Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BIOKIMIA 1
TATA NAMA DAN PENGGOLONGAN ENZIM

DISUSUN OLEH:

LALU SURYADI E1M007018

ANGGRIANI E1M008001

SUMARTI E1M008006

INDRIA PRATAMI E1M008007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM
2010

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kami
berupa nikmat sehat dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada suri teladan sepanjang masa, Rasul
Muhammad SAW yang melalui tangan beliau, telah membebaskan kita dari zaman jahiliyyah
(kebodohan).

Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh pihak yang turut membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah
Biokimia I. Sekaligus agar dapat dijadikan sebagai penunjang dalam pembelajaran mata kuliah
tersebut.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami jharapkan dari semua pihak guna perbaikan makalah ini.

Mataram, 9 November 2010

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN............................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI ENZIM ...................................................................................2


B. SUMBER ENZIM .....................................................................................
C. BAGIAN ENZIM .....................................................................................
D. TATA NAMA ENZIM................................................................................
E. PENGGOLONGAN ENZIM........................................................................

BAB III

KESIMPULAN .....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Tubuh kita merupakan laboratorium yang sangat rumit. Di dalamnya terjadi berbagai
reaksi kimia yang sangat beragam. Penguraian zat-zat yang terdapat dalam makanan yang kita
makan, penggunaan hasil uraian untuk memperoleh energy, penggabungan kembali hasil
uraian tersebut untuk membentuk cadangan makanan dalam tubuh serta berbagai macam
reaksi lainnya. Semuanya terjadi dalam tubuh kita. Pertanyaannya, apa yang memungkinkan
reaksi tersebut dapat berlangsung?

Reaksi-reaksi tersebut dapat berlangsung karena adanya suatu zat yang membantu
proses tersebut. Bila zat ini tidak ada, maka reaksi-reaksi tersebut akan berlangsung lambat
atau kemungkinan tidak terjadi reaksi sama sekali. Zat tersebut dikenal dengan nama fermen
atau enzim.

Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di
dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak
harus berada di dalam sel. Reaksi yang dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi,
pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan
pencernaan.

Enzim merupakan biokatalisator, artinya dapat mempercepat reaksi-reaksi biologi tanpa


mengalami perubahan struktur kimia. Dahulu, proses fermentasi dianggap hanya terjadi
dengan adanya sel yang mengandung enzim. Namun, anggapan tersebut perlahan berubah
setelah Buchner berhasil membuktikan bahwa cairan yang berasal dari ragi tanpa adanya sel
hidup dapat menyebabkan terjadinya fermentasi gula menjadi alkohol dan karbondioksida.
Menurut Kuhne (1878), enzim berasal dari kata in dan zyme yang berarti “sesuatu di dalam
ragi”. Hingga sekarang, kata enzim tetap dipakai untuk nama katalis dalam proses biokimia.

Berzelius telah merintis pengetahuan tentang katalis sejak tahun 1837. Ia yang
mengusulkan nama ‘katalis’ untuk zat-zat yang dapat mempercepat terjadinya reaksi tetapi zat
itu sendiri tidak ikut bereaksi. Proses kimia yang terjadi dengan bantuan enzim pun telah
dikenal sejak zaman dahulu. Misalnya, pembuatan anggur melalui fermentasi, dan pembuatan
asam cuka juga merupakan proses kimia yang berdasarkan aktivitas enzim.

Enzim merupakan salah satu protein tetapi banyak juga enzim yang mempunyai gugus
bukan protein, jadi termasuk golongan protein majemuk. Enzim semacam ini (holoenzim) terdiri
atas protein (apoenzim) dan suatu gugus bukan protein (gugus prostetik). Contohnya, enzim

4
katalase yang terdiri atas protein dan ferriprotorfirin, askorbat oksidase adalah protein yang
mengikat tembaga.

Gugus prostetik ada yang terikat kuat pada protein (kofaktor) dan ada yang tidak begitu
kuat ikatannya (koenzim). Kofaktor sukar terurai dalam larutan sedangkan koenzim mudah
dipisahkan secara dialisis. Baik kofaktor maupun koenzim merupakan bagian enzim yang
memungkinkan enzim bekerja terhadap substrat.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Enzim

Terdapat beberapa definisi enzim, yaitu:

Enzim ialah senyawa protein yang disintesiskan di dalam sel secara biokimiawi. Enzim
merupakan biokatalis yaitu senyawa yang diproduksi oleh organisme (Marsandre Jatilakso).

Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia
(Isnan Mulia).

Enzim adalah senyawa organik atau katalis protein yang dihasilkan sel dalam suatu reaksi.
Enzim bekerja sebagai katalis dalam tubuh makhluk hidup, oleh karena itu disebut
biokatalisator (Faidah Rachmawati, dkk).

Menurut Mayrback (1952) dari jerman, enzim adalah senyawa protein yang dapat mengkatalisi
reaksi-reaksi kimia dalam sel dan jaringan makhluk hidup. Enzim merupakan biokatalisator
artinya senyawa organik yang mempercepat reaksi kimia.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa enzim adalah protein yang berfungsi sebagai
biokatalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam tubuh makhluk
hidup. Enzim katalisator berikatan dengan reaktan, yang disebut substrat mengubah reaktan
menjadi produk, lalu melepaskan produk. Walaupun enzim dapat mengalami modifikasi selama
urutan ini, pada akhir reaksi enzim kembali ke bentuk asalnya.

B. Sumber enzim
Secara garis besar, sumber enzim dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu hewan, tanaman
(tumbuhan), dan mikroba. Namun saat ini, enzim yang diproduksi dalam skala industri sebagian
besar diperoleh dari mikroba.

Beberapa enzim penting yang berasal dari hewan:

Enzim Sumber Industri pengguna


Katalase Hati Makanan
Kemotripsin Pankreas Kulit
Lipase Pankreas Makanan
Rennet Abomasum Keju
Tripsin Pankreas Kulit

6
Beberapa enzim penting yang berasal dari tanaman:

Enzim Sumber Skala produksi Industri pengguna


Aktinidin Buah kiwi <> Makanan
a - amilase Kecambah barley >100 ton/tahun Bir
β - amilase Kecambah barley >100 ton/tahun Bir
bromelin Getah nanas <> Bir
β- glukonase Kecambah barley >10 ton/tahun Bir
Hicin Getah hg <> Makanan
Lipoksigenase Kacang kedelai <> Makanan
Papain Getah papaya >10 ton/tahun Daging

Mikroba merupakan sumber penting dari beberap jenis enzim. Sebagai sumber enzim, mikroba
memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan hewan maupun tanaman. Beberapa
kelebihan tersebut diantaranya:

 Produksi enzim pada mikroba lebih murah


 Kandungan enzim dapat diprediksi dan dikontrol
 Pasokan bahan baku terjamin dengan komposisi konstan dan mudah dikelola
 Jaringan hewan maupun tanaman mengandung bahan yang kemungkinan berbahaya seperti
senyawa fenolik (pada tanaman)
 Enzim mikroba ada yang disekresikan ke luar sel sehingga memudahkan proses isolasi dan
pemurniannya

C. Bagian enzim

Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein
dan bagian yang bukan protein. Bagian protein disebut apoenzim, bersifat labil (mudah
berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Bagian yang bukan protein disebut
gugus prostetik (aktif), terdiri atas kofaktor atau koenzim. Kofaktor berasal dari molekul
anorganik, yaitu logam, misalnya besi, tembaga, dan seng. Sedangkan koenzim merupakan
gugus prostetik terdiri atas senyawa organik kompleks, misalnya NADH, FADH, koenzim A, dan
vitamin B.

a. Bagian protein (apoenzim)


Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan
rusak bila suhu terlampau panas(termolabil).

7
b. Bagian non protein (gugus prostetik)

Gugus prostetik pada molekul enzim berfungsi untuk mengaktivasi enzim sehingga reaksi lebih
mudah berlangsung. Gugus prostetik yang berasal dari senyawa organik kompleks disebut
koenzim, sebagai contoh NADH, FADH, dab CoASH. Sedangkan gugus prostetik yang berasal dari
molekul anorganik disebut dengan kofaktor, misalnya ion Fe 2+, Zn2+, dan Cu2+.

Kofaktor

Diagram pita yang menunjukkan karbonat anhidrase II.


Bola abu-abu adalah kofaktor seng yang berada pada
tapak aktif.

Beberapa enzim tidak memerlukan komponen


tambahan untuk mencapai aktivitas penuhnya.
Namun beberapa pula memerlukan molekul
non-protein yang disebut kofaktor untuk
berikatan dengan enzim dan menjadi aktif.
Contoh enzim yang mengandung kofaktor adalah karbonat anhidrase, dengan kofaktor seng
terikat sebagai bagian dari tapak aktifnya. Molekul yang terikat dengan kuat ini biasanya
ditemukan pada tapak aktif dan terlibat dalam katalisis.

Beberapa ion anorganik esensial sebagai kofaktor

Ion logam Mengaktifkan enzim


Fe2+ atau Fe3+ Sitokrom katalase
Cu 2+ Sitokrom peroksidase
Zn2+ DNA polimerase
Karbonat anhidrase
Alkohol dehidrogenase
Mg 2+ Heksokinase
Glukosa-6-fosfate
Mn2+ Arginase

8
K2+ Piruvat kinase
Ni2+ Ureases
Mo Nitrat reduktase
Se Glutation peroksidase

Koenzim

Koenzim adalah molekul organik kecil yang mengantarkan gugus kimia dari satu enzim ke enzim
lainnya. Beberapa koenzim seperti riboflavin, tiamina, dan asam folat adalah vitamin. Gugus
kimiawi yang dibawa mencakup ion hidrida (H-) yang dibawa oleh NAD atau NADP +, gugus asetil
yang dibawa oleh koenzim A, formil, metenil, ataupun gugus metil yang dibawa oleh asam folat,
dan gugus metil yang dibawa oleh S-adenosilmetionina.

Oleh karena koenzim secara kimiawi berubah oleh aksi enzim, adalah dapat dikatakan koenzim
merupakan substrat yang khusus, ataupun substrat sekunder. Sebagai contoh, sekitar 700
enzim diketahui menggunakan koenzim NADH.

Regenerasi serta pemeliharaan konsentrasi koenzim terjadi dalam sel. NADPH diregenerasi
melalui lintasan pentosa fosfat, dan S-adenosilmetionina melalui metionina
adenosiltransferase.

Beberapa koenzim yang berfungsi sebagai pembawa atom atau gugus fungsional

Koenzim Pembawa atom/gugus


fungsional
Tiamin firofosfat Aldehida
Falavin adenine dinukleotida Atom hydrogen
Nikotinamid adenine dinukleotida Ion hydrogen
Koenzim A Gugus asil
Piridoksal fosfat Gugus amino
Koenzim B12 Atom hidrogendan alkil
Biotin Karbondioksida
Tetrahidrofolat Gugus dan karbon lain

9
Koenzim yang terlibat dalam katalisis reaksi katabolisme antara lain :

a. Koenzim A atau KoA, juga disingkat HSKoA, adalah pembawa gugus asil ( R C -) yang umum.
Gugus-gugus asil yang terikat pada KoA melalui ikatan tioester, yang berenergi tinggi
dengan energy bebas gibb adalah -9 kkal/mol. Asam pantotenat (termasuk vitamin B
kompleks) merupakan komponen KoA.
b. Tiamin pirofosfat (TPP) berasal dari vitamin B 1, diperlukan untuk dekarboksilasi asam-asam
α-keto. TPP juga terlibat dalam beberapa reaksi pemindahan turunan aldehid, contohnya
reaksi transketolase dari jalur fosfoglukonat. Semua reaksi ini melibatkan suatu tahap
pembentukan senyawa-senyawa antara yang terikat secara kovalen pada posisi 2 dari cincin
tiazol dari TPP, yang dapat menyediakan sepasang elektron ekstra akibat terbentuknya
atom hidrogen kuarterner.
c. Asam lipoat yang berfungsi sebagai pengoksidasi dan pembawa gugus hasil dalam
dekarboksilasi oksidatif asam-asam α-keto. Dalam proses ini lipoat menerima sebuah
aldehid antara dari TPP dan mengoksidasinya menjadi gugus asil. Sebagai sebuah gugus
prostetik lipoat selalu terikat secara kovalen pada gugus ε-amino dari residu lisis dalam sisi
aktif suatu enzim.
d. Flavin adenine dinukleotida (FAD) adalah turunan dari vitamin riboflamin (B 2). FAD adalah
koenzim pembawa electron seperti NAD+, FAD selalu menjadi gugus prostetik, tidak pernah
berdiri sendiri. FAD berikatan dengan protein yang disebut flavoprotein (FP). Juga tidak
seperti NAD+, FAD menerima dua electron dan juga ion-ion hydrogen dalam sebuah reaksi
oksidasi tertentu. Konversi NAD ke bentuk tereduksinya (FADH 2) dapat terjadi dalam dua
tahap, karena bentuk antara agak stabil. Dengan demikian, FAD dapat berpartisipasi baik
dalam reaksi satu electron maupun dua electron.
e. Biotin adalah sebuah vitamin dalam vitamin B kompleks. Biotin diperlukan dalam semua
reaksi karboksilat yang melibatkan masuknya CO 2 ke dalam molekul senyawa dalam sel-sel
hewan. Biotin berfungsi sebagai gugus prostetik terikat pada gugus ε-amino dari residu lisin,
dan turut serta dalam aktivasi ATP yang dipengaruhi CO 2. Semua reaksi yang bergantung
pada biotin dihambat oleh avidin, suatu protein pengikat biotin yang terdapat dalam
putihnya telur mentah. Biotin dan avidin berikatan sangat kuat sehingga bila bersama
terdapat dalam usus, biotin tidak dapat diabsorpsi. Avidin merupakan protein yang labil
terhadap panas.

D. Tata Nama Enzim

Dalam tubuh manusia terjadi bermacam-macam proses biokimia dan tiap proses
menggunakan katalis enzim tertentu. Untuk membedakannya maka tiap enzim diberi nama.
Secara umum nama tiap enzim disesuaikan dengan nama substratnya, dengan penambahan

10
‘ase’ dibelakangnya. Contoh penamaan enzim sesuai dengan nama substratnya adalah enzim
urease karena hanya bekerja terhadap urea sebagai substratnya. Contoh lain adalah enzim
laktase pada laktat, amilase pada amilum, lipase pada lemak, dan protease pada protein.

Enzim juga dinamai berdasarkan reaksi yang dikatalis dan ditambah dengan akhiran
-ase. Misalnya reaksi oksidasi glukosa maka enzim yang mengkatalisnya dinamai enzim glukosa
oksidase. Contoh lain adalah pada reaksi dehidrogenasi maka enzim yang mengkatalisnya
disebut enzim dehidrogenase. Dan pada reaksi transfer amino maka dinama enzim amino
transferase. Selain penamaan yang sesuai dengan reaksi yang dikatalisisnya, enzim juga dapat
dinamai berdasarkan produk yang dihasilkan dari reaksi yang dikatalisis, contohnya pada reaksi
asam glutamat untuk membentuk glutamin, nama enzimnya adalah glutamin sintetase.

Selain dari yang disebut dapat juga dinamai sesuai ikatan kimia yaitu enzim peptidase
dan esterase. Enzim juga mempunyai penamaan secara trivial contohnya ptialin, tripsin, dan
pepsin. Nama-nama enzim secara trivial ini tidak dapat memberikan informasi yang lengkap
tentang jenis substrat ataupun reaksi yang dikatalis oleh enzim-enzim tersebut.

Penggolongan Enzim

Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya, sedangkan masing-masing enzim


diberi nama substratnya, misalnya urease, arginase, dan lain-lain. Oleh Commision on Enzymes
of the International Union of Biochemistry, enzim dibagi dalam enam golongan besar.
Penggolongan ini didasarkan atas reaksi kimia di mana enzim memegang peranan. Enam
golongan tersebut adalah oksidoreduktase, transferase, hidrolase, liase, isomerase, dan ligase.
Berikut ini akan dibahas masing-masing golongan dengan memberikan beberapa contoh.

Golongan I. Oksidoreduktase

Oksidoreduktase melaksanakan reaksi-reaksi khusus yang menghasilkan energi. Enzim-


enzim yang termasuk dalam golongan ini dapat dibagi dalam dua bagian yaitu dehidrogenase
dan oksidase. Dehidrogenase bekerja pada reaksi –reaksi dehidrogenase, yaitu reaksi
pengambilan atom hidrogen dari suatu senyawa (donor). Contoh reaksi dehidrogenase adalah
reaksi pembentukan aldehida dari alkohol. Pada reaksi ini enzim yang bekerja adalah alkohol
dehidrogenase.

+ alkohol dehidrogenase +
Alkohol + NAD Aldehida+ NADH+ H

Gugus aldehida dan keton dapat bertindak sebagai donor hidrogen, contohnya pada reaksi
pembentukan asam gliserat-3-fosfat dan 3-fosfogliseraldehida.

11
Glutamat dehidrogenase adalah contoh enzim yang bekerja terhadap asam glutamat sebagai
substrat dengan reaksi sebagai berikut:

glutamat dehidrogenase
asam glutamat+ NAD+ + H2O +
NH3 + asam ketoglutarat + NADH + H

Reaksi ini khusus untuk L-asam glutamat.

Enzim-enzim oksidase juga bekerja sebagai katalis pada reaksi pengambilan hidrogen
dari suatu substrat. Dalam reaksi ini yang bertindak sebagai akseptor hidrogen ialah oksigen.
Contoh reaksi yang menggunakan salah satu enzim oksidase sebagai katalisnya adalah pada
reaksi oksidasi glukosa menjadi asam glukonat.

glukosa oksidase
glukosa + O2 asam glukonat + H2O2

Beberapa contoh lain dari enzim oksidase yang bekerja sebagai katalis adalah xantin oksidase,
asam amino oksidase, dan glisin oksidase. Xantin oksidase adalah enzim yang bekerja pada
reaksi oksidasi xantin menjadi asam urat. Asam amino oksidase bekerja pada reaksi oksidasi
asam-asam amino. Glisin oksidase bekerja pada reaksi oksidasi glisin menjadi asam glioksilat.

Golongan II. Transferase

Transferase adalah kelompok enzim yang sangat besar yang mengkatalisis pemindahan
gugusan kimia dari suatu substrat ke yang lain atau pemindahan gugus dari suatu senyawa
kepada senyawa lainnya. Tidaka ada pelepasan energi dari substrat dalam hal ini, melainkan
pengubahan substrat menjadi senyawa yang kemudian dapat dioksidasi atau digunakan untuk
sintesis material sel. Beberapa contoh enzim yang termasuk golongan ini adalah
metiltransferase, hidroksimetiltransferase, karboksiltransferase, asiltransferase, dan amino
transferase atau transaminase. Beberapa contoh dari reaksi yang memakai enzim tersebut
adalah sebagai berikut:

h id ro k s i m e til tra n s fe ra s e
H2C HC COOH H2 C COOH
TH FA
OH NH2 NH2

Beberapa contoh lain dari enzim transferase adalah glukokinase yang digunakan dalam
pemindahan gugus fosfat dari ATP ke glukosa. Pirofosfokinase digunakan untuk transfer
pirofosfat yang sama, dan fosfamutase digunakan untuk mengkatalisis pemindahan fosfat
intramolekul.

Golongan III. Hidrolase

12
Enzim ini disebut golongan hidrolase karena enzim ini menghidrolisis molekul-molekul
besar menjadi komponen-komponen kecil yang dapat digunakan. Enzim yang termasuk dalam
kelompok ini bekerja sebagai katalis pada reaksi hidrolisis. Yang termasuk dalam kelompok ini
ada tiga. Ketiga jenis hidrolase itu adalah yang memecah ikatan ester, memecah glikosida, dan
yang memecah ikatan peptida. Beberapa contoh enzim yang termasuk golongan adalah
esterase, lipase, fosfatase, amilase, amino peptidase, karboksi peptidase, pepsin, pepsin,
tripsin, dan kimotripsin.

Esterase adalah enzim yang memecah ikatan ester dengan cara hidrolisis. Lipase adalah
enzim yang memecah ikatan ester pada lemak hingga menjadi gliserol dan asam lemak.
Fosfatase berfungsi untuk memecah ikatan fosfat pada suatu senyawa. Enzim amilase dapat
mengubah ikatan-ikatan pada amilum hingga terbentuk maltosa. Enzim amilase ada tiga macam
yaitu α amilase yang terdapat pada ludah dan pankreas atau disebut juga endo amilase karena
memecah ikatan 1-4 yang terdapat dalam amilum. Yang kedua adalah β amilase yang terdapat
pada tumbuhan dan dinamakan ekso amilase. Enzim amilase yang terakhir adalah γ amilase
yang terdapat dalam hati dan memecah ikatan 1-4 dan juga 1-6 pada glikogen dan
menghasilkan glukosa.

Enzim protease bekerja sebagai katalis dalam reaksi pemecahan molekul protein dengan
cara hidrolisis. Enzim tersebut juga dikatakan enzim peptidase karena memecah ikatan pada
rantai peptida. Enzim peptidase itu sendiri ada dua macam yaitu endopeptidase dan
eksopeptidase. Enzim endopeptidase memecah protein pada bagian-bagian tertentu namun
tidak mempengaruhi gugus di ujung molekul. Contoh endopeptidase adalah pepsin. Sedangkan
eksopeptidase bekerja terhadap ujung molekul protein. Karboksipeptidase dapat melepaskan
asam amino yang memiliki gugus –COOH bebas pada ujung molekul protein, sedangkan amino
peptidase dapat melepaskan asam amino pada ujung lain yang memiliki gugus –NH 2 bebas.

Golongan IV. Liase

Enzim-enzim golongan ini mempunyai peranan penting dalam reaksi pemisahan suatu
gugus dari suatu substrat (bukan cara hidrolisis) atau sebaliknya. Contoh enzim golongan ini
antara lain dekarboksilase, aldolase, dan hidratase. Piruvat dekarboksilase adalah enzim yang
bekerja pada reaksi dekarboksilasi asam piruvat dan menghasilkan aldehida. Enzim aldolase
bekerja pada reaksi pemecahan molekul fruktosa 1,6-difosfat menjadi dua molekul triosa yaitu
dihidroksi aseton fosfat dan gliseraldehida-3-fosfat. Adapun enzim fumarat hidratase berperan
dalam reaksi penggabungan satu molekul H2O kepada molekul asam fumarat dan asam malat.

Golongan V. Isomerase

Enzim yang termasuk golongan ini bekerja pada reaksi perubahan intramolekuler,
misalnya reaksi perubahan senyawa L menjadi senyawa D, senyawa sis menjadi senyawa trans

13
dan lain-lain. Isomerase mengkatalisis proses isomerisasi, yang menghasilkan pemindahan dua
atom hidrogen dari gugusan karbon yang berdekatan ke gugus aldehida. Contoh enzim yang
termasuk golongan isomerase antara lain ialah ribulosafosfat epimerase dan glukosafosfat
isomerase. Enzim ribulosa epimerase merupakan katalis bagi reaksi epimerisasi ribulosa. Dalam
reaksi ini ribulosa-5-fosfat diubah menjadi xilulosa-5-fosfat. Di samping itu reaksi isomerisasi
glukosa-6-fosfat menjadi fruktosa-6-fosfat dapat berlangsung dengan bantuan enzim glukosa
fosfat isomerase.

epimerase
ribulosa-5-fosfat xilulosa-5-fosfat

isomerase
glukosa-6-fosfat fruktosa-6-fosfat

Golongan VI. Ligase

Ligase mengkatalisis penggabungan dua molekul menjadi satu. Enzim-enzim ini telah
diketahui sejak bertahun-tahun sebagai sintetase. Ikatan yang terbentuk dari penggabungan
tersebut adalah ikatan C-O, C-S, C-N, atau C-C. Contoh enzim golongan ini antara lain ialah
glutamin sintetase yang terdapat dalam otak dan hati yang merupakan katalis dalam reaksi
pembentukan glutamin dalam asam glutamat dan piruvat karboksilase yang bekerja dalam
reaksi pembentukan asam oksaloasetat dari asam piruvat.
+
Glutamat + ATP + NH 4 glutamin + ADP + P anorg
glutamin sintetase

a s e til-K o A
asam piruvat + ATP + CO 2 asam oksaloasetat + ADP + P anorg
p iru v a t k a rb o k s ila s e

BAB III

KESIMPULAN

14
a. Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai biokatalisator, senyawa yang
meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup.
b. Sumber enzim dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu, hewan, tanaman, dan mikroba
c. Bagian-bagian enzim terdiri atas dua bagian, yaitu apoenzim dan gugus prostetik
d. Tata nama enzim dapat dilihat dari reaksi yang dikatalis, contohnya reaksi oksidasi
dikatalis oleh enzim oksidase. Dan menurut substratnya, contohnya amylase
substratnya adalah amilum, menurut hasil reaksinya, contoh enzimnya adalah glutamine
sintase
e. Enzim dapat digolongkan menjadi 6 golongan menurut IUB yaitu: oksidoreduktase,
transferase, hidrolase, liase, isomerase, dan ligase

DAFTAR PUSTAKA

Arbianto, Purwo. 1993. Biokimia Konsep-konsep Dasar. Bandung: Kimia FMIPA.

Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Poedjiadi, Anna, dkk. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.

Volk, A.W. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.

15
www.scribd.com

http://www.ppcindo.com/show

www.wikipedia.org

16

Anda mungkin juga menyukai