KERANGKA KONSEP

DAN
OPERASIONALISASI VARIABEL
By
Hertog Nursanyoto
Dosen Jurusan Gizi
Poltekkes Depkes Denpasar
POLA HUBUNGAN ANTAR
VARIABEL

X1

X2 Y

X4 X3
 TIPE HUBUNGAN

Variabel Tipe

x1  Y Asimetris Langsung

x2  Y Simetris

x4  Y Asimetris tdk langsung

 BENTUK ASOSIASI

Variabel ASOSIASI

x1  Y Pengaruh X1 thd perubahan Y

x2  Y Hubungan antara X2 dan Y

x4  Y Perbedaan Y berdasarkan X4
 JENIS STUDI

Variabel JENIS STUDI

x1  Y Intervensi

x2  Y Korelasi

x4  Y Komparasi
 POLA PENYAJIAN

X4 X3 Y

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak Diteliti
 POLA PENYAJIAN

X4 X3 Y

Keterangan :

: Dianalisis

: Tidak Dianalisis
KERANGKA KONSEP PADA
STUDI INTERVENSI

Pre treatment Post

Perubahan

Faktor
lain
POLA HUBUNGAN MULTIVARIAT

X Y
Confounding
Z Variable

X Y

X Y Intervening
Variable
Z
 PERBEDAAN
• Confounding Variable
– Tidak wajib diteliti karena efek yang
ditimbulkannya dapat diantisipasi sejak awal
penelitian (adjusted by designed)
• Intervening Variable
– Wajib diteliti karena efek yang ditimbulkannya
hanya dapat diketahui pada level analisis
(adjusted by analyzed)
 VISUALISASI EFEK
Status Gizi Status Gizi

Non
Ekonomi
Kelas Atas Infeksi

Infeksi

Ekonomi
Kelas
Bawah

Konsumsi Konsumsi

Efek modifikasi pada Efek interaksi pada

confounding variable intervening variable
PEMBUKTIAN EFEK MODIFIKASI

y  x   0  

Z=0
y  x  
y  x   z  

Z=1
y  x  (    )

y  x   (1)  
PEMBUKTIAN EFEK INTERAKSI
y  x   0   ( x0)  

Z=0 y  x  
y  x  z   (xz )  

Z=1
y  (   ) x  (    )

y  x   (1)   ( x1)  
 PENYAJIAN DALAM FORMAT TABEL
(CONFOUNDING VARIABLE)

Status Gizi
Kelas
Konsumsi
Ekonomi + -

+
Atas
-
+
Bawah
-
 PENYAJIAN DALAM FORMAT TABEL
(INTERVENING VARIABLE)

Status Infeksi
Non Infeksi Infeksi
Konsumsi
Status Gizi Status Gizi
+ - + -
+
-
 DEFENISI OPERASIONAL
VARIABEL
• Setiap variabel yang diteliti harus dibuat definisi
operasionalnya
• Definisi operasional bukanlah definisi kamus atau
buku teks
• Dalam definisi operasional harus disebut dengan
tegas indikator pengukuran variabel
• Kecermatan definisi ini menentukan Rancangan
Pengolahan dan Analisis Data
 PANDUAN D.O

Metode Non Parametrik Parametrik

Skala Nominal Ordinal Interval Rasio

Ukur
Hasil Ukur Diskret/Kategorik Kontinyu/Numerik
Cara Ukur Data Hitung Data Ukur

Defenisi Sesuai dgn kajian bidang ilmu

 MISKONSEPSI TENTANG UJI COBA
KUESIONER

• Tujuan (1)
– Penyamaan persepsi apabila
peneliti tidak langsung menjadi
enumerator
• Tujuan (2)
– Menguji kualitas hasil pengukuran
KUALITAS HASIL PENGUKURAN

• Pengukuran Konvensional
–Presisi
–Akurasi
• Pengukuran Non Konvensional
–Validitas
–Reliabilitas
PROSEDUR PERHITUNGAN PRESISI
DAN AKURASI
Hasil Pengamatan
Nomor Sampel X1 x2 x3
1 14,1 14,8 14,4
2 15,1 15,7 15,4
3 16,1 15,9 16,4
4 16,2 16,3 16,6
5 15,8 16,5 16,1
6 14,6 15,2 15,5
7 15,7 15,2 15,3
8 13,5 12,9 13,4
9 10,6 11,2 11,5
10 10,7 11,3 10,9
PROSEDUR PERHITUNGAN PRESISI
DAN AKURASI
Tentukan Rata-rata Hasil Pengamatan sbg Taksiran Kasar
Crude
Nomor Sampel X1 x2 x3
Estimation
1 14,1 14,8 14,4 14,43
2 15,1 15,7 15,4 15,40
3 16,1 15,9 16,4 16,13
4 16,2 16,3 16,6 16,37
5 15,8 16,5 16,1 16,13
6 14,6 15,2 15,5 15,10
7 15,7 15,2 15,3 15,40
8 13,5 12,9 13,4 13,27
9 10,6 11,2 11,5 11,10
10 10,7 11,3 10,9 10,97
 TENTUKAN CURVA ESTIMASI DARI
MASING-MASING HASIL PENGUKURAN

Dependent variable.. X1 Method.. LINEAR

----------- Variables in the Equation -------------
Variable B SE B Beta T Sig T
Y 1,028459 ,047884 ,991440 21,478 ,0000
(Constant) -,600666 ,696973 -,862 ,4139

Koefisien Variabilitas :
1 = 1,028459 – 0,047884=0,980575
 TENTUKAN CURVA ESTIMASI DARI
MASING-MASING HASIL PENGUKURAN

Dependent variable.. X2 Method.. LINEAR

----------- Variables in the Equation -------------
Variable B SE B Beta T Sig T
Y ,978038 ,047544 ,990680 20,571 ,0000
(Constant) ,386906 ,692021 ,559 ,5914

Koefisien Variabilitas :
2 = 0,978038 – 0,047544=0,930494
 TENTUKAN CURVA ESTIMASI DARI
MASING-MASING HASIL PENGUKURAN

Dependent variable.. X3 method.. LINEAR

----------- Variables in the Equation --------------
Variable B SE B Beta T Sig T
Y 0,993502 ,033928 ,995368 29,283 ,0000
(Constant) -,213761 ,493826 -,433 ,6765

Koefisien Variabilitas :
3 = 0,993502 – 0,033928=0,959574
 RUMUS AKURASI

Acc 
 2
i

 i  Vari
2

 i
2
 0,980 2
 0,930 2
 0,959 2
 2,745

 i
Var  (1  0,980 2
)  (1  0,930 2
)  (1  0,959 2
)  0,255

2,745
Acc   0,91
(2,745  0,255)
 RUMUS PRESISI

Pss 
   i
2

    Var
i
2
1

   0,980  0,930  0,959  2,869

 i
Var  (1  0,980 2
)  (1  0,930 2
)  (1  0,959 2
)  0,255

2
2,869
Acc   0,97
(2,869  0,255)
2
 UJI VALIDITAS HASIL PENGUKURAN
NON KONVENSIONAL

• Pendekatan Perbedaan Nyata

– Independent t-test

• Pendekatan rating validitas

– Point Biserial Correlation

UJI RELIABILITAS HASIL PENGUKURAN
NON KONVENSIONAL

• Pendekatan Split Half Test

– Uji Reliabilitas Spearman Brown

• Pendekatan Non Split Half Test

– Uji Koefisien -Cronbach