Anda di halaman 1dari 15

Keadilan Dalam

Berbangsa Dan
Bernegara
Pengertian Keadilan
Istilah “keadilan” berasal dari kata
“adil” yang berarti: tidak berat sebelah,
tidak memihak, berpihak kepada yang
benar, sepatutnya, tidak sewenang-
wenang.
DEFINISI KEADILAN
MENURUT BEBERAPA AHLI

Aristotele Tindakan yang terletak diantara memberikan terlalu banyak


dan terlalu sedikit. Dengan kata lain, keadilan adalah


memberikan sesuatu kepada masing-masing orang sesuai

s dengan apa yang menjadi haknya.

Kehendak yang ajeg dan tetap untuk

Ulpianus

memberikan kepada masing-masing


haknya.

Sikap yang didasarkan pada kehendak

Pieper yang tetap dan ajeg untuk mengakui


hak masing-masing.

Franz ●
Keadaan antarmanusia dimana semua
Magnis- diperlakukan dengan sama, artinya sesuai
dengan hak dan kewajiban masing-masing.

Suseno
Kesimpulan Dari Beberapa Definisi


Keadilan adalah hal yang berkenaan dengan sikap dan tindakan dalam
hubungan antar manusia.

Keadilan berisi sebuah tuntutan agar orang memperlakukan sesamanya sesuai
dengan hak dan kewajibannya.

Perlakuan tersebut tidak pandang bulu ataupun pilih kasih ; semua orang
diperlakukan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya.
MACAM-MACAM
KEADILAN
Keadilan Keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang

apa yang menjadi bagiannya, dimana yang diutamakan

Komutatif adalah objek tertentu yang merupakan hak dari seseorang.

Keadilan Keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa


yang menjadi haknya, dimana yang menjadi subjek hak adalah

Distributif individu, sedangkan subjek kewajiban adalah masyarakat.

Keadilan ●
Keadilan berdasarkan undang-
Legal undang.
Keadilan Keadilan yang memberikan kepada masing-masing

orang hukuman atau denda sebanding dengan


Vindikatif pelanggaran atau kejahatan yang dilakukannya.

Keadilan Keadilan yang memberikan kepada masing-masing


orang bagiannya, yaitu berupa kebebasan untuk

Kreatif mencipta sesuai dengan kreativitas yang dimilikinya.

Keadilan ●
Keadilan yang memberikan
perlindungan pada pribadi-pribadi.
Protektif
KEADILAN DASAR
Masya
rakat

Manus

Ke
adi
gal
ia

la n
Le

Di
str
la n

ib u
a di

tif
Ke

Manus
ia
Keadilan Komutatif
KEADILAN SOSIAL
Keadilan sosial meliputi banyak segi dalam kehidupan masyarakat. Yang jelas,

keadilan sosial tidak hanya berkenaan dengan upaya mewujudkan keadilan saja,

tetapi juga soal kepatutan dan pemenuhan kebutuhan hidup yang wajar.

Menurut Franz Magnis-Suseno, keadilan sosial adalah keadilan yang

pelaksanaannya tergantung dari struktur proses-proses ekonomis, politis, sosial,

budaya dan ideologis dalam masyarakat.


Mewujudkan keadilan sosial pada dasarnya adalah usaha untuk

mengubah struktur sosial yang tidak adil agar menjadi lebih adil.

Adanya ketidak adilan sosial dalam masyarakat sangat mudah

diketahui. Indikasinya, apabila ada sekelompok masyarakat atau kelas

sosial tertentu tak dapat memperoleh apa yang menjadi hak mereka,

maka disitu terjadi ketidakadilan sosial.

Untuk memberatas ketidakadilan sosial ertama-tama harus

dilakukan sendiri oleh mereka yang terkena ketidakadilan itu.

Selanjutnya, semua pihak, yaitu masyarakat warga (civil society)

perlu turut serta mengupayakan terciptanya struktur sosial yang

lebih adil.
Keterbukaan yang berintikan kebebasan informasi,

memungkinkan masyarakat mengetahui struktur-struktur

sosial yang tidak adil. Lebih dari itu, keterbukaan

memudahkan upaya membangun kesadaran warga untuk

berpartisipasi membongkar ketidakadilan sosial.


Menurut John Rawls, jaminan
terhadap keadilan harus diawali
dengan memberlakukan dua prinsip
dasar keadilan, yaitu :


Prinsip kebebasan yang sama sebesar-besarnya.

Prinsip perbedaan serta prinsip persamaan yang adil atas
kesempatan.
Miriam Budiardjo mencatat adanya lima lembaga yang diperlukan untuk

mengupayakan adanya jaminan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara. Lembaga-lembaga itu adalah :

1) Pemerintah yang terbuka dan bertanggung jawab ;

2) DPR yang mewakili golongan-golongan ;

3) Organisasi politik yang mencakup satu atau lebih partai politik ;

4) Pers dan media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat ;

5) Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak-hak asasi dan mempertahankan

keadilan.
Mengacu pada teori keadilan John Rawls, komitmen tersebut sedikitnya bisa dilihat
dari dua tolak ukur berikut :

• Sejauh mana lembaga-lembaga tersebut memberikan perhatian secara konkret

terhadap adil tidaknya pranata-pranata dan praktik-praktik kelembagaan yang ada dalam

masyarakat.

• Sejauh mana prinsip-prinsip keadilan benar-benar membimbing lembaga-lembaga

tersebut dalam mengembangkan kebijakan-kebijakan dan aturan untuk mengoreksi

ketidakadilan dalam struktur masyarakat.


TERIMA KASIH
KELOMPOK 2
Panji Gusti Laksmana

Rezza Aditiya Prayudha

Siti Nurdianti Hajar

Ulfah Syakirin

Winy Yusrina

Anda mungkin juga menyukai