Anda di halaman 1dari 3

‫الر حمي‬

ّ ‫الر مح ن‬
ّ ‫بسم هللا‬

UPAYA MEMBENTUK KEBIASAAN BAIK

Oleh Muhammad Zainul Haq *

Prolog
Berangkat dari satu kesadaraan bahwa seseorang dalam hidupnya
senantiasa diliputi oleh dua kebiasaan, yaitu kebiasaan baik dan
kebiasaan buruk/kurang baik. Dan ternyata dari dua kebiasaan tersebut,
kebiasaan baik-lah yang memerlukan upaya kerja keras dan pembiasaan
diri untuk membentuknya. Maka melalui tulisan sederhana ini, penulis
ingin berbagi pengalaman tentang kebiasaan-kebiasan baik atau kurang
baik yang selama ini telah lama terbentuk.
Pembaca tentu tahu (atau diamlah sejenak sekadar untuk
mengetahuinya!! ); tentang hal-hal baik atau kurang baik yang selama ini
sering dilakukan dan akhirnya menjadi kebiasaan.
Apapun aktifitas yang selama ini kita lakukan, ternyata dapat
dinyatakan bahwa mula-mula kita membentuk kebiasaan, pada akhirnya
kebiasaan itulah yang membentuk diri kita . Beruntung jika kebiasaan
yang selama ini dilakukan adalah hal-hal yang baik, maka akan terbentuk-
lah tabiat yang baik pula. Tapi sungguh sangat disayangkan jika malah
sebaliknya, kita memiliki karakter yang kurang baik disebabkan
kebiasaan-kebiasaan buruk yang secara tidak sadar selama ini kita
lakukan.
Oleh karena itu, me- manage (mengatur) kebiasaan adalah hal yang sangat
penting karena menyangkut kehidupan. Kehidupan yang baik berawal
dari kebiasaan-kebiasaan baik pula.

Berawal Dari Keinginan


Keinginan merupakan awal dari munculnya suatu perubahan.
Bagaimana mungkin terjadi perubahan jika keinginan saja tidak ada.
Tentunya keinginan yang kita maksud adalah keinginan yang benar bukan
hanya angan-angan.
Dalam Al-Hikam, seorang ulama menyatakan:
...‫ال ّر جاء ماقارنه عمل‬
Ar-rojaa-u maa qooronahu ‘amal...
“Keinginan (yang benar) disertai dengan tindakan.”

Membuat Perencanaan
Dalam Quntum Learning terdapat teori AMBAK
(lantas apa itu AMBAK??).
AMBAK merupakan singkatan dari Apa Manfaatnya BagiKu,
merupakan satu teori yang mengajak kita untuk berpikir tentang hal-hal
baik dan buruk dari setiap aktifitas yang akan kita lakukan. Jika memang
aktifitas yang kita lakukan berdampak baik kenapa enggan
melaksanakannya. Apabila berdampak buruk mengapa tetap harus
dilakukan.
Teori di atas sangat pas dengan sabda Rasulullah SAW, bahwa untuk
menyikapi suatu perbuatan kita harus mempertimbangkan akibatnya. Jika
hal itu baik maka lakukan namun jika ternyata buruk segera tinggalkan.

Dan Akhirnya Kita Bertindak


Seringkali kita mendengar kata “DO IT NOW ! lakukan sekarang ! ”
Kita punya keinginan bahkan merencanakannya pun sudah. Namun
kita tidak segera melakukannya. Banyak argumen atau alasan-alasan yang
kita nyatakan pada diri kita sendiri ( nanti aja-lah ! akh cape ! bisa gak ya
saya lakukan ?! dll ).
Seorang tokoh mengatakan, “Memang benar bahwa kita selalu tahu
hal yang benar untuk dilakukan. Tapi yang sulit adalah melakukannya.”
Lebih tegas Syaikh Ibnu Athaillah menyatakan:
‫إحالتك األ عمال على وجود الفرغ من عال مات رعونات النّ فس‬
Ihaalatukal a’maala ‘alaa wujudil farogh min ‘alamati ru’uunaatin nafsi
“Menunda aktifitas karena menunggu waktu yang lebih luang (untuk
melakukannya) merupakan di antara ciri pemikiran yang keliru”
Lantas apa lagi yang mesti kita tunggu untuk membentuk kebiasaan
baik ?? segera kita bertindak !

Tetap Teguh Dalam Pendirian (Itiqomah)


Sangat manusiawi jika semangat yang kita miliki pada hari ini tidak
sebesar semangat hari kemarin. Sangatlah wajar jika sekarang kita tidak
mood beraktifitas karena berbagai sebab. Sekali lagi itu adalah hal yang
sangat manusiawi karena kita bukan malaikat.
Namun kewajaran di atas bukan-lah kendala yang bisa dibenarkan
untuk berhenti (walau sejenak) melakukan kebiasaan-kebiasaan baik.
Kita tetap bisa berupaya membentuk kebiasan baik walau hari ini dalam
keadaan psikis yang tidak mood/tidak fresh.
Satu hal yang patut kita sadari bahwa gunung dan lautan tidak
terbentuk dalam satu hari. Hutan belantara tidak tercipta dalam satu
malam. Namun sesuatu yang terbentuk dalam kurun waktu lama akan
memiliki ketahanan yang lama pula. Yaa, intinya adalah TETAP TEGUH
DALAM PENDIRIAN (ISTIQOMAH) dalam menjalani upaya membentuk
kebiasaan baik.

* P en uli s a da la h Alumn i M a ’ha d Al- Ima ra t 2006

Anda mungkin juga menyukai