BAB I
PENDAHULUAN
2
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Umpan
balik 3
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
- Input
Adalah bahan mentah yang akan dimasukan kedalam
transformasi.Dalam dunia sekolah maka yang dimaksud dengan
bahan mentah adalah calon siswa yang akan memasuki
sekolah.Sebelum memasuki suatu tingkat sekolah (institusi),calon
siswa itu di nilai dahulu kemampuannya. Dengan penilaian itu
ingin diketahui apakah kelak ia akan mampu mengkuti pelajaran
dan melaksanakan tugas-tugas yang akan di berikan kepadanya.
- output
Yang dimaksud dengan output atau keluaran atau bahan jadi
yang di hasilkan oleh transformasi.
- Transformasi
Yang dimaksud dengan transformasi adalah mesin yang
bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi.
- umpan balik (feetback)
Yang dimaksud dengan umpan balik atau balikan adalah
segalah informasi baik yang menyangkut output maupun
transformasi.
5
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
a. Input
1) Kemampuan
2) Kepribadian
3) Sikap-sikap
4) Inteligensi
b. Transformasi
Unsur unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian
antara lain:
1) kurikulum/materi,
2) metode dan cara penilaian,
3) system administrasi,
4) guru dan personal lainya.
7
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
BAB II
SUBJEK DAN SASARAN EVALUASI
3). Sikap-sikap
4). Inteligensi
b. transformasi
8
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
1). Kurikulum/materi,
c. Output
Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi belajar
mereka selama mengikuti program alat yang digunakan untuk
mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian atau
achievement test
9
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
BAB III
PRINSIP DAN ALAT EVALUASI
Tujuan
KBM Evaluasi
10
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
- Tes diagnostic
- Tes formatif,
- Tes sumatif.
BAB IV
MASALAH TES
4.1 Pengertian
Istilah tes di ambil dari kata testum suatu pengertian dalam bahasa
prancis kunoyang brarti piring untuk menyisikan logam-logam
mulia.Adapulah yang mengartikan sebagai sebuah piring yang di buat
dari tanah.
Seorang ahli bernama James Ms.Cattel, pada 1890 telah
memperkenalkan pengertian tes ini kepada masyarakat melalui bukunya
yang berjudul Mental tes and Measurement. Selanjutnya di amerika
Serikat tes nini berkembang dengan cepat sehingga dalam tempo yang
tidak begitu lama masyarakat mulai menggunakannya.
- Tes
(Sebelum adanya Ejaan Yang di sempurnakan dalam bahasa
Indonesia di tulis dengan test),adalah merupakan alat atau prosedur
yang digunakan utuk mengetahui atau mengukur atau sesuatu dalam
suasana,dengan cara dengan aturan-aturan yang sudah di
tentukan.Untuk mengerjakan tes ini tergantung pada tes yang
diberikan misalnya:mencoret jawaban yang salah,melakukan tugas
atau suruhan,menjawab svara lisan,dan sebagainya.
- Testing
Testing merupakan saat pada waktu tes itu di laksanakan.Dapat
juga di katakan testing adalah saat pengambilan tes.
- Testee
12
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
- Ekonomis.
BAB V
VALIDITAS
Ada dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah
instrument, yaitu: validitas isi yang menunjukan suatu kondisi sebuah
instrument yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang
dievaluasi, dan validitas konstrak yang menunjukan suatu kondisi
sebuah instrument yang disusun berdasarkan konstrak atau aspek-aspek
kejiwaan yang seharusnya dievaluasi.
b. Validitas empiris
Kata empiris yang artinya pengalaman jadi, sebuah instrument
dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari
pengalaman.
Ada dua macam validitas empiris yaitu instrument yang kondisinya
sesuai dengan kriterium yang sudah tersedia yang disebut dengan
validitas “ada sekarang”. Yang kedua yaitu instrument yang kondisinya
sesuai dengan kriterium yang diramalakan akan terjadi yang disebut
dengan validitas ramalan/validitas prediksi.
Jadi secara keseluruhan validitas terbagi atas empat:
1. Validitas isi
2. Validitas konstrak
3. Validitas “ada sekarang”
4. Validitas prediksi
15
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Dimana:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang
dikorelasikan
No. Nama X Y X y x2 y2 Xy
1. el 6,5 6,3 0 -0,1 0,0 0,01 0,0
2. Citra 7 6,8 + 0,5 +0,4 0,25 0,16 +0,2
3. ellha 7,5 7,2 +1,0 +0,8 1,0 0,64 +0,8
4. Tatox 7 6,8 +0,5 +0,4 0,25 0,16 +0,2
5. Itho 6 7 -0,5 +0,6 0,25 0,36 -0,3
6. Itha 6 6,2 -0,5 -0,2 0,25 0,04 +0,1
7. Eki 5,5 5,1 -1,0 -1,3 1,0 1,69 +1,3
8. Echi 6,5 6 0 -0,4 0,0 0,16 0,0
9. Anyl 7 6,5 +0,5 +0,1 0,25 0,01 +0,05
10. ikha 6 5,9 -0,5 -0,6 0,25 0,36 +0,3
16
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
x=X-
y=Y-
dimasukkan ke rumus
Dimana :
rXY = koefisien korelasi variabel X dan Y.
No. Nama X Y X2 Y2 xy
1. el 6,5 6,3 42,25 39,69 40,95
2. Citra 7 6,8 49 46,24 47,6
3. ellha 7,5 7,2 56,25 51,84 54,0
4. Tatox 7 6,8 49 46,24 47,6
5. Itho 6 7 36 49 42
6. Itha 6 6,2 36 38,44 37,2
7. Eki 5,5 5,1 30,25 26,01 28,05
8. Echi 6,5 6 42,25 45,5 39
9. Anyl 7 6,5 49 36 45,5
10. ikha 6 5,9 36 34,81 35,4
17
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Secara umum validitas item dari sebuah item dapat dikatakan valid
apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada
item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah.
Untuk soal-soal bentuk objektif skor untuk item biasa diberikan dengan 1
(bagi item yang dijawab benar) dan 0 (item yang dijawab salah).
Sedangkan skor total selanjutnya merupakan jumlah dari skor untuk
semua item yang membangun soal tersebut.
19
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
5. Itha 1 6
6. Eki 0 4
7. Echi 1 7
8. Riry 1 8
Keterangan :
X = skor item nomor 6
Y = skor total
Dari perhitungan kalkulator diperoleh data sebagai berikut ;
∑X = 6 ∑x2 = 6
∑Y = 46 ∑Y2 = 288
∑XY = 37
1
= 5,57
p
= 6,17
Keterangan :
= koefisien korelasi biserial
20
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
21
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
22
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Contoh :
Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 Skor 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Skor Skor
factor factor factor total
Subjek 1 2 3
Aristo 1 0 1 1 1 1 0 1 6 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 6 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 19
Plato 1 1 1 1 1 1 1 0 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 25
Rene 1 0 1 0 1 0 1 0 4 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 6 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 17
Curie 0 1 1 0 0 0 0 1 3 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 4 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 5 12
Kant 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 29
Aquinas 1 1 0 1 1 0 1 1 6 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 9 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 23
Anaxi 1 0 1 0 1 1 0 1 5 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7 19
Zeno 1 1 1 1 1 0 1 1 7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 26
Hobbes 1 1 1 0 0 0 1 1 5 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 6 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 5 16
Sartre 1 0 1 0 1 0 1 0 4 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 5 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 6 15
Paul 1 1 1 1 1 1 1 0 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 26
Newton 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 30
Galileo 1 0 0 0 1 1 1 1 5 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 8 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 20
Table analisis butir untuk menghitung validitas butir dan validitas factor
23
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
24
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
BAB VI
RELIABILITAS
Dimana:
rnn = besarnya koefisien reliabilitas sesudah tes tersebut ditambag
butir soal baru
n = berapa kali butir-butir soal itu ditambah
r = besarnya koefisien reliabilitas sebelum butir-butir soalnya
ditambah
25
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
26
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
2. Pembelahan awal-akhir
Tabel Jumlah Skor Belahan Awal-Akhir
No. Nama Item ganjil Item genap
(1,3. 5.7.9) (2,4,6,8,10)
(X) (Y)
1. Hartati 3 5
2. Yoyok 2 3
3. Oktaf 1 3
4. Wendi 3 2
5. Diana 5 1
6. Paul 3 1
7. Susana 5 2
8. Helen 3 5
∑X = 25 ∑X2 = 91
∑Y = 22 ∑Y2 = 78
∑XY = 63
Dimana:
r11 = reliabilitas tes
= varians belahan pertama (skor item ganjil)
Rumus varians :
Dimana :
= varians beda
28
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Rumusnya :
Keterangan:
M = Mean atau rerata skor total
Keterangan:
r11 = Reliabilitas seluruh soal
Vr = Varians responden
Vs = Varian sisa
Keterangan:
Jk(r) = jumlah kuadrat responden
Xt = skor total tiap responden
k = banyaknya item
N = banyaknya responden atau subjek
Keterangan:
Jk(i) = jumlah kuadrat item
∑B2 = jumlah kuadrat jawab benar seluruh item
29
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Keterangan:
Jk(t) = jumlah kuadrat total
∑B = jumlah jawab benar seluruh item
∑S = jumlah jawab salah seluruh item
jadi Variansi =
30
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
BAB VII
TAKSONOMI
31
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
a. Prinsip metodologis
Perbedaan-perbedaan yang esar telah merefleksi kepada cara-cara
guru dalam mengajar
b. Prinsip psikologis
Taksonomi hendaknya konsisten dengan fenomena kejiwaan yang
ada sekarang.
c. Prinsip logis
Taksonomi hendaknya dikembangakan secara logis dan konsisten
d. Prinsip tujuan
Tingakatan-tingkatan tujuan tidak selaras dengan tingkatan-
tingkatan nilai-nilai.Tiap jenis tujuan hendaknya menggambarkan
corak yang netral.
Sudah banyak diketahui bahwa mula-mula taksonomi Bloom terdiri
dari dua bagian yaitu kognotif domain dan efektif domain pencipta dari
kedua taksonomi ini merasa tidak tertarik pada psikomotor domain
karena mereka melihat hanya ada sedikit kegunaannya di Sekolah
Menengah atau Universitas (BLOOM 1956)Akhirnya Simpson melengkapi
dua domain yang ada dengan psikodomain (1966) Namun sebenarnya
pemisahan antara ketiga domain ini merupakan pemisahan yang di buat-
buat,karena Manusia merupakan suatu kebulatan yang tidak dapat di
pecah-pecah sehingga segala tindakannya juga merupakan suatu
kebulatan.
Sebagai taksonomi Bloom (1956) sebenarnya merupakan hasil
kelompok penilai dari Universitas terdiri dari B.S.Bloom
editorM.D.Engelhart,E.Furst,W.H.Hill,dan D.R.Krathwhol,yang kemudian
didukung pulah oleh Ralp W.Tiyler*)
32
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
a. Ranah kognotif
2). Pemahaman(coprehension)
5)sintesis (Analysis)
6)Evaluasi (Evaluasy)
b. Ranah efektif
------------------- Product
(Bidang (Bidang belakng)
------------------------ Content
(Bidang tegak)
Selanjutnya Guilford telah berbicara lebih luas tentang
implikasi ini di bidang pendidikan.Dikatakanya bahwa untuk
melatih kemampuan intlektual tertentu dibutuhkan latihan tertentu
pula.
c. Gagne dan Merill juga mengemukakan taksomini lain. Di dalam
bukunya TheCondition of Learning (1965).Gagne adanya 8 buah
kategori,yang oleh merill (1971) d tambah 2 kategori lagi.
34
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
35
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
BAB VIII
TUJUAN INSTRUKSIONAL
8.1 Bermacam-macam Tujuan Pendidikan
Setiap Negara tentunya mempunyai citia-cita tentang warga
negaranya akn di arahkan.cita-cita tersebut dimanifestasikan dalam
bentuk tujuan pendidikanya.
Semua aparatur pemerintah termasuk petugas-petugas pendidikan,
harus terlebih dahulu memahami makna dari rumusan tersebut dan
menerjemahkannya dalam bentuk rumusan tujuan yang sesuai dengan
tingkat dan jenis pendidikan yang diselenggarakan pada lembaga
tersebut.Inilah yang di sebut sebagai tujuan instruksional. Tujuan ini
sudah diperuntukan khusus untuk bagi pnyelenggaraan
sekolah/institusi ini.Semua tujuan pendirian sekolah harus berkiblat
pada tujuan umum atau tujuan pendidikan nasional yang telah di sebut.
Dengan demikian maka tujuan pendidikan nasional memiliki fungsi
sebagai frame of reference untuk selanjutnya di jabarkan menjadi tujuan
instruksional. Sebagai pendalaman berikut ini adalah kutipan rumusan.
Tujuan Umum
Pendidikan Nasional
36
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
- Mendefinisikan,Mendekskripsikan,mengidentifikasikan,mend
aftarkan,menjodohkan,menyebutkan,menyatakan,(states),me
mproduksi.
2) Pemahaman
- Mempertahankan,membedakan,menduga
(estimates),menerangkan,memperluas,menyimpulkan,mengge
neralisasikan,memberikan contoh,menuliskan
kembali,memperkirakan.
3) Aplikasi
- Mengubah,menghitung,mendemonstrasikan,menemukan,mem
anipulasikan,memodifikasikan,mengoprasikan,meramalkan,m
enyiapkan,menghasilkan,menghubungkan,menunjukan,meme
cahkan,menggunakan.
4) Analisis
- Memerinci,menyusundiagram,membedakan,mengidentifikasik
an,mengilustrasikan,menyimpulkan,menunjukan,menghubun
gkan,memilih,memisahkan,membagi.
5) Sintesis
- Mengategorikan,mengkombinasikan,mengarang,menciptakan,
mendesain,mengorganisasikan,memodifikasikan,menyusun,m
embuat rencana, mengatur kembali, merekonstruksikan,
menghubungkan, merevisi, menuliskan kembali, menuliskan,
menceritakan.
6) Evaluasi
- Menilai, membandingkan, menyimpulkan,
mempertimbangkan, mengkritik, mengdeskripsikan,
mebedakan,menerangkan, memutuskan, menafsirkan,
menghubungkan, membantu (supports)
- Menanyakan,memilih,mendeskripsikan,mengikuti,memberika
n,mengidentifikasikan,menyebutkan,menunjukan,memilih,me
njawab.
1) Responding
- Menjawab, membantu, mendiskusikan, menghormat, berbuat,
melakukan, membaca, memberikan, menghafal, melaporkan,
me ilh, menulis, menceritakan.
2) Valuing
- Melengkapi,menggambarkan,membedakan,menerangkan,men
gikuti,membentuk,mengundang,menggabung,mengusulkan,
membaca,memilih,melaporkan,memilih,bekerja,mengambil
bagian,mempelajari.
3) Organization
- Mengubah,mengatur,menggambungkan,membandingkan,mele
ngkapi,mempertahankan,menerangkan,menggeneralisasikan,
mengindentifikasikan,mengintegrasikan,memodifikasikan,m
engorganisirkan,menyiapkan,menghubungkan,mensintesiska
n.
4) Characterization by value or value complex
- Membedakan,menerapkan,mengusulkan,memperagakan,mem
pengaruhi,mendengarkan,memodifikasikan,mempertunjuka,
menanyakan,merevisi,melayani,memecahkan,menggunakan.
c. Psykomotor domain
Kata-kata oprasional untuk aspek psikomotor harus menunjuk pada
aktualitas yang dapat di amati meliputi:
1). Muscular or motor skill
- Mempertontonkan gerak, Menunjukan hasil(pekerjaan
tangan),melompat, menggerakan,menampilkan.
2). Manipulation of materials or objects
- Mereparasi,menyusun,membersihkan,menggeser,memindahk
an,membentuk.
3). Neuromuscular coordination
41
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
- Mengamati,menerapkan,menghubungkan,menggandeng,mem
adukan,memasang,menarik,memotong,menggunakan.
2. Siswa Tingka
h Isi(pokok
Dapat laku bahasa melalui PKP
n
Gabungan PKP Isi (pokok
3) siswa
dan Bahasan)
mampu Tingkah laku
42
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
BAB IX
TES STANDAR DAN TES BUATAN GURU
44
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
45
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
46
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
BAB X
PENYUSUNAN TES
47
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
48
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
49
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
BAB XI
TES TERTULIS UNTUK PRESTASI BELAJAR
50
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
52
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Sakala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh lima
respons yang menunjukan tingkatan.Misalanya seperti yang telah
dikutip yaitu:
SS = Sangat setuju
S = setuju;
TB = tidak berpendapat
TS = tidak setuju
STS = sangat tida setuju
2. Skala pilihan ganda
Skala ini bentuknya seperti soal pilihan ganda yaitu suatu
pernyataan yang diikuti oleh sejumlah alternative pendapat.
3. Skala thurstone
Skala thurstone merupakan skala mirip skala buatan likert karena
merupakan suatu instrument yang jawabanya menentukan nilai.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A B C D E F G H I J K
6. Pengukuran minat
Disamping mengunakan skalah seperti di contohkan di atas,minat
juga dapat diukur dengan cara seperti dibawa ini:
A. Mengunjungi Perpustakaan
SS S B AS TS STS
B. Sandiwara SS S B AS TS
STS
Pilhan: Senang,sampai dengan sangat tidak senang dapat di
tentukan sendiri seberapa suka. Boleh juga di teruskan sampai
sebelas skala.
BAB XII
TABEL SPESIFIKASI
57
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Bagian n
(terakhir) ……….. …………. …………….. ………….
Tabel Aplikasih
Sampai dengan langkah ketiga cara yang dilalui sama bagi seluruh
bidang stud.Untuk langkah-langkah selanjutnya,terdapat langkah
khusus,tergantung homogenitas atau heterogenitas(keragaman)materi
yang di teskan.
a. Untuk materi yang seragam
Yang dimaksud dengan “seragam”disini adalah bahwa antara pokok
materi yang satu dengan mater yang lain mempunyai ksamaan dalm
aspektingkah laku.
b. Untuk maeri yang tidak seragam
Untuk membuat table spesifikasi pokok-poko materi yang tidak
seragam,tidak perlu mencantumkan angka persentase imbangan tingkah
laku di kepala kolom.Pemberian imbangan dilakukaan tiap pokok materi
didasarkan atas banyaknya soal untuk poko materi itu dan imbangan
yang dikehendaki oleh penilai menurut sifat poko materi yang
bersangkutan.
12.3 Tindak Lanjut Sesudah Penyusunan Tabel Spesifikasi
Dua langkah lai sebelum tindak lanjut sesudah penyusun table
spesifikasi untuk memperoleh perangkat soal tes.duah langkah tesebut
adalah:menetukan bentuk soal dan menuliskan soal-soal tes.
a. Menentukan bentuk soal
Ada dua hal yng harus dipertimbangkan dalam menentukan bentuk
soal yaitu:
a.Waktu yang tersedia
b.Sifat materi yang di tes.
59
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
BAB XII
MENGANALISIS HASIL TES
60
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Dimana :
P =indeks kesukaran
B =banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS =jumlah seluruhsiswa peserta tes
b. Daya pembeda
Daya pembeda soal,kemamuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai dengan siswa yang bodoh.
Angkah yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi di singkat D.seperti halnya indeks kesukaran,indeks
diskriminasi(daya pembeda) ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00 hanya
62
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
D 7
E 6
F 5
G 5
H 4 kelompok bawah ( )
I 4
J 3
Seluruh pengikut tes,diseretkan muali dari skor teratas sampai skor
terbawa,lalu di bagi 2.
63
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
teratas sebagai kelompok atas (jA) dan 27% skor terbawa sebagai
kelompok bawa (jB).
JA = jumlah kelompok atas
jB =jumlah kelompok bawah
Contoh:
9
9
8
8 27% sebagai jA
8
.
.
.
-
.
.
.
-
.
.
.
2 27% sebagai jB
1
1
1
0
Rumus mencari D
Rumu untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
Dimana:
J = jumlah peserta tes
64
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
dengan benar
= = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
BAB XIV
MENSKOR DAN MENILAI
14.1 Menskor
Sementara orang yang berpendapat bagian yang paling penting
dar8 pekerjaan pengukuran dengan tes adalah penyusunan tes.Jika alt
65
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
b. Kunci jawaban dan kunci pemberian skor untuk bentuk tes pilhan
ganda
Dengan tes bentuk pilihan ganda,testee diminta untuk melingkari
salah satu huruf di depan pilihan jawaban yang disediakan atau
membubuhkan tanda lingkaran atau tanda silang X pada tempat yang
sesuai di lembar jawaban.
Dalam menentukan angka untuk tes bentuk pilihan ganda,dikenal 2
macam pula yakni tanpa hukuman dan hukuman tanpa hitungan apabila
banyaknya angka dihitung dari banyaknya jaaban yang cocok dengan
kunci jawaban.
Dengan hukuman menggunakan rumus:
S=R
Dimana:
S = score
W = wrong
n =Banyaknya jawaban yang pada umunya di Indonesia 3,4,5)
67
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
68
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
NAT =
69
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
BAB XV
MENGELOLAH NILAI
15.1 Beberapa Skala Penilaian
a.Skala bebas
b.Skala 1-10
c.Skala 1-100
71
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
d.Skala huruf
contoh untuk skala Penilaian
1 10 1 10
Gambaran prestasi siswa jika Gambaran prestasi siswa
soal-soalulangan yang jika soal-soal ulangan yang
72
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
2% 14 34 34 14 2%
% % % %
Gambaran prestasi siswa jika soal-soal ulangan
yang disusun ada yang sukar dan ada yang mudah
73
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
74
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Mean
Standar Sepuluh
Didalam buku pedoman penilaian (buku III B seri kurikulum SMA tahun
1975) ditentukan bahwa untuk mengelolah hasil tes, digunakan standar
relative, dengan nilai berskala 1-10. Untuk mengubah skor menjadi nilai,
diperlukan terlebih dahulu :
a) Mean (rata-rata skor)
75
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
b) Deviasi standar
c) Table konversi angka ke dalam nialai berskala 1-10
Tahap-tahap yang dilalui dalam mengubah skor mentah menjadi nilai
berskala 1-10 adalah sebagai berikut :
1. Menyusun ditribusi frekuensi dari angka atau skor mentah
2. Menghitung mean
3. Menghitung Standar deviasi
4. Mentranformasikan angka-angka mentah ke dalam nilai berskala 1-
10
1. Mengitung Mean
Langkah-langkahnya adalah:
a. Menentukan mean duga (atau mean terkaan), yang biasanya diambil
pada kelas interval yang mempunyai frekuensi terbesar. Besarnya
mean terkaan adalah jumlah batas-batas kelas interval dibagi 2.
Jadi MT =
Mean = MT + 1
76
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
+2,25 SD )
10 Mean + (2,25)SD
+1,75 SD )
9 Mean + (1,75)SD
+1,25 SD )
8 Mean + (1,25)SD
+0,75 SD )
7 Mean + (0,75)SD
+0,25 SD )
6 Mean + (0,25)SD
-0,25 SD )
5 Mean – (0, 25)SD
-0,75 SD )
4 Mean – (0,75)SD
-1,25 SD )
3 Mean – (1,25)SD
-1,75 SD ) 2 Mean – (1,75)SD
-2,25 SD ) 1 Mean – (2,25)SD
Standar Lima
Kembali pada Gronlund selain ia mengemukakan penyebaran nilai
dengan angka, juga mengemukakan penyebaran nilai dengan huruf yang
digambarkan dengan kurva normal sebagai berikut:
BAB XVI
KEDUDUKAN SISWA DALAM KELOMPOK
16.1 Pengertian
77
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
PR =
Standar Deviasi
Yang dimaksud penentuan kedudukan siswa dengan standar deviasi
adalah penentuan kedudukan dengan membagi kelas atas kelompok-
kelompok Tiap kelompok dibatasi satu standar deviasi tertentu.
Penentuan kedudukan dengan standar deviasi dapat dilakukan dengan 2
cara,yaitu:
a) Pengelompokan 3 ranking
78
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
b) Pengelompokan 11 ranking.
Standar skore atau z-score
Angka yang menunjuka perbandingan perbedaan score seseorang dari
Mean,dengan standar deviasinya.
Standar score ini lebih mempunyai arti perbandingan dengan score itu
sendiri karena telah dibandingkan dengan suatu standar yang
sama.Untuk menentukan, z-score,harus diketaui:
- Rata-rata skor dari kelompok
- Standar deviasi dari skor-skor tersebut
BAB XVII.
MENCARI NILAI AKHIR
79
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
d. Fungsi adminstratif
Yang dimaksud dengan fungsinadminstratif dalam penilaian antara
lain mencakup:
80
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
d. Kebiasan bekerja
Yang dimaksud disini adalah hal-hal yang berhubungan dengan kebiasan
melakukan tugas.Misalnya,segera mengerjakan PR,keuletan dalam
usaha,bekerja teliti,kerapihan kerja.dan sebagainya.
NA=
3
Keterangan:
NA = Nilai akhir
F = Nilai tes formatif
S = Nilai tes sumatif
Jadi Inilai akhir diperoleh dari rata-rata nilai tes formatif (diberi bobot 1)
dijumlahkan dengan tes sumatif (diberi bobot 2) kemudian dibagi 3.
b. Niai akhir diperoleh dari niali tugas, nilai ulangan uraian dan nilai
ulangan umum dengan bobot 2, 3 dan 5.Jadi jika dituliskan dalam
rumus menjadi.
82
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Keterangan:
T = Nilai uraian
H = Nilai ulangan harian
U = Nilai ulangan umum
c. Nilai akhir untuk STTB diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian
(diberi bobot 1) dan nilai EBTA (diberi bobot 2), kemudian dibagi 3.
Rumusnya adalah:
NA
Dimana:
= Jumlah nilai ulangan harian
E = Nilai EBTA
nH = Frekuensi ulangan harian
Didalam buku pedoman penilaian 111 B Seri kurikulum SMA tahun
1975 disebutkan demikian.
Selanjutnya didalam kurikulum SMA 1948 disebutkan cara
menentukan nilain akhir bukan hanya didassarkan atas hasil kegiatan
kurikuler saja,tetapi juga kokurikuler,
Rumusnya adalah:
Keterangan:
P = Nilai tes sub sumatif
Q = Nilai tes sumatif
R = Nilai kokurikuler
Merata-ratakan hasil penilaian sumatif dengan hasil penilaian
Setelah hasil-hasil penilaian formatif diubah kedalam nilai berskala 1-10,
kemudian untuk setiap siswa dicari rata-rata hasi penilaian formatif
dalam caturwulan/semester yang bersangkutan.
Nilai rata-rataini selanjutnya dijumlahkan dengan tes sumatif dan
kemudian hasil penjumlahan dibagi 2.Hasil yang terakhir inlah yang akan
merupakan nilai akhir bagi setiap siswa yang akan nantinya dijadikan
nilai rapor.
83
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Contoh:
Rata-rata normative 7)
) Nilai akhir 7,5
Nilai sumatif 8)
Perlu dikemukakan disini bahwa apabila pada nilai akhir terdapat
pecahan kurang dari setengah,nilai akhir tetap seperti itu.Sedangkan
pecahan lebih dari setengah,maka nilai itu dibulatkan keatas.
BAB XVIII
MEMBUAT LAPORAN
Tentang catatan belajar pribadi siswa itu sendiri dapat dibeakan atas dua
cara:
(1) Dengan pernyataan lulus belumlulus
(2) Dengan nilai siswa.
86
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Unit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Bidang studi
Fisika x X x x x x x x x x
Pendidikan
x X x x x x x X x x
Agama
Bahasa
x X x x x x x X x x x X x x x x
Indonesia
Biologi x X x x x x x X x x
Kimia x X x x x x x X x x x
Matematika x X x x x x x
Bahasa Inggris x X x x x x x X x
87
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
88
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
Tambahan
Dalam melaporkan taraf serap siswa digunakan bentuk profil untuk tiap-
tiap mata pelajaran yang antara lain sebagai berikut :
Mata
Matematika
Pendidikan
indonesia
inggris
pelajaran
Bahasa
Bahasa
agama
PMP
IPA
IPS
Persentasi
penguasaan
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
Catatan : yang dimaksud dengan taraf serap disini adalah rata-rata nilai
siswa seluruh siswa
89
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
BAB XIX
EVALUASI PROGRAM PENGAJARAN
Input Output
Proses Transformasi
(masukan) (keluaran)
(Masukkan
lingkungan)
Lingkungan Lingkungan
manusia bukan
manusia
Setelah digambarkan dalam bentuk bagan seperti ini, tampak jelas
dan rinci apa-apa yang mungkin mempengaruhi tingkat hasil belajar
siswa.
Input
Siswa adalah subjek yang menerima pelejaran. Ada siswa
pandai,kurang pandai dan tidak pandai. Setiap siswa mempunyai bakat
intelektual, emosional, sosial dan lain-lain yang sifatnya khusus. Guru
harus mampu mengenal kekhususan siswanya agar mampu memberikan
pelayanan, pendidikan dan administrative secara tepat.
Materi atau kurikulum
Di Indonesia kurikulum berlaku secara nasional karena kita menganut
system sentralisasi. Di Negara lain seperti Amerika serikat, kurikulum
sekolah disusun sendiri oleh dan berlaku untuk sesuatu Negara bagian
yang bersangkutan karena mereka menganut system disentralisasi. Di
Indonesia kurikulum di susun bersama oleh direktorat yang mengelolah
92
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
93
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
95
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
96