Bogor
Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan
buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri
Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda,
sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan
untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara
benih benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang
serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini
kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten,
hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan
di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.
Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang
mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik
mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik.
Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun London's
Kew Garden, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris
klasik.Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.
Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik
Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini dikarenakan
aspek historis, kebudayaan dan fauna yang menonjol. Salah satunya adalah
adanya rusa – rusanya yang indah yang didatangkan langsung dari Nepal dan
tetap terjaga dari dulu sampai sekarang.
1
Saat ini sudah menjadi trend warga Bogor dan sekitarnya setiap hari Sabtu,
Minggu dan hari libur lainnya berjalan- jalan diseputaran Istana Bogor sambil
memberi makan rusa- rusa indah yang hidup di halaman Istana Bogor dengan
wortel yang diperoleh dari petani- petani tradisional warga Bogor yang selalu
siap sedia menjajakan wortel- wortel tersebut setiap hari libur. Seperti
namanya, istana ini terletak di Bogor, Jawa Barat.
• Zoological Museum
2
• Batu Tulis
• Ciaruteun Incription
Prasasti Ciaruteun merupakan salah satu prasasti yang berasal dari jaman
raja Purnawarman yang menguasai kerajaan Tarumanagara pada abad ke-5
Masehi. Prasasti ini bertuliskan huruf Palawa dan berbahasa Sansakerta.
Prasasti ini terletak di pinggir sungai Ciaruteun. Pada prasasti ini terdapat
lukisan laba-laba dan tapak kaki yang dipahatkan pada tulisannya. Bacaannya
terdiri atas empat baris yang ditulis dalam bentuk puisi. Isi dari prasasti
Ciaruteun yang terbuat dari batu andesit adalah "srimarah purnavarmanah,
tarumanagarendrasya, visnor iva padadvayam", yang berarti "Ini (bekas) dua
kaki yang seperti kaki dewa Wisnu, ialah kaki yang mulia Sang Purnawarman,
raja di negari Taruma, raja yang gagah berani di dunia". Pada tahun 1981,
prasasti ini dipindahkan ke tempat yang datar dan telah dibuatkan cukup
pengaman. Prasasti ini juga telah tercatat dalam laporan kepurbakalaan Jawa
Barat pada tahun 1914. Pada permulaan tahun 2003, prasasti ini dipindahkan
3
ke sebuah bangunan yang bergaya Joglo yang berada di tepi sungai Ciaruteun,
desa Ciampea, Bogor.
• Puncak Pass
• Safari Garden
4
atraksi koboi yang memukau. Pertunjukan ini dapat disaksikan secara gratis
setiap hari, selama lebih kurang 15 menit. Selain wahana tersebut, ada lagi
wahana menarik lainnya, seperti di baby zoo, di wahana ini Anda bisa berfoto
bersama dengan harimau putih, macan tutul, orang utan dan lain-lain.
Cianjur
• Cibodas Garden
5
• Cipanas Presidential Palace
Istana ini dibangun pada tahun 1740 oleh Van Heuts di atas tanah seluas
25 Ha. Istana Cipanas ini terletak di kaki Gunung Gede, 103 km dari Jakarta.
Pemandangan di sekitar istana yang ditumbuhi sayur-sayuran, buah-buahan
sertatanaman hias memberi nuansa asri. Istana ini dapat dikunjungi umum
dengan izin khusus dari Sekretaris Negara.
Sukabumi
• Cisolok Hot Spring
6
• Ujung Genteng dan Pangumbahan
Ujung Genteng adalah daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat, terletak
±200 Km dari kota Jakarta, tepatnya di Kabupaten Sukabumi. Nama Ujung
Genteng berasal dari Ujung Gunting, dimana posisi Ujung Genteng berada di
ujung salah satu sudut pulau di Jawa Barat yg berbentuk gunting, dengan
bagian ujung gunting atas berada di Ujung Kulon & bagian ujung gunting
bawah berada di Ujung Genteng. Maka dinamakanlah daerah tersebut Ujung
gunting = Ujung Genteng.
Dari Pantai Ujung Genteng ini, kita dapat melihat matahari terbit dan
matahari terbenam. Pantai ini masih cukup bersih dengan ciri khas pesisir
pantai selatan yang terkenal dengan ombaknya yang besar. Keunikan lainnya
yaitu dipesisir pantai sepanjang ujung genteng hingga pantai batu nunggul
tidak terdapat ombak karena sudah tertahan oleh beting karang yang berada
sekitar 200m sebelum garis pantai. Pada saat air laut pasang, pantai ini cocok
untuk kegiatan berendam, bermain perahu karet, juga aktifitas lain seperti
kolam luas dengan air yang berarus tenang. Bila surut, maka kita bisa berjalan
ketengah sambil melihat2 biota laut seperti bintang laut, siput2, ikan2 hias yg
terperangkap, udang2 kecil & bahkan cacing2 laut.
7
• Pelabuhan Ratu
2. Purwakarta
Kab. Purwakarta
• Jatiluhur
8
Di dalamn Bendungan Ir. H. Juanda, terpasang 6 unit turbin dengan daya
terpasang 187 MW dan produksi tenaga listrik rata-rata 1000 juta kwh setiap
tahun. Selain dari itu, memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha
sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan
pengendali banjir.
Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat Budi daya Ikan Keramba
Jaring Apung, yang menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau dalam
keheningan malam kita dapat memancing penuh ketenangan sambil menikmati
ikan bakar.
Dikawasan ini pula kita dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola
oleh PT. Indosat, sebagai alat komunikasi internasional. Jenis layanan yang
disediakan antara lain international toll free service (ITFS), Indosat Calling
Card (ICC), international direct dan lainnya. Terletak 7 km dari kota
Purwakarta.
• Cirata
9
pengoperasiannya dikendalikan dari ruang kontrol Switchyard berjarak ± 2 km
dari mesin-mesin pembangkit yang terletak di Power House.
Danau ini sangat berpotensi untuk melakukan pengembangan perikanan,
ini terbukti berdasarkan hasil sensus tahun 1999 terdapat 27.906 petak kolam
jaring apung (KJA). Perikanan keramba ini berlokasi di Kecamatan Maniis, 17
km dari kota Purwakarta.
• Plered
Subang
• Sari Ater Hot Spring
Tempat wisata ini terletak di jalan raya Subang yang sangat mudah diakses
oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Dari arah Jakarta lewat
puncak menuju Subang ditempuh dengan jarak kurang lebih 212 km dengan
waktu tempuh 5 jam, tetapi kalau lewat Purwakarta jarak tempuhnya hanya
sekitar 185 km dengan waktu tempuh 185 km. Perjalanan sepanjang jalur ini
tidak menjemukan, karena ketika kita memasuki wilayah Subang udara terasa
sejuk, serta pegunungan teh yang menghiasi jalan yang berkelak-kelok
10
membuat perjalanan lebih asyik. Baliho yang cukup besar terpampang jelas di
jalan raya Subang yang menunjukkan keberadaan wisata air panas tersebut.
Tinggal masuk ke dalam kurang lebih satu kilometer kita akan memasuki pintu
masuk untuk membayar ticket masuk sebesar Rp 8,500 per orang dan tiap
mobil kecil sebesar Rp 6,000. Sejenak kita bisa melihat-lihat suasana sekitar
lokasi untuk melihat-lihat pedagang yang berjualan atau sekedar untuk
bersantai sambil minum kopi. Lokasi parkir yang sangat luas ternyata sudah
dipersiapkan oleh pengelola karena memang hampir tiap hari lokasi ini penuh
dengan pengunjung apalagi tiap hari libur. Kapasitas untuk mobil sedan atau
sekelasnya muat sekitar 500 unit, untuk truk atau bis sekitar 250 unit dan
untuk kendaraan bermotor roda dua muat sekitar 1000 unit.
• Tea Plantation
11
3. Priangan Barat
Kota Bandung
• Gedung Merdeka
12
dipamerkan juga foto-foto mengenai :
- Peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya Konferensi Asia Afrika;
- Dampak Konferensi Asia Afrika bagi dunia internasional;
- Gedung Merdeka dari masa ke masa;
- Profil negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika yang dimuat dalam
multimedia.
Museum ini memiliki luas mencapai 8415.5 m², terletak di Jl. BKR 185,
tepat berhadapan dengan Monumen Bandung Lautan Api. Bangunan museum
berbentuk rumah panggung khas Jawa Barat yang dipadukan dengan gaya
arsitektur modern, tetapi tetap dipertahankan bentuk bangunan aslinya yang
difungsikan sebagai ruang perkantoran.
Area museum ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu wilayah publik dan
wilayah non-publik. Wilayah publik mencakup gedung pameran dan
auditorium, sedangkan wilayah non-publik mencakup ruang perkantoran
Kepala Museum, Sub Bagian tata usaha, Kelompok kerja Bimbingan dan
13
Ekukasi, Kolompok Kerja Konservasi dan Peraparasi serta Kelompok Kerja
Koleksi (termasuk didalamnya Gedung Penyimpanan Koleksi). Nama Sri
Baduga diambil dari nama raja Sunda pada abad ke-16 yang memiliki nama
lengkap Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakwan Pajajaran Sri Ratu Dewata.
Bagi yang ingin datang ke museum ini, Museum Sri Baduga bisa
dikunjungi setiap hari Senin–Jumat pukul 08.00-15.00 WIB, Sabtu dan
Minggu pukul 08.00-14.00, hari libur nasional lainnya tutup.
• Gedung Sate
• Museum Geologi
14
Museum geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan tempat
penyimpanan hasil penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai
wilayah Indonesia lalu berkembang lagi bukan saja sebagai sarana penelitian
namun berfungsi pula sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi
tentang ilmu kebumian dan objek pariwisata.
Pergeseran fungsi museum seirama dengan kemajuan teknologi adalah
menjadikan museum geologi sebagai :
• Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha
pelestariannya.
• Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana
Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan
keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga.
• Objek geowisata yang menarik.
Museum Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang menempati
lantai I dan II.
Lantai I
Terbagi menjadi 3 ruang utama : Ruang orientasi di bagian tengah, Ruang
Sayap Barat dan Ruang Sayap Timur.
Ruang Orientasi
Berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang
menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik
pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.
15
geofisika, gunung api, geomorfologi, seismotektonik dan segalanya) dan
publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakan data dan informasi geologi
Indonesia.
Ujung ruang sayap barat adalah ruang kegunung apian, yang
mempertunjukkan keadaan beberapa gunungapi aktif di Indonesia seperti :
Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel-
panel informasi ruangan ini dilengkapi dengan maket kompleks Gunungapi
Bromo-Kelut-Semeru. Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api
tertata dalam lemari kaca.
Ruang Sayap Timur
Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup, dari primitif hingga moderen, yang mendiami planet bumi ini
dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan.
Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan
informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 milyar tahun lalu,
dimana makhluk hidup yang paling primitifpun belum ditemukan. Beberapa
milyar tahun sesudahnya, disaat bumi sudah mulai tenang, lingkungannya
mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan bersel-tunggal, yang
keberadaan terekam dalam bentuk fosil.
Reptilia bertulang-belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa
Mesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu) diperagan dalam
bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal buas pemakan
daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8
ton.Kehidupan awal di bumi yang dimulai sekitar 3 milyar tahun lalu
selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi
mamalia yang hidup pada Jaman Tersier (6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter
(1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam baik melalui fosil-
fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang
ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa.
Kumpulan fosil tengkorak manusia-purba yang ditemukan di Indonesia (Homo
erectus P. VIII) dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam
bentuk replikanya. Begitu pula dengan artefak yang dipergunkan, yang
mencirikan perkembangan kebudayaan-purba dari waktu ke waktu.Penampang
stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangira, Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur)
yang sangat berarti dalam pengungkap sejarah dan evolusi manusia-purba
diperagakan dalam bentuk panel dan maket.
Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda ditampilkan dalam
bentuk panel di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada
lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk
aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau
16
Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah
dihuni oleh manusia prasejarah.Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa
kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah
Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses
pembentukan fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, selain keadaan
lingkungan-purba.
Lantai II
Terbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah dan ruang timur
Ruang barat dipakai oleh staf museum.
Sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk
peragaan dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.
Ruang Tengah
Berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di
Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai
cadangan sekitar 1,186 milyar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas
1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan
tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak
2,5 milyar ton.
Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang
ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat
dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik.
Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam
lemari kaca di sekitar maket. Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi
juga diperagakan di sini.
Ruang Timur
Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi
tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia,
khususnya di Indonesia.
• Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau
batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di
Indonesia.
• Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
sumberdaya mineral
• Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-
hari, baik secara tradisional maupun moderen.
• Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral
dan energi
• Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek
negatif) seperti tanah longksor, letusas gunungapi dan sebagainya.
17
• Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama
berkaitan dengan gejala kegunungapian.
• Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga
pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.
• ITB
Kampus utama ITB, di sebelah utara kota Bandung, dan bagian kampus
lainnya, memiliki luas area 770.000 m².
18
• Saung Angklung Mang Udjo
Saung Angklung Udjo (SAU) yang didirikan oleh Mang Udjo (Udjo
Ngalagena), alat musik tradisional asal Jawa Barat itu kini tidak hanya popular
di Bumi Pasundan dan Indonesia. Saat ini, angklung telah dikenal hingga ke
mancanegara ; mulai dari Asia hingga Eropa dan Amerika. Awalnya pada
1967, Mang Udjo dan Uum Sumiati mendirikan SAU : Sundanese Art &
Bamboo Craft Center hanya dengan memanfaatkan halaman rumah yang tak
seberapa luas.
SAU ini sekarang dipimpin oleh generasi kedua dari SAU yaitu Taufik
Hidayat Udjo. Sebelum meninggal, ayah Taufik berpesan agar meneruskan
pengelolaan sanggar tersebut. Taufik pun langsung memutar otak. Filosofi
Daeng Soetigna yang merupakan guru dari Mang Udjo, dalam
memperkenalkan angklung ia pegang teguh. dan Filosofi itu dikenal dengan
5M yaitu : mudah, murah, menarik, massal dan mendidik. Dengan konsep
itu, Taufik langsung berbenah. Ia ingin citra tradisional angklung di SAU tetap
menonjol. Ia juga mencoba berkolaborasi dengan aliran musik lain mulai dari
pop, jazz, rock, hingga klasik yang tidak meninggalkan citra angklung sebagai
kesenian Sunda.
Salah satu karya arsitektur yang membentuk citra kota Bandung adalah
Villa Isola yang didesain oleh C.P. Wolff Schoemaker. Bangunan yang
didirikan tahun 1933 ini merupakan pembangkit memori sebagian besar
19
masyarakat akan kota Bandung. Setiap melihat gambar Villa Isola, ingatan
masyarakat tertuju pada kota Bandung. Peran suatu karya arsitektur dalam
membangkitkan kenangan orang banyak akan suatu tempat merupakan salah
satu aspek dalam penilaian makna kultural yang dimiliki bangunan tersebut.
Aspek lain adalah sejarah, estetika, dan ilmu pengetahuan.
Suatu karya arsitektur yang baik tak hanya memiliki makna kultural yang
mampu membangkitkan kenangan orang banyak terhadap suatu tempat, tetapi
juga mampu meninggalkan kenangan dan kesan mendalam pada orang banyak
terhadap karya itu sendiri. Bila hal ini terjadi, maka karya tersebut dapat
dikategorikan sebagai karya arsitektur monumental.
Pada Villa Isola, pembangkit kenangan yang utama adalah bentuknya yang
tidak lazim jika dibandingkan dengan bangunan lain dengan fungsi yang sama
(sebagai rumah tinggal). Hal ini terlihat jelas saat melintasi jalan Setiabudhi
yang menghubungkan kota Bandung dengan Lembang. Lebih dekat dengan
bangunan yang kini berfungsi sebagai kantor rektorat Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) ini, akan terasa adanya pengolahan tapak (lahan) yang sesuai
dengan bentuk bangunan. Kedua unsur tersebut, bangunan dan lahan,
membentuk kesatuan. Hal-hal di ataslah yang menjadi alasan mengapa
bangunan ini dapat dikategorikan sebagai karya arsitektur monumental.
Situ Lembang adalah sebuah situ (danau) buatan yang terletak di Kawasan
Bandung Utara, tepatnya di lembah besar antara Gunung Burangrang dan
Tangkubanparahu. Meskipun hanya berupa danau buatan, Situ Lembang
dijamin mampu memberikan kesan dan sensasi tak terlupakan bagi para
pengunjungnya. Airnya yang bersumber dari hulu sungai Ci Mahi dan
beberapa mata air di sekitarnya, menciptakan genangan besar di tengah
rangkaian puncak-puncak pegunungan yang masih merupakan hutan alami.
Pada pagi dan sore hari, Situ Lembang biasanya diselimuti kabut yang
membuat suasana terasa lebih dingin. Dalam suasana seperti itu, Anda
mungkin akan memilih menggunakan jaket tebal, dan menghangatkan diri
dengan secangkir teh atau kopi hangat yang Anda beli dari warung kecil di
tepi danau. Bagi yang gemar memancing, jangan lupa membawa perlengkapan
untuk mengadu peruntungan, karena Situ Lembang banyak ikannya.
20
bagian timurnya. Konon, rangkaian pegunungan yang melingkar itu
merupakan bagian dari dinding kaldera Gunung Sunda Purba yang pernah
menjulang setinggi 3000–4000 m dpl. Di sana. Dinding terjal berbatu yang
tampak pada rangkaian pegunungan yang mengelilingi genangan danau,
diperkirakan terbentuk oleh letusan dahsyatnya sekitar 105.000 tahun yang
lalu. Pada tengah kaldera yang sangat luas itu kemudian muncul Gunung
Tangkuban Parahu yang seringkali diibaratkan sebagai anaknya. Saat ini,
nama "Gunung Sunda" masih dipakai untuk menunjukkan sebuah puncak kecil
pada rangkaian dinding kaldera purba di utara Situ Lembang.
Jalan menuju Situ Lembang masih berupa jalan batu yang kasar. Jadi, jika
malas berjalan kaki, gunakanlah mobil atau motor yang tangguh untuk
mencapainya. Ikutilah jalan masuknya yang dikenal dengan "Gerbang
Komando" di sekitar Cisarua, Cimahi. Anda bisa beristirahat dulu di Lawang
Angin. Di sana ada beberapa warung kecil yang menyediakan aneka jajanan
dan soft drink.
Jika Anda merasa terlalu lelah untuk pulang-pergi dalam satu hari,
bermalamlah di Situ Lembang. Untuk rombongan kecil mungkin bisa tidur
dalam beberapa tenda. Tetapi untuk rombongan besar, sebaiknya menyewa
barak-barak tentara. Ya, Situ Lembang memang salah satu tempat
penggemblengan bagi pasukan elite Angkatan Darat yaitu Komando Pasukan
Khusus (Kopassus), jadi tak heran jika kita melihat banyak fasilitas militer di
sana. Jika Kopassus sedang melakukan latihan perang, Situ Lembang otomatis
tertutup untuk kunjungan wisatawan.
• Boscha
21
Barat. Berada di atas tanah seluas 6 hektar dengan ketinggian 1.300 meter di
atas permukaan laut, membuat kawasan ini dianggap cocok menjadi tempat
mengamati bintang-bintang, planet-planet dan benda-benda langit lainnya,
selain memberikan udara yang sejuk dan pemandangan yang indah, karena
dulu pada masa pembangunannya dalam radius lima kilometer daerah ini
relatif masih kosong sehingga masih terbebas dari polusi cahaya yang bisa
mengurangi kualitas pembentukkan citra atau hasil pengamat terhadap benda
langit yang sedang diamati.
• Maribaya
22
• Tangkuban Perahu
Gunung tangkuban Parahu adalah salah satu gunung berapi yang masih
aktif yang ada di Jawa Barat. Lokasinya terletak 2084 m di atas permukaan air
laut. Selain daya tarik dari legenda cerita rakyat, gunung ini juga memiliki
panorama alam yang indah. Hal inilah yang membuat kawasan gunung ini
tetap menjadi primadona untuk dikunjungi oleh para wisatawan.
Cerita legenda rakyat Tangkuban Parahu merupakan kisah cinta terlarang
antara seorang anak dengan ibu kandungnya sendiri. Berdasarkan cerita
legenda tersebut, gunung ini terbentuk akibat kemarahan Sangkuriang yang
merasa gagal dalam mengabulkan permintaan Dayang Sumbi, yang meminta
Sangkuriang untuk membuatkannya danau dan perahu besar. Dengan dilandasi
kemarahannya, maka ditendanglah perahu yang telah dibuat menjadi
tertelengkup (nangkub, dalam bahasa Sunda). Perahu inilah cikal bakal
gunung Tangkuban Parahu.
Sedangkan berdasarkan sejarah geologinya, gunung Tangkuban Parahu
terbentuk dari aktifitas letusan gunung api Sunda yang berulang–ulang.
Catatan tertua tentang aktifitas gunung Tangkuban Parahu yaitu tahun 1829,
1846, 1862, 1887, 1896, 1910, dan 1929. Sampai saat ini, gunung ini masih
terbilang aktif normal, namun belum pernah terjadi letusan yang mencolok.
Lokasi ini bisa ditempuh hanya dengan 20 menit dari Jl Ir. H. Juanda dan
sekitar 50 menit dari pusat kota (alun-alun). Dengan menggunakan angkutan
umum kita hanya bisa sampai di terminal Dago, untuk sampai ke lokasi wisata
Dago Pakar, kita bisa berjalan kaki, namun bila enggan berjalan kita dapat
menggunakan ojek.
Goa Jepang, goa Belanda, Curug Dago dan hutan alam yang indah bisa
kita nikmati di kawasan ini. Disertai dengan udara dan hawa yang sejuk
menjadikan suasana terasa lebih asri. Selain digunakan untuk berwisata,
Taman Hutan Raya (Tahura) Dago Pakar ini juga biasa digunakan untuk
berolahraga jalan kaki, olahraga yang paling murah dan menyehatkan. Yang
menjadikan Taman Hutan Raya ini sebagai lokasi olahraga adalah karena
suasana-nya yang sangat sejuk dikelilingi hutan nan hijau.
23
Bagi yang suka hiking atau melakukan perjalanan jauh, dari Dago Pakar
kita bisa menembus ke Maribaya. Dalam perjalanan ke Maribaya yang
menempuh jarak kurang lebih 5 km kita akan menemui aliran sungai
Cikapundung beserta Curug (Air Terjun Dago), Goa Jepang, dan Goa
Belanda. Goa Belanda dan Goa Jepang merupakan peninggalan masa
penjajahan Jepang dan Belanda yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan
bahan makanan dan juga sebagai gudang senjata. Pada jaman kolonial
Belanda, taman ini pernah dibangun waduk untuk pusat tenaga listrik karena
memiliki sumber air yang sangat banyak, yang kemudian saat ini
dimanfaatkan oleh PDAM sebagai sumber sumur resapan.
Untuk memasuki goa, biasanya kita akan dipandu oleh pemandu yang ada
di sekitar situ. Dan bila kita ingin memasuki sendiri, disitu juga disediakan
senter–senter yang bisa disewa.
Kita juga bisa menikmati suasana Dago Pakar dimalam hari, karena
ternyata di malam hari pun lokasi ini banyak dikunjungi oleh wisatawan. Ada
yang hanya ingin menikmati malam di Dago Pakar dan ada juga yang memang
sengaja datang untuk bermalam dengan mendirikan kemah.
Dago Tea House terletak di Dago Pakar. Disana para pengunjung dapat
menikmati sejuknya udara dan dapat menikmati juga pemandangan kota
Bandung di waktu udara yang cerah. Di sini terdapat tempat untuk di sewa
sebagai panggung pertunjukkan. Tempat ini berkapasitas 600-700 orang.
24
• Kawah Putih
• Patengan
Situ Patengan atau yang lebih populer di dengar orang dengan nama Situ
Patenggang merupakan suatu legenda romantis di zaman dahulu kala. Setelah
memasuki gerbang Situ Patengan, kita akan melewati perkebunan teh yang
menghijau. Dan tidak jauh kedepan, kita akan melihat hamparan air yang
sangat banyak dengan keindahan alam yang menawan. Kesegaran dan
kesejukan menambah kenyamanan kita di area wisata Situ Patengan.
25
Rasa lelah yang dirasakan pada saat melakukan perjalanan ke lokasi wisata
ini senantiasa akan hilang begitu sampai ke lokasi wisata Situ Patengan.
Hamparan air yang luas, dengan sentuhan kabut tipis yang menggantung
diatasnya, menambah indahnya suasana Situ (danau). Dengan melihat
tenangnya air danau, segarnya udara yang kita hirup, dan sejuknya suasana
danau akan membuat kita merasa damai dan bisa melupakan sejenak
kepenatan dan stress yang sedang dihadapi.
Selain bisa menikmati pemandangan dari pinggir danau, kita juga bisa
menyewa perahu untuk mengelilingi danau, terutama mengunjungi pulau yang
menjadi pelengkap legenda Situ Patengan. Pulau Asmara dan Batu Cinta
merupakan lokasi yang menjadi tujuan para wisatawan. Konon menurut
ceritanya, siapapun yang singgah ke Batu Cinta dan mengelilingi Pulau
Asmara maka akan mendapatkan cinta yang abadi. Hal inilah yang mungkin
menjadikan Batu Cinta dan Pulau Asmara menjadi tempat yang membuat
wisatawan menjadi penasaran.
Kurang lengkap rasanya bila kita berkunjung ke lokasi wisata ini tanpa
membeli cinderamata sebagai oleh–oleh atau sekedar untuk mengingatkan
bahwa kita pernah mengunjungi lokasi wisata Situ Patengan. Kita tidak perlu
bersusah payah untuk bisa mendapatkan cinderamata, karena didalam lokasi
wisata banyak terdapat toko–toko yang menyediakan berbagai macam
cinderamata. Situ Patengan menyediakan fasilitas yang cukup lengkap,
diantaranya adalah area parkir yang cukup luas, toilet, mushola, hingga rumah
makan. Selain itu, bila kita membawa bekal sendiri, kita juga bisa menyewa
tikar yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat sambil menikmati
keindahan panorama Situ Patenggang dan juga bersantap siang.
• Papandayan
26
Kompleks gunung Papandayan bagian bawah dibatasi oleh kaki gunung
yang berelief halus dan kasar, tersebar di daerah Cileuleuy Cibutarna, mulai
dari Bayongbong sampai di daerah Arjuna.
Kaki yang berelief halus menempati bagian timur laut dan selatan gunung
Papandayan, menyebar mulai Bayongbong, Cisurupan, Cikajang, hingga di
daerah Cikandangunung, yang dicirikan oleh kemiringan lereng landai, bentuk
lembah sungai berbentuk U dengan pola aliran sungai dendritik. Batuan
pembentuk berupa lava, endapan aliran piroklastika, jatuhan piroklastika,
endapan lahar dan endapan guguran puing gunung. Vegetasi penutupnya
didominasi oleh perkebunan teh, pesawahan, ladang, hutan pinus dan hutan
alam.
Kab. Sumedang
27
• G. Kunci
Makam Tjoet Nyak Dhien berada diatas bukit kecil dekat Kantor
Pemerintahan Sumedang yang berlokasi di Gunung Puyuh Kec. Sumedang
Selatan dan dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki.Diceritakan bahwa Tjoet
Nyak Dhien diasingkan ke Sumedang dari Tanah Rencong (Sumatera) hingga
ia meninggal dunia.Tjoet Nyak Dhien adalah pahlawan nasional wanita
berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam.
28
4. Priangan Timur
Garut
• Cipanas
Candi Cangkuang berdiri di atas puncak bukit Pulo Panjang, berukuran 4,5
x 4,5 m2 dengan pintu candi menghadap ke timur. Untuk mencapai pintu
candi, harus menaiki sepuluh anak tangga terlebih dahulu. Di dalam candi
Cangkuang terdapat sebuah patung dewa Siwa yang sedang duduk bersila.
Tangan dan beberapa bagian tubuh patung tersebut sudah tidak utuh lagi.
Patung yang dapat diangkat dan dipindahkan ke tempat lain tersebut, menyatu
dengan lempengan penutup sumur yang ada di dalam candi. Jika patung
diangkat maka akan tampak sumur candi yang dalam dan gelap. Sumur ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan abu jenazah.
Candi Cangkuang diperkirakan merupakan bangunan peninggalan abad
VII Masehi. Perhitungan tahun ini didasarkan pada perhitungan usia
kelapukan batu candi dan relief garis candi yang masih sederhana.
Diperkirakan candi tersebut berasal dari jaman Kerajaan Pajajaran, karena
29
belum ditemukan prasasti dan keterangan tertulis yang dapat memastikan
keberadaannya.
Sejarah penemuan candi Cangkuang dimulai sekitar tahun 1893. Pada
waktu itu di kecamatan Karang Pawitan (berjarak sekitar 20 km dari
Cangkuang) ditemukan sebuah kitab kuno berjudul Batavia Guinneskoop yang
ditulis orang Belanda bernama Voderman. Di dalam kitab tersebut ada cerita
mengenai keberadaan sebuah patung Syiwa dan makam Arif Muhammad di
daerah Cangkuang. Pada tanggal 9 Desember 1966, seorang arkeolog Islam
bernama Uka Tjandrasasmita mengadakan penelitian ke daerah Cangkuang
dan menemukan batu-batu bekas reruntuhan bangunan dan sebuah patung
Siwa seperti yang diungkapkan Voderman. Oleh karena itu, Uka
Tjandrasasmita dianggap sebagai penemu Candi Cangkuang.
• Kamojang
Kamojang Geyser terletak 25km dari timur Kota Garut. Yang unik dari
satu tempat ini banyak mata air panas yang menyerbu air mancur panas dan
uap air dari bumi. Ada 23 aktif geysers lumpur di kolam air mancur yang
mencapai 20 meter ke udara. Lokasi ini berada di 25ha kayu yang sejuk dan
tenang.
Kamojang Geyser yang digunakan sejak jaman Belanda, salah satu dari
mereka bernama Locomotive sebagai mata air panas sebagai suara bising
seperti uap didorong lokomotif. Beberapa mata air panas yang telah
digunakan sebagai pembangkit listrik dengan total 140MW.
• Santolo Beach
30
Salah satu pantai yang populer terdapat di Kab. Garut adalah Pantai
Santolo. Terletak di kec. Cikelet, sebelah selatan pusat kota Garut, jarak
tempuh dalam waktu 3,5 jam perjalanan atau sekitar 88 km.
Panati ini cukup dikenal di kota Bandung dan merupakan daerah tujuan
wisata . Kawasan Pantai Santolo merupakan berkumpulnya nelayan tradisional
yang akan dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata yang indah. Juga
merupakan daerah untuk kegiatan nelayan sebagai dermaga (pelabuhan) kapal
ikan atau perahu yang ada di Pameungpeuk.
Menikmati panorama pantai dan biota laut,merupakan aktivitas wisata
yang dapat dilakukan. Tersedia juga sewaan perahu yang melayani wisatawan
untuk menikmati deburan pantai ombak selatan yang cukup menantang. Selain
itu kita bisa menikmati hidangan makanan laut yang segar dengan sajian yang
sederhana. fasilitas yang dibutuhkan wisatawan cukup tersedia seperti losmen,
kios-kios cinderamata dengan harga terjangkau.
• Sancang Forest
31
- G mempunyai arti: Goib di Sancang Pameungpeuk Garut, yang berarti Hutan
Sancang mempunyai cerita gaib dan setiap manusia harus mempercayai hal
gaib seperti Tuhan YME yang sifatnya gaib.
Seperti pada kawasan konservasi umumnya, tidak ada sarana pariwisata di
hutan ini, baik yang berupa fasilitas akomodasi ataupun rumah makan, tetapi
apabila pengunjung ingin bermalam dapat menggunakan fasilitas akomodasi
terdekat yang terletak di Kecamatan Pameungpeuk. Untuk fasilitas rumah
makan juga terdapat di Kecamatan Pameungpeuk. Adapun jarak yang akan
ditempuh sekitar 13 km dari pusat pemerintahan kecamatan.
Tasikmalaya
• Kampung Naga
32
obyek wisata Kampung Naga termasuk dalam jangkauan pengembangan
jangka pendek.
• Galunggung
33
• Rajapolah
• Cipatujah Beach
34
Ciamis
• Karang Kamulyan
• Pangandaran Area
∗ Pananjung Natural Reserve
35
∗ Green Canyon
5. Cirebon
Kota Cirebon
• Kasepuhan
36
Keraton Kasepuhan, atau yang dulunya dikenal dengan keraton
Pakungwati merupakan tempat bersejarah penyebaran agama Islam di
Cirebon. Tempat ini merupakan pusat penyebaran Islam di daerah Cirebon
yang dipimpin langsung oleh Sunan Gunung Djati (Syekh Syarif
Hidayatullah).Nama Pakungwati diambil dari nama seorang anak perempuan
putri Pangeran Cakrabuana (Ratu Ayu Pakungwati) yang merupakan anak dari
Prabu Siliwangi, raja Pajajaran, yang menikah dengan Sunan Gunung Djati,
yang di kemudian hari menjadi kepala pemerintahan di keraton ini.
Di areal keraton Kasepuhan ini banyak terdapat peninggalan-peninggalan
bersejarah yang merupakan warisan budaya Islam jaman dahulu yang masih
ada sampai sekarang, seperti gamelan Sekaten sebagai simbol dakwah Islam
melalui budaya lokal, kereta Singa Barong sebagai simbol persahabatan
dengan negara Cina, India dan Mesir, dan alat-alat kemiliteran jaman dulu
seperti keris, tombak dan baju perang.
• Kanoman
Kraton adalah komplek yang luas, yang terdiri dari dua puluh tujuh
bangunan kuno. salah satunya saung yang bernama bangsal witana yang
merupakan cikal bakal Kraton yang luasnya hampir lima kali lapangan sepak
bola ini.
37
Di Keraton ini masih terdapat barang barang Sunan Gunung Jati , seperti
dua kereta bernama Paksi Naga Liman dan Jempana yang Masih terawat baik
dan tersimpan di museum. Bentuknya burok, yakni hewan yang dikendarai
Nabi Muhammad ketika ia Isra Mi'raj.
Tidak jauh dari kereta, terdapat bangsal Jinem, atau Pendopo untuk
Menerima tamu, penobatan sultan dan pemberian restu sebuah acara seperti
Maulid Nabi. Dan dibagian tengah Kraton terdapat komplek bangunan
bangunan bernama Siti Hinggil.
Dan yang tidak kalah penting dari Keraton di Cirebon adalah keraton
selalu menghadap ke utara. Dan di halamannya ada patung macan sebagai
perlambang Prabu Siliwangi. Didepan keraton selalu ada alun alun untuk
rakyat berkumpul dan pasar sebagai pusat perekonomian, di sebelah timur
keraton selalu ada masjid.
• Kacirebonan
38
diselenggarakan sekaligus memperingati Maulud Nabi yang jatuh tanggal 20
maret lalu.
Sultan Keraton Kacirebonan, Sultan PR. Abdul Gani Natadiningrat, SE.,
dalam sambutannya mengemukakan, pengajian tersebut juga sebagai media
mempererat jalinan silahturahmi antara pihak keraton dan masyarakat lainnya.
Ia juga menghimbau untuk menjadikan momen muludan lebih dari sekedar
seremoni, melainkan dapat pula memaknai hakikat dan suri tauladan yang di
miliki Nabi Muhammad Saw. Sementara semangat dan cita-cita Sunan
Gunung Jati saat mensyiarkan Islam di tanah Cirebon sepatutnya di teruskan
umatnya yang hidup di masa kini.
Sementara itu, Taddjudin mengingatkan manusia untuk tidak melupakan
Allah itu Maha Mengetahui. Siapa-siapa saja umat-Nya yang pandai bersyukur
atas karunia dan nikmat yang Dia berikan. Bagi mereka ini, Allah punya
perhitungan yang akan di berikan Nya kelak di akhirat berupa siksa yang
pedih, ”tutur penceramah kelahiran Buntet ini.
Sementara bertepatan dengan momen Muludan, Tadjuddin juga mengupas
sejarah singkat kehidupan Nabi yang memiliki akhlak sangat terpuji. Hal
inilah yang lantas membuatnya disayangi Allah Swt dan menjadikannya
pemimpin umat dunia akhirat. Karena itu, bagi siapa pun, entah itu orang kaya
atau miskin, tua atau muda pemimpin, atasan atau bawahan, akhlak terpuji
merupakan hal paling mulia yang wajib di miliki umat Islam pada khususnya.
• Sunyaragi
Taman Sari Sunyaragi yang sekarang ini adalah hasil pembangunan dan
serangkaian perbaikan/pemugaran yang berlangsung dari waktu ke waktu.
Perbaikan yang pertama dilakukan pada tahun 1852 Masehi setelah mengalami
kerusakan akibat diserang oleh pasukan Belanda1 pada tahun 1778 Masehi.
Perbaikan pertama itu dilaksanakan pada masa pemerintahan Sultan
Adiwijaya. Sedangkan, tugas untuk merenovasinya diserahkan kepada seorang
arsitek Cina bernama Tan Sam Cay. Namun, arsitek itu kemudian ditangkap
dan dibunuh agar rahasia Taman Goa Sunyaragi tidak bocor ke tangan
Belanda.
39
lengkung. Krisjman juga menghilangkan beberapa bagian pada sayap kanan
dan kiri bangunan Jinem dan Mande Beling agar tidak membahayakan struktur
bangunan secara keseluruhan.
Saat ini, kondisi taman sari yang luasnya sekitar 1,5 ha kurang terawat,
karena hanya dijaga oleh dua orang perawat gua dan seorang penjaga
keamanan. Karena kondisinya yang kurang terawat itu, walaupun sebenarnya
dapat dijadikan sebagai obyek wisata religius yang sangat menarik, Taman
Sari Sunyaragi hanya dikunjungi sekitar 10 orang setiap harinya. Kunjungan
wisatawan ke taman ini akan naik bila libur atau menjelang bulan puasa,
namun itupun hanya sekitar 200 orang per harinya. Sebagai catatan, untuk
dapat memasuki kompleks Taman Sari Sunyaragi, seseorang hanya dikenai
biasa sebesar Rp1.000,00.
Kompleks Taman Sari Sunyaragi terdiri dari beberapa bagian, yaitu: Gua
Pengawal, bangsal Jinem, Gua Peteng, gedung Panembahan, Balai Kambang,
Gua Padang Ati, Gua Klanggengan, Kupel, Keputran, Keputren,
Pesanggrahan, Gua Lawa, Gua Dapur, Gua Langse, Mande Kemasan, Taman
Mande Beling, Taman Bujenggi Obahing Bumi, Taman Puteri Bunyi, Taman
Perawan Sunti, dan kolam Si Manyang. Berikut ini akan diuraikan bagian-
bagian dari Taman Sari Sunyaragi dari gerbang utama (Gua Pengawal).
Sesuai dengan arah menghadapnya, bagian pertama dari taman sari ini
adalah Gua Pengawal. Dahulu Gua Pengawal berfungsi sebagai tempat para
prajurit mengawasi keadaan Tamansari. Bagian kedua adalah Bangsal Jinem,
yang biasanya dipergunakan sebagai tempat pertemuan tamu-tamu keraton
yang mengunjungi Taman Sari. Di sekitar Bangsal Jinem ini terdapat kolam Si
Manyang dan Mande Kemasan. Bagian ketiga adalah Taman Mande Beling
yang di sekitarnya terdapat Taman Bujenggi Obahing Bumi, Gua Lawa, Gua
Dapur, Taman Perawan Sunti, makara dan tirai air. Berikutnya adalah Gua
Peteng yang keadaannya sangat gelap (peteng) dan sempit. Gua ini dahulu
sering digunakan oleh para pangeran dan sultan Cirebon untuk melakukan
lelaku. Setelah keluar dari Gua Peteng terdapat sebuah ruang arca Puteri Cina
yang memiliki banyak jendela. Di ruang ini terdapat kupel kecil berukuran 2x2
meter yang berbentuk joglo. Konon, kupel itu merupakan tempat Panembahan
bertafakur sambil menanti matahari terbit.
40
bersolek para Putri Keraton). Setelah gedung Panembahan terdapat Balai
Kambang yang luasnya sekitar 25 meter persegi. Konon, Balai Kambang ini
dahulu dikelilingi air, sehingga orang-orang yang akan mengunjunginya harus
menggunakan perahu. Setelah melewati Balai Kambang, terdapat komplek
Arga Jumut. Di kompleks Arga Jumut ini terdapat halaman/taman, gapura
bentar yang dikelilingi air dan gua yang disusun bertingkat.
Selain gua-gua yang ada di Arga Jumut, terdapat gua lain yang disebut
Gua Padang Ati. Gua ini konon digunakan oleh para pangeran untuk mencari
petunjuk Ilahi pada saat menghadapi suatu masalah. Di sebelah Gua Padang
Ati terdapat gua lain yang diberi nama Gua Klanggengan. Gua Klanggengan
dipercaya oleh penduduk setempat sebagai tempat yang dapat melanggengkan
suatu pernikahan dan tempat bagi seseorang yang ingin segera mendapat jodoh
Kab. Cirebon
• Makam Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati berada di area yang bernama Astana Sunan
Gunung Jati. Area ini merupakan lokasi dikebumikannya para sultan
pemerintahan kerajaan Cirebon yang memimpin pada waktu itu. Para petinggi
eksekutif kerajaan Cirebon dimakamkan di tempat ini, mulai dari Sunan
Gunung Jati sampai dengan Sultan Saifuddin Matangaji.
Tempat ini merupakan pusat kegiatan wisata perjalanan religi yang ada di
daerah Cirebon, selain tempat-tempat serupa yang berada di daerah Cirebon.
Para peziarah yang datang ke tempat ini tidak hanya berasal dari masyarakat
penduduk lokal sekitar Cirebon saja, tetapi juga dari pelosok nusantara bahkan
para peziarah luar negeri seperti Cina, Malaysia, Singapura dan Brunei
Darussalam tercatat pernah mengunjungi tempat ini.
Area makam di Astana Sunan Gunung Jati ini sangat unik, terutama dari
arsitek bangunannya. Keunikan ini terlihat dari dinding-dinding yang berukir
motif-motif budaya jaman dahulu serta penuhnya dinding-dinding di sekitar
makam oleh tempelan mangkok serta piring porselein yang kebanyakan
berasal dari daerah Cina.
41
• Plangon
• Trusmi
• Belawa
42
Lokasi wisata ini berjarak kira-kira 25 km dari kota Sumber ke arah timur.
Obyek wisata ini memiliki daya tarik dari kura-kura yang mempunyai ciri
khusus di punggung dengan nama latin " Aquatic Tortose Ortilia norneensis."
Kab. Indramayu
• Tirtamaya beach
Tempat rekreasi Pantai Tirtamaya adalah salah satu tujuan wisata yang
banyak dikunjungi, selain sebagai pemandian laut yang aman, juga
mempunyai panorama yang indah terutama pada saat terbit dan terbenamnya
matahari. Pantai Tirtamaya terletak di jalur Jalan Raya Indramayu-Cirebon
±16km dari kota Indramayu atau ±38 km dari kota Cirebon.
• Pulau Biawak
43
mata tatkala ribuan ikan hias dari ukuran terkecil hingga sedang berseliweran
di antara batu-batu karang. Kedatangan ikan-ikan dan biota laut lain
mendorong satwa lain dari balik hutan mangrove yang terlelap di pulau itu
bermunculan. Satu per satu, hewan melata jenis biawak mulai terjun ke air
pasang di pulau itu. Binatang-binatang dengan ukuran satu hingga satu
setengah meter itu, memburu ikan untuk santapannya. Pemandangan itu sangat
menarik untuk dilewatkan.
Kab. Kuningan
• Linggajati Park
Taman Wisata Alam Linggarjati adalah salah satu objek wisata alam di
Kabupaten Kuningan. Linggarjati adalah salah satu tempat titik awal
pendakian ke Gunung Ciremai.
44
• Linggarjati Agreement Building
45
• Cipari Ancient Park
Situs Purbakala Cipari ditemukan pada tahun 1972, berupa sebuah Kubur
Batu. Penelitian secara sistemastis dipimpin oleh Teguh Asmar M.A dari
Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional (LPPN) dan dilaksanakan pada
tahun 1975 menghasilkan temuan berupa Perkakas Batu, Grabah, Perunggu,
dan bekas-bekas Pondasi Bangunan Masa Prasejarah. Hasil penelitian
menunjukan bahwa Situs Cipari mengalami dua kali masa pemukiman, yaitu
masa akhir Neoletik dan awal pengenalan bahan perunggu berkisar pada tahun
1000 SM sampai dengan 500 M. Pada waktu itu masyarakat telah mengenal
organisasi yang baik serta kepercayaan berupa pemujaan terhadap nenek
moyang. Adat mendirikan bangunan dari batu-batui besar, dalam ilmu
purbakala disebut MEGALIT.
• Waduk Darma
ODTW Waduk Darma terletak di sebelah barat daya dari kota Kuningan,
tepatnya di desa Jagara- Kecamatan Darma dan pada lintasan jalan raya
Cirebon-Kuningan-Ciamis. Menempati areal seluas ± 425 ha, dikelilingi oleh
46
bukit dan lembah serta pemandangan yang indah dengan udara yang sejuk.
Kapasitas genangan air maksimal ± 39.000.000 m3. Jarak obyek wisata ini
adalah ± 12 km dari kota Kuningan dan dari ± 37 km dari kota Cirebon .
Waduk ini selain berfungsi sebagai penampungan air untuk pengairan dan
perikanan juga dapat dijadikan sarana rekreasi dan olahraga. Apalagi diwaktu
senja hari di Waduk Darma.
• Areal kemping
• Perahu Motor
• Cottage, dll
Kab. Majalengka
• The Heritages Of Talaga Kingdom
47