anda dapat berkonsentrasi belajar?

a. Ya

b. Tidak

5. Apakah yang menyebabkan kelas Anda menjadi kotor?

a. Sampah makanan

b. Kertas

c. Kondisi lingkungan (debu)

d. Sampah plastic bungkus makanan

e. Lain-lain……….

6. Bagaimana kondisi kelas yang anda inginkan untuk proses belajar mengajar
(berhubungan dengan kebersihan lingkungan sekolah) ?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

B. ANGKET

1. Apakah di kelas anda terdapat daftar piket?

a. Sudah

b. Belum

2. Apakah Anda selalu piket di kelas sesuai dengan jadwal piket yang ada?

a. Ya

b. Tidak

3. Apa yang Anda lakukan jika saat jam pelajaran kelas Anda dalam kondisi yang kotor?

a. Membersihkan

b. Pura-pura tidak tahu

c. Menunggu guru menyuruh membersihkan kelas

d. Lain-lain………

4. Jika kelas Anda kotor, apakah Anda dapat berkonsentrasi belajar?

a. Ya

b. Tidak

5. Apakah yang menyebabkan kelas Anda menjadi kotor?

a. Sampah makanan

b. Kertas

c. Kondisi lingkungan (debu)


d. Sampah plastic bungkus makanan

e. Lain-lain……….

6. Bagaimana kondisi kelas yang anda inginkan untuk proses belajar mengajar

(berhubungan dengan kebersihan lingkungan sekolah) ?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

C. WAWANCARA

Pelaksanaan : kamis/ 19 Maret 2009

Waktu

: 14.00 WIB

Responden

: Drs. Pamor Patriawan

1. Bagaimana prestasi belajar siswa SMA Negeri 01 Batu?

2. Bagaimana perbandingan prestasi belajar siswa antara tahun ini dan tahun

sebelumnya?

3. Faktor apa yang menentukan penurunan prestasi belajar siswa tersebut?

4. Jika Anda mencoba menghubungkan dengan kebersihan lingkungan sekolah, adakah

hubungan antara prestasi belajar siswa dengan kebersihan lingkungan sekolah?

Anda mungkin juga menyukai