Anda di halaman 1dari 2

BAB 3 Ilmu Budaya Dasar

Dosen : Muhammad Burhan Amin

Nama : Anggy Ayu Andary

Kelas : 1KA34

NPM : 1011 0856

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan
KESUSASTERAAN Dengan Prosa

Pendekatan Kesusasteraan Prosa

Prosa Lama meliputi :


Dengan mempelajari IBD Sastra lebih mudah
1. Dongeng
orang akan menjadi lebih berkomunikasi, karena pada 2. Hikayat
manusiawi, berbudaya, dan hakekatnya karya sastra 3. Sejarah
halus adalah penjabaran bahasa 4. Epos
5. Cerita Pelipur Lara

Nilai-nilai dalam prosa fiksi

Prosa Baru meliputi :


1. Prosa fiksi memberikan kesenangan, Keistimewaan
1. Cerpen
kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah
2. Novel
pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana 3. Biografi
mengalami sendiri peristiwa tersebut. 4. Kisah
2. Prosa fiksi memberikan informasi, Fiksi memberikan 5. Otobiografi
sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam
ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural, Prosa fiksi dapat
menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi
pemindahan yang tak henti-hentinya dan warisan budaya
bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan, Lewat prosa
fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan
pengalaman - pengalaman dengan banyak individu.

A
A

Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi
Dengan Puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai
berikut :

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan


bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair Hubungan puisi dengan pengalaman hidup
dalam membangun puisinya dengan manusia;
menggunakan : Perekaman dan penyampaiaan pengalaman dalam
sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini
1. Figura bahasa seperti gaya personifikasi
berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki
(penjelmaan), metafora (kiasan),
salah kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan
perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan
puisi menjadi segar dan menarik. pengalaman langsung yang terbatas,. Dengan
2. Kata-kata yang ambiquitas , yaitu kata-kata pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat
yang bermakna ganda. memberikan kepada para mahasiswa memiliki
3. Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk
sudah diberi suasana tertentu, berisi dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya
perasaan dan pengalaman jiwa penyair sendiri tentang masyarakat. Pendekatan terhadap
sehingga terasa hidup. pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”,
yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup
yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa
sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair
dan asosiasi-asosiasi tertentu
dalam puisinya

Puisi dan keinsyafan sosial

Puisi juga memberikan kepada manusia


Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual
tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial
yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak
imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik
manusia sosial yang bisa berupa: orang lain maupun diri sendiri, karena melalui
puisinya sang penyair menunjukkan kepada
1. Penderitaan atas ketidakadilan
pembaca bagian dalam hati manusia, ia
2. Perjuangan untuk kekuasaan
menjelaskan pengalaman setiap orang
3. Konflik dengan sesamanya
4. Pemberontakan kepada hukum Tuhan

Puisi–puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan
yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan
dan renungan.

Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain
seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).

Anda mungkin juga menyukai