Anda di halaman 1dari 2

RENCANA KEGIATAN DI BIDANG PERTANIAN

TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

1. Kebijakan Bupati Cianjur tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian


 Kebijakan ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang No 41 Tahun 2009
tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan berkelanjutan.
 Tingginya tekanan terhadap sumber daya lahan sejalan dengan semakin
bertambahnya penduduk menyebabkan lahan sawah berpengairan di Kabupaten
Cianjur banyak berubah menjadi bangunan perumahan, jalan, industri (pabrik)
dan perkantoran.
 Mengantisipasi menurunnya produksi pangan dengan pengendalian penggunaan
lahan pertanian.
 Konversi penggunaan lahan sawah berpengairan untuk non pertanian.
 Pencetakan sawah baru meliputi tim pelaksana dan standar biaya pencetakan
sawah baru.

2. Kebijakan Bupati Cianjur tentang Pengembangan, Pelestarian dan


Perlindungan Padi Pandanwangi Cianjur
 Pengembangan dan pelestarian terhadap varietas Pandanwangi melalui
penggunaan benih yang bermutu serta pengembangan lahan sawah.
 Pendaftaran sertifikasi berdasarkan indikasi geografis dan hak paten padi
pandanwangi serta turunannya yaitu varietas pandanputri.
 Membuat tata alur benih pandanwangi/pandanputri.
 Bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir nasional (BATAN) dan PT. Sang
Hyang Seri (Persero) dalam pengembangan penanaman varietas pandanputri di
semua wilayah kecamatan di Kabupaten Cianjur.
 Mengajukan permohonan kepada BATAN selaku lembaga peneliti dan pemulia
pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman (Hak PVT) padi pandanputri ke
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
 Mengkaji pemberian insentif bagi petani pandanwangi/pandanputri, antara lain
memberi penghargaan apabila hasil produksi melampaui rata-rata produktivitas
dan mengganti kerugian petani apabila produksi dibawah rata-rata produktivitas
atau gagal panen.

3. Kebijakan Bupati Cianjur tentang Pengembangan Pertanian Organik


 Pertanian organik sebagai langkah penyelamatan sumber daya alam dan sumber
daya manusia.
 Pertanian organik sebagai alternatif teknologi budidaya tanaman pangan yang
ramah lingkungan serta mengkondisikan kembali keseimbangan agroekosistem.
 Pemberian pengakuan terhadap petani organik yang mempunyai kreatifitas yang
tinggi dalam pembuatan pupuk organik/kompos serta pestisida nabati/agens
hayati.
 Mengajukan varietas padi lokal yang dibudidayakan secara organik untuk dilepas
sebagai varietas padi unggul yang dapat dikembangkan di semua wilayah
kecamatan di Kabupaten Cianjur.
 Pencanangan penggunaan pupuk organik sekaligus pengembangan budidaya
tanaman pangan organik di Kabupaten Cianjur.
 Pengaturan kawasan pertanian organik di tiap kecamatan di Kabupaten Cianjur.
 Mengkaji pemberian insentif bagi petani organik sebagaimana diberikan kepada
petani pandanwangi/pandanputri.

4. Kebijakan Bupati Cianjur tentang Pengaturan Pola dan Rencana Tata Tanam
pada Musim Hujan dan Musim Kemarau
 Pengaturan pola dan rencana Tata Tanam berdasarkan potensi pengairan di
Daerah Irigasi dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi.
 Mendukung peningkatan produksi pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan
pangan.
 Sebagai upaya memutuskan siklus hidup Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT) sehingga dapat menekan kehilangan hasil akibat serangat OPT.
 Pengaturan kegiatan pengeringan jaringan irigasi di daerah irigasi.

5. Kebijakan Bupati Cianjur tentang Alokasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Jenis


Pupuk Bersubsidi serta Harga Eceran Tertinggi (HET)
 Penjabaran dari Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Alokasi Penyaluran
Pupuk Bersubsidi, Jenis Pupuk Bersubsidi serta Harga Eceran Tertinggi (HET).
 Pengaturan alokasi penyaluran pupuk bersubsidi di tiap kecamatan di Kabupaten
Cianjur.
 Peningkatan kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida untuk memonitor
dan mengawasi pendistribusian pupuk bersubsidi.

Cianjur, 7 februari 2011


Kasubag Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura

Ir. IDA ROCHIDA, MP


NIP. 19611107 199203 2 003

Anda mungkin juga menyukai