Anda di halaman 1dari 7

EKSISTENSI DAN KONTRIBUSI DESAIN GRAFIS BAGI

KEHIDUPAN MANUSIA DAN MASYARAKAT

A. Pendahuluan

Dewasa ini realitas sosial yang muncul di masyarakat adalah adanya perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi yang semakin mengakar sebagai konsekuensi dari

international development information and communications affect. Mengingat kondisi

tersebut merupakan sebuah fenomena yang harus diikuti, dimana dalam perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi itu mensiratkan bagaimana menghasilkan kinerja yang

efektif, efisien, tepat sasaran, produktif, dan menarik sehingga para pelaku/pengguna mampu

mentransformasikan segala aspirasi yang tertuang dalam tulisan atau gambar agar mampu

bisa dimengerti atau dikomunikasikan kepada seseorang atau masyarakat.

Salah satu fenomena menarik yang merupakan refleksi dari produk perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi adalah eksistensi dari desain grafis. Desain grafis

adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau gambar untuk

menyampaikan informasi atau pesan. Desain grafis mencakup kemampuan ilmu

pengatahuan, ketrampilan yang berimplikasi pada pemakaian computer graphic,

photographic, illustration, dan tipografi (Adi Kusrianto: 2009).

Di dalam desain grafis terdapat berbagai nilai-nilai seni yang memiliki unsur

komunikasi visual yang didalamnya terdapat berbagai unsur seperti ilustrasi, fotografi,

rekayasa gambar dan tata letak yang dibuat sedemikian rupa sehingga dihasilkan sebuah

bangunan karya yang menarik, mampu merespon seseorang atau masyarakat yang kebetulan

mengakses atau tertarik pada tampilan dan isi yang terkandung dalam bentuk tulisan atau

gambar yang telah sengaja dibuatnya.


Eksistensi desain grafis dari waktu ke waktu terjadi pergeseran dilihat dari sudut

pandang pengertian dan pemaknaan menjadi desain komunikasi visual, hal ini dipengaruhi

oleh berkembangnya keilmuwan dari desain grafis tersebut. Desain komunikasi visual

cenderung dipergunakan untuk mengantisipasi berbagai persoalan, baik yang berhubungan

dengan komunikasi sosial kemasyarakatan, maupun untuk urusan bisnis atau komersial. Hal

ini disebabkan oleh berbagai pihak dari institusi dan kegiatan industry komersial sangat

membutuhkan tenaga ahli desain komunikasi visual untuk mengkomunikasikan kegiatan dan

memasarkan produknya.

Eksistensi desain grafis yang berubah menjadi desain komunikasi visual dipahami

dengan berbagai tanggapan yang variatif atau beraneka ragam. Bagi sebagian orang

dipahami sebagai suatu kegemaran, kesenangan/hobi, atau aktivitas yang dinilai sebagai hal

yang menyenangkan. Dari sudut pandang ini desain grafis atau desain komunikasi visual

dapat dipelajari dan dilatih dengan cara otodidak yang berbekal bakat dan latihan-latihan

dengan mempelajari buku-buku dan sumber informasi lain yang relevan dengan keberadaan

desain komunikasi visual tersebut.

Disisi lain, bagi sebagian orang desain komunikasi visual atau desain grafis dianggap

sebagai hal yang bukan seni, tetapi cenderung dimaknai dengan konsep ilmu pengetahuan.

Dari aspek ini para pelaku justru berurusan dengan massa atau masyarakat. Karya yang

berupa tulisan atau gambar itu mempunyai arti penting bagi penyampaian pesan kepada

seseorang atau masyarakat sehingga para pelaku tersebut harus sedemikian rupa membuat

karyanya bisa dipahami orang lain yang menerima pesan tersebut sebagai konsekuensi dari

bentuk komunikasi visual.


Ketika desain grafis atau desain komunikasi visual dianggap sebagai sebuah bisnis

atau usaha yang berarti berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, maka disini

para pelaku harus mempunyai kemampuan yang diperlukan berupa skill dan ketrampilan

sumber daya manusia dalam membuat/memproduksi karyanya yang dituangkan dalam

desain grafis (tulisan/gambar). Hal ini akan memberikan konsekuensi terhadap kepentingan

ekonomi yang akan memberi nilai atau harga pada produk atau karya dari desain grafis yang

dihasilkan. Dari sebuah karya atau produk, bentuk tulisan atau gambar yang memiliki nilai

lebih untuk kepentingan bisnis atau komersial memiliki harga pasar yang selalu mengikuti

dengan hokum permintaan dan penawaran. Karya tersebut misalnya dapat dijumpai dalam

kehidupan masyarakat sehari-hari seperti pembuatan kartu nama, undangan, kalender, kop

surat, leaflet, brosur, reklame, baliho, dan bentuk advertising lainnya. Setiap orang bisa

memilih berbagai alternatif penjual jasa di bidang desain grafis sesuai dengan kualitas serta

kepentingan-kepentingan tertentu.

B. Kontribusi Desain Grafis bagi Kehidupan Manusia dan Masyarakat

Pada awalnya desain grafis diterapkan dalam hal desain komunikasi biasa dan sebuah

seni (fine art). Desain grafis dapat diartikan sebagai proses perancangan/desain ataupun

proses membuat/memproduksi desain/rancangan. Dahulu desain grafis bisa dijumpai pada

media-media yang tidak bergerak/statis seperti buku, majalah dan brosur. Sejalan dengan

perkembangan teknologi dan informasi di zaman sekarang ini ternyata desain grafis mampu

diterapkan dalam media elektronik yang lebih populer dengan sebutan desain interaktif

(interactif design) atau desain multi media (multimedia design).

Seni berkomunikasi menggunakan bahasa bentuk rupa yang tertuang dalam tulisan

atau gambar pada dasarnya memiliki arti penting untuk menyampaikan sutu pesan dan
disampaikan melalui media/alat yang berupa karya desain tersebut bertujuan memberikan

informasi, mempengaruhi, hingga sebuah indoktrinasi halus yang mampu megubah perilaku

sasaran atau obyek sesuai yang diingikannya.

Bentuk tulisan atau gambar yang merupakan refleksi dari desain grafis tersebut

cenderung berwujud tanda atau simbol atau unsur grafis lainnya yang disusun berdasarkan

aturan/kaidah berbahasa yang khas dan khusus. Isi pesan disampaikan secara unik, kreatif,

dan komunikatif yang berpotensi untuk membuat orang merasa tertarik, respek, dan

merespon positif dengan isinya. Bukan hanya itu saja isi pesan juga mengandung solusi atau

alternatif untuk permasalahan yang hendak disampaikan, baik tujuan sosial kemasyarakatan

atau tujuan bisnis/usaha/komersial yang berorientasi untuk mengambil keuntungan.

Dari hal tersebut dapat dijelaskan bahwa eksistensi desain grafis atau desain

komunikasi visual memiliki kontribusi yang besar bagi seseorang atau masyarakat yaitu

dalam hal:

1. Kontribusi dalam bidang informasi, isi pesan dalam karya tersebut bisa memberikan

sumber-sumber informasi bagi seseorang dan masyarakat tentang kepentingan-

kepentingan tertentu yang diinginkan oleh seorang yang membuat desain tersebut.

2. Identitas, untuk menciptakan identitas bagi sebuah barang atau produk yang memiliki

nilai jual. Hal ini akan berpengaruh pada bentuk pencitraan kepada produk atau barang itu

kepada seseorang atau masyarakat yang menilainya.

3. Promosi, isi pesan dalam karya desain grafis dapat memberikan pengarauh yang besar

kepada seseorang atau masyarakat dalam memandang suatu produk atau jasa yang positif.

Hal ini bertujuan untuk bisa mengakses dengan lebih baik akan kebutuhan sehari-hari

dalam masyarakat.
4. Kampanye, mirip dengan promosi, hanya tidak semua yang dipromosikan adalah bukan

produk/barang dagangan melainkan imbauan atau ajakan untuk berbuat sesuatu,

propaganda, membangun citra yang positif, dan sebagainya.

Dari sekian banyak kontribusi desain grafis yang diberikan untuk mengakses

kebutuhan bagi seseorang atau masyarakat, para pelaku dalam perkembangannya telah

terserap pada berbagai lapangan kerja, antara lain: biro iklan, biro desain, percetakan dan

penerbitan, rumah produksi multi media, biro animasi, pertelevisian, humas (public

relation) lembaga swasta dan pemerintah, wiraswasta, dan sebagainya.

C. Kesimpulan

Eksistensi desain grafis yang berubah menjadi desain komunikasi visual dipahami

dengan berbagai tanggapan yang variatif atau beraneka ragam. Bagi sebagian orang

dipahami sebagai suatu kegemaran, kesenangan/hobi, atau aktivitas yang dinilai sebagai hal

yang menyenangkan. Disisi lain, bagi sebagian orang desain komunikasi visual atau desain

grafis dianggap sebagai hal yang bukan seni, tetapi cenderung dimaknai dengan konsep ilmu

pengetahuan. Dari aspek ini para pelaku justru berurusan dengan massa atau masyarakat.

Ketika desain grafis atau desain komunikasi visual dianggap sebagai sebuah bisnis atau

usaha yang berarti berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, maka disini para

pelaku harus mempunyai kemampuan yang diperlukan berupa skill dan ketrampilan sumber

daya manusia dalam membuat/memproduksi karyanya yang dituangkan dalam desain grafis

(tulisan/gambar). Hal ini akan memberikan konsekuensi terhadap kepentingan ekonomi yang

akan memberi nilai atau harga pada produk atau karya dari desain grafis yang dihasilkan.

Eksistensi desain grafis atau desain komunikasi visual memiliki kontribusi yang

besar bagi seseorang atau masyarakat yaitu dalam hal: pertama kontribusi dalam bidang
informasi, isi pesan dalam karya tersebut bisa memberikan sumber-sumber informasi bagi

seseorang dan masyarakat. Kedua identitas, untuk menciptakan identitas bagi sebuah barang

atau produk yang memiliki nilai jual. ketiga promosi, isi pesan dalam karya desain grafis

dapat memberikan pengarauh yang besar kepada seseorang atau masyarakat dalam

memandang suatu produk atau jasa yang positif. Keempat kampanye, mirip dengan

promosi, hanya tidak semua yang dipromosikan adalah bukan produk/barang dagangan

melainkan imbauan atau ajakan untuk berbuat sesuatu, propaganda, membangun citra yang

positif, dan sebagainya.


DAFTAR PUSTAKA

Kusrianto, Adi. 2009. Berkarir di Dunia Grafis. Jakarta: PT Elek Media Komputido.

Sibero, Ivan C. 2010. First Step to be Freelance Ghraphic Designer. Yogyakarta: Mediakom.

Anda mungkin juga menyukai