Anda di halaman 1dari 2

Seputar Organisasi Kemahasiswaan di ITB

Oleh : Samuel (Patra 06)

Semoga tulisan singkat ini dapat sedikit menjawab beberapa pertanyaan kita seputar
urgensi organisasi kemahasiswaan di ITB (beserta seluruh elemennya, himpunan dan unit), dalam
rangka memberi semangat pada kawan-kawan untuk terus belajar dan mengkaji. Suatu saat, senior
akan digantikan oleh junior, maka setiap orang mutlak dituntut untuk mengerti posisinya, perannya,
dan potensinya dalam kemahasiswaan ITB.

Organisasi, dalam arti sempit bisa dikatakan perkumpulan beberapa orang yang memiliki
tujuan yang sama. Secara umum, kita dapat membagi dua jenis organisasi, yaitu organisasi formal
dan informal. Keduanya juga memiliki elemen beberapa orang sebagai anggota organisasi. Yang
membedakan keduanya adalah organisasi formal, membakukan tujuannya yaitu visi organisasi dan
menentukan misi untuk mencapai visi tersebut. Visi dan misi tersebut tertuang dalam anggaran
dasar, falsafah dasar organisasi atau konsepsi dan lain sebagainya. Dalam falsafah dasar tersebut,
visi dan misi dibakukan secara tertulis beserta aturan-aturan terkait organisasi yang bersifat
mengikat anggota organisasi tersebut. Artinya, dalam organisasi formal, setiap anggota wajib
menjunjung tinggi anggaran dasar tersebut agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Dengan demikian, adalah konsekuensi logis, bila seluruh anggota organisasi haruslah
mengerti akan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi tersebut. Dalam anggaran
dasar tersebut, tertuang visi, misi, aturan beserta batasan-batasan yang mengikat anggota organisasi
serta hak dan kewajiban dari anggota organisasi. Setiap anggota yang melanggar aturan tersebut,
maka akan dikenakan sanksi sesuai tertuang dalam AD/ART. Dengan demikian, untuk mengejar
tujuan sebuah organisasi, mutlak setiap anggota harus mengerti akan AD/ART, jika tidak maka tujuan
tidak tercapai atau terdapat ketidakefisienan dalam kerja setiap anggota yang berakibat pada tujuan
lama atau tidak tercapai pula.

Dalam kampus ITB, kita setidaknya mengenal beberapa organisasi formal, himpunan, unit
dan organisasi kemahasiswaan terpusat KM ITB. Setiap organisasi tersebut tentu memiliki AD/ART-
nya masing-masing yang terintegrasi dalam satu kemahasiswaan ITB. Dalam AD/ART Patra sendiri,
tertuang visi misi organisasi beserta aturan, hak dan kewajiban anggota. Terdapat pula pembagian
peran dalam organisasi Patra, Badan Pengurus, Badan Perwakilan Anggota, beserta Anggota biasa
(angkatan muda, menengah dan senior) dengan segala beberapa aturan, hak dan kewajiban yang
berbeda dan beberapa yang lain sama. Misalnya, seorang anggota Patra haruslah telah menjalani
masa keanggotaan selama 1 tahun untuk bisa menjadi seorang Ketua Himpunan. Maka, konsekuensi
logisnya adalah, setiap anggota Patra pun wajib mengerti akan AD/ART agar ia mengerti hak dan
kewajibannya, serta visi dan misi organisasi Patra, sehingga kita sebagai satu kesatuan Patra dapat
mengejar tujuan yang tertuang dalam AD/ART. Jika tidak, tentu kita tahu apa konsekuensinya.

Organisasi kemasiswaan terpusat pun adalah organisasi formal dengan berlandaskan pada
dasar organisasi yaitu konsepsi kemahasiswaan. Sama halnya dengan Patra, maka visi, misi, aturan
beserta batasan yang mengikat, serta hak dan kewajiban anggota pun tertuang dalam konsepsi dan
anggaran rumah tangga KM ITB. Pertanyaanya, mengapa ada organisasi kemahasiswaan terpusat?

Konsep Himpunan muncul ketika beberapa orang dalam naungan satu keprofesian atau
program studi tertentu merasa membutuhkan satu organisasi yang dapat menaungi mereka dalam
mengejar tujuan bersama. Sedangkan unit kemahasiswaan, adalah organisasi yang berlandaskan
minat dan bakat seorang mahasiswa ITB, dengan demikian, anggota suatu unit berasal dari berbagai
program studi. Himpunan menaungi mahasiswa-mahasiswa suatu program studi, unit
kemahasiswaan menaungi mahasiswa-mahasiswa dengan minat dan bakat yang sama, sehingga
muncul pertanyaan, siapa/organisasi apa yang dapat menaungi seluruh mahasiswa ITB dari seluruh
program studi dan minat serta bakat yang tentu berbeda-beda? Atau dengan arti sempit, Himpunan
hanya memfasilitasi kebutuhan mahasiswa satu program studi, dan uni memfasilitasi hanya
kebutuhan mahasiswa dengan minat dan bakat yang sama. Maka, dibutuhkan organisasi terpusat
yang mampu menaungi seluruh mahasiswa ITB dari seluruh program studi serta memfasilitasi
kebutuhannya. Maka, dibentuklah organisasi terpusat KM ITB beserta kelengkapannya, yaitu kabinet
dan kongres KM ITB. KM ITB berbasiskan himpunan, artinya, himpunan lah penyusun utama
kemahasiswaan, dan bukan berarti unit dikerdilkan. Arti berbasiskan himpunan, adalah peran utama
kaderisasi seorang mahasiswa ITB dari mulai masuk hingga ia menjadi alumni ITB adalah tanggung
jawab himpunan. Maka, kongres KM ITB disusun oleh perwakilan setiap anggota himpunan yang
akan menjadi badan legislatif serta mengawasi kinerja kabinet. Kabinet akan menjalankan fungsi
eksekutif kemahasiswaan ITB.

KM ITBmemfasilitasi dan menaungi seluruh mahasiswa S1 ITB.

Himpunan Unit

Menaungi Menaungi
mahasiswa mahasiswa
satu program dengan minat
studi dan bakat yang
sama
Bagan organisasi berdasarkan naungan anggota

Bagan organisasi KM ITB

Anda mungkin juga menyukai